Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.

FAUZIAH BIREUEN
NOMOR TAHUN 2016

TENTANG

KEBIJAKAN PENGANGKUTAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS


DI RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya pengangkutan sampah medis dan


non medis yang tidak tepat seringkali beresiko
menimbulkan penularan penyakit akibat kerja, infeksi
bahkan pencemaran lingkungan;

b. bahwa agar resiko yang ditimbulkan dari pengangkutan


sampah medis dan non medis yang tidak tepat maka
perlu dibuat kebijakan pengangkutan sampah medis dan
non medis di RSUD dr. Fauziah Bireuen;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam a dan b,perlu;

d. ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit


Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun


2009 tentang Rumah Sakit;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/ 2007


tentang Pedoman Managerial tentang Pencegahan
Pengendalian Infeksi di RS;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 382/2007 tenteng


pedoman PPI di RS;

4. Keputusan menteri kesehatan no 129/2008 tentang


Standar Pelayanan Minimal RS;

5. Keputusan Dirjen BUK Nomor :


HK.02.04/12790/11 tentang standar akreditasi
Rumah Sakit Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan;

6. SE Dirjen Bina Yanmed tahun 2008 tentang


Pembentukan komite PPI dan Tim PPI diRS;

7. Surat Kementerian Lingkungan Hidup RI no B-6251


/Dep.IV/LH/PDAL/05/2013 terkait klarifikasi limbah
botol infus bekas.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN


TENTANG KEBIJAKAN PENGANGKUTAN SAMPAH MEDIS
DAN NON MEDIS DI RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN.

KESATU : Kebijakan Pengangkutan Sampah Medis dan Non Medis di


RSUD dr. Fauziah Bireuen sebagaimana tercantung dalam
lampiran kebijakan ini.

KEDUA : Pembinanaan dan pengawasan Kebijakan Kebijakan


Pengangkutan Sampah Medis dan Non Medis di RSUD dr.
Fauziah Bireuen dilaksanakan oleh Direktur dan Komite
K3RS.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan


apabila kemudian hari terdapat kekeliruan, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bireuen
pada tanggal

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


dr. FAUZIAH BIREUEN,

dr. MUKHTAR, MARS


NIP. 19661122 200003 1 002
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH dr. FAUZIAH BIREUEN
NOMOR TAHUN 2016
TANGGAL

KEBIJAKAN PENGANGKUTAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS


DI RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

Kebijakan Umum :

Mencegah terjadinya penularan penyakit di lingkungan RS baik


kepada pasien,pengunjung dan petugas RS.

Kebijakan Khusus :

1. Dilaksanakan oleh petugas IPL di bantu oleh Clening Servis sebagai


tugas pokok,petugas menggunakan APD lengkap.
2. Petugas ruangan / Unit penghasil limbah harus membedakan limbah
padat infeksius dan limbah padat non infeksius. Dimana limbah padat
infeksius di buang ke kantong warna kuning, dan non infeksius ke
kantong warna hitam, untuk jarum dan benda tajam ke safety box.
3. Menggunakan sarana dan prasarana yang sesuai standar.
4. Limbah padat infeksius dan limbah padat non infeksius yang
dihasilkan ruang perawatan dan ruang operasi diangkut setiap hari
dengan menggunakan wadah yang bersifat kuat, tidak mudah bocor
atau berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai
tutup.
5. Dalam penampungan sampah infeksius dilakukan perlakuan
standarisasi kantong dimana kantong berwarna kuning untuk limbah
padat infeksius dengan lambing biohazard.
6. Sampah infeksius dan cairan tubuh yang sudah terkumpul pada plastik
kuning diangkut menuju TPS Limbah B3 di Rumah Sakit oleh petugas
setiap hari.
7. Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ketempat
pembuangan atau penampungan sementara setelah pemusnahan
dilakukan oleh pihak ketiga. Dalam pengangkutan ini menggunakan
kereta dorong yang diberi label dan dibersihkan secara berkala serta
petugas dilengkapi dengan APD.
8. Pengangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat
pembuangan luar. Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur
pelaksaanaan yang tepat dan harus dipatuhi petugas yang terlibat, dalam
hal ini bekerjasama dengan pihak ketiga.
9. Khusus untuk botol infuse masih bisa di daur ulang dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Botol infuse yang didaur ulang tidak terpapar darah atau cairan
tubuh pasien;
b. Telah dilakukan dekontaminasi/desinfeksi termal/kimiawi
sebelum di pindah/didaurulang dari rumah sakit;
c. Botol infuse harus dalam keadaan tercacah atau tidak utuh
sebelum dibawa keluar dari rumah sakit;
d. Pengelola botol infuse harus jelas dan bisa dipertanggung
jawabkan proses dau rulang atau kegunaannya.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


dr. FAUZIAH BIREUEN,

dr. MUKHTAR, MARS


NIP. 19661122 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai