Panduan Pengelolaan b3
Panduan Pengelolaan b3
Nomor :
TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN RUMAH SAKIT
DI
RUMAH SAKIT TK III DR .R .SOEHARSONO
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----
DIREKTUR RUMAH SAKIT TK III DR. R. SOEHARSONO
Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup yang berada di rumah sakit perlu dijaga
kelestariannya sehinggga tetap mampu menunjang pelaksanaan
kegiatan di dalam serta disekitar rumah sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
AHMAD DAHLAN KOTA KEDIRI TENTANG PANDUAN
PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN DI RUMAH SAKIT TK III DR.R.SOEHARSONO
KEDUA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
di Rumah Sakit Tk III Dr R Soeharsono sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu, tercantum dalam lampiran Peraturan ini
KETIGA : Panduan Pengelolaan Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
di Rumah Sakit ini harus dibahas sekurang-kurangnya 3 ( tahun ) sekali
dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada
Ditetapkan di : Banjarmasin
Pada tanggal :
PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT TK III DR.R.SOEHARSONO
BAB I
DEFINISI
1. Lingkungan Rumah Sakit Tk III Dr.R.Soeharsono adalah semua area didalam dan
diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Rumah Sakit Tk III
Dr.R.Soeharsono sesuai batas wilayah dan area Rumah Sakit Tk III
Dr.R.Soeharsono.
2. Masyarakat Rumah Sakit adalah : semua orang yang berada di dalam area Rumah
Sakit tanpa terkecuali.
3. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit,
Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi,
pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain
pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak
(BKIA).
4. Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak
langsung menggunakan bahan berbahaya beracun
5. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,
dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya;
6. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3;
7. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya;
8. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya;
9. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3;
10. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3;
11. Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan sarana angkutan;
12. Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan
sangat bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.
13. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai
peralatan dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan
kerusakan berupa iritasi dan peradangan kulit.
14. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
15. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam
penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta
sering menimbulkan kebakaran.
16. Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang
karena sifatnya tidak dapat digunakan lagi.
17. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udara
yang dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan
gangguan kesehatan yang berarti.
18. Tempat dan sarana laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan yang menggunakan bahan kimia serta dilengkapi sarana sebagai
kelengkapan laboratorium, misal ruang asam, glove box, fumehood, meja kerja,
exhaust fan, dan sebagainya.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan identifikasi B3
a. Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun
dengan melakukan telusur tiap bahan kimia tersebut apakah termasuk dalam
daftar atau golongan B3 sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 /
Tahun 2001 , sbb :
1) Mudah meledak (explosive);
2) Pengoksidasi (oxidizing);
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4) Sangat mudah menyala (highly flammable);
5) Mudah menyala (flammable);
6) Amat sangat beracun (extremely toxic);
7) Sangat beracun (highly toxic);
8) Beracun (moderately toxic);
9) Berbahaya (harmful);
10) Korosif (corrosive);
11) Bersifat iritasi (irritant);
12) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13) Karsinogenik (carcinogenic);
14) Teratogenik (teratogenic);
15) Mutagenik (mutagenic).
b. Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar seperti dalam
lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan B3, maka cara
Identifikasi dilakukan melalui Uji karakteristik B3 meliputi :
1) mudah meledak;
2) mudah terbakar;
3) bersifat reaktif;
4) beracun;
5) menyebabkan infeksi; dan
6) bersifat korosif.
2. Panduan pengadaan B3
Uraian tentang pengadaan dan barang / jasa sbb :
a. Pengadaan barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya
dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk memperoleh barang/jasa, yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APB
Barang termasuk didalamnya adalah Perbekalan Farmasi)
b. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri dari obat,
bahan bat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis dari penyedia
barang
c. Pengadaan Perbekalan Farmasi termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Pengadaan langsung dilakukan terhadap pengadaan perbekalan farmasi sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Barang/Jasa Rumah
Sakit Tk iii Dr.R.Soeharsono
3. Panduan penyimpanan dan pengemasan B3
a. Panduan Umum Tempat Penyimpanan
Hal hal umum tempat penyimpanan, persyaratan mengenai lokasi
penyimpanan bahan berbahaya dan beracun
1) Lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir, tidak rawan bencana dan di
luar kawasan lindung serta sesuai dengan rencana tata ruang
2) Jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;
3) Syarat lokasi pengolahan di luar area penghasil harus:
a) Jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan
lainnya;
b) Jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum
minimum 300 m;
c) Jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m;
d) Jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung)
minimum 300 m.
4) Rancangan bangunan disesuaikan dengan jumlah, karakteristik limbah B3
dan upaya pengendalian pencemaran lingkungan.
5) Persyaratan Fasilitas Pengelolaan B3 menerapkan sistem hal2 sbb :
a) Keamanan Fasilitas
b) Pencegahan Terhadap Kebakaran
c) Pencegahan tumpahan
d) Penanggulangan Keadaan Darurat
e) Pengujian peralatan; dan
f) Pelatihan karyawan.
b. Penyimpanan Umum B3
1) Gudang tempat penyimpanan B3 dibuat agar Aman dari pengaruh alam &
lingkungan :
a) Memiliki sirkulasi udara dan ventilasi baik
b) Suhu ruangan terjaga konstan dan aman
c) Aman dari gangguan biologis (tikus, rayap dll)
2) Tata letak dan pengaturan penempatan B3 mempertimbangkan sbb :
a) Pemisahan dan pengelompokan untuk menghindari reaktivitas
b) Penyusunan tidak melebihi batas maksimum (anjuran industri) agar
tidak roboh dan rapi
c) Dibuatkan lorong dan terjaga agar alat angkat dan angkut dapat lewat
d) Khusus bahan dalam wadah silinder / tabung gas bertekanan
ditempatkan yg aman, idak lembab, dan aman dari sumber panas (listrik,
api terbuka dll)
3) Program House keeping secara periodik (Kebersihan, Kerapihan dan
Keselamatan)
4) Sarana K3 disiapkan dan digunakan
5) Selain petugas gudang dilarang masuk, dan harus menggunakan APD
6) Inpeksi secara periodik, pemeriksaan kondisi lingkungan, bahan, peralatan
dan sistem, segera lapor bila ada kondisi tidak aman kpd atasan.
7) Penyimpanan B3 dilengkapi dengan Simbo dan /label B3 (Label isi, safety,
resiko bahaya) serta cara pencegahan dan pertolongan pertama
5. Penyimpanan B3 Explosif
4. Panduan penggunaan B3
a. Perencanaan dan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
penggunaan B3 harus memperhatikan sbb :
1) Alat Pelindung Diri (APD) yg sesuai dg faktor resiko bahaynya, Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) dan P3K harus siap dan cukup
2) Kondisi kerja dan lingkungan dinyatakan aman oleh yang berwenang
3) Peralatan kerja harus layak pakai
4) Metode kerja/cara pelaksanaan kerja /protap sudah aman dan efektif
5) Kelengkapan adinistrasi sudah siap kan (perintah kerja , daftar B3 dll)
b. Selama penggunaan B3 hindari tindakan tidak aman. dan sesuai dengan SOP
c. Bila penggunaan pada transisi shift jaga, maka tiap serah terima dan tanggung
jawab dilakukan sebaik baiknya, laporkan situasi kondisi kerja terlebih hal
yang tidak aman
d. Bila selesai, amankan dan bersihkan alat2 kerja, lingkungan kerja, wadah sisa
B3 hingga aman.
e. Lakukan P3K bila ada kecelekaan dan penanganan lebih lanjut
5. Panduan penanganan B3
a. Penanganan Kecelakaan kerja dan darurat B3
Panduan ini sebagai petunjuk bagi pegawai untuk penyelamatan apabila terjadi
kecelakaan ditempat kerja dengan tujuan agar korban menjadi atau merasa
aman dan tenang serta mencegah kondisi yang lebih buruk sambil menunggu
pertolongan dokter.
b. Ruang lingkup
Ruang lingkup panduan ini meliputi petunjuk umum :pertolongan pertama yang
berhubungan dengan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) .
Dampak dan Resiko akibat pengelolaan B3 berupa ledakan gas dan kebakaran
bahan kimia, bahan kimia tumpah, terpapar bahan kimia kepada petugas ,
sarana dan lingkungan rumah sakit
c. Pengertian yang dimaksud dalam panduan ini adalah sebagai berikut :
1) Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan yang dapat
menyebabkan luka atau kerugian pada manusia dan benda yang disebabkan
oleh suatu kejadian atau kondisi yang tidak terduga
2) Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang dialami oleh seorang karyawan
semenjakia meninggalkan rumah kediaman sampai menuju ketempat
pekerjaannya, selama jam kerja, maupun sekembalinya dari tempat kerja
menuju rumah kediamannya melalui jalan yang biasa ditempuh, sedemikian
rupa sehingga karyawan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam setelah kejadian
kecelakaan itu tidak dapat melakukan pekerjaan.
3) Perlemahan (impairment) adalah setiap gangguan atau ketidaknormalan
psikologik dan atau fisiologik dan atau struktur anatomi dan atau fungsi.
4) Ketidakmampuan (disability) adalah setiap keterbatasan atau berkurangnya
kemampuan (sebagai akibat dari perlemahan) untuk melakukan aktivitas
dengan cara atau dalam batasbatas yang dianggap normal untuk manusia.
5) Cacat (handicap) adalah kerugian yang diderita oleh seseorang sebagai
akibat dari perlemahan atau ketidakmampuan yang membatasi atau
mencegah orang itu untuk melakukan perannya yang normal untuk ukuran
orang itu
d. Hal Umum Penanggulangan Kecelakaan dan Keadaan Darurat
1) Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib
menanggulangi terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3.
2) Melakukan kegiatan pengelolaan B3 sebagaimana dimaksud 4.a. wajib
mengambil langkah-langkah :
a) Mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan;
b) menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur tetap
penanggulangan kecelakaan;
c) melaporkan kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada aparat
Pemerintah Kabupaten/Kota setempat; dan
d) Aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat, setelah menerima
laporan tentang terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat
B3 sebagaimana dimaksud wajib segera mengambil langkah-langkah
penanggulangan yang diperlukan.
3) Kewajiban sebagaimana dimaksud, tidak menghilangkan kewajiban setiap
orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 untuk :
a) Mengganti kerugian akibat kecelakaan dan atau keadaan darurat; dan
atau
b) Memulihkan kondisi lingkungan hidup yang rusak atau tercemar; yang
diakibatkan oleh B3.
Pernyataan Bahaya :
Identitas Pemasok Klasifikasi B3
Fisik, Kesehatan dan Lingkungan
Gambar 6 a. Label B3
2) Pengisian Label
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :
No Jenis Farmasi Penjelasan Pengisian
1 Nama B3; Nama dagang B3/Nama bahan
Komposisi, No.CAS/No kimia.
UN; Komposisi atau formulasi bahan
Produsen kimia.
Informasi lengkap mengenai
penghasil.
2 Simbol Disesuaikan dengan klasifikasi B3
Label
Setiap petugas dalam melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib
melakukan administrasi yang sudah disediakan mulai dari penerimaan B3, penyimpanan,
penggunaan ataupun jika terjadi tumpahan B3.. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa
Rumah Sakit Tk III Dr.R.Soeharsono melakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun dengan baik.
BAB V
PENUTUP
Microshield Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar, tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Ethylchloride Belum dipisahkan dari rak obat Harus disimpan di tempat terpisah dari
farmasi. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Mudah Menyala
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Disimpan pada bagian terpisah Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
dengan obat oral, suhu ruangan mendapat petukaran udara yang baik.
normal, ada pertukaran udara yang Tersedia tempat untuk mencuci.
baik, tersedia wastafel.
Baygon Terpisah dari rak obat. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Mudah Menyala
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Softaman Dipisahkan dari rak obat, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
pemakaian luar. Tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
pada ruangan.
2 Gudang Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
Logistik suhu ruangan normal, tidak ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
2 Kamar Alkohol 70% Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
Operasi KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Sangat mudah menyala yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Hydrogen Rak obat Depo Farmasi di KO, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
peroxide 3% tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.
Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu ruangan normal, ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
solution 37%) pertukaran udara yang baik, tidak
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
kena sinar matahari langsung dan
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
jauh dari sumber panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Hibiscrub Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Hillon Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Ethylchloride Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
Mudah Menyala
yang lain. Sudah tersedia Apar di lain, mudah dilokalisir bila terjadi
KO kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Disimpan pada ruangan dengan Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu normal, ada pertukaran udara mendapat petukaran udara yang baik
yang baik
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
3 Kamar Formalin Disimpan pad rak yang dipisahkan, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Sterilisasi (Formaldehyde pada tempat sejuk, mendapat dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
solution 37%) pertukaran udara yang baik, , tidak
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
kena sinar matahari langsung dan
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
jauh dari sumber panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Paraformaldehyde Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Cydex Opa Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk dan mencuci.
Stabimed Disimpan pada rak, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel pada ruangan. dengan sumber air untuk mencuci.
Tersedia Apar. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Detergent Alkali Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(9L) Limbah langsung diolah di IPAL dengan sumber air untuk mencuci.
Bleach Klorin Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4 Laundry ( 10 L )
dengan sumber air untuk mencuci.
Softener ( 14 L ) Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
5 Laboratorium Xylol Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Alkohol 90% Letak Apar tidak jauh dari ruangan. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Wrights stain Tersimpan terpisah dari reagen lab Harus disimpan di tempat terpisah dari
yang lain. Letak Apar tidak jauh tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
dari ruangan. mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang baik,
tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Immersion Oil Ruangan adalah tempat yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
sejuk, mendapat pertukaran udara mendapat pertukaran udara yang baik,
yang baik, tidak kena sinar tidak kena sinar matahari langsung dan
matahari langsung dan jauh dari jauh dari sumber panas
sumber panas
Methanol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang
dengan sumber air untuk mencuci.
sejuk, mendapat pertukaran udara
yang baik, tidak kena sinar Harus disimpan di tempat yang sejuk,
matahari langsung dan jauh dari mendapat pertukaran udara yang baik,
sumber panas tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Sulfa Lyzer Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Stromatolyser- Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
4DS Dye dengan sumber air untuk mencuci.
Softaman Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Baygon Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Klinik Gigi Arsen Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Ruangan adalah tempat yang sejuk,
dengan sumber air untuk mencuci.
mendapat pertukaran udara yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas sumber panas.
Eugenol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Formocresol Ruangan adalah tempat sejuk, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
mendapat pertukaran udara yang dengan sumber air untuk mencuci.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
baik, tidak kena sinar matahari
mendapat pertukaran udara yang baik, tidak
langsung dan jauh dari sumber
kena sinar matahari langsung dan jauh dari
panas.
Tersedia wastafel pada ruangan. sumber panas
Spritus Tersedian apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
House
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan farmasi
6
Keeping
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Presept Suhu ruangan normal, ada Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
pertukaran udara yang baik, mendapat petukaran udara yang baik.
tersedia wastafel. Tersedia tempat untuk mencuci.
Karbol Tersedia wastafel untuk mencuci Harus disimpan di tempat terpisah dari
pada ruangan. Letak apar tidak tempat penyimpanan perbekalan farmasi