Naskah diterima: 29 April 2017, direvisi: 29 Mei 2017, disetujui: 31 Mei 2017
ABSTRAK
Kegiatan penyelidikan umum mineral radioaktif di daerah Mamuju, Sulawesi Barat merupakan tindak lanjut
dari hasil pengukuran radioaktivitas lingkungan yang menunjukkan adanya nilai radioaktivitas tinggi. Kandungan
mineral radioaktif yang cukup tinggi ditemukan antara lain di Desa Botteng dan Desa Takandeang yang tersusun
oleh batuan berkomposisi leusit-basal tetapi karakteristik bawah permukaan daerah ini belum diketahui. Untuk
mengetahui karakteristik geologi bawah permukaan, terkait dengan mineralisasi Uranium dan Thorium di daerah
Botteng dan Takandeang, pengukuran geofisika menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas
(Induced Polarization/IP) dilakukan. Pengukuran tersebut dilakukan menggunakan konfigurasi Wenner dan
dipole-dipole, dimulai dengan pembuatan enam jalur pengukuran, masing-masing tiga jalur: GF/BTGY-01,
GF/BTGK-02, dan GF/BTGK-04 di Botteng, dan tiga jalur lainnya: GF/TKDK-01, GF/TKDK-07, dan
GF/TKDY-06 di Takandeang. Pengukuran dilakukan dengan memotong arah kemenerusan anomali radiometri
permukaan. Hasil pengukuran menunjukkan keterdapatan anomali berada pada sebaran batuan autobreksia yang
terlihat jelas di lokasi GF/TKDY-6, GF/TKDK-07, dan GF/BTGK-04. Beberapa indikasi mineralisasi di
permukaan teridentifikasi di penampang GF/BTGK-02 dan GF/TKDK-01, dicirikan dengan anomali-anomali
chargeabilitas >25,14 ms di lintasan GF/BTGK-02 dan 81,4 ms di GF/TKDK-01. Anomali yang signifikan
direkomendasikan sebagai lokasi pemboran.
Kata kunci: Geolistrik, tahanan jenis, uranium, thorium, Mamuju
ABSTRACT
The general investigation activities of radioactive minerals in Mamuju Area, West Sulawesi is a respon of
the environmental radioactivity measurement result, which shows the existence of high radioactivity value. High
radioactive mineral content found in Botteng and Takandeang Villages. From the outcrops, they composed of
leucite-basalt rocks; meanwhile the subsurface characteristics of this area are unknown. To characterize the
subsurface geology, related to uranium and thorium mineralization in Botteng and Takandeang area, geophysical
measurement conducted using resistivity and Induced Polarization (IP) methods. The measurements carried out
using Wenner and dipole-dipole configurations. The measurements started with the creation of six measurement
paths where three lines: GF/BTGY-01, GF/BTGK-02, and GF/BTGK-04 are in Botteng and three other lines:
GF/TKDK-01, GF/TKDK-07 and, GF/TKDY-06 are in Takandeang. Measurements conducted by crossing the
surface radiometric anomaly distribution. The result showed anomaly occurences on autobreccia distribution in
GF/TKDY-6, GF/TKDK-07, and GF/BTGK-04 locations. Several mineralization indication on surface identified
in GF/BTGK-0, and GF/TKDK-01 sections, charaterized by chargeability anomalies more than 25.14 ms and
81.4 ms respectively. All significant anomalies are recomended as drilling location.
Keywords: Geoelectrical, resistivity, uranium, thorium, Mamuju.
49
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif
di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat
Oleh: Adi Gunawan Muhammad, dkk.
50
Eksplorium p-ISSN 0854-1418
Volume 38 No. 1, Mei 2017: 4962 e-ISSN 2503-426X
51
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif
di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat
Oleh: Adi Gunawan Muhammad, dkk.
Gambar 1. Referensi nilai tahanan jenis batuan, tanah, dan mineral [8].
52
Eksplorium p-ISSN 0854-1418
Volume 38 No. 1, Mei 2017: 4962 e-ISSN 2503-426X
(6)
53
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif
di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat
Oleh: Adi Gunawan Muhammad, dkk.
Gambar 5. Referensi nilai polarisasi terimbas dalam domain waktu untuk beberapa batuan dan mineral [8].
54
Eksplorium p-ISSN 0854-1418
Volume 38 No. 1, Mei 2017: 4962 e-ISSN 2503-426X
55
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif
di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat
Oleh: Adi Gunawan Muhammad, dkk.
56
Eksplorium p-ISSN 0854-1418
Volume 38 No. 1, Mei 2017: 4962 e-ISSN 2503-426X
Breksi autoklastik, phonolite atau batuan >25,14 ms di lintasan GF/BTGK-02 dan 81,4
jenis lain yang teralterasi atau berbeda ms di GF/TKDK-01.
kandungan mineral logamnya dapat Dari hasil pengolahan tersebut dapat
dibedakan dengan batuan autobreccia diperoleh duakelompok anomali nilai tahanan
ataupun phonolitic lava yang tidak teralterasi, jenis dan chargebilitas yang diinterpretasikan
yang tidak mengandung mineral logam dan mewakili tubuh zona mineralisasi yang
bersifat masif berdasarkan perbedaan nilai berbeda, yaitu anomali yang memiliki nilai
tahanan jenis dan nilai chargeabilitas. tahanan jenis tinggi dengan nilai chargebilitas
tinggi yang diinterpretasikan mewakili tubuh
HASIL DAN PEMBAHASAN batuan kompak dan massif (autobreccia)
Dari hasil pengolahan data dapat dikenali dengan kandungan mineral logam yang relatif
adanya empat lokasi anomali pada tiga tinggi dan nilai tahanan jenis yang rendah dan
lintasan pengukuran yang berbeda dengan nilai chargebilitas tinggi yang
lebar anomali 3070 m anomali. Keberadaan diinterpretasikan mewakili zona alterasi
anomali tercermin dengan nilai chargeabilitas dengan kandungan mineral logam relatif
59,2531 ms dan nilai tahanan jenis 2,46442 tinggi yang diperkirakan mengandung U dan
ohm-m. Anomali anomali tersebut berada Th. Hasil kegiatan survey geofisika ini
pada sebaran batuan autobreccia terlihat jelas dengan didukung data permukaan menjadi
di lokasi GF/TKDY-6, GF/TKDK-07, dan dasar penentuan lokasi pemboran. Gambar 9
GF/BTGK-04. Beberapa indikasi mineralisasi 13 memperlihatkan penampang-penampang
dipermukaan terlihat pada penampang tahanan jenis dan chargebilitas pada masing-
GF/BTGK-02 dan GF/TKDK-01, dicirikan masing jalur atau lintasan.
dengan anomali-anomali chargebiliatas
GF/BTGK-02
57
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif
di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat
Oleh: Adi Gunawan Muhammad, dkk.
GF/BTGK-04
GF/TKDK-01
58
Eksplorium p-ISSN 0854-1418
Volume 38 No. 1, Mei 2017: 4962 e-ISSN 2503-426X
GF/TKDY-06
GF/TKDY-07
Metode tahanan jenis konfigurasi dipole- (lateral) dari suatu horison perlapisan batuan
dipole digunakan untuk mendeteksi sehinga dengan konfigurasi ini diharapkan
keberadaan struktur geologi berarah NW-SE mampu memberikan gambaran kondisi bawah
di sekitar lokasi bor BTGY-01 yang permukaan baik, berkaitan dengan struktur.
diperkirkan mengontrol keberdaan Dari hasil pembuatan penampang tahanan
keterdapatan U/Th di lokasi ini sehingga jenis pada jalur ini terlihat ada indikasi
untuk mendeteksi ada tidaknya struktur ini horison dengan nilai tahanan jenis lebih tinggi
digunakan metode dipole-dipole. Konfigurasi terpotong oleh suatu zona dengan nilai
dipole-dipole sensitif dalam mendeteksi tahanan jenis lebih rendah di meter 285 dan
perubahan vertikal maupun secara horisontal 310 yang merupakan cerminan keberadaan
59
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif
di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat
Oleh: Adi Gunawan Muhammad, dkk.
struktur geologi. Zona dengan nilai tahanan 27,30 meter pada batuan autobreccia yang
jenis lebih rendah tersebut diinterpretasikan telah teralterasi.
sebagai suatu zona lemah yang kemungkinan Kondisi yang relatif sama juga terjadi di
celah-celahnya telah terisi fluida (Gambar 14) lokasi pemboran TKDK-07. Dari penampang
yang menyebabkan zona tersebut memiliki tahanan jenis sebenarnya jalur GF/TKDK-07
nilai tahanan jenis yang relatif rendah lokasi pemboran TKDK-07 ditunjukkan
dibandingkan dengan batuan sekitar. dengan nilai tahanan jenis rendah dan
Dari enam penampang tahanan jenis yang chargebilitas tinggi di meter ke-200 sampai
dihasilkan, tiga penampang menunjukkan 270 penampang GF. Nilai ini merupakan nilai
hasil yang cukup menarik dan telah yang jauh lebih rendah daripada nilai tahanan
ditindaklanjuti dengan kegiatan pemboran. jenis batuan yang mengandung uranium di
Penampang-penampang tersebut adalah Kalimantan Barat yang berada pada batuan
GF/BTGK-04, GF/TKDY-06, dan dengan nilai tahanan jenis kurang dari 2.000
GF/TKDK-07. Hasil dua pemboran yang m dan nilai faktor logam lebih dari 90
telah dilaksanakan di jalur GF/TKDY-06, mho/m [16]. Hasil survey geofisika ini
yaitu TKDY-06 dan TKDY-09 menunjukkan didukung data radiometri permukaan dipakai
hasil yang relatif tidak jauh berbeda antara sebagai dasar penentuan lokasi pemboran.
haasil interpretasi geofisika dengan hasil Hasil kegiatan pemboran yang dilakukan di
pemboran. Nilai tahanan jenis tinggi dan TKDY-07 menunjukkan bahwa nilai
chargebilitas tinggi pada penampang resistivitas rendah dan chargebilitas tinggi
GF/TKDY-06 (TKDY-06) dari hasil merupakan cerminan batuan autobreccia
pemboran merupakan cerminan batuan yang telah mengalami alterasi secara
autobreccia banyak mengandung oksida besi. megaskopis dicirikan dengan kehadiran
Sementara itu tahanan jenis rendah dan mineral pirit [10]. Secara alamiah batuan
chargebilitas tinggi dari penampang geofisika menjadi lebih konduktif karena fraktur dan
dari hasil pemboran merupakan cerminan rongga yang terbentuk akan jenuh air atau
batuan autobreccia yang telah mengalami membentuk material berbutir halus yang
kloritisasi. Nilai chargebilitas tinggi dapat dikenali dengan pengukuran geolistrik
dipengaruhi oleh kehadiran mineral pirit, [17].
galena, dan juga oksida besi pada kedalaman
GF/TKDY-01
Gambar 14. Penampang tahanan jenis sebenarnya jalur GF/BTGY-01 dengan konfigurasi dipole-dipole.
60
Eksplorium p-ISSN 0854-1418
Volume 38 No. 1, Mei 2017: 4962 e-ISSN 2503-426X
Dari hasil pengolahan data dapat dikenali signifikan akan dipilih sebagai daerah lokasi
adanya empat lokasi anomali pada tiga pemboran.
lintasan pengukuran yang berbeda dengan
lebar anomali 3070 m anomali. Keberadaan UCAPAN TERIMA KASIH
anomali tercermin dengan nilai chargeabilitas Penulis mengucapkan terima kasih yang
59,2531 ms dan nilai tahanan jenis 2,46442 sebesar-besarnya kepada Ir. Agus
ohm-m. Nilai tahanan jenis yang memiliki Sumaryanto, M.S.M sebagai Kepala Pusat
nilai signifikan tinggi mengindikasikan Teknologi Bahan Galian Nuklir yang telah
daerah tersebut terdapat batuan kompak atau memberikan kesempatan untuk melakukan
masif sukar mengalirkan listrik. Nilai penelitian di daerah Mamuju. Ucapan terima
chargebilitas merupakan indikator adanya kasih juga ditujukan kepada rekan-rekan kerja
kehadiran mineral logam dalam suatu batuan, dan lapangan yang telah banyak membantu di
makin besar nilai chargebilitas maka makin dalam pengambilan data dan diskusi yang
besar pula deposit logamnya atau zona terkait
potensi mineraliasi dan dipakai sebagai acuan
dalam penentuan titik pemboran. DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Iskandar, Syarbaini, and Kusdiana, Map of
Environmental Gamma Dose Rate of Indonesia,
KESIMPULAN National Nuclear Energy Agency, Jakarta, 2014.
Breksi autoklastik, lava ponolit, atau [2] H. Syaeful, I. G. Sukadana, and A. Sumaryanto,
batuan jenis lain yang teralterasi atau berbeda Radiometric Mapping for Naturally Occurring
Radioactive Materials (NORM) Assessment in
kandungan mineral logamnya dapat Mamuju, West Sulawesi, Atom Indones., vol. 40,
dibedakan dengan batuan yang tidak no. 1, pp. 3339, 2014.
[3] I. G. Sukadana, A. Harijoko, and L. D. Setijadji,
teralterasi yang tidak mengandung mineral
Tectonic Setting of Adang Volcanic Complex in
logam berdasarkan perbedaan nilai tahanan Mamuju Region, West Sulawesi Province,
jenis dan chargeabilitasnya. Eksplorium, vol. 36, no. 1, pp. 3144, 2015.
[4] I. G. Sukadana, F. . Indrastomo, and H. Syaeful,
Anomali dengan nilai tahanan jenis Geology and Radionuclide Ratio Mapping For
tinggi dan chargeabilitas tinggi Radioactive Mineral Exploration in Mamuju,
diinterpretasikan mewakili tubuh batuan West Sulawesi, in Prosiding Seminar Teknologi
Energi Nuklir, 2015, pp. 140147.
kompak dan masif (breksi autoklastik) [5] F. D. Indrastomo, I. G. Sukadana, A. Saepuloh,
dengan kandungan mineral logam yang relatif A. H. Harsolumakso, and D. Kamajati,
Volcanostratigraphy Interpretation of Mamuju
tinggi sedangkan nilai chargebilitas tinggi Area Based on Landsat-8 Imagery Analysis,
tapi nilai tahanan jenisnya rendah Eksplorium, vol. 36, no. 2, pp. 7188, 2016.
diinterpretasikan mewakili zona alterasi [6] W. Lawrie, Fundamentals of Geophysics, 2nd
Edition. New York: Cambridge University Press,
dengan kandungan mineral logam relatif 2007.
tinggi yang diperkirakan mengandung U dan [7] A. A. Kaufman and B. I. Anderson, Methods of
Th. Electrical Profiling and Mapping, 1st ed., vol. 44,
no. 10. Elsevier B.V., 2010.
Nilai chargeabilitas merupakan indikator [8] M. H. Loke, Tutorial: 2-D and 3-D Electrical
adanya kehadiran mineral logam dalam suatu Imaging Surveys, 2001.
[9] A. Binley, Tools and Techniques: Electrical
batuan, makin besar nilai chargebilitas maka Methods, in Treatise on Geophysics, Elsevier
makin besar pula deposit logamnya atau zona B.V., 2015, pp. 233259.
potensi mineralisasi. Nilai anomali yang [10] C. J. Mwenifumbo, B. E. Elliott, C. W. Jefferson,
G. R. Bernius, and K. A. Pflug, Physical Rock
Properties from the Athabasca Group: Designing
61
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif
di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat
Oleh: Adi Gunawan Muhammad, dkk.
62