Dosen Pembimbing
Umar Khayam, MT
Kelas : 3A TKPB
2015
1. Apakah kapasitas gas dalam tabung bisa diukur?
Bagaimana caranya?
Jawab:
Bisa. Dengan cara menimbang berat tabung kosong dengan berat tabung isi lalu dihitung
selisihnya. Pada umunya, tertulis spesifikasi pada tabung gas mengenai kapasitas gas, berat
tabung kosong, berat tabung isi serta komposisi pada tabung gas.
Jawab:
Etana merupakan senyawa hidrokarbon ringan yang mempunyai titik didih dan energi
per volume lebih rendah dibandingkan dengan propana atau C3. Sebagai gambaran,
kandungan energi etana adalah 1618,7 Btu/ft3, sedangkan propana sebesar 2314,9 Btu/ft3.
Oleh karena itu, LPG yang mengandung etana dalam jumlah yang banyak atau melebihi
batas ketentuan yang ditetapkan akan mempunyaikandungan energi yang lebih rendah.
Spesifikasi LPG menetapkan batasan kandungan C3+C4 minimum sebesar 97,0%Vol.
Nilai kandungan C3+C4 merupakan penjumlahan kandungan C3 (propana, propena) dan
C4 (butana dan butene). Pengaruh adanya senyawa tidak jenuh (propena dan butena)
dalam percontoh LPG dapat diketahui dengan melihat kandungan energi masing-masing
komponen. Propana mempunyai kandungan energi 2314,9 Btu/ft3, sedangkan propena
2182 Btu/ft3. Rata-rata kandungan energi butana 3006 Btu/ft3, sedangkan rata-rata
kandungan energi butene adalah 2876 Btu/ft3. Jadi kandungan energi senyawa tidak jenuh
lebih rendah dari kandungan energi senyawa jenuh dengan jumlah atom karbon yang
sama dalam senyawa tersebut. Olehkarenanya dengan adanya senyawa tidak jenuh akan
menurunkan kandungan energi LPG.
Sehingga jika kandungan LPG banyak mengandung propana, pembakaran jauh akan
lebih efisien . Hal ini dikarenakan selain nilai kandungan energi yang cukup besar,
propana tidak memiliki ikatan rangkap. Sehingga proses pemecahan antar molekulnya
semakin cepat. Dengan pembakaran yang lebih efisien, steam yang dihasilkan pun akan
semakin banyak jika dibandingkan dengan kandungan etana yang lebih besar.
Jawab:
3a. Inputing: air umpan masuk (flow and pressure), gas LPG(berat gas yang digunakan dalam
produksi steam, listrik (arus)
3b. Output: steam (kapasitas steam yang terbentuk dan laju steam)
Jawab:
Air umpan boiler yang mengandung mineral-mineral atau zat pengotor lainnya harus
ditreatment terlebih dahulu agar saat pemanasan secara radiasi oleh pembakaran gas dapat
dilakukan secara maksimal. Air umpan boiler harus memiliki spesifikasi yang jelas agar
menghindari terjadinya kerak pada boiler yang akan mengakibatkan over heating dan
berkurangnya efisiensi boiler karena jumlah steam yang didapatkan akan lebih sedikit jika
terdapat kerak di dalam pipa aliran air.
5. Jelaskan tentang control panel pada dankong boiler!
b. Burner
Burner adalah suatu alat yang digunakan untuk membakar bahan bakar. Banyaknya
burner yang dipasang sebanyak 4 buah yang letaknya sejajar sebanyak dua baris. Pemakaian
atau penyalaan burner tergantung dari pembebanan.
Perlengkapan perlengkapan dari burner yaitu :
- Valve-valve pengatur bahan bakar, uap pengabut dan valve otomatik
- Sprayer ( Nozzle )
- Valve udara pembakar
- Diffusor.
- Valve-valve pengatur bahan bakar, uap pengabut dan valve otomatik
Valve-valve pengatur aliran bahan bakar fungsinya untuk mengatur pemasukan bahan
bakar (gas, residu dan solar) dan uap pengabut. Sedangkan valve otomatis fungsinya untuk
membuka dan menutup tekanan bahan bakar pengabut dalam swicth dari panel burner. valve
ini menutup secara otomatis apabila terjadi gangguan pada proses penyalaan yang mendapat
signal dari photo sheel.
- Sprayer (Nozzle)
Gunanya untuk mengabutkan bahan bakar dalam ruang bakar. Sprayer terdiri dari tiga
jenis yaitu sprayer untuk bahan bakar solar, residu dan gas. Sprayer bahan bakar solar hanya
mempunyai satu lubang pengabut, sedangkan untuk bahan bakar residu mempunyai empat
lubang pengabut dan juga mempunyai dua saluran yaitu saluran bahan bakar residu dan
saluran uap pembakar. Dan sprayer untuk bahan bakar gas mempunyai lima lubang
pengabut.
- Valve udara pembakar
Gunanya untuk mengatur banyaknya udara primer yang di suplai kedalam ruang
bakar.
- Diffusor
Gunanya untuk mengatur udara primer yang dihembuskan agar udara tersebut dapat
berputar di sekeliling api pembakaran. Alat ini berbentuk piringan yang terdiri dari sudu -
sudu yang dibentuk yang terdapat pada batang pipa diujung sprayer.
E.2 Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan kepada partikel-partikel besar
untuk mengendap dan partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih
lama.
E.3 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara penyaringan zat padat
tersuspensi didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler. Efisiensi saringan paling baik
bila unit beroperasi pada kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui media membawa
padatan bersamanya. Demikian pada tekanan yang tinggi dapat memecahkan media akan
keluar pada saat dilakukan backwash.
E. 4 Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika, sulfat,
chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir proses seperti
gambar dibawah ini:
Gambar 2.4 Diagram Alir Demineralizer
a. Cation exchenger
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa ion- ion
positif yang terdapat dalam air dengan menggunakan resin kation R-SO3H (type Dowex
Upcore Mono A-500). Proses ini dilakukan dengan melewatkan air melalui bagian bawah,
dimana akan terjadi pengikatan logam-logam tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat
asam kuat, karena itu disebut asam kuat cation exchanger resin.
Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan asam-asam lain.
Keasaman berkisar antara Ph 2,8 3,5. untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan
regenerasi dengan menambahkan H2SO4 pada resin tersebut.
b. Degasifier
Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier yang berfungsi untuk menghilangkan
gas CO2 yang terbentuk dari asam karbonat pada proses sebelumnya.
Proses di degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg dengan
menggunakan steam ejektor, di dalam tangki ini terdapat netting ring sebagai media untuk
memperluas bidang kontak sehingga air yang masuk terlebih dahulu diinjeksikan dengan
steam.. Sedangkan keluaran steam ejektor dikondensasikan dengan menginjeksi air dari
bagian atas dan selanjutnya ditampung dalam seal pot sebagai umpan recovery tank, maka
CO2 akan terlepas sebagai fraksi ringan dan air akan turun ke bawah sebagai fraksi berat.
c. Anion Tower
Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam
kandungan air yang keluar dari degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R = NOH
(Tipe Dowex Upcore Mono C-600). Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin
selalu bersifat netral.Selanjutnya air outlet anion tower masuk ke mix bed polisher dari
bagian atas. Air keluar tangki ini memiliki pH = 7,5 8,5. Untuk memperoleh resin aktif
kembali, dilakukan regenerasi dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut.
Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya,
sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion.
Di dalam mix bed polisher digunakan dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion
yang sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama
natrium dan sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :
Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk
air umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 7. (
Anonymous. 1994 )
E.5 Deaerasi
Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang dengan
pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas
terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat
meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim boiler, karbon dioksida(CO2) dan
oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O) membentuk asam
karbonat (H2CO3).
Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat terembunkan dari air
umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam
karbonat mengkorosi logam menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga
melarutkan besi (Fe) yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan
meyebabkan terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya
berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga meningkatkan jumlah energi yang
diperlukan untuk mencapai perpindahan panas.
Pada dasarnya air yang akan digunakan, terutama yang digunakan sebagai air pengisi
ketel, harus memenuhi syarat. Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah) tidak ada yang
dalam keadaan murni, biasanya terdapat pengotor-pengotor, antara lain :
1. Zat tersuspensi, seperti lumpur dan tanah liat. Biasanya dihilangkan dengan penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral (garam magnesium, kalsium dan lain-lain).
Syarat air pengisi ketel dan air ketel
Fe Tidak nyata
P205 Max 30 ppm
Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk pembangkit uap dimana uap ini
berfungsi sebagaizat pemindah tenaga kaloris. Tenaga kalor yang dikandung dalam uap
dinyatakan dengan entalpi panas.
Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan
boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan
boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi
pada peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada
peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila teroksidasi
oleh oksigen
Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk
kerak pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi
boiler.
Harga PH pada air umpan boiler dan air pendingin penting untuk diperhatikan untuk
mencegah terjadinya korosi. Terdapat hubungan antara PH dan laju terjadinya korosi pada
bahan kontruksi dari logam mid steel yang menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya
korosi dengan naiknya harga pH . Namun pada bahan kontruksi dari logam Cu terjadi
sebaliknya, yaitu kecenderungan laju korosi menaik dengan menaiknya harga pH diatas 9.
Setelah kedua belah pihak menentukan bagian-bagian mana yang perlu diadakan perbaikan
dan penggantian, maka dimulailah repair missal nya pada
a. Penggantian pipa pipa air.
b. Penggantian pipa pipa uap
c. Penggantian pipa pipa gas
d. Perbaikan batu-batu dinding
e. Perbaikan casing
f. Perbaikan impeller
g. Isolasi
Apabila pekerjaan repair dinyatan sudah selesai, maka selanjutnya akan diadakan periksaan
yang ketiga oleh pihak depnaker dan perusahaan.
7. Hydrostatis test
Untuk menetukan bahwa boiler tersebut sudah memenuhi syarat untuk di
operasikan maka dilakukan hydrostatis test. hydrostatis test yaitu perlakuan pemadatan boiler
dengan menggunakan air dingin dan bersih untuk mengetahui dan meyakinkan bahwa boiler
tersebut dalam keadaan tidak bocor baik pada valve, packing dan pipa. Cara pemadatan yang
benar adalah:
a. Boiler dalam keadaan kosong, drain-drain valve di tutup rapat, safty valve difrange mati,
steam valve uap induk ditutup rapa, vent valve steam drum dan superheater dibuka penuh.
b. Jalankan pompa feed Water dengan bukaan kecil, dengan kondisi air pengisi yang
memenuhi syarat.
c. Setelah air boiler penuh sehingga air tumpah melalui vent valve, dan yakinkan bahwa udara
sudah tidak ada, matikan pompa dan tutup vent valve.
d. Jalankan pompa khusu pemadatan, dengan kapasitas yang kecil (ditentukan), untuk
mendapatkan kenaikan tekanan secara perlahan
e. Kenaikan tekanan pada pemadata adalah 10% dari tekanan kerja yang di izinkan. Tekanan
pengujian (pemadatan) yang di izinkan adalah:
1) Tekanan kerja kurang atau sama dengan 5 kg/cm2, maka tekanan pemadatan = 2 kali
tekanan kerja.
2) Tekanan kerja lebih besar dari 5 kg/cm2, lebih kecil dari 10 kg/cm2, maka tekanan
pemadatan = 5 + tekanan kerja
3) Tekanan kerja lebih besar dari 10 kg/cm2, maka tekanan pemadatan = 1,5 kali tekanan
kerja.
Sedangkan untuk boiler yang sudah digunakan, tekanan pemadatan = tekanan kerja
maksimum + 3 kg/cm2,
f. Penekanan pada tekanan pengujian dilakukan tidak terlau lama, maka sesudah nya tekanan
diturunkan pelan-pelan dengan kecepatan 5 kg/cm2/menit maksimum.