Anda di halaman 1dari 16

IDENTITAS NASIONAL

MAKALAH

OLEH :
KELOMPOK 1
1. Wahyu Andriansyah 170301061
2. Anggita Fauziah Sadila Pane 170301062
3. Adelya Ifanny Siregar 170301063
4. Andre Cipta Razoki Saragih 170301064
5. Abel 170301065
6. Dilla Oka Pradita 170301066
7. Zulfaliana Sari 170301067
8. Rizky Auladi Mukarrom 170301068
9. Ruth Nababan 170301069

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita senantiasa ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena curahan rahmat
serta karunianya lah kami akhirnya sampai pada tahap menyelesaikan makalah dengan judul
identitas nasional.

Tak lupa menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Ibu


selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah menyerahkan kepercayaan
kepada kami guna menyelesaikan makalah ini.

Kami sungguh-sungguh berharap sekali makalah ini bisa berguna pada tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan .

Kami juga sadar bahwa pada makalah ini tetap ditemukan banyak kekurangan serta
jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian, kami benar benar menantinya adanya kritik dan
saran untuk perbaikan makalah yang hendak kami tulis di masa yang selanjutnya, menyadari
tidak ada suatu hal yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Kami berharap makalah sederhana ini bisa dimengerti oleh setiap pihak terutama
untuk para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada perkataan yang tidak
berkenan di hati.

Medan, 12 November 2017

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Makalah

TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti
serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional
merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan
Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama.
Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki
segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu
di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal Hal yang seperti
ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan Aturan yang ada di suatu Negaranya,
Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah olah tidak
mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling
memprihatinkan seolah olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung,
Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari
kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini. Maka dari itu Identitas Nasional
sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan sehari hari. Agar
Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan
yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah
orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang
dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Identitas Nasional ?
2. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Identitas ?
3. Bagaimana Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional Indonesia ?
4. Apa Faktor faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional ?
5. Apa Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional ?
6. Bagaimana Karakteristik Identitas Nasional Indonesia ?
7. Apa Masalah Identitas Nasional Indonesia ?
8. Bagaimana Solusi Yang Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional
C. Tujuan Makalah
1. Mendapatkan Ilmu Pengetahuan baru dalam sisi Identitas Nasional dan Nasionalisme,
serta kandungannya.
2. Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
3. Dapat menyuarakan mengenai pendapat dan pemikiran.
4. Menambah pengetahuan baru, mengenai pentingnya Identitas Nasional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Identitas Nasional Identitas Nasional


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Nasional berasal dari
kata nation yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio- kultural
tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Nasional atau
Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi
individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Yakni suatu paham yang memberi
ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami
segenap anggota- anggotanya. Nasionalisme menyatakan bahwa Negara kebangsaan
adalah cita dan satu satunya bentuk sah dari organisasi polotik dan bahwa bangsa adalah
sumber dari pada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi. Istilah
identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Jadi Identitas
nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah
(tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang
undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi. Basis dari
identitas nasional diantaranya: socially (yaitu identitas yang mengarah kepada peran sosial
dalam masyarakat berdasarkan proses sosialisasi dari individu yang berbeda), culturally
(yaitu identitas yang mengarah kepada atribut kebudayaan) , politically (identitas yang
mengarah kepada sumber politik dari peran sosial dalam masyarakat, contohnya sebagai
pemilih dalam pemilu, atapun sebagai warga negara).

B. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional


Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional, Identitas Nasional itu sendiri memiliki
proses pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami untuk membentuk serta
menyepakati apa yang akan di tetapkan untuk menjadi Identitas Nasional untuk bangsa
Indonesia tercinta. Melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman
kerajaan kerajaan pada abad ke IV, ke V kemudian dasar dasar kebangsaan
Indonesia telah mulai nampak pada abad ke VIII, yaitu ketika timbulnya kerajaan
Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan
Majapahit di jawa timur serta kerajaan kerajaan lainya. Proses terbentuknya
nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut yamin di istilahkan sebagia fase
terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara objektif sebagai dasar Identitas
Nasional Indonesia. Oleh karena itu akar akar nasionalisme Indonesia yang berkembang
dalam perspektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur unsur Iddentitas Nasional,
yaitu nilai nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa
Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional Indonesia


1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia Sebagai mana kita
ketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda sebagai ciri khas yang di miliki
oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia memiliki beragam
bahasa hampir setiap wilayah atau daerah memiliki bahasa tersendiri, Seperti jawa,
Madura, papua, batak, sunda, ambon, aceh, dll. Dan bahasa tersebut di gunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain untuk bertukar pikiran maupun mengeluarkan
pendapatnya.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih Bendera merupakan salah satu lambang yang
menjadi Identitas yang dapat di kenali saat melihat warna serta motif gambar di
dalamnya. Setiap Negara pasti memiliki bendera sebagai ciri dari Negara tersebut.
Seperti Indonesia, Bendera Indonesia berwarna Merah dan Putih, seperti yang sudah
tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa Bendera Negara
Indonesia adalah Sang Merah Putih. Warna Merah dan Putih yang menjadi warna
pilihan yang di pilih untuk melambangkan Indonesia itu memiliki arti Merah artinya
Berani sedangkan Putih artinya Suci, yang diharapkan masyarakat Infdonesia bisa
memikili jiwa Berani dan Suci seperti lambang Bendera Indonesia.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya Lagu kebangsaan Indonesia dipublikasikan
pada tahun 1928, yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman diciptakan tahun 1924.
Pada tahun 1928 Wage Rudolf Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa
lagu karangannya menjadi atau ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia yang
diberi judul Indonesia Raya . Berikut adalah liri lagu kebangsaan Indonesia
Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku Marilah kita berseru Indonesia
bersatu Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah
jiwanyaBangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang ku cinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia
Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta Indonesia
Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4). 5. Padi dan Kapas
melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5).
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika Bhineka Tunggal Ika berisi konsep
pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan.
Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang
paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Bhineka
Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan perilaku semu.
Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling hormat
menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma
yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945, Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua
pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila
sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia sering disebut juga sebagai pandangangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, petunjuk hidup yang dapat di artikan dari segi global atau sekala besar.
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena
Pancasila sebagai kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan organis sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau
ide yang menjadi tujuan utama bersama sebagai landasan dasar Negara. Oleh karena
itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup yang merupakan
pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh
bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma sopan santun, dan tidak
bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan telah ditetapkan atau
saat ini berlaku.
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 Disamping pengertian Undang
undang dasar, di pergunakan juga istilah lain yaitu Konstitusi. Istilah konstitusi
berasal dari bahasa Inggris Constitution atau dari bahasa Belanda Constitutie.
Terjemahan dari istilah tersebuh adalah Undang undang dasar, dan hal ini memang
sesuai dengan kebiasaan orang belanda dan jerman, yang dalam percakapan sehari
hari memakai kata Grondwet ( Grond = dasar, wet = Undang undang ) yang
keduanya menunjukan naskah tertulis. Namun pengertian Konstitusi dalam praktek
ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti: 1. Lebih luas dari pada Undang
undang dasar, atau 2. Sama dengan penertian Undang undang dasar.
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk Negara adalah
kesatuan, sedangkan bentuk pemerintah adalah republik.
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan
atau tanggap indrawi. Pengertia wawasan sendiri Selain menunjukkan kegiatan untuk
mengetahui arti pengaruh- pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional Kebudayaan
disini di artikan bahwa pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak
(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi. Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai kebiasaan atau tradisi yang
sering di lakukan oleh sebagian besar warga di wilayah tertentu yang sering di sebut
dengan istilah adat.

B. Faktor faktor Pendukung


Kelahiran Identitas Nasional Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa
memiliki sejarah dalam kelahiranya sendiri, yang sangat berkesan hingga akan dikenang
terus sampai akhir kehidupan bagi penerus bangsa atau anak cucu pewaris bangsa hingga
generasi yang paling akhir. Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik,
adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun
di antara faktor faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk
merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.
Adapun faktor faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional bangsa Indonesia
meliputi :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis ekologis. Kondisi geografis-ekologis
yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim dan terletak di
persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural
bangsa Indonesia.
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia ( suryo, 2002 ).
C. Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional
Secara umum ada beberapa unsur yang terkandung dalam identitas nasional, yaitu:
1. Pola perilaku Adat istiadat, budaya ataupun kebiasaan ditengah masyarakat yang
merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki kearifan lokal yang sangat luhur
serta mulia sifatnya.
2. Lambang-lambang Kita mempunyai fungsi aksentuasi terhadap tujuan negara yang
diimplementasikan oleh bendera, lagu kebangsaan, dann bahasa yang tentu saja
dilindungi Undang-undang.
3. Alat-alat perlengkapan Ini berfungsi sebagai faktor produksi atau alat perubahan baik
dimensi ekonomi maupun budaya sekaligus berkaitan tentang sosial bermisal: Rumah
Ibadah, alat transportasi, ciri khas kebangsaan dll.
4. Tujuan yang ingin dicapai Ini berfungsi dari tujuan yang bersifat dinamis dan
kontekstua diantaranya seperti budaya unggul karena sebagai yang mendiami sebuah
bangsa dijamin kesejahteraannya oleh UUD.

Adapun unsur-unsur pembentukan identitas nasional adalah:


1. Sejarah Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa
kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua
kerajaan tersebut telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada
abat-abat berikutnya.
2. Kebudayaan Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional
meliputi: akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun
bangsa Indonesia.
3. Suku Bangsa Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi
bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah
tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan
hal lain yang harus dikembangkan dan di budayakan.
4. Agama Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan
kata lain, agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara,
tetapi juga merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara
dan disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah
dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan
keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau kelompok
lainnya.
5. Bahasa Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun
Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang
digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa
sumpah pemuda tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa Indonesia.
6. Kasta dan Kelas Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu
para penganutnya dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah
kasta Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra
(orang biasa atau masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta
yang lebih tingi dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok
orang-orang dalam situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh
barang-barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan kehidupan ekstern dan
nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan komponen-komponen terpenting:
berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan kesempatan-
kesempatan.
D. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia
Dalam karakteristik nasioanal indoneia ini terdiri dari beberapa konsep, yaitu Cultural
Unitiy dan Political Unitiy, maka Identitas juga terdiri dari dua, yaitu Identitas Identitas
suku kebangsaan dan kebangsaan khusus nya di Indonesia ini setiap Identitas ini memiliki
ciri khas tersendiri.
1. Identitas Cultural Unity (Identitas kesukubangsaan) Identitas kesukubangsaan
merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis
antropoligis. Identitas kesukubangsaan disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku,
agama, adat dan budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-unsur ini menjadi Identitas
kelompok bangsa sekaligus Identitas suatu bangasa yang keragamannya membuat
bang sa Indonesia itu sendir berbeda dan dapat dibedakan dengan bangsa-bangsa yang
lainnya. Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat
ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah / bawaan, primer dan etnik. Identitas
kesukubangsaan dapat diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan.
2. Identitas Political Unity (Identitas Kebangsaan) Identitas Kebangsaan merujuk pada
bangsa dalam pengertian politik, yaitu bangsa-Negara. Kesamaan primordial dapat
saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa ini Negara yang
relatif homogen yang hanya terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru
perlu menciotakan Identitas yang baru pula untuk bangsanya yang di sebut juga
sebagai Identitas nasional. Kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa
didalamnya. Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis dan nasional.
Beberapa bentuk Identitas nasional adalah bahasa nasional, lambang nasional,
semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi nasional.
E. Masalah Identitas Nasional Indonesia
Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya adalah maraknya
tentang Globalisasi. Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu dimana era atau zaman
yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia
menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya
terlalu banyak. Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah
datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai tersebut, ada yang
bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan,
dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di
segala aspek kehidupan. Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat
menumbuhkan serta menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama
dalam bidang bisnis maupun interaksi social, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek
kehidupan yang akan datang untuk kelangsungan hidup anak cucu penerus bangsa ini
tercinta. Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara
hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan
antar bangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan
saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing, menjadikan setiap perbedaan
adalah pembelajaran yang wajib di ikuti dan di lakukan. Bahkan seringkali merasa bahwa
perbedaan itu adalah ilmu yang baik untuk di tiru dan di terapkan. Adapun yang perlu
dicermati dari proses akulturasi tersebut, apakah dapat melunturkan tata nilai yang
merupakan jati diri bangsa Indonesia?
F. Solusi Yang Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional
Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap masalah, karena pada dasarnya tidak
akan ada masalah tanpa jalan keluar. Yang harus kita lakukan adalah berfikir mencari jalan
keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian yang di ambil. Sebenarnya banyak cara untuk
mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada di Negara Indonesia tercinta ini, Salah
satunya ialah menerapkan dan membiasakan mengikuti upacara. Di Indonesia sendiri
memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat wajib maupun non wajib. Upacara
wajib seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan bangsa Indonesia (17Agustus), upacara
kesaktian pancasila ( 1 Oktober ), upacara hari pahlawan ( 10 November ), dll. Upacara
non wajib seperti kebiasaan atau tradisi upacara setiap hari senin yang sering di lakukan
di sekolah sekolah, tetapi sayang tradisi upacara hari senin sangat jarang di lakukan
bahkan hamper tidak ada yang melakukanya. Padahal upacara adalah salah satu cara yang
sangat mudah dilakukan untuk mempertahankan serta menatasi maslah Identitas Nasional
Indonesia. Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang sedang
terjadi di Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau terdapat point
point yang menjadi Identitas Nasional Indonesia, antara lain di dalam upacara ada sesi
pengibaran bendera merah putih yang menjadi identitas Nasional sebagai bendera Negara
Indonesia, ada pula sesi saat menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama sama
yang di nyanyi oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas Nasional sebagai lagu
kebangsaan Indonesia, dan pembacaan teks pancasila yang di pimpin oleh Inspektur
upacara yang di ikuti oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas Nasional
sebagai lambang Negara dan dasar falsafah neraga Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pembeda
antara Negara satu dengan negaralain. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri
Indonesia. Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari
pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai
masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi
identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan
keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
B. Saran
Menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang berunsur Identitas Nasional
Negara sendiri itu jauh lebih baik di banding mempulajari sebiasaan atau budaya yang di
anut oleh Negara lain. Seharusnya bukan orang lain yang membangunkan kita serta
menyadarkan kita, tetapi kitalah sendiri yang harus bangun demi kemajuan bangsa
tercinta.
DAFTAR PUSTAKA

M.S, H. Kaelan, 2010, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN


TINGGI, PARADIGMA, Yogyakarta.
Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-identitas-nasional.
kohn ,Prof.hans,1984, NASIONALISME arti dan sejarahnya, ERLANGGA, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai