Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Mobilisasidenganmemberikanposisimiring
Hari/Tanggal : Jumat, 09 September 2017
Tempat : Irina IMC F Neurologi
Waktu : 30 Menit

Tujuan :

1. Mempertahankan bady aligment


2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
3. Mengurangi Meningkatkan rasa nyaman
4. kemungkinan terjadinya cedera pada perawat maupun klien
5. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang
menetap

Indikasi :

1. Penderita yang mengalami kelumpuhan baik hemiplegi maupun para plegi


2. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi
3. Penderita yang mengalami pengobatan (immobilisasi)
4. Penderita yang mengalami penurunan kesadaran

Persiapan :

1. Berikan penjelasan kepada klien maksud dan tujuan di lakukan tindakan mpobilisasi
ke posisi lateral.
2. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan untuk membatasi penyebaran kuman ?
micro organisme.
3. Pindahkan segala rintangan sehingga perawat leluasa bergerak.
4. Siapkan peralatan yang di perlukan.
5. Yakinkan bahwa klien cukup hangat dan privasy terlindungi.

Saran saran atau hal hal yang harus di perhatikan :

1. Perawat harus mengetahui teknik mobilisasi yang benar


2. Bila klien terlalu berat pastikan mencari pertolongan
3. Tanyakan kepada dokter tentang indikasi dan kebiasaan dilakukannya mobilisasi
Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN RESPON PESERTA
.
1. Pembukaa 1. Memberisalam. 1. Menjawabsalam.
n 2. Memperkenalkandiri. 2. Mendengarkandanmemperhatikan.
( 3 menit ) 3. Menggalipengetahuan Keluarga tentang Mobalisasi. 3. Menjawabpertanyaan.
4. MenjelaskantujuanPenyuluhan. 4. Mendengarkandanmemperhatikan.
5. Membuatkontrakwaktu. 5. Menyetujuikontrakwaktu.

2. Kegiatan 1. Menjelaskantentang 1.
Inti -Pengertian. MendengarkandanmemperhatikanpenjelasanPemat
( 22 menit -Tujuan eri.
) -Macam-macamposisiMobilisasi
-Memberikankesempatanuntukbertanya.
3. -Menjawabpertanyaanpeserta.

2. Aktifbertanya.
3. Mendengarkan
3. Penutup 1. Moderator menyimpulkanmateri yang disampaikanolehpemateri. 1. Mendengarkandanmemperhatikan.
( 5 menit ) 2. Mengevaluasipesertaataspenjelasan yang2. Menjawabpertanyaan yang diberikan.
disampaikandan moderator menanyakankembalimengenaimateripenyulu
han.
3. Salam Penutup.
3. Menjawabsalam.
Persiapan alat :

1. Satu bantal penopang lengan


2. Satu bantal penopang tungkai
3. Bantal penopang tubuh bagian belakang

Cara kerja :

1. Angkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana perawat akan
melakukan mobilisasi
2. Pastikan posisi pasien pada bagian tengah tempat tidur, posisi supinasi lebih mudah
bila di lakukan mobilisasi lateral
2. Perawat mengambil posisi sebagai berikut :
a) Perawat mengambil posisi sedekat mungkin menghadap klien di samping tempat
tidur lurus pada bagian abdomen klien sesuai arah posisi lateral (misalnya; mau
memiringkan kekana, maka perawat ada di samping kanan klien
b) Kepala tegak dagu di tarik ke belakang untuk mempertahankan punggung pada
posisi tegak.
c) Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi dan ligamen.
d) Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat menarik tubuh klien
e) Lutut dan pinggul tertekuk / fleksi
3. Kemudian letakan tangan kanan lurus di samping tubuh klien untuk mencegah klien
terguling saat di tarik ke posisi lateral (sebagai penyangga).
4. Kemudian letakan tangan kiri klien menyilang pada dadanya dan tungkai kiri
menyilang diatas tungkai kanan dengan tujuan agar memberikan kekuatan sat di
dorong.
5. Kemudian kencangkan otot gluteus dan abdomen serta kaki fleksi bersiap untuk
melakukan tarikan terhadap tubuh klien yakinkan menggunakan otot terpanjang dan
terkuat pada tungkai dengan tujuan mencegah trauma dan menjaga kestabilan.
6. Letakan tangan kanan perawat pada pangkal paha klien dan tangan kiri di letakan
pada bahu klien.
7. Kemudian tarik tubuh klien ke arah perawat dengan cara :
a) Kuatkan otot tulang belakang dan geser berat badan perawat ke bagian pantat dan
kaki.
b) Tambahkan fleksi kaki dan pelfis perawat lebih di rendahkan lagi untuk menjaga
keseimbangan dan ke takstabil
c) Yakinkan posisi klien tetap nyaman dan tetap dapat bernafas lega
d) Kemudian atur posisi klien dengan memberikan ganjaran bantal pada bagian yang
penting sebagai berikut :
1) Tubuh klien berada di sampingdan kedua lengan berada di bagian depan tubuh
dengan posisi fleksi, berat badan klien tertumpu pada bagian skakula dan
illeum. Berikan bantal pada bagian kepala agar tidak terjadi abduksi dan
adduksi ada sendi leher.
2) Kemudian berikan bantal sebagai ganjalan antara kedua lengan dan dada untuk
mencegah keletihan otot dada dan terjadinya lateral fleksi serta untuk
mencegah / membatasi fungsi internal rotasi dan abduksi pada bahu dan
lengan atas.
e) Berikan ganjalan bantal pada bagian belakang tubuh klien bila di perlukan untuk
memberikan posisi yang tepat
f) Rapikan pakayan dan linen klien serta bereskan alat yang tidak di gunakan.
g) Dokumentasikan tindakan yang telah di kerjakan.
MOBILISASI

A. Pengertian mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan keegiatan dengan bebas
(kosier, 1989).
B. Tujuan dari mobilisasi antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Mencegah terjadinya trauma
3. Mempertahankan tingkat kesehatan
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari hari
5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.
C. Tipe persendian dan pergerakan sendi
Dalam sistim muskuloskeletal dikenal 2 maca persendian yaitu sendi yang dapat
digeragan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan (siartrosis).
D. Toleransi aktifitas
Penilaian tolerasi aktifitas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan
kardiovaskuler seperti Angina pektoris, Infark, Miocard atau pada klien dengan
immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan.Hal tersebut biasanya dikaji pada waktu
sebelum melakukan mobilisai, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi.
Tanda tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976)
a. Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur
b. Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol / hipotensi orthostatic.
c. Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dangkal.
d. Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan.
e. Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami kecepatan aktifitas dan ketidak
stabilan posisi tubuh.
f. Status emosi labil.
E. Masalah fisik
Masalah fisik yang dapt terjadi akibat immobilitasi dapat dikaji / di amati pada
berbagai sistim antara lain :
a. Masalah muskuloskeletal
Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan
mineral, tulang dan kerusakan kulit
b. Masalah urinari
Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan
inkontinentia urine.
c. Masalah gastrointestinal
Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi.
d. Masalah respirai
Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak
seimbangan asam basa (CO2 O2).
e. Masalah kardiofaskuler
Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.
F. Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara
lain :
1. Perbaikan status gisi
2. Memperbaiki kemampuan monilisasi
3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif
4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligmen (Struktur
tubuh)
5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari
terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian
tubuh.
G. Macam macam posisi klien di tempat tidur
1. Posisi fowler (setengah duduk)
2. Posisi litotomi
3. Posisi dorsal recumbent
4. Posisi supinasi (terlentang)
5. Posisi pronasi (tengkurap)
6. Posisi lateral (miring)
7. Posisi sim
8. Posisi trendelenbeg (kepala lebih rendah dari kaki)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ketheleen Haerth Belland RN. BSN, Mary and Wells RN Msed, 1986, Chlinical
Nursing Prosedurs, California Jones and Bardlett Publishers Inc.
2. Diana Hestings. RGN RCNT. 1986, The Machmillan Guide to home Nursing London,
Machmillan London LTD. Ahli bahasa : Prilian Pranajaya, 1980 editor lilian juwono
Jakarta, Arcan.
3. Barbara Koezeir, Glenora Erb, 1983, Fundamental of Nursing, california Addison
Wesly publishing Division.
4. Barbara Koezeir, Glenora Erb, Oliveri, 1988, Fundamental of Nursing, Philadelpia
Addison Wesly publishing Division.

Anda mungkin juga menyukai