Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI, KEMANDIRIAN DENGAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI AL-


JABAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JOMBANG

A. LATAR BELAKANG
Undang-undang pendidikan replublik indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang sikdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) pada pasal 37 menunjukkan
pentingnya matematika dalam mengembangkan berfikir siswa yang mewajibkan
matematika sebagai salah satu pelajaran dalam jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khusus
jika dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lalai menurut Chairani (2016:1).
Belajar matematika perlunya memperhatikan kemampuan siswa yang memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Sehingga matematika dapat diterima siswa sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. oleh karena itu pendidikan matematika dalam
jenjang pendidikan sekolah adalah materi matematika yang dipilih sesuai
diajarkan disekolah maupun lembaga.
Matematika mempunyai Konsep dan prinsip, dimana menyelesaikan
masalah matematika itu diperlukan suatu kemampuan untuk memahami
permasalah tersebut, kemudian membangun sarana dalam bentuk berfikir dalam
menemukan ide-ide untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep dan
prinsipnya. Oleh karena itu banyak siswa yang kurang menguasai kemampuan
memecahkan masalah dalam menyelesaikan soal permasalahan tersebut. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya dorongan siswa dalam belajar. akibatnya dalam
memecahkan soal matematika sangat sedikit pemahaman siswa. padahal siswa
juga ditutut mampu untuk menyelesaikan permasalahan, memperluas ide-ide atau
gagasan matematika agar kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan
tepat dan benar.
Kemampuan pemecahan masalah matematis bertujuan dalam
mengerjakan soal-soal matematika. yang dikemakakan oleh NCTM (dalam
Aspriyani: 2017: 18) pemecahan masalah adalah salah satu tujuan utama dari
pendidikan matematika. Hal tersebut menjadikan siswa harus memiliki
kemampuan memecahkan masalah matematis, upaya untuk memperbaiki kualitas
dirinya sendiri dalam belajar matematika. menurut Montague (dalam Aspriyani,
2017: 18) menyatakan bahwa pemecahan masalah yang sukses merupakan
representasi masalah yang sesuai. Jadi siswa dituntut untuk memprensentasikan
permasalahan ke dalam ide-ide atau gagasan secara tepat, agar tercapainya
keberhasilan memperoleh jawaban yang tepat. faktor yang dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis dalam diri siswa, diantaranya adalah
motivasi belajar matematika sebagai dorongan yang kuat dalam memberikan
dampak positif bagi kemampuan siswa untuk memecahkan masalah matematika.
adanya suatu dorongan yang kuat maka memberikan semangat siswa dalam
menyelesaikan soal matematika. dan motivasi belajar menjadikan kemampuan
siswa lebih baik dalam memecahkan masalah.
Menurut Middleton (dalam Aspriyani, 2017 : 18) menyatakan bahwa
motivasi adalah suatu alasan yang dimiliki seseorang untuk berperilaku pada
situasi tertentu. Hal ini adanya motivasi dalam dirinya siswa yang diharapkan
mampu mempengaruhi kemampuannya dalam memecahkan masalah-masalah
matematika yang ada secara benar, sebab motivasi dapat membentuk pribadi yang
kreatif dan bertanggung jawab. Oleh karena itu Jika seseorang mempunyai
motivasi tinggi dalam hal melaksanankan tangung jawab, berusaha keras maka
siswa bisa memecahkan masalah dengan benar.
Kemampuan pemecahan masalah mendorong siswa untuk belajar
matematika, sehingga dapat dikatakan pemecahan masalah merupakan salah satu
cara untuk mendorong kemandirian belajar siswa. menurut Sujadi (dalam Darma,
2016:177) implikasinya adalah belajar matematika yang berorientasi pada
pemecahan masalah akan meningkatkan perkembangan belajar. Jadi faktor yang
menyebabkan kemandirian belajar juga merupakan bagian penting dalam
pembelajaran matematika. belajar matematika saat ini telah berubah konsep dan
prosedurnya secara pasif dan tidak kontekstual, menjadikan bentuk makna secara
aktif terkaitnya ide-ide baru pada pemahaman terdahulu. Hal tersebut siswa
dituntut untuk mandiri dan mampu memotivasi belajar matematika, dalam
menciptakan siswa yang memiliki kemandirian belajar dan memecahkan suatu
masalah. Maka terciptanya pemahaman yang mendalam dalam belajar
matematika ketika mereka dapat mengontrol belajarnya, dengan cara menentukan
tujuan belajar, dan merefleksi proses berpikirnya, percaya diri terhadap
kemampuannya, dan tekun dalam menghadapi hambatan.
Berdasarkan permasalahan peneliti terdahulu menurut (Aspriyani &
Darma, 2016-2017) maka disebabakan kurangnya dorongan siswa dalam dirinya
untuk belajar. Akibatnya dalam menyelesaikan soal matematika yang sedikit
membutuhkan pemahaman yang kompleks, siswa kurang mampu dalam
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru tersebut. Demikian kurangnya
kemandirian siswa yang sering bergantung kepada orang lain, selama
mengerjakan tugas siswa yang cenderung pasif, hanya menyontek pada
temannya, dikarenakan siswa tidak diajarkan untuk belajar mandiri yang
mengakibatkan siswa bergantung pada orang lain ketika menghadapi suatu
masalah.
Terwujudnya suatu motivasi dan kemandirian dalam proses belajar maka
akan terciptanya suatu kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah.
dalam hal ini adanya penelitian terdahulu yang menyangkut pengaruh antara
motivasi belajar dengan kemampuan pemecahan masalah dan adanaya hubungan
antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematika.
sehingga diperlukan suatu metode yang berdasarkan korelasi yang dianalisis
secara bersama-sama antara motivasi belajar, aktivitas belajar dengan kemandirian
belajar siswa. maka peneliti memilih judul yaitu Hubungan Antara Motivasi,
Kemandirian Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pokok
Bahasan Al-Jabar Siswa Kelas X Sma Negri 1 Jombang.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalah diatas dan belumnya ditemukan antara korelasi
secara bersama-sama maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan kemampuan
pemecahan masalah Matematika Pokok Bahasan Al-Jabar Siswa
Kelas X Sma Negri 1 Jombang ?
2. Apakah ada hubungan antara kemandirian dengan kemampuan
pemecahan masalah matematika Matematika Pokok Bahasan Al-Jabar
Siswa Kelas X Sma Negri 1 Jombang ?
3. Apakah ada Hubungan Antara Motivasi, Kemandirian Dengan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Al-
Jabar Siswa Kelas X Sma Negri 1 Jombang ?

C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan permasalah diatas maka peneliti menentukan tujuan
masalah adalah:
1. Untuk mengetahui adanay hubungan antara motivasi dengan
kemampuan pemecahan masalah Matematika Pokok Bahasan Al-Jabar
Siswa Kelas X Sma Negri 1 Jombang ?
2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kemandirian dengan
kemampuan pemecahan masalah matematika Matematika Pokok
Bahasan Al-Jabar Siswa Kelas X Sma Negri 1 Jombang ?
3. Untuk mengetahui adanya Hubungan Antara Motivasi, Kemandirian
Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan
Al-Jabar Siswa Kelas X Sma Negri 1 Jombang.

D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Motivasi
motivasi adalah daya pengerak yang menjamin terjadinya kelangsungan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajaran sehingga
yang diinginkan dapat terpenuhi. terdapat pengertian motivasi maka
indikator yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4. Lebih senang bekerja sendiri
5. Tidak cepat bosan pada tugas-tugas rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepas hal yang diyakininya itu
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Intrumen motivasi berupa angket, untuk mengukur variabel motivasi
Skala yang digunakan adalah skala likert dalam bentuk 4 (empat)
jawaban :
1. Sangat setuju (SS) skor 4
2. Setuju (S) skor 3
3. Tidak Setuju (TS) skor 2
4. Sangat tidak setuju (STS) skor 1
2. Pemecahan masalah
Pemecahan maslaah merupakan proses penyelesaian suatu situasi
yang dihadapi seseorang (siswa), yang memerlukan solusi baru
(resolutions) dan jalan/ cara untuk menuju solusi tersebut tidak segera
diketahui.
Kemampuan pemecahan masalah dapat dicapai dengan
memperhatikan indikator-indikatornya sebagai berikut.
1. Kemampuan menunjukkan pemahaman masalah.
2. Kemampuan mengorganisasi data dan memilih informasi yang
relevan dalam pemecahan masalah.
3. Kemampuan menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai
bentuk.
4. Kemampuan memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah
secara tepat.
5. Kemampuan mengembangkan strategi pemecahan masalah.
6. Kemampuan membuat dan menafsirkan model matematika dari
suatu masalah.
7. Kemampuan menyelesaikan masalah yang tidak rutin
Intrumen kemampuan pemecahan masalah menggunakan tes soal
uraian, tes yang diambil empat soal uraian.
3. Kemandirian
Kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat menentukan diri
sendiri dimana dapat dinyatakan dalam tindakan atau prilaku seseorang
dan dapat dinilai, meliputi prilaku mampu berinisiatif, mampu
mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat
melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.
Indikator kemandirian yang ingin dicapai adalah:
1. Ketidak tergantungan terhadap orang lain
2. Memiliki kepercayaan diri
3. Berprilaku disiplin
4. Memiliki rasa tanggung jawab
5. Berprilaku berdasarkan inisiatif sendiri
6. Melakukan kontrol diri
Intrumen kemandirian berupa angket yang tersusun tersusunlah 19 butir
pernyataan dengan tiap butir memiliki 5 pilihan jawaban yaitu : sangat
setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat
tidak setuju (STS)

Anda mungkin juga menyukai