Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Daur Ulang Terhadap Sifat Plastik

Yang Dibuat Dari Mesin Injeksi Molding

Introduction (pengantar )

Plastik menjadi hal yang penting disemua bahan teknis pada bagian produksi maupun
sebagai barang konsumsi semenjak pertama kali kedatangannya plastik tersebut, plastik sudah
banyak sekali digunakan atau diaplikasikan disemua aspek bahkan dibidang industri sekalipun,
material plastik tersebut memiliki sifat yang unik dan menjadi pasar baru didunia untuk digunakan
materialnya. Namun material plastik sekarang ini masih memiliki masalah atau aspek negatif yang
belum bisa terselesaikan secara sempurna, dalam ekosistem keteruraian plastik sangatlah
membutuhkan waktu lama dan apabila dibakar menimbulkan emisi gas-gas yang berbahaya. Oleh
karena itu prioritas paling tinggi untuk saat ini bagaimana caranya secara efektif untuk mendaur
ulang dari bahan limbah plastik tersebut, dengan produktivitas plastik yang tinggi seimbang dengan
bagaimana cara mengatur limbah plastik untuk proses pengelolaannya, maka dari itu untuk sekarang
dibutuhkan cara untuk dapat mendaur ulang plastik sehingga dapat digunakan untuk membuat
produk plastik yang baru lagi. Salah satu manfaat yang dapat di ambil dari daur ulang plastik antara
lain sebagai berikut : penghematan biaya yang paling utama, penghematan bahan utama , dapat
digunakan untuk membuat produk yang baru, penciptaan lapangan kerja yang baru, namun daur
ulang terdapat batasan-batasan karena tidak semua plastik bisa didaur ulang lagi, batasan daur
ulang plastik digunakan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan tidak terlalu buruk yang sangat
berbeda jauh dengan produk aslinya.

Adapun penelitian yang kami ambil dari Ludmila dan frantisek memilki tujuan untuk
menyelidiki pengaruh regrind pada sifat mekanik plastik dengan penambahan filler atau tanpa
penambahan filler atau bahan pengisi. Regrind berarti serbuk plastik kasar hasil crusher atau
pencacahan plastik dari produk-produk cacat. Bahan digunakan diindustri otomotif, percobaan
tersebut untuk menentukan apakah ada perubahan koefisien hubungan antara kekuatan dengan
kekerasan bahan dengan variasi beberapa persen regrind. B
Material and method ( bahan dan metode )

Penambahan bahan untuk mengetahui pengaruh regrind terhadap sifat mekanik plastik yang
ditentukan dengan pengujian tarik dan uji kekerasan. Pengujian tersebut dilakukan pada spesimen
uji 0%, 20%, 40%, 70%, dan 100% variasi bahan daur ulang, sedangkan bahan yang digunakan untuk
pengujian adalah PBT (polybutylentereftalat) :

1. DUPON crastin dengan komposit mineral 30% glass fiber atau serat kaca
2. TICONA celanex warna natural atau natural tanpa bahan pengisi

Bahan PBT termasuk golongan poliester plastik, PBT termasuk polimer semicrystalin, plastik PBT
termasuk ke dalam jenis plastik engineering dan telah digunakan dalam industri otomotif. Sampel
dibuat dengan mesin injeksi molding dengan jenis mesin Battenfeld tipe HM 1000/350 menurut
standar STN ISO 294-1, pengujian sampel dibuat dengan beberapa standar ISO dengan mesin injeksi
molding, pengujian tarik menggunakan standar STN EN ISO 527 menggunakan 5 sampel pengujian.
Pengujian kekerasan menggunakan standar STN ISO 868 (64 0129), test uji kekerasan menggunakan
tipe D produksi HARDMATIC Mitutoyo, ukuran sampel untuk uji kekerasan yaitu berukuran 60 mm x
60 mm x 2 mm dengan sampel dibuat sejumlah 5 buah.

Result and Discussion ( hasil dan pembahasan )

Hasil yang didapatkan dari pengujian kuat tarik yang diperhatikan parameternya adalah nilai
kemuluran dan kuat tarik, dengan melihat hasil pengujian dapat dilihat bahwa PBT dengan
tambahan penguat dan dengan variasi 5 persentasi daur ulang menunjukkan lebih baik dibandingkan
dengan PBT tanpa bahan penguat kemudian untuk pengujian kuat tarik dari grafik yang sudah
disajikan menunjukkan bahwa PBT dengan penambahan filler menunjukkan lebih unggul jika
dibandingkan PBT tanpa bahan penguat begitu juga dengan uji kekerasan bahan dengan variasi
bahan daur ulang menunjukkan bahwa PBT dengan menggunakan bahan tambahan penguat lebih
unggul nilainya secara grafik jika dibandingkan PBT tanpa bahan penguat, dengan pengamatan
melalui mikroskop struktur bahan PBT menunjukan gambar yang beda antara regrind 0 % dengan
regrind 100 %, begitu pula dengan pengujian kuat tarik.Tes kekerasan digunakan untuk menguji
seberapa kuat atau tingkat kekerasan dari bahan tersebut dan sangat efektif untuk memperkirakan
kekuatan mekanik dari bahan tersebut, jurnal ini mempelajari hubungan antara pengujian kekerasan
dengan kuat tarik, sampel PBT dengan penambahan penguat uji kuat tarik lebih rendah
dibandingkan dengan uji kekerasannya untuk setiap variasi persentasi penambahan bahan daur
ulang namun untuk material PBT tanpa bahan penambah uji tarik lebih tinggi dibanding uji kekersan
pada setiap persentasi penambahan bahan daur ulang. Atas dasar pengujian kuat tarik dengan
kekerasan tersebut dapat dikatakan bahwa nilai bahan dengan serat kaca mengalami penurunan
sekitar 8 % untuk bahan tanpa serat kaca tidak mengalami perubahan, dengan meningkatnya regrind
ada penurunan kuat tarik untuk bahan dengan penambahan penguat sedangkan tanpa penguat
tidak mengalami perubahan nilai yang cukup berpengaruh, pengaruh penambahan bahan daur ulang
tidak begitu berpengaruh ke dalam bahan, sedangkan jika melihat tabel 1 dan 2 uji tarik dan
kekerasan dapat dikatakan bahwa kekerasan terdapat pada permukaannya, bentuk sampel yang
diuji tidak menimbulkanperubahan dengan adanya variasi bahan daur ulang.

Anda mungkin juga menyukai