Antikorupsi PDF
Antikorupsi PDF
Pendahuluan
.
Pencegahan Korupsi
Prioritas pimpinan KPK yang baru adalah lebih banyak
lagi melakukan tindakan pencegahan dibandingkan KPK
periode yang lalu dapat dimengerti. Dalam Konvensi
Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Pemberantasan Korupsi
(United Nations Convention against Corruption/ UNCAC) yang
sudah diratifikasi dengan Undang- Undang No 7/2006,jelas
sekali diatur masalah pencegahan tindak pidana korupsi dari
Pasal 5 sampai Pasal 14.
UNCAC mengupayakan pencegahan korupsi dengan
memperbaiki transparansi dan meningkatkan integritas
birokrasi pemerintahan. Untuk itu setiap negara disarankan
memiliki lembaga pemberantasan korupsi yang efektif, birokrasi
yang transparan, peningkatan partisipasi masyarakat,dan
memperbaiki lembaga pemerintah, termasuk peradilan dan
sektor swasta mengenai kode etik,pelaporan kasus korupsi,
benturan kepentingan dan pengadaan barang dan jasa, dan
pencegahan tindak pidana pencucian uang.
Khusus untuk Indonesia, menurut Laporan Gap Analysis
yang dibuat oleh tim ahli yang berasal dari dalam dan luar
negeri yang dibentuk KPK, terdapat empat masalah
penting untuk dilakukan pencegahan korupsi, yaitu
memperjelas tanggung jawab pencegahan korupsi, reformasi
birokrasi terutama di sektor penegakan hukum dan peradilan,
perbaikan sistem pengadaan barang dan jasa, dan
pencegahan tindak pidana pencucian uang.
KPK dan lembaga lain seperti Komisi Ombudsman
Nasional,Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara
(Kemeneg PAN) memiliki tanggung jawab utama di bidang
pencegahan korupsi ini. Mengenai reformasi birokrasi, kita
sudah memulainya, misalnya Meneg PAN sudah
mengoordinasikan penyusunan rancangan undang-undang
tentang administrasi pemerintahan. Pengadaan barang dan
jasa juga diupayakan memperbaiki, antara lain dengan
mengumumkan pengadaan barang dan jasa dari masing-
masing instansi baik melalui aplikasi LPSE, dan SIRUP.
Untuk pencegahan pencucian uang, tim ahli ini juga
menaruh perhatian pada Pusat Pelaporan dan Analisis
(PPATK) yang belum memiliki pegawai tetap dan banyak
menggunakan pegawai dari instansi lain. Sehubungan dengan
masalah kepegawaian ini,sudah pernah diusulkan agar kepala
PPATK diberikan kewenangan sebagai pembina pegawai
negeri sipil dengan merevisi satu pasal pada Peraturan
Pemerintah No 9/2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Walaupun upaya ini sudah dilakukan bertahun- tahun
dengan mengomunikasikannya kepada Presiden, Komisi III
Dewan Perwakilan Rakyat dan menterimenteri dan pejabat
terkait, tetapi sampai sekarang belum sepenuhinya berhasil.
Dengan memperbanyak pencegahan, high cost economy dapat
ditekan dan korban yang meluas di masyarakat dapat
dikurangi.
Penindakan korupsi tetap dilanjutkan sebagai salah satu
upaya untuk menimbulkan efek jera kepada pelaku dan efek
pencegahan bagi orang lain. Sejarah membuktikan
pemberantasan korupsi yang dilakukan hanya dengan
penindakan dan tidak disertai pencegahan berupa perbaikan
sistem tidak akan pernah memberantas korupsi dengan baik.
Korupsi akan terus tumbuh dan berulang kembali apabila
upaya perbaikan sistem sebagai salah satu upaya pencegahan
tidak dilakukan. Akhirnya, energi akan habis untuk melakukan
pemberantasan korupsi ini.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini
mengutamakan upaya-upaya pencegahan korupsi melalui
berbagai kegiatan sosialisasi dan kampanye yang melibatkan
berbagai pihak. Peringatan Hari Anti Korupsi internasional di
Istana Negara Jakarta, mengatakan upaya pencegahan dapat
mengurangi potensi terjadi korupsi dan kerugian negara
dibandingkan bila korupsi itu sendiri telah terjadi.
.
Strategi dan Upaya Pemberantasan Korupsi
Pemerintah serius menangani korupsi secara konkret.
Salah satu implementasinya adalah terbitnya Instruksi Presiden
(Inpres) 17/2011 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2012. Inpres ini merupakan
lanjutan Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2011. Dalam dua Inpres
ini, Pemerintah mengimplementasikan enam strategi sesuai
rekomendasi United Nation Convention Against Corruption
(UNCAC). Keenam strategi itu adalah: Pencegahan pada
Lembaga Penegak Hukum; Pencegahan pada Lembaga
Lainnya; Penindakan; Harmonisasi Peraturan Perundang-
undangan; Penyelamatan Aset Hasil Korupsi; Kerjasama
Internasional; dan Pelaporan. Targetnya, pada 2014 Indeks
Persepsi Korupsi atau Corruption Perception Index (CPI)
Indonesia dapat mencapai angka 5,0.
Sebagai catatan, per 2010 CPI Indonesia tercatat 2,8.
Sementara pada 2011 sudah naik menjadi 3,0. Di negara
ASEAN, CPI Indonesia lebih baik daripada Vietnam (2,9),
Filipina (2,6), Laos (2,2), Kamboja (2,1), dan Myanmar (1,5).
Tapi CPI Indonesia masih di bawah Singapura (9,2), Brunei
(5,2), Malaysia (4,3), dan Thailand (3,4). Yang harus dicatat,
Indonesia sudah mencatat kemajuan yang luar biasa dan
mengalami kenaikan tertinggi dalam periode 2004 hingga 2011.
Pada 2004 CPI Indonesia hanya 2,0. "Jadi dalam kurun waktu
tujuh tahun ada kenaikan satu full percentage point, ini
kenaikan yang sangat signifikan.
Daftar Pustaka