Pendahuluan
Menurut Depkes (2000) tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
1) Fisik
a) Badan bau, pakaian kotor
b) Rambut dan kulit kotor
c) Kuku panjang dan kotor
d) Gigi kotor disertai mulut bau
e) Penampilan tidak rapi.
2) Psikologis
a) Malas, tidak ada inisiatif
b) Menarik diri, isolasi diri
c) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3) Social
a) Interaksi kurang
b) Kegiatan kurang
c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d) Cara makan tidak teratur
e) BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu
mandiri.
2.1.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan manurut herman (Ade, 2011) adalah sebagai berikut
2. Gejala objektif:
a. Badan kotor
b. Dandanan tidak rapi
c. Makan berantakan
d. Bab/ bak sembarang tempat
e. Tidak tersedia alat kesehatan
f. Tidak tersedia alat makan
g. Tidak tersedia alat toileting
(Fitria, 2009)
2.2.4.1 Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. pola kebersihan tubuh
b. perlengkapan personal hygiene yang dipakai
c. faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
2. Alasan masuk rumah sakit
Defisit dalam merawat diri, dari perawatan diri yang dilakukan, dan sekarang jarang
dilakukan dengan diawali masalah seperti senang menyendiri, idak mau banyak bicara
dengan orag lain dan terlihat murung.
3. Faktor yang mempengaruhi
a. Faktor predisposisi
1) Biologis
Penyakit kronis yang menyebakan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
Riwayat kesehatan struktur di lobus frontal, dimana lobus tersebut berpengaruh pada
proses kognitif, ada riwayat keluarga yang menderita gangguan jiwa, gangguan
sistem llibic akan berpengaruh pada fungsi perhatian, memori dan suplai oksigen
serta glukkosa terganggu.
2) Genetika
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan
ketidakpedulian dirinya dan lingkunagn termasuk perawatan diri
3) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri dari lingkungan
a. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi perawatan diri adalah kurang penrunan motivasi, kerusakan kognisi
perceptual, cemas, lelah atau lemah, ;yang dialamai individu. Cara klien menilai maslah
merupakan awal terbentuknya sumber koping. Jika sumber koping adekuat, bahkan jika
ada namun mekanisme koping maladaptif maka akan menimbulkan permasalahan.
4. Pemeriksaan fisik
a. Rambut: keadaan kesuburan rambut yang mudah rontok, keadaan rambut yang kusam
dan tidak ada tekstur
b. Kepala: adanya botak, ketombe, berkutu, kebersihan
c. Mata: periksa kebersihan mata, mata gatal atau merah
d. Hidung: lihat kebersihan hidung, membran mukosa
e. Mulut: lihat keadaan mukosa mulut, kelembapan dan kebersihannya
f. Gigi: lihat apakah ada karang gigi, karies dan kelengkapan gigi
g. Telinga: lihat ada kotoran, adakah lesi dan infeksi
h. Kulit: lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya, pertumbuhan bulu
i. Genitalia: lihat kebersihan, adakah lesi, keadaan kulit, keadaan lubang uretra, keadaan
skrotum, testis pada ptia, ciaran yang dikeluarkan
Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri adalah:
1. Data subyektif
klien mengtakan malas mandi, tak mau menyisir rambut, tak mau menggosok gigi, tak
mau meotong kuku, tak mau berhias, tak bisa menggunakan alat mandi/kebersihan diri,
pasien merasa lemah, malas untuk beraktivitas, merasa tidak berdaya.
2. Data obyektif
a. Rambut kotor, acak acakan
b. Badan dan pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan gigi bau.
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku panjang dan tidak terawat
(Afnuhaji, 2015)
Ade, Herman. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Afnuhaji, Ridhyalla. 2015. Komunikasi terapeutik dalam keperawatan jiwa. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Asmadi, Anwar. 2008. Buku Ajar Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.
Aziz, Abdullah. 2009. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Damaiyanti, Mukhripah. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Dokumentasi RSJ provinsi sumut, 2016
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak. 2007. Konsep Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
25