Anda di halaman 1dari 6

TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU

1. Pengertian tes standar


Bahwa tes kemampuan pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam , yaitu:
a. Aptitude test ( tes bakat ).
b. Achievement test (test prestasi )
Perbedaan antara kedua tes ini sebenarnya tidak tegas , soal-soalmengenai kedua
tes tersebut sering kali saling melengkapi (overlap) . untuk kedua macam tes ini
biasanya menggunakan hitungan-hitungan dan perbendaharaan kata-kata dan
sekolompok tes dari kedua macam tes ini biasanya juga menguji tentang
ketrampilan membaca . kesamaan yang lain adalah bahwa keduanya telah
digunakan untuk meramalkan hasil untuk masa yang akan datang , walaupun pada
umumnya jika kita menggunakan tes prestasi penilai melihat apa yang telah
diperoleh setelah sisiwa tercoba itu diberi suatu pelajaran .
Prosedur yang digunakan untuk menentukan isi dari tes prestasi juga sedikit
berbeda dengan yang digunakan pada waktu penyusunan tes bakat .didalam
penyusunan tes prestasi belajar usaha usaha digunakan untuk
menentukanpengetahuan dan ketrampilan yang sudah diajarkan diberbagai tingkat
pendidikan dan butir-butir tes diperuntukkan bagi penilaian materi-materi ini .
2. Tes prestasi standar
Diatara tes prestasi yang digunakan disekolah ada yang dinamakan tes prestasi
standar . dalam salah satu kamus , arti kata standar adalah: a degree of level of
requirement ,excellence ,of attainment .
Standar untuk siswa dapat dimaksudkan sebagai suatu tingkat kemampuan
yang harus dimiliki bagi suatu program tertentu . mungkin standar bagi suatu
kursus A berbeda dengan kursus B . jadi standar ini dapat dibuat keras maupun
lunak tergantung dari yang mempunyai kebijaksanaan .
Suatu tes standar dengan demikian berbeda dengan tes prestasi biasa . prosedur
yag dgunakan untuk menyusun tes standar untuk tes prestasi melalui cara
langsung yang ditumbuhkan dari tes yang digunakan dikelas . sedangkan spesifikasi
yang digunakan untuk menentukan isi dalam es bakat biasanya didasarkan atas tes
analisis job ( jabatan ) atau analisis tugas yang merupakan tuntunana calon
pekerjaannya . disamping itu juga mempertimbangkan sifat sifat yang ada pada
manusia . analisis jabatan analisis tugas yang dilakukan biasanya tidak didasarkan
atas salah satu kurikulum , tetapi diambil dari masayrakat .
Istilah standar dalam tes dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab
pertanyaan pertanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan dikerjakan
dengan mengikuti petunjuk yamg sama dan dalam batasan waktu yang sama pula .
dengan demikian ,seolah-olah ada suatu standar atau ukuran sehingga diperoleh
satu standar penampilan (performance) dan penampilan kelompok lain dapat
dibandingkan dengan penampilan kelompok standar tersebut.

Istilah standar tidak mengandung arti bahwa tes itu mengukur apa yang
harus dan dapat diajarkan pada suatu tingkat tertentu atau bahwa tes itu
menyiapkan suatu standar prestasi dimana siswa harus dan dapat mencapai suatu
tingkat tertentu .sekali lagi , tes standar dipolakan untuk penampilan prestasi
sekarang yang ada yang dilaksanakan secara seragam , diusahakan dalam kondisi
yang seragam , baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan
maupun siswa sebagi anggota dari suatu kelompok .
Penyusun tes standar selalu mengusahakna agar sistem skoring nya sangat
objektif sehingga dapat diperoleh realibilitas yag tinggi . apabila mungkin ,
dilakukan dengan mesin, hal ini tidak berarti bahwa bentuk tes standar harus selalu
pilihan berganda. Tetapi untuk skoring nya diusahkan agar tidak kena faktor-faktor
lain . uaha lain adalah penggunaan skala skor dan norma releven . skala skor
digunakan untuk menyesuaikan antaara bentuk parallel dan bentuk aslinya .
3. Perbandingan antara tes standar dengan tes buatan guru .
Bahwa tes standar sebenarnya bukanlah suatu istimewa dalam tes prestasi belajar .
tes disusun dalam tipe-tipe soal yang sama dan meliputi bahan atau pengetahuan
yang sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes buatan
guru , atau apakah keuntungan dan keburukan tes standar ? dengan tujuan apa tes
standar ini disusun?
Pertama, Perbedaan atara tes standar dengan tes buatan guru ini sebagai
berikut :
No
1.

2.

3.

4.

5.
6.

Tes standar
Didasarkan atas bahan dan tujuan
umum sekolah sekolah diseluruh
Negara.
Mencakup aspek yang luas dan
pengetahuan atau ketrampilan
dengan hanya sedikit butir tes
untuk setiap ketrampilan atau topic
.
Disusun dengan kelengkapan staf
professor, pembahas editor , butir
tes.
Menggunakan butir tes yang sudah
diujicobakan (try out ) , dianalisis
yang direvisi sebelum menjadi
sebuah tes .
Mempunyai reliabilitas yang tinggi .
Dimungkinkan menggunakan
norma untuk seluruh Negara .

Tes buatan
Didasarkan atas bahan dan tujuan
khusus yang dirumuskanoleh guru
untuk kelasnya sendiri .
Dapat terjadi hanya mencakup
pengetahuan atau ketrampilan yang
sempit

Biasanya disusun sendiri oleh guru


dengan sedikit atau tanpa bantuan
orang lain /tenaga ahli .
Jarang-jarang menggunakan butir-butir
tes yang sudah diujicobakan ,
dianalisis , dan direvisi.
Mempuyai reliabilitas sedang atau
rendah
Norma kelompok terbatas kelas

Kedua , untuk menyusun tes standar , dibutuhkan waktu yang lama . seperti
disebutkan bahwa untuk memperoleh sebuah tes standar melalui prosedur:

Penyusunan .
Uji coba.
Analisis
Revisit .
Edit
Kelima ini membutuhkan waktu yang lama .
4. Kegunaan tes standar
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaaan tes standar adalah :
a. Jika ingin membuat perbandingan
b. Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah , tetapi tidak tersedia
data tentang calon ini .
ad.a

membuat perbandngan
banyak situasi pendidikan dimana guru atau pimpinan terpaksa
mengadakan perbandinagan . hal ini termaksud perbandingan atar
siswa untuk setiap bidang studi , atau perbandingan tentang prestasi
belajar yang mendasarkan diri pada kemampuan dasar , atau
perbandingan prestasi setelah digunakan dua metode yang berbeda .
nilai yang dibuat oleh guru yang berbeda dari bidang yang berbeda
dari kelompok siswa yang berbeda dan situasi belajar yang berbeda ,
tidak dapat digunakan utuk alat pembanding .akan tetapi tugas yang
sifatnya umum , norma-norma , tes yang mempuyai reliabilitas yang
tinggi dan tes standar , ada kemungkina boleh digunakan sebagai alat
pembanding .

ad.b. sebagai ilustrasi dapat dimisalkan sebuah menengah yang menerima 5


orang siswa dari sekolah-sekolah dasr yang berbeda . para
administrator di SLTP dihadapkan pada suatu masalah apabila harus
menentukan efekttivitas bealjar. kelima aank ini datang dari SD telah
membawa nilai sendiri-sedniri dari dari guru yang berbeda sehingga
sukar diinterprestaskan . nilai yang diperoleh dan guru yang berbeda ,
tidak diketahui dasar pertimbangan yang diambil untuk menentukan
nya . guru yang satu mungkin dipengaruhi oleh ketrampilan bekerja ,
sedang gur yang lain didasrkan atas panjang pendeknya jawaban .
Kegunaan tes standar adalah:

Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau


kelompok .
Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam ketrampilan diberbagai
bidang studi untuk individu atau kelompok .
5. Kegunaan tes buatan
Kegunaan tes buatan guru adalah :

a. Untk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaan


yang diberikan dalam waktu tertentu .
b. Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai .
c. Utuk memperoleh suatu nilai .
Selanjutnya baik tes standar dan tes buatan guru dianjurkan dipaki jika
hasilnya akan digunakan untuk .
a. Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa .
b. Menentukan tempat siswa dalam suatu kelas atau kelompok .
c. Memberikan bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan pemilihan
jurusan .
d. Memililh siswa untuk program-program khusus.

6. KELENGKAPAN TES STANDAR


Sebuah tes yang sudah distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagait
tes standar , biasanya dilengkapi dengan sebuah manual, manual ini
memuat keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama
yang menjelaskan tentang pelaksanaan , menskor , dan mengadakan
interprestasi .
Secara garis besar tes standar ini memuat:
a. Ciri-ciri mengenai tes
Misalnya, menyebutkan tingkat validitas , tingkat reliabilitas dan
sebagainya.
b. Tujuan serta keuntungan dari tes.
Misalnya, disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan
apa.
c. Proses standardisasi tes .
Misalnya, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sampel .
1. Besarnya sampel .
2. Teknik sampel .
3. Kelompok mana yang diambil sebagai sampel (sifat sampel)
Juga mengenai taraf kepercayaan yang diambil dan bagaimana kaitannya
dengan hasil tes.
d. Petunjuk-petunjuk tentang cara melaksanakan tes
Misalnya, dilaksanakan dengan lisan atau tertulis , waktu yag digunakan
untuk mengerjakan setiap bagian ,boleh tidaknya tercoba keluar jika
sudah selesai mengerjakan soal itu dan sebagainya
e. Petunjuk petunjuk bagaimana cara menskor .
Misalnya, untuk beerapa skor tiap-tiap soal /unit menggunakan sistem
hukuman atau tidak , bagaimana cara menghitung nilai akhir dan
sebagainya .
f. Petunjuk-petunjuk untuk menginterprestasikan hasil .
Misalnya,
1. Betul nomer sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi ,
2. Betu nomer sekian saja , cocok untuk jabatan guru dan sebagainya .
g. Saran-saran lain .

Misalnya, siapa harus menjadi pengawas , bagaimana seandainya tidak


ada calon yang mencapai skor tertentu dan sabagainya .
Penyusunan tes
1. Fungsi tes
Setiap kalai akan memberikan tes , kebanyakan guru selalu bertanya kepad
dirinya sendiri :
pertanyaan apakah yang akan saya berikan?
jawaban apakah yang saya perlukan , dan jawaban manakah yang
tidak saya perlukan .
berapa butir soal akan saya buat?.
bagaimanakah bentuk kunci jawabannya?
Dan laian pertanyaan lagi .
Untukmenjawab pertanyaan pertanyaan tesebut , guru harus selalu
ingat akan fungsi tes . sehubungan denganhal-hal yang harus diingat
pada waktu penyusanan tes , maka fungsi tes dapat ditinjau dari 3 hal :
a. Fungsi untuk kelas.
b. Fungsi untuk bimbingan
c. Fungsi untuk administrasi .
Selain fungsi-fungsi tes ini , hal lain yang harus di ingat adalah .
a. Hubungan dengan penggunaaan .
b. Komprehensif
c. Kontinu .
Perbandingan fungsi tes
Fungsi untuk kelas

Fungsi untuk
bimbingan

Fungsi untuk
admistrasi

1. Mengadakan diagnosis
terhadap kesulitan
belajar siswa .
2. Mengevaluasi celah
antara bakat dengan
pencapaian .
3. Menaikkan tingkat
prestasi .
4. Mengelompokkan siswa
dalam kelas pada waktu
metode kelompok .
5. Merencanakan kegiatan
proses belajar-mnengajar
untuk siswa secara
perseorangan .
6. Menentukan siswa mana
yang memerlukan
bimbingan khusus.
7. Menentukan tingkat
pencapaian untuk setiap
anak .

1.

menentukan
arah
pembicaraan
dengan orang
tua tentang
anak-anak
mereka .
2. Membuat
siswa dalam
menetukan
pilihan
3. Membantu
siswa dalam
mencapai
tujuan
pendidikan
dan jurusan
4. Memberi
kesempatan
kepada
pembimbing,
gurudan orang
tua dalm
memahami
kesulitan
anak .

1. Memberi
petunjuk dalam
pengelompokka
n siswa .
2. Penempatan
siswa baru
3. Membantu
siswa memilih
kelompok
4. Menilai
kurikulum
5. Memperluas
hubungan
masyarakat
(public relation)
.
6. Menyediakan
informasi untuk
badan-badan
lain di luar
sekolah .

Anda mungkin juga menyukai