Anda di halaman 1dari 23

PILOT PLANT

BOILER DAN CSTR

Dosen Pembimbing
Umar Khayam, MT

Kelas : 3A TKPB

Nama : Puteri Aulia R (NIM 131424020)


Putri Fitrianti (NIM 131424021)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015
1. Apakah kapasitas gas dalam tabung bisa diukur?
Bagaimana caranya?
Jawab:

Bisa. Dengan cara menimbang berat tabung kosong dengan berat tabung isi lalu dihitung
selisihnya. Pada umunya, tertulis spesifikasi pada tabung gas mengenai kapasitas gas, berat
tabung kosong, berat tabung isi serta komposisi pada tabung gas.

2. Bagaimana pengaruh gas pada hasil steam?

Jawab:

Etana merupakan senyawa hidrokarbon ringan yang mempunyai titik didih dan energi
per volume lebih rendah dibandingkan dengan propana atau C3. Sebagai gambaran,
kandungan energi etana adalah 1618,7 Btu/ft3, sedangkan propana sebesar 2314,9 Btu/ft3.
Oleh karena itu, LPG yang mengandung etana dalam jumlah yang banyak atau melebihi
batas ketentuan yang ditetapkan akan mempunyaikandungan energi yang lebih rendah.
Spesifikasi LPG menetapkan batasan kandungan C3+C4 minimum sebesar 97,0%Vol.
Nilai kandungan C3+C4 merupakan penjumlahan kandungan C3 (propana, propena) dan
C4 (butana dan butene). Pengaruh adanya senyawa tidak jenuh (propena dan butena)
dalam percontoh LPG dapat diketahui dengan melihat kandungan energi masing-masing
komponen. Propana mempunyai kandungan energi 2314,9 Btu/ft3, sedangkan propena
2182 Btu/ft3. Rata-rata kandungan energi butana 3006 Btu/ft3, sedangkan rata-rata
kandungan energi butene adalah 2876 Btu/ft3. Jadi kandungan energi senyawa tidak jenuh
lebih rendah dari kandungan energi senyawa jenuh dengan jumlah atom karbon yang
sama dalam senyawa tersebut. Olehkarenanya dengan adanya senyawa tidak jenuh akan
menurunkan kandungan energi LPG.
Sehingga jika kandungan LPG banyak mengandung propana, pembakaran jauh akan
lebih efisien . Hal ini dikarenakan selain nilai kandungan energi yang cukup besar,
propana tidak memiliki ikatan rangkap. Sehingga proses pemecahan antar molekulnya
semakin cepat. Dengan pembakaran yang lebih efisien, steam yang dihasilkan pun akan
semakin banyak jika dibandingkan dengan kandungan etana yang lebih besar.

3. Apa saja yang bisa diukur dari inputing dan outputing


boiler?

Jawab:

3a. Inputing: air umpan masuk (flow and pressure), gas LPG(berat gas yang digunakan dalam
produksi steam, listrik (arus)

3b. Output: steam (kapasitas steam yang terbentuk dan laju steam)

4. Bagaimana hubungan antara air umpan boiler dengan


steam yang dihasilkan?

Jawab:
Air umpan boiler yang mengandung mineral-mineral atau zat pengotor lainnya harus
ditreatment terlebih dahulu agar saat pemanasan secara radiasi oleh pembakaran gas dapat
dilakukan secara maksimal. Air umpan boiler harus memiliki spesifikasi yang jelas agar
menghindari terjadinya kerak pada boiler yang akan mengakibatkan over heating dan
berkurangnya efisiensi boiler karena jumlah steam yang didapatkan akan lebih sedikit jika
terdapat kerak di dalam pipa aliran air.
5. Jelaskan tentang control panel pada dankong boiler!

Main switch: untuk menyalakan panel kontrol dankong boiler


Burner switch: untuk mengontrol nyala/mati burner pada boiler
Water pump switch: digunakan untuk mengontrol pompa apakah akan digunakan
secara auto/manual
Alram: berfungsi saat ada ketidakseimbangan atau ketidakstabilan pada boiler yang
berpotensi ledakan. Biasanya diakibatkan karena subu dalam boiler terlalu tinggi
Hourstmeter: untuk mengukur berapa lama boiler sudah digunakan
Stage: mengpntrol antara air masuk umpan, gas dan steam yang dihasilkan (melihat
control proccess dalam boiler
6. 1 kg gas eqv dengan?
Jawab:

1 kilograms of LPG / 0.505 kg/L = 1.98 liters of LPG

7. Burner pada boiler


Jawab:

b. Burner
Burner adalah suatu alat yang digunakan untuk membakar bahan bakar. Banyaknya
burner yang dipasang sebanyak 4 buah yang letaknya sejajar sebanyak dua baris. Pemakaian
atau penyalaan burner tergantung dari pembebanan.
Perlengkapan perlengkapan dari burner yaitu :
- Valve-valve pengatur bahan bakar, uap pengabut dan valve otomatik
- Sprayer ( Nozzle )
- Valve udara pembakar
- Diffusor.
- Valve-valve pengatur bahan bakar, uap pengabut dan valve otomatik
Valve-valve pengatur aliran bahan bakar fungsinya untuk mengatur pemasukan bahan
bakar (gas, residu dan solar) dan uap pengabut. Sedangkan valve otomatis fungsinya untuk
membuka dan menutup tekanan bahan bakar pengabut dalam swicth dari panel burner. valve
ini menutup secara otomatis apabila terjadi gangguan pada proses penyalaan yang mendapat
signal dari photo sheel.

- Sprayer (Nozzle)
Gunanya untuk mengabutkan bahan bakar dalam ruang bakar. Sprayer terdiri dari tiga
jenis yaitu sprayer untuk bahan bakar solar, residu dan gas. Sprayer bahan bakar solar hanya
mempunyai satu lubang pengabut, sedangkan untuk bahan bakar residu mempunyai empat
lubang pengabut dan juga mempunyai dua saluran yaitu saluran bahan bakar residu dan
saluran uap pembakar. Dan sprayer untuk bahan bakar gas mempunyai lima lubang
pengabut.
- Valve udara pembakar
Gunanya untuk mengatur banyaknya udara primer yang di suplai kedalam ruang
bakar.

- Diffusor
Gunanya untuk mengatur udara primer yang dihembuskan agar udara tersebut dapat
berputar di sekeliling api pembakaran. Alat ini berbentuk piringan yang terdiri dari sudu -
sudu yang dibentuk yang terdapat pada batang pipa diujung sprayer.

8. Apa hubungan antara stage 1 dan stage 2?


Jawab:
Stage satu dan stage dua pada dankong boiler menunjukan proses dalam produksi
steam yang terjadi di dalam boiler. Jika lampu penunjuk pada stage 1 dan stage 2 menyala,
tandanya sedang terjadi proses dalam pembentukan steam. Jika hanya lampu stage 1 yang
menyala dan lampu stage 2 mati, tandanya produk steam yang terbentuk sebanding dengan
air dan gas yang diinjeksikan dengan kata lain proses sedang berlangsung sempurna, namun
jika lampu stage 2 yang menyala dan lampu stage 1 mati, tandanya produk steam yang
dihasilkan lebih sedikit daripada air umpan dan gas yang diinjeksikan.

9. Apa yang dimaksud dengan indicator water? Apa


fungsinya pada boiler?
Jawab:
Indicator water pada boiler adalah air indikator yang tersedia untuk mengukur apakah
air umpan sesuai dengan kriteria air umpan. Jika air umpan tidak sesuai dengan prosedur
yang diharuskan, maka harus dilakukan water softening lebih lanjut.
10. Jelaskan mengenai injector pada boiler!
Jawab:
Injektor boiler adalah bagian dari ketel uap yang dilengkapi dengan mekanik pompa
dioperasikan dengan tangan atau terusir dari katup gigi atau eksentrik. Tentu saja, ini adalah
hanya operasional sementara lokomotif bergerak dan menjadi praktek untuk top up ketel uap
lokomotif stasioner dengan posisi lokomotif terhadap sekumpulan buffer berhenti, mengoles
rel bawah roda mengemudi dan menerapkan uap untuk drive roda. Ini bekerja pompa air dan
diperbolehkan boiler untuk diisi tanpa memindahkan lokomotif. Pada tahun 1858 seorang
insinyur Perancis yang bernama Henri Giffard diciptakan injektor, sistem pengisian ketel uap
lokomotif uap yang didukung. Di AS, bapak William Penjual Philadelphia mulai menjual
mereka pada tahun 1860, pertama kali diterapkan untuk Baldwin lokomotif. Versi awal
injector digunakan live uap dipaksa melalui serangkaian kerucut sementara dicampur dengan
air dari tender. Tekanan uap air dipaksa boiler. Aplikasi uap injektor dikendalikan oleh ayam
di dalam taksi. Versi injector digunakan Uap buangan yang disalurkan dari knalpot silinder
sementara mesin di bawah kekuasaan tetapi digunakan uap live di lain waktu. Changeover
adalah otomatis. Sistem ini disimpan uap (dan karena itu biaya operasional) dan akhirnya
menjadi umum di seluruh dunia. Prinsip injektor ini didasarkan pada kenyataan bahwa uap
melarikan diri dari nozzle memiliki kecepatan yang lebih besar daripada jet mengeluarkan air
di bawah tekanan yang sama dari boiler. Jika air dingin ditambahkan ke jet Uap, mulai
mengembun dan kecepatan uap akan meningkat cukup untuk mengatasi tekanan air dalam
boiler. Dengan cara ini, air dapat diperkenalkan ke dalam boiler terhadap tekanan internal.
Injector beberapa digunakan kombinasi knalpot uap dan uap live. Koneksi di dasar ledakan
pipa berjalan ke bagian knalpot injektor mana dipanaskan air feed sebelum lolos ke injector
bantu. Uap live injector bantu yang digunakan untuk memaksa air untuk boiler. Tipe ini
dipatenkan oleh JJC dan RD Metcalfe pada tahun 1908 dan diklaim untuk menyimpan hingga
15% pada bahan bakar dan air. Sana adalah jenis injector, dengan fitur-fitur yang dipatenkan
oleh J Gresham pada tahun 1884 dan 1887, yang "injector restart vertikal". Uap pasokan dan
pakan air melewati flens yang itu melekat boiler. Ada adalah juga Davies dan Metcalfe tipe
dipatenkan tahun 1899 dan 1907 yang dirancang untuk beroperasi dengan pakan air terlalu
panas untuk injeksi biasa. Injector instrumen rumit dan memerlukan suatu ijazah
keterampilan untuk "Perdana" mereka dan membuat mereka bekerja. Ini biasanya tugas
pemadam kebakaran. Sekali uap adalah giliran, keseimbangan yang tepat air sedang
diterapkan harus ditemukan. Ini hanya akan bekerja jika uap dan air pada tekanan yang benar.
A keseimbangan juga harus ditemukan antara terlalu sedikit dan terlalu banyak air berada
dalam boiler. Terlalu sedikit risiko mencair steker fusible, terlalu banyak air boiler risiko
meningkat untuk mencapai regulator, dikenal sebagai "priming", dan masuk ke dalam pipa
uap yang mengarah ke silinder.

11. Jelaskan mengenai perawatan air umpan boiler!


Pengolahan air pengisi Boiler (ketel) dapat dilakukan dengan proses kimia
diantaranya yaitu :

Scale and Deposit Control


Sludge Dispersants and Conditioners
Online Cleaners
Antifoaming Agents
Oxygen Scavengers
Condensate corrosion control and monitoring: Neutralizing Amines and Filming
Amines
Fuel efficiency through our Fuel Oil Treatment Programs
Influent water pretreatment programs: Softening and Demineralizing
Non-toxic products for steam-contacting application
Penyaringan (Sand filter).
Pengendapan (dengan Menambah/injeksi tawas dan kapur).
Dimeneralisasi yaitu dengan rnenggunakan Cation exchanger (RH+) dan Anion
exchanger (ROH-)

Pengolahan Eksternal Air Umpan Boiler


Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan tersuspensi, padatan
telarut (terutama ion kalsium dan magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen dan karbon dioksida).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
1. Koagulasi dan Flokulasi
2. Sedimentasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Softening
6. Deaerasi
Metode pengolahan awal adalah sedimentasi sederhana dalam tangki pengendapan
ataupengendapan dalam clarifiers dengan bantuan koagulan dan flokulan. Penyaring
pasirbertekanan, dengan aerasi untuk menghilangkan karbon dioksida dan besi.

E.1 Koagulasi dan Flokulasi


Koagulasi dan flokulasi yaitu proses pemberian bahan-bahan koagulan dan flokulan
kedalam air umpan boiler dengan cara penginjeksian. Koagulasi merupakan proses
netralisasi muatan sehingga partikel-partikel dapat saling berdekatan satu dengan yang
lainnya. Flokulasi merupakan proses penyatuan antar partikel-partikel yang sudah saling
berdekatan satu dengan yang lain sehingga partikel-partikel akan saling menarik dan
membentuk flok. Untuk menurunkan turbidity pada inlet clarifier diinjeksikan bahan kimia,
yaitu :
a. Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3 . 18 H2O)
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
c. Klorin (Cl2)
d. Coagulant Aid (Polymer)

E.2 Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan kepada partikel-partikel besar
untuk mengendap dan partikel yang lebih halus akan membutuhkan waktu endap yang lebih
lama.

E.3 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara penyaringan zat padat
tersuspensi didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler. Efisiensi saringan paling baik
bila unit beroperasi pada kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui media membawa
padatan bersamanya. Demikian pada tekanan yang tinggi dapat memecahkan media akan
keluar pada saat dilakukan backwash.

E. 4 Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika, sulfat,
chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir proses seperti
gambar dibawah ini:
Gambar 2.4 Diagram Alir Demineralizer
a. Cation exchenger
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa ion- ion
positif yang terdapat dalam air dengan menggunakan resin kation R-SO3H (type Dowex
Upcore Mono A-500). Proses ini dilakukan dengan melewatkan air melalui bagian bawah,
dimana akan terjadi pengikatan logam-logam tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat
asam kuat, karena itu disebut asam kuat cation exchanger resin.

Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan asam-asam lain.
Keasaman berkisar antara Ph 2,8 3,5. untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan
regenerasi dengan menambahkan H2SO4 pada resin tersebut.

b. Degasifier
Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier yang berfungsi untuk menghilangkan
gas CO2 yang terbentuk dari asam karbonat pada proses sebelumnya.

Reaksi yang terjadi adalah :


H2CO3 -----> H2O + CO2

Proses di degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg dengan
menggunakan steam ejektor, di dalam tangki ini terdapat netting ring sebagai media untuk
memperluas bidang kontak sehingga air yang masuk terlebih dahulu diinjeksikan dengan
steam.. Sedangkan keluaran steam ejektor dikondensasikan dengan menginjeksi air dari
bagian atas dan selanjutnya ditampung dalam seal pot sebagai umpan recovery tank, maka
CO2 akan terlepas sebagai fraksi ringan dan air akan turun ke bawah sebagai fraksi berat.

c. Anion Tower

Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam
kandungan air yang keluar dari degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R = NOH
(Tipe Dowex Upcore Mono C-600). Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin
selalu bersifat netral.Selanjutnya air outlet anion tower masuk ke mix bed polisher dari
bagian atas. Air keluar tangki ini memiliki pH = 7,5 8,5. Untuk memperoleh resin aktif
kembali, dilakukan regenerasi dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut.

d. Mix Bed Polisher

Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya,
sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion.
Di dalam mix bed polisher digunakan dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion
yang sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama
natrium dan sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :

Na2SiO3 + 2 R SO3H ----> 2 RSO3Na + H2SiO3


Reaksi Anion :
H2SiO3 + 2 R = N OH ----> 2 R=N-SiO3 + H2O

Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk
air umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 7. (
Anonymous. 1994 )

E.5 Deaerasi

Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang dengan
pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam mengandung gas
terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat
meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim boiler, karbon dioksida(CO2) dan
oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O) membentuk asam
karbonat (H2CO3).

Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat terembunkan dari air
umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan operasi. Asam
karbonat mengkorosi logam menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga
melarutkan besi (Fe) yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan
meyebabkan terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya
berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga meningkatkan jumlah energi yang
diperlukan untuk mencapai perpindahan panas.

12. Jelaskan mengenai persyaratan air umpan boiler!


Jawab:

Pada dasarnya air yang akan digunakan, terutama yang digunakan sebagai air pengisi
ketel, harus memenuhi syarat. Air yang berasal dari alam (sungai dan tanah) tidak ada yang
dalam keadaan murni, biasanya terdapat pengotor-pengotor, antara lain :
1. Zat tersuspensi, seperti lumpur dan tanah liat. Biasanya dihilangkan dengan penyaringan.
2. Zat terlarut, seperti garam-garam mineral (garam magnesium, kalsium dan lain-lain).
Syarat air pengisi ketel dan air ketel

Spesifikasi Air pengisi ketel Air ketel

Kesadahan < 0,1 OD <0,1 OD


pH 7,5-8,0 10,0-10,8

TDS Tidak nyata max 1500

PAlkali 50 ppm 300 ppm

M Alkali 100 ppm 500 ppm

Chlorine Tidak nyata max 70 ppm


Sulfit 30 ppm max 60 ppm

Oksigen Tidak nyata -

Silikat Tidak nyata -

Fe Tidak nyata
P205 Max 30 ppm

A. Persyaratan air umpan boiler :

Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk pembangkit uap dimana uap ini
berfungsi sebagaizat pemindah tenaga kaloris. Tenaga kalor yang dikandung dalam uap
dinyatakan dengan entalpi panas.
Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan
boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan boiler antara lain:
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan
boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta mengganggu proses.
3. PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi
pada peralatan
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada
peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local overheating
5. Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila teroksidasi
oleh oksigen

Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk
kerak pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi
boiler.

Berikut ini merupakan persyaratan bakumutu air umpan boiler :


Tabel baku mutu air umpan boiler
Parameter Satuan Ukuran
PH unit 10,5-11,5
Conductivity Ymhos/cm 5000, max
TDS Ppm 3500, max
P-Alkalinity ppm -
M- Alkalinity Ppm 800 , max
O Alkalinity Ppm 2,5 x SiO2 , min
T - Hardness Ppm -
Silica Ppm 150, max
Besi Ppm 2, max
PHospat residual Ppm -
SulpHite residual Ppm 20,50
PH Condensate Unit 8,0 9,0

Harga PH pada air umpan boiler dan air pendingin penting untuk diperhatikan untuk
mencegah terjadinya korosi. Terdapat hubungan antara PH dan laju terjadinya korosi pada
bahan kontruksi dari logam mid steel yang menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya
korosi dengan naiknya harga pH . Namun pada bahan kontruksi dari logam Cu terjadi
sebaliknya, yaitu kecenderungan laju korosi menaik dengan menaiknya harga pH diatas 9.

A. Karakteristik air boiler :


1. PH
Merupakan indikasi untuk keasaman suatu zat . PH (Pondus hidrogenium) ditentukan
oleh jumlah hydrogen bebas (H+) dalam suatu zat. PH adalah factor logaritmik, ketika sebuah
larutan menjadi 10x lebih asam, PH akan jatuh oleh satu unit.
2. Daya hantar listrik/konduktivitas
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listrik
yang dinyatakan dalam pmhos/cm. Harga daya hantar listrik dari umpan air boiler
di[erhatikan untuk mencegah terjadinya endapan kerak pada bagian permukaan perpidahan
panas dan untuk menjaga kemurnian steam.
3. Alkalinitas
Didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk menetralkan
+
ion H . Harga alkalinitas tinggi tidak dikehendaki untuk umpan air boiler karena dapat
menimbulkan pembusaan dan carryover.
4. Kesadahan, karbonat dan non karbonat
5. Silica
6. Besi
7. Phospat
8. Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang menyebabka cahaya yang melaluinya
terabsorsi.
9. TTS ( Total Suspendied Solid)

13. Jabaekan mengenaio perawatan dan service boiler!


Jawab:

1. Perawatan harian (daily mantenence)


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 1 jam
a. Water level dari tanki condensate
b. Fuel oil level dari dari service tank dan strong tank
c. Cooling Water
d. Suhu dan tekanan minyak pelumas dari seluruh peralatan katel

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 4 jam


a. Buka drain valve tanki penampungan udara, pemanas udara dan tank compressor
b. Analisa boiler feed Water dan boiler Water tiap 2 jam sekali
c. Gantu Burner dan bersihkan Burner tip (bila menggunakan Burner)
d. Lakukan damping stocker
e. Lakukan Soot blowing.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 8 jam
a. Lakukan Blow Down lower drum
b. Lakukan pembersihan total diseluruh area boiler
c. Penggantian/pemberian chemical baru untuk boiler Water

2. Perawatan mingguan (weekly Maintenance)


a. Pembersihan saringan (screen) pada masing-masing bagian atau alat
b. Chack kekencanan rantai dan belt
c. Lakukan blow pada bagian bawah
d. Lakukan pelumasan-pelumasan pada bearing
3. Perawatan bulanan (mounthly Maintenance)
a. Lakukan blow pada header
b. Keluarkan abu dari dalam ketel
c. Chack pelumasan pada coupling-coupling
d. Chack I.D.F impeller dan Dust collector.

4. Pemeliharaan Boiler Selama Masa Operasi


Ketel uap tidak akan dapat berumur panjang apabila tidak dilaksanakan
pemeliharaan secara seksama (intensif), baik dalam masa operasi maupun dalam masa
penyimpanan. Pemeliharaan secara seksama dalam masa operasi dimaksud adalah bagaimana
cara mengoprasikan ketel uap tersebut sesuai dengan petunjuk yang berlaku atau yang sesuai
dengan design pembuat boiler tersebut.
Disamping itu pula, maka penggunaan air umpan juga harus sesuai atau memenuhi
syarat sebagai air pengisi ketel. Yang jelas bahwa air pengisi boiler harus bebeas dari zat-zat
yang dapt merusak boiler, baik korosi maupun kerak. Untuk mencegah hal demikian, maka
dilakukan perlakuan external treatment dan internal treatment, misalnya di pasang PH control
pada condensate line, atau dilakukan Water treatment untuk raw Water, juga penginjeksian
chemical pada feed Water dan boiler Water.
Untuk mengetahui bahwa sifat-sifat air sudah memenuhi syarat, maka dilakukan
penelitian air pengisi dan air boiler secara intensif di laboratorium. Denga menjaga angka-
angka yang disajikan sebagai air pengisi dari air boiler berarti juga membantu penggunaan
boiler berumur panjang. Standar limit untuk boiler Water adalah :

Tabel 3.5 Standar limit untuk boiler Water


PH 10,8-11,3
Conduktifity (mhs) 3000
Dissolved solid (ppm) 2250
Total hardness (ppm) tracess
O alkalinity (ppm) 200
Phosphate (ppm) 30-70
Sulphite (ppm) 20-40
Silica as SiO2 (ppm) 0,25 x O Alk

5. Pemeliharaan Boiler Selama Setelah Masa Operasi


Tidak kalah pentingnya pemeliharaan boiler selama setelah masa operasi
disbanding dengan masa selama operasi. Sebab bagaimanapun logam itu akan dengan mudah
dirusak oleh zat-zat perusak logam , misalnya oksigen dsb.
Apalagi katel uap yang akan disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, hal
tersebut harus mendapatkan perawatan yang betul baik. Langkah pertama yang diambil
setelah boiler mengalami operasi beberapa bulan dan akan disimpan cukup lama adalah
chemical Cleaning dan mechanical Cleaning, adapun penginjeksian chemical kedalam boiler
untuk proses chemical Cleaning yaitu:
a. Dua hari sebelum boiler dimatikan, maka jenis chemical yang telah ditentukan serta
dosisnya mulai diinjeksikan dengan memonitor PH air boiler tidak boleh lebih dari 13.
b. Secara rutin dilakukan Blow Down lower drum, untuk membuang kotoran-kotoran yang
mengendap
c. Setelah dua hari di injeksikan chemical, maka boiler dimatiakn dan selanjutnya dilakukan
sirkulasi air/penggantian air pengisi.
d. Setelah boiler dalam keadaan dingin, maka air boiler di blow (dikosongkan)
e. Diadakan pemeriksaan oleh pihak depnaker, untuk menentukan hal-hal yang perlu
dilaksanakan pada langkah selanjutnya contohnya pada perlakuan mechanical Cleaning
dalam dan luar pada bagian boiler.
f. Setelah diadakan pembersihan baik bagian luar maupun dalam yang mana hal tersebut
dilakukan dengan dengan meerlukan waktu , maka akan dilakukan ulang oleh
pihak depnaker, untuk menentukan apakah masih perlu dilakukan pembersihan ulang atau
tidak
6. Pemeriksaan Dan Repair
Pemeriksaan katel uap dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Pemeriksaan yang dilakukan oleh depnaker yaitu steam drum, Water drum, superheater
Tube, kebersihan, kekuatan material, kondisi material dan Water Tube. Bagian-bagian
tersebut tentunya dikaitkan dengan bagian-bagian yang bertekanan tinggi yang sangat
membahayakan bagi keselamatan manusia.
b. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu bagian yang tidak bertekanan
tinggi, yang mana bagian tersebut dikaitkan dengan produktivitas dan hal-hal yang
mengganggu efisiensi boiler misalnya pada rangka bakar, dinding boiler casing, impeller,
damper, isolasi dsb.

Setelah kedua belah pihak menentukan bagian-bagian mana yang perlu diadakan perbaikan
dan penggantian, maka dimulailah repair missal nya pada
a. Penggantian pipa pipa air.
b. Penggantian pipa pipa uap
c. Penggantian pipa pipa gas
d. Perbaikan batu-batu dinding
e. Perbaikan casing
f. Perbaikan impeller
g. Isolasi
Apabila pekerjaan repair dinyatan sudah selesai, maka selanjutnya akan diadakan periksaan
yang ketiga oleh pihak depnaker dan perusahaan.

7. Hydrostatis test
Untuk menetukan bahwa boiler tersebut sudah memenuhi syarat untuk di
operasikan maka dilakukan hydrostatis test. hydrostatis test yaitu perlakuan pemadatan boiler
dengan menggunakan air dingin dan bersih untuk mengetahui dan meyakinkan bahwa boiler
tersebut dalam keadaan tidak bocor baik pada valve, packing dan pipa. Cara pemadatan yang
benar adalah:
a. Boiler dalam keadaan kosong, drain-drain valve di tutup rapat, safty valve difrange mati,
steam valve uap induk ditutup rapa, vent valve steam drum dan superheater dibuka penuh.
b. Jalankan pompa feed Water dengan bukaan kecil, dengan kondisi air pengisi yang
memenuhi syarat.
c. Setelah air boiler penuh sehingga air tumpah melalui vent valve, dan yakinkan bahwa udara
sudah tidak ada, matikan pompa dan tutup vent valve.
d. Jalankan pompa khusu pemadatan, dengan kapasitas yang kecil (ditentukan), untuk
mendapatkan kenaikan tekanan secara perlahan
e. Kenaikan tekanan pada pemadata adalah 10% dari tekanan kerja yang di izinkan. Tekanan
pengujian (pemadatan) yang di izinkan adalah:
1) Tekanan kerja kurang atau sama dengan 5 kg/cm2, maka tekanan pemadatan = 2 kali
tekanan kerja.
2) Tekanan kerja lebih besar dari 5 kg/cm2, lebih kecil dari 10 kg/cm2, maka tekanan
pemadatan = 5 + tekanan kerja
3) Tekanan kerja lebih besar dari 10 kg/cm2, maka tekanan pemadatan = 1,5 kali tekanan
kerja.
Sedangkan untuk boiler yang sudah digunakan, tekanan pemadatan = tekanan kerja
maksimum + 3 kg/cm2,
f. Penekanan pada tekanan pengujian dilakukan tidak terlau lama, maka sesudah nya tekanan
diturunkan pelan-pelan dengan kecepatan 5 kg/cm2/menit maksimum.

8. Steam test (percobaan dengan tekanan uap)


Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan kerja dari tingkat
pengamanan (safety valve) disesuaikan dengan maksud pemakayan. Dengan tidak melebihi
tekanan yang di izinkan. Percobaan ini dilakukan pada tiap:
a. Penggantian tiap-tiap pengaman
b. Pemakayan tingkat pengaman dengan menggunakan pegas.
c. Tingkat-tingkat pengaman yang bekerjanya diragukan.
d. Penggantian jenis bahan bakar
e. Setiap boiler yang dilengkapi dengan alat otomatis
14. Apa perbedaan antara centri pump dan plus
diplacement pump?
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai