Contoh Perancangan Kopling
Contoh Perancangan Kopling
Data Sumber
Daya maksimum (N) = 146 Hp Brosur
Putaran Maksimum (n) = 6300 rpm Brosur
7009.16 80
N R 4
27 10
2.076 Hp
3.1.5. Penentuan Diameter Rata-Rata (d) dan Lebar Pelat Gesek (b)
Diameter rata-rata dari plat gesek dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
0.4
NR
d 71.5
K b 0.5
T d jn
dimana :
d = diameter rata-rata (cm)
b/d = rasio antara lebar dan diameter rata-rata pelat
dari tabel 3 harga b/d berkisar antara 0,15-0,3 untuk cluthes, maka
diambil harga b/d = 0,25
KT = koefisien gesek, untuk cluthes KT berharga 1,0-1,6 dan diambil nilai
KT sama dengan 1,3
j = jumlah pasangan permukaan gesek untuk cluthes : shoe, band, cone:
j sama dengan 1 hingga 2, dipilih j = 2
n = putaran kopling (rpm)
0, 4
2.076
d 71,5
0,5
1,3.0,25.2. 6300
19.77 cm 20 cm
2.125 kgf / cm 2
Harga KU dapat diterima karena masih mendekati harga dalam batas yang di
izinkan ( Tabel 3) yaitu berkisar antara 2 - 8.
3.1.7. Perhitungan Luas Bidang Tekan (F) Dan Tekanan Permukaan (P)
Dengan mengasumsikan Y yaitu faktor koreksi luas permukaan akibat
adanya alur-alur untuk mengalirkan aus atau pengurangan luas akibat pemasangan
paku keling sebesar 0,8 maka besarnya luas bidang tekan :
F . b. d . j. y
F .5 . 20 . 2 . 0,8
2
502.4 cm
dengan mengasumsikan bahan pelat gesek dibuat dari Asbestos Pabrik With
Plastic dengan 0.4 (dari tabel) tekanan rata-rata dapat dihitung dari
persamaan (3.8):
2 M R
P
.d . F
diambil = 0,4
2 . 4250
P
0,4 . 20 . 502.4
2
2.11 kgf / cm
3.1.8. Perhitungan Tekanan Maksimum Permukaan (Pmaks)
Tekanan permukaan maksimum terjadi pada diameter terkecil dari bidang
tekan. Diameter terkecil adalah diameter dalam yaitu di (diameter dalam).
Persamaan untuk tekanan maksimum:
d
Pmaks P
di
20
Pmak 2.11
15
2.81
maka :
VV 502.4 0.3
3
150.75 cm
Setelah mendapatkan volume keausan, maka umur pelat gesek dapat ditentukan :
VV
LB
qVNR
dimana :
LB = umur pelat gesek (jam)
Vv = volume keausan (cm3)
NR = daya gesek (Hp)
qv = keausan spesifik
dari tabel 1 untuk group I qv berharga 0,125-0,2, diasumsikan
qv = 0,125
maka :
150.75
LB
0.125 2.076
580.92 jam
VK
0,75
4,5 ( 6 98.95 )
192.72 kkal / mC.jam
b L
Ft
di d h
f do
Gambar 3.2 Diagram Benda Bebas Gaya tangensial yang bekerja pada gigi
a. Tegangan Normal
Kecepatan tangensial poros gerigi pada lingkaran dengan diameter df :
.n.d f
v
60
6300
2,75
60
906.675 cm / s
9.06675 m / s
Kemudian dari Tabel 5, untuk kecepatannya sebesar 9.06675 m/s, nilai kecepatan
ini termasuk kepada kecepatan sedang, jadi dengan harga kecepatan ini harga
faktor kecepatan dinamis ( fv ) :
6
fv
6v
6
6 9.06675
0.398
Besarnya tegangan normal dari poros gerigi dalam gambar 3.1 adalah :
h b
Ft . .
2 2
L
b 3 .fv.y
12
25 4.1
14.72
2 2
3
4,1 32
.0.398.0.327
12
15.77 kgf / mm 2
b. Tegangan Geser
Tebal bidang geser ( t ), dalam hal ini sama dengan lebar gigi ( L ) yaitu
sebesar 3,2 cm dan gaya geser ( V ) yang bekerja pada gigi adalah sama dengan
gaya tangensial ( Ft ) yaitu sebesar 21,21 kgf. Kemudian besarnya luas momen
( Q ) tempat bekerjanya gaya tangensial dapat dihitung dengan rumus:
2
Q(b xL)/8
2
(4,1 x 32 ) / 8
2
67,24 mm
Dan besarnya momen inersia tempat bekerjanya gaya tangensial tersebut adalah :
3
I ( b L ) / 12
3
( 4,1 x 32 ) / 12
4
183,78 mm
Kemudian dengan memasukan harga di atas, maka akan diperoleh nilai tegangan
geser yang bekerja pada poros gerigi ini yaitu :
V.
QI
.t
dimana :
= Tegangan geser (kgf/mm2)
V = Gaya tangensial = Ft
t = Tebal bidang geser = L
Q = Momen area statis
14.72 67,24
183.78 32
0.168 kgf / mm 2
2
15.77kgf/mm
2
0.168 kgf/mm
c. Tegangan Permukaan
Tegangan ini bekerja pada permukaan gigi, tegangan ini dipengaruhi oleh
gaya tekan yang bekerja pada poros transmisi ( P ) itu dan luas permukaan atau
luas bidang tekan ( A ) dari gaya tekan itu. Disini gaya tekan yang bekerja sama
dengan gaya tangensial yaitu sebesar 14.72 kgf dan luas permukaan bidang tekan
dihitung dengan persamaan berikut :
A= hxL
= 25 x 32
= 800 mm 2
s 14.72
800
0.0184 kgf / mm 2
Jadi secara keseluruhan beban yang paling kritis yang harus diterima poros
adalah beban tegangan normal akibat momen dari gaya tangensial. Jadi pemilihan
bahan untuk poros gerigi ini harus didasarkan atas beban tegangan normal ini.
8 /4
2
2
50.24 mm
Tegangan geser yang diterima paku keling :
Fk1
k1
A1
3.125
50.24
0.06 kgf / mm 2
K1
FS
K1.FS
asumsi FS = 2
0.06 2 0.12 kgf / mm2
8 /4
2
2
50.24 mm
Tegangan geser yang diterima paku keling :
Fk 1
k1
A1
4.15
50.24
2
0.083 kgf / mm
K1
FS
= k1 . FS
asumsi FS = 2
0.083 2 0.166 kgf / mm
8 /4
2
2
50.24 mm
Tegangan geser yang diterima paku keling :
Fk 1
k1
A1
5.1
50.24
2
0.1 kgf .mm
K1
FS
= k1 . FS
asumsi FS = 2
K1 . FS
2
0.1 2 0.02 kgf / mm