Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

(Siti Ramadhani, 70600116014)

1. Klasifikasi gangguan atau penyakit musculoskeletal ?

Gangguan musculoskeletal atau Musculosceletal disorders (MSDs) adalah sekelompok


kondisi patologis yang mempengaruhi fungsi normal jaringan halus dari sistem
musculoskeletal yang mencakup sistem saraf, tendon, otot, dan jaringan penunjang.
MSDs dapat berupa peradangan dan penyakit degenerative yang menyebabkan
melemahnya fungsi tubuh. Menurut Canadian Centre for Occupational Health and
Safety pada tahun 2005, MSDs mencakup :
Repetitive strain injury
Repetitive motion injury
Cumulative trauma disorder
Occupational cervicoskeletal disorder
Overuse syndrome
2. Faktor risiko penyakit musculoskeletal ?

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya MSDs berdasarkan hasil Analisa dari


kuorinka et al pada tahun 1995 dapat disebabkan oleh physical factors dan
physicosocial/work organizational factors :
Physical factors
o Job/task characteristic
Dalam melakukan pekerjaan, kapasitas otot pada tubuh pekerja sangat
berhubungan erat dengan karakteristik pekerjaannya. Pekerjaan yang
melebihi kapasitas otot seseorang akan mengakibatkan timbulnya
cedera.
Postur tubuh
Beban
Frekuensi
Durasi
o Object characteristic
Size (berat objek)
Shape (besar dan bentuk objek)
o Environment characteristic
Whole body/hand arm vibration
Light, noise, and thermal
Psycosocial/work organization terbagi atas
o Job content
o Work/time pressure
o Job control
o Social support
o Job dissatisfaction
3. Pendekatan kesehatan masyarakat dalam gangguan musculoskeletal ?

Berdasarkan rekomendasi dari OSHA (Occupational Safety and Healrh


Administration), tindakan ergonomic untuk mencegah adanya sumber penyakit atau
gangguan adalah melakukan du acara, yaitu rekayasa teknik melalui desain lokasi kerja
dan alat kerja dan rekayasa manajemen melalui kriteria dan organisasi kerja. Ada dua
cara pengendalian, yaitu :
1. Rekayasa Teknik
o Eliminasi, yaitu menghilangkan sumber bahaya yang ada.
o Subtitusi, yaitu mengganti alat/bahan lama dengan yang baru.
o Partisi, yaitu melakukan pemisahan antara sumber bahaya dengan pekerja
o Ventilasi, yaitu menambah ventilasi untuk mengurangi resiko sakit.
2. Rekayasa manajemen
o Pendidikan dan pelatihan
o Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang
o Menyediakan perlindungan kesehatan yag tepat untuk para pekerja

Referensi :

Osni Mutia. Gambaran Faktor Risiko Ergonomi dan Keluhan Subjektif terhadap
Gangguan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) pada Penjahit Sektor Informal di Kawasan
Home Industry RW.6 Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada
Tahun 2012. Depok : Departemen K3, FKM UI. 2012

Anda mungkin juga menyukai