Anda di halaman 1dari 10

STEP 1

1. One visit endodontic: perawatan sauran kakar, pd kunjungan yg


pertama, tahap sterilisasi, dan tahap obturasi(memasukkan bahan salura
akarnya).(lintang), kerugiannya membuka mulutnya terlalu lama,
keuntungan lebih ekonomis.(intan)

STEP 2
1. Bagaimana interpretasi dari skenario diatas?(agung)
2. Apa penatalaksanaan yang tepat pada kasus skenario?(anugrah)
3. Apa tujuan dari perawatan one visit endodontic?(dya)
4. Apa indikasi dan kontrandikasi dari one visit endodontic?(salmaa
5. Apa saja perawatan saluran akar pada anak?(septianing)
6. Apa keuntungan dan kekurangan ove?(mb mayang)
7. Apa saja bahan yang digunakan untuk mengisi saluran akar?(lintang)
8. Apa Indikasi dan kontraindikasi penatalaksanaan kasus?(intan)
9. Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan OVE?(atqiya)
10.Bagaimanakah anatomi gigi sulung pada anak?(alpha)
11.Apa diagnosa dari skenario?
Step 3

1. Bagaimanakah anatomi gigi sulung pada anak?(alpha)


Mahkotanya pendek dan sempit, ruang pulpa besar, diameter
mukobukal lebih kecil dari lingual, dentinnya tipis(atqiya). akarnya
panjang dan sempit, pulpa mengikuti bentuk tanduk, pulpa
lebar(intan). Kamar pulpa lebar, pit dan fissur dalam, giginya lebih
putih(lapisan enamelnya tipis) daripada orang dewasa(lintang).
Saluran akar sempit dan panjang(alpha). Tanduk pulp lebih tajam
drpd gigi permanen(agung).

2. Bagaimana interpretasi dari skenario diatas?(agung)


Gigi 75(molar 2 rb kiri): karies profunda, tdk ada keluhan
spontan(intan). Perkusi -: tdk ada kelainan pd periodontal, palpasi
tidak ada pembengkakan, tekanan -: tdk ada rasa nyeri, vitalitas +:
gigi masih vital(mb mayang). Vitalitas + belum mengalami
nekrosis, gigi 75:kamar pulpa sudah mengalami perforasi(kondisi
masih vital/belum vital) (agung)

3. Apa diagnosa dari skenario?


Pulpitis reversible: karena tdk ada keluhan sakit yang
spontan(lintang)
Dilihat dari radiologinya: karies dh profunda dan melebihi kamar
pulpa-> pulipitis irreversible(anugrah)
4. Apa tujuan dari perawatan one visit endodontic?(dyah)
Untuk mencegah penyakit menyebar dari rongga pulpa kejaringan
periapikal, untuk mengembalikan jar periapikal kembali seperti
semula(lintang). Untuk mempertahankan gigi pd tempatnya,
meringankan rasa sakit(atqiya)

5. Apa penatalaksanaan yang tepat pada kasus skenario?(anugrah)

6. Apa Indikasi dan kontraindikasi penatalaksanaan kasus?(intan)


7. Apa indikasi dan kontrandikasi dari one visit endodontic?(salmaa
Indikasi: pulpitis irreversible, pulpa yang terbuka, nekrosis tdk ada
lesi jar periapikal, saluran akar normal, gigi yang berakar tunggal
atau satu
Kontraindikasi: sakit yang spontan (karena anak diminta membuka
mulut terlalu lama), terjadi kelainan anatomis yang berat,
periodontitis akut(intan), lesi periapikal, abses, gigi yang berakar
banyak, gigi yang sudah goyah, dan igi yang sudah mengalami
resorbsi akar(anugrah)
Ov: sterilisasi
One visit bisa atau tidk untuk kasus infeksi?
Perbedaan OVE pada gigi desidui dan permanen?

8. Apa saja perawatan saluran akar pada anak?(septianing)

Perbedaan pulpotomi dan pulpektomi: pulpo pengambilan jar


dikamar pulpa sja, kalo pulpek pd semuanya
a. Pulpotomi: gigi yang masih vital, mengambil saluran akarnya
1. Non vital: udah non vital
2. deVital: masih vital tapi dimatikan
3. vital: gigi masih vital
diagnosis: pulpitis reversible, pulpitis irreversible
tretmen: kamar pulpa dibuka, jaringan diambill semua,
dibersihkan, dberikan medicalmen
//

Tujuan dasar dari perawatan endodontik pada anak mirip dengan pasien dewasa, yaitu untuk
meringankan rasa sakit dan mengontrol sepsis dari pulpa dan jaringan periapikal sekitarnya
serta mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh
jaringan sekitarnya. Ini berarti bahwa tidak terdapat lagi simtom, dapat berfungsi dengan baik
dan tidak ada tanda-tanda patologis yang lain. Faktor pertimbangan khusus diperlukan pada
saat memutuskan rencana perawatan yang sesuai untuk gigi geligi sulung yaitu untuk
mempertahankan panjang lengkung rahang 1,2. Banyaknya kunjungan pada anak sering
sekali membuat pasien tidak kooperatif dan sering juga kesibukan oleh orang tua yang
menyebabkan perawatan pada endo pada anak sering mengalami kegagalan. Kurangnya
sarana prasarana terutama foto rontgen dalam praktek dokter gigi juga membuat penanganan
endo pada sering mengalami kegagalan. 1 visit endo pada anak merupakan alternative suatu
perawatan yang bisa dilakukan untuk mempersingkat waktu dan dilakukan seideal mungkin.
1.Pulpotomi
Pulpotomi adalah pembuangan pulpa vital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh
penempatan obat di atas orifis yang akan menstimulasikan perbaikan atau memumifikasikan
sisa jaringan pulpa vital di akar gigi6. Pulpotomi disebut juga pengangkatan sebagian
jaringan pulpa. Biasanya jaringan pulpa di bagian korona yang cedera atau mengalami infeksi
dibuang untuk mempertahankan vitalitas jaringan pulpa dalam saluran akar 1,3. Pulpotomi
dapat dipilih sebagai perawatan pada kasus yang melibatkan kerusakan pulpa yang cukup
serius namun belum saatnya gigi tersebut untuk dicabut, pulpotomi juga berguna untuk
mempertahankan gigi tanpa menimbulkan simtomsimtom khususnya pada anak-anak14.
Indikasi pulpotomi adalah anak yang kooperatif, anak dengan pengalaman buruk pada
pencabutan, untuk merawat pulpa gigi sulung yang terbuka, merawat gigi yang apeks akar
belum terbentuk sempurna, untuk gigi yang dapat direstorasi 1,4. Kontraindikasi pulpotomi
adalah pasien yang tidak kooperatif, pasien dengan penyakit jantung kongenital atau riwayat
demam rematik, pasien dengan kesehatan umum yang buruk, gigi dengan abses akut, resorpsi
akar internal dan eksternal yang patologis, kehilangan tulang pada apeks dan atau di daerah
furkasi 4,5. Saat ini para dokter gigi banyak menggunakan formokresol untuk perawatan
pulpotomi. Formokresol merupakan salah satu obat pilihan dalam perawatan pulpa gigi
sulung dengan karies atau trauma. Obat ini diperkenalkan oleh Buckley pada tahun 1905 dan
sejak saat itu telah digunakan sebagai obat untuk perawatan pulpa dengan tingkat
keberhasilan yang tinggi 3,7. Beberapa tahun ini penggunaan formokresol sebagai pengganti
kalsium hidroksida untuk perawatan pulpotomi pada gigi sulung semakin meningkat. Bahan
aktif dari formokresol yaitu 19% formaldehid, 35% trikresol ditambah 15% gliserin dan air.
Trikresol merupakan bahan aktif yang kuat dengan waktu kerja pendek dan sebagai bahan
antiseptic untuk membunuh mikroorganisme pada pulpa gigi yang mengalami infeksi atau
inflamasi sedangkan formaldehid berpotensi untuk memfiksasi jaringan 3,5,7.
Sweet mempelopori penggunaan formokresol untuk perawatan pulpotomi. Awalnya
perawatan pulpotomi dengan formokresol ini dilakukan sebanyak empat kali kunjungan
namun saat ini perawatan pulpotomi dengan formokresol dapat dilakukan untuk satu kali
kunjungan7.
Beberapa studi telah dilakukan untuk membandingkan formokresol dengan kalsium
hidroksida dan hasilnya memperlihatkan bahwa perawatan pulpotomi dengan formokresol
pada gigi sulung menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih baik daripada penggunaan
kalsium hidroksida. Formokresol tidak membentuk jembatan dentin tetapi akan membentuk
suatu zona fiksasi dengan kedalaman yang bervariasi yang berkontak dengan jaringan vital.
Zona ini bebas dari bakteri dan dapat berfungsi sebagai pencegah terhadap infiltrasi
mikroba7. Keuntungan formokresol pada perawatan pulpa gigi sulung yang terkena karies
yaitu formokresol akan merembes melalui pulpa dan bergabung dengan protein seluler untuk
menguatkan jaringan. Penelitian-penelitian secara histologis dan histokimia menunjukkan
bahwa pulpa yang terdekat dengan kamar pulpa menjadi terfiksasi lebih ke arah apikal
sehingga jaringan yang lebih apikal dapat tetap vital. Jaringan pulpa yang terfiksasi kemudian
dapat diganti oleh jaringan granulasi vital 4,8.
Perawatan pulpotomi formokresol hanya dianjurkan untuk gigi sulung saja, diindikasikan
untuk gigi sulung yang pulpanya masih vital, gigi sulung yang pulpanya terbuka karena
karies atau trauma pada waktu prosedur perawatan7.

1.1 Pulpotomi Vital


Langkah-langkah perawatan pulpotomi vital formokresol satu kali kunjungan untuk gigi
sulung 4,5 :
1. Siapkan instrumen dan bahan. Pemberian anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit
saat perawatan
2. Isolasi gigi.
Pasang rubber dam, jika rubber dam tidak bisa digunakan isolasi dengan kapas dan
saliva ejector dan jaga keberadaannya selama perawatan.
3. Preparasi kavitas.
Perluas bagian oklusal dari kavitas sepanjang seluruh permukaan oklusal untuk
memberikan jalan masuk yang mudah ke kamar pulpa.
4. Ekskavasi karies yang dalam.
5. Buang atap pulpa.
Dengan menggunakan bor fisur steril dengan handpiece berkecepatan rendah.
Masukkan ke dalam bagian yang terbuka dan gerakan ke mesial dan distal
seperlunya untuk membuang atap kamar pulpa.
6. Buang pulpa bagian korona.
Hilangkan pulpa bagian korona dengan ekskavator besar atau dengan bor bundar
kecepatan rendah.
7. Cuci dan keringkan kamar pulpa.
Semprot kamar pulpa dengan air atau saline steril, syringe disposible dan jarum steril.
Penyemprotan akan mencuci debris dan sisa-sisa pulpa dari kamar pulpa. Keringkan
dan kontrol perdarahan dengan kapas steril.
8. Aplikasikan formokresol.
Celupkan kapas kecil dalam larutan formokresol, buang kelebihannya dengan
menyerapkan pada kapas dan tempatkan dalam kamar pulpa, menutupi pulpa bagian
akar selama 4 sampai dengan 5 menit.
9. Berikan bahan antiseptik.
Siapkan pasta antiseptik dengan mencampur eugenol dan formokresol dalam bagian
yang sama dengan zinc oxide. Keluarkan kapas yang mengandung formokresol dan
berikan pasta secukupnya untuk menutupi pulpa di bagian akar. Serap pasta dengan
kapas basah secara perlahan dalam tempatnya. Dressing antiseptik digunakan bila ada
sisa-sisa infeksi.
10. Restorasi gigi.
Tempatkan semen dasar yang cepat mengeras sebelum menambal dengan amalgam
atau penuhi dengan semen sebelum preparasi gigi untuk mahkota stainless steel.
Gambar B. Langkah-langkah Perawatan Pulpotomi Vital Formokresol Satu Kali
Kunjungan.1. Ekskavasi karies, 2. Buang atap kamar pulpa, 3. Buang pulpa di kamar
pulpa dengan ekskavator, 4. Pemotongan pulpa di orifis dengan bor bundar kecepatan
rendah, 5. Pemberian formokresol selama 5 menit, 6. Pengisian kamar pulpa dengan
campuran zinc oxide dengan formokresol dan
eugenol, 7. Gigi yang telah di restorasi6.

1.2 Pulpotomi Non Vital


Prinsip dasar perawatan endodontik gigi sulung dengan pulpa non vital adalah untuk
mencegah sepsis dengan cara membuang jaringan pulpa non vital, menghilangkan proses
infeksi dari pulpa dan jaringan periapikal, memfiksasi bakteri yang tersisa di saluran akar8.
Perawatan endodontik untuk gigi sulung dengan pulpa non vital yaitu perawatan pulpotomi
mortal (pulpotomi devital)4.
Pulpotomi mortal adalah teknik perawatan endodontik dengan cara mengamputasi pulpa
nekrotik di kamar pulpa kemudian dilakukan sterilisasi dan penutupan saluran akar4.
Langkah-langkah perawatan pulpotomi devital4 :
Kunjungan pertama:

1. Siapkan instrumen dan bahan.


2. Isolasi gigi dengan rubber dam.
3. Preparasi kavitas.
4. Ekskavasi karies yang dalam.
5. Buang atap kamar pulpa dengan bor fisur steril dengan handpiece kecepatan rendah.
6. Buang pulpa di bagian korona dengan ekskavator besar atau dengan bor bundar.
7. Cuci dan keringkan pulpa dengan air atau saline steril, syringe disposible dan jarum
steril.
8. Letakkan arsen atau euparal pada bagian terdalam dari kavitas.
9. Tutup kavitas dengan tambalan sementara.
10. Bila memakai arsen instruksikan pasien untuk kembali 1 sampai dengan 3 hari,
sedangkan jika memakai euparal instruksikan pasien untuk kembali setelah 1 minggu
Kunjungan kedua :

1. Isolasi gigi dengan rubber dam.


2. Buang tambalan sementara.
Lihat apakah pulpa masih vital atau sudah non vital. Bila masih vital lakukan lagi
perawatan seperti pada kunjungan pertama, bila pulpa sudah non vital lakukan
perawatan selanjutnya.
3. Berikan bahan antiseptik.
Tekan pasta antiseptik dengan kuat ke dalam saluran akar dengan cotton pellet.
4. Aplikasi semen zinc oxide eugenol.
5. Restorasi gigi dengan tambalan permanen.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bence, R. 1990. Buku Pedoman Endodontik Klinik. Diterjemahkan dari Handbook of
Clinical Endodontics oleh E. H. Sundoro. Jakarta : Penerbit UI.
2. Harty, F. J. 1993. Endodonti Klinis. Edisi Ketiga. Diterjemahkan dari Endodontics in
Clinical Practice oleh L. Yuwono. Jakarta : Hipokrates.
3. Welbury, R. R. 2001. Paediatric Dentistry. 2nd edition. New York : Oxford
UniversityPress.
4. Andlaw, R. J., dan W. P. Rock. 1993. A Manual of Paedodontics. 3rd edition. New York :
Churchill Livingstone.
5. Kennedy, D. B. 1992. Konservasi Gigi Anak. Diterjemahkan dari Paediatric Operative
Dentistry oleh N. Sumawinata dan S. H. Sumartono. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
6. Curzon, M. E. J., J. F. Roberts., dan D. B. Kennedy. 1996. Kennedys Paediatric Operative
Dentistry. 4th edition. London : Wright.
7. Finn, S. B. 2003. Clinical Pedodontics. 4th edition. Philadelphia : W. B. Saunders.
8. Mathewson, R. J., dan R. E. Primosch. 1995. Fundamentals of Pediatric Dentistry;. 3rd
edition. Chicago : Quintessence Publishing.

Oleh : Drg Sandy Christiono SpKGA


Staf Pengajar FKG UNISSULA

//
b. Pulp capping: gigi yang masih vital/non dan dilapisi
pulpanya(intan). Untuk mempertahankan gigi tetap vital
dengan cara memberi bahan proteksi
1. Pulp capping direct: pemberian bahan proteksi langsung,
karena kesalahan pada iatrogenik(kesalahan operator),
biasanya karies kecil seujung jarum
2. Pulp capping indiret: pemberian bahan proteksi tidak
langsung dengan cara dilapisi diatas dentin, biasanya karies
yang dalam
Diagnosis: pulpitis reversible
Prosedur:
c. Pulpektomi
1. Vital/non vital
2. Sebagian(mb mayang)
Diagnosa: pulpitis irreversible
Treatment:

9. Apa saja bahan yang digunakan untuk mengisi saluran


akar?(lintang)
a. MTA(Mineral Trioxide Agregate)
b. Con perak
c. Calsium hidrokside
d. ZOE
e. Glutaraldehide
f. Gutta percha
(lintang, salma)

10.Apa keuntungan dan kekurangan ove?(mb mayang)


Keuntungan: lebih ekonomis,infeksinya tidk menyebar ke
periapikal, mengurangi rasa takut/cemas, hemat waktu
Kekurangan: membuka mulut terlalu lama efeknya si anak punya
tmj akan menjadi tmd

11.Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan OVE?(atqiya)


a. Anatomi giginya(saluran akar normal)
b. Kinerja dari operator harus handal dan berpengalaman, karena
OVE butuh kecermatan dan ketelitian
c. Pasien harus kooperatif(alpha)
d. Alat-alat dan bahan harus dipersiapkan(dyah)
e. Dalam pembersihan karies harus bersih
f. Harus mengisi pd dinding saluran dengan tepat(septianing)
g. Diagnosis yang tepat sebelum dilakukan endodontic
12. Pandangan islam tentang menyegerakan dalam pengobatan?
Allah itu menurunkan setiap penyakit ada obatnya, segeralah
bertaubat dan ingat hanya kepada Allah swt(agung, nugrah)

13. Perawatan OVE yang halalan thayyiban?


Halal: harus melakukan pelayanan dengan ajaran Islam, seorang
muslim tdk boleh mendzolimi setiap makhluk.
Thayyiban: baik obat maupun pelayanannya

Anda mungkin juga menyukai