KULIAH 3
FAKULTAS SAINTEK
UNIVERSITAS ISLAM NADHATUL ULAMA JEPARA
Modul III : Perencanaan dan Pengawasan Operasi
Bahan
- TK Proses transformasi Produk /
- Mesin atau Perubahan Jasa
- Fasilitas
- Dll.
Peramalan(Forecast)
Metode Peramalan
1. Peramalan Subyektif.
Menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi dan institusi.
- Metode Delphi.
peramalan yang didasarkan pada keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli yang
berbeda.
- Metode Penelitian Pasar :
metode ini menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. (teknik
survei konsumen : kuisioner).
2. Peramalan Obyektif.
Prosedur peramalan yang mengikuti aturan- aturan matematis dan statistik.
Metode Intrinsik
Peramalan yang hanya berdasarkan proyeksi permintaan histories tanpa mempertimbangkan
faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan.
Untuk peramalan jangka pendek, Analisis deret waktu (Time Series)
Metode Ekstrinsik
Memepertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan
dimasa datang.
Peramalan jangka panjang, karena dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat (disebut metode
kausal), Metode Regresi.
Regresi Linier
Dalam metode regresi linear, pola hubungan antara suatu variabel yang mempengaruhinya dapat dinyatakan
dengan suatu garis lurus.
Y = a + bx
N xy x y
a= y b x b=
N N x 2 x 2
Dengan :
Y = Besarnya nilai yang diramal
a = Nilai trend pada periode dasar
b = Tingkat perkembangan nilai yang diramal
x = Unit tahun yang dihitung dari periode dasar
Contoh
Data penjualan produk PT ABC seperti pada tabel berikut, kemudian perusahaan ingin meramal penjualan
pada periode ke 11, 12, 13, 14, 15.
Penjualan (Y) Periode (X) X2 XY
45 1 1 45
35 2 4 70
30 3 9 90
50 4 16 200
40 5 25 200
60 6 36 360
30 7 49 210
45 8 64 360
55 9 81 494
65 10 100 650
10 2680 455 55
b= 2,15
10 385 55 55
F(t+1) =
i 1
Xt
t
t 1
F(t+2) =
i2
Xt
t
t2
F(t+3) =
i 3
Xt
t
dst.
Dengan :
2 340 - -
3 390 - -
4 368 372 -
5 425 366 -
Fungsi lain :
- Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap
rencana strategi perusahaan.
- Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
- Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.
- Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan
rencana produksi.
- Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadual induk produksi.
Untuk melakukan perencanaan produksi dapat dilakukan dengan beberapa strategi :
Dengan mengendalikan persediaan, (dilakukan pada saat kapasitas produksi dibawah permintaan dan
digunakan pada saat diatas kapasitas produksi)
Dengan mengendaliakan jumlah tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan.
Mengadakan subkontrak untuk menaikan kapasitas pada saat perusahaan dalam keadaan sibuk.
Mempengaruhi permintaan (potongan harga, pemberian hadiah, layanan-layanan khusus).
Perencanaan Operasi dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu :
1. Metode Kualitatif :
Rasio persediaan, konsensus manajemen, grafik dll
2. Metode Kuantitattif :
Heuristik, model matematik, simulasi dll.
Contoh :
1 103 103
2 117 220
3 115 335
4 121 456
5 123 579
6 109 688
7 89 777
8 74 851
9 71 922
10 73 995
11 81 1.076
12 98 1.174
Berdasarkan hasil peramalan maka dapat dilakukan rencana produksi untuk 12 periode.
Dimisalkan :
- Pada rencana 1 tingkat produksi adalah 70 unit/ bln dengan menganggap persediaan awal adalah 340 unit.
- Pada rencana 2 tingkat produksi 120 unit/bln untuk 6 bulan pertama dan 60 unit/bln untuk 6 bulan terakhir,
dengan persediaan awal 100 unit, sehingga hasil akhir persediaan seperti pada table berikut :
Tabel Rencana Produksi
8 74 851 53 70 49 103 60 89
9 71 922 49 70 48 89 60 78
10 73 995 48 70 45 78 60 65
11 81 1.076 45 70 34 65 60 44
12 98 1.174 34 70 6 44 60 6
Dari dua rencana produksi tersebut akan dipilih salah satu dari rencana yang ada dengan mempertimbangkan
biaya yang terjadi, yaitu biaya terkecil yang akan digunakan sebagai rencana produksi.
PENGAWASAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN
Fungsi utama persediaan yaitu :
Sebagai penyangga, penghubung antar proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi.
Sebagai stabilitor harga terhadap fluktuasi permintaan.
Masalah umum persediaan dalam suatu system dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masalah kuantitatif dan
masalah kualitatif.
1. Masalah kuantitatif : semua hal yang berhubungan dengan penentuan kebijakan persediaan al:
- Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan.
- Kapan pemesanan barang harus dilakukan.
- Berapa jumlah persediaan pengaman.
- Metode pengendalian persediaan mana yang paling tepat.
2. Masalah kualitatif : Semua hal yang berhubungan dengan system pengoperasian persediaan al:
- Jenis bahan/barang apa yang masih ada
- Dimana barang tersebut ditempatkan
- Berapa banyak barang dalam proses pemesanan
- Siapa saja yang ditunjuk sebagai pemasok, dsb.
Waktu (t)
t = Q/D
Q
b). Biaya simpan = h
2
h : biaya simpan per unit per periode
Q : jumlah pemesanan optimal
Q (EOQ) =
2 Dk
h
to (waktu antar pemesanan optimal) diperoleh :
EOQ
to=
D
CONTOH KASUS
DIKETAHUI :
- SUATU PERUSAHAAN PERLU BAHAN BAKU= 12 000 UNIT/TAHUN
- BIAYA PENYIMPANAN SEBESAR 10 % DARI NILAI PERSEDIAAN
(BIAYA PENYIMPANAN Rp. / UNIT / TAHUN)
- HARGA KOMPONEN TSB. Rp. 3 000,00 / UNIT
- BIAYA PEMESANAN RP 50.000
SOLUSI DENGAN MENGGUNAKAN CARA TABEL
FREKUENSI JUMLAH PERSEDIAAN BIAYA BIAYA
BIAYA TOTAL
PESAN PESANAN RATA-RATA PEMESANAN PENYIMPANAN
(Rp)
(X) (UNIT) (UNIT) (Rp) (Rp)
1 12 000 6 000 50 000 1 800 000 1 850 000
2 6 000 3 000 100 000 900 000 1 000 000
3 4 000 2 000 150 000 600 000 750 000
4 3 000 1 500 200 000 450 000 650 000
5 2 400 1 200 250 000 360 000 610 000
6 2 000 1 000 300 000 300 000 600 000
7 1 714 857 350 000 257 000 607 000
8 1 500 750 400 000 225 000 625 000
Contoh :
Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan 100 unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- setiap kali
pesan. Biaya penyimpanan harian setiap unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah pemesanan yang ekonomis
dan waktu antar pemesanan yang optimal.
Diketahui : D = 100 unit/hari
k = Rp 100,-/pesan
h = Rp 0,02,-/unit/hari
EOQ 1000
to = 10 hari
D 100