Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menguji aktivitas obat antidiare dan
pencahar/laksatif pada hewan percobaan dengan menggunakan metode transit
intestinal. Metode transit intestinal adalah metode yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi obat antidiare dan laksatif berdasarkan pengaruhnya pada rasio
jarak usus yang ditempuh marker dalam waktu tertentu terhadap panjang usus
seluruhnya pada hewan percobaan. Prinsip dari metode transit intestinal adalah
obat antidiare akan memperkecil rasio sedangkan obat pencahar akan
memperbesar rasio.
Marker yang digunakan dalam percobaan ini adalah tinta cina. Marker
digunakan untuk mewarnai dinding usus sehingga dapat dilihat panjang usus yang
dilalui oleh marker untuk melihat kerja obat. Tinta cina digunakan karena mudah
diperoleh, murah, stabil, tidak toksik serta tidak dapat diserap oleh dinding usus.
Pada kontrol uji loperamid dan bisakodil dilakukan prosedur yang sama
dengan prosedur kontrol negatif hanya saja pada saat awal diberikan zat uji yang
telah disuspensikan menggunakan PGA. Loperamid digunakan sebagai obat
antidiare. Diare merupakan suatu keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi
frekuensi normal dan konsistensi feses yang encer. Diare menyebabkan feses
mengandung lebih banyak cairan serta elektrolit sehingga penderita diare akan
merasa lemas. Loperamid merupakan obat antidiare golongan opiat dan termasuk
turunan difenoksilat. Loperamid bekerja dengan cara memperlambat motilitas
saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus.
Loperamid sebagai antidiare disebabkan karena ikatannya dengan reseptor opioid.
Apabila reseptor opioid diaktifkan maka akan menghambat pelepasan asetilkolin
sehingga terjadi penurunan peristaltik usus dan diare dapat terhenti. Loperamid
tidak menimbulkan kecanduan karena tidak mempengaruhi SSP. Bisakodil
digunakan sebagai pencahar atau laksatif. Konstipasi adalah keaadan dimana
defekasi tidak berlangsung atau terhenti atau tidak lancar. Bisakodil dapat
merangsang sekresi cairan dan saraf pada mukosa sehingga terjadi kontraksi kolon
dan mengakibatkan peristaltik meningkat sehingga feses dapat dikeluarkan.
Dihitung rasio jarak yang ditempuh marker terhadap panjang usus seluruhnya.