BAB I
PENDAHULUAN
menyebabkan banyaknya masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan. Hal ini
sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh mahalnya harga kebutuhan tetapi juga
karena gaya hidup masyarakat sendiri. Gaya hidup masyarakat Indonesia yang
suka mencontoh pula konsumsi di negara maju membuat jumlah pengeluaran dan
pendapatan mereka menjadi tak seimbang. Gaya hidup seperti ini serupa dengan
Indonesia berperilaku seperti itu. Sebagian masyarakat Indonesia ada pula yang
memenuhi kebutuhan pokok daripada untuk investasi atau menabung. Salah satu
kebutuhan pokok yang akhir-akhir ini cukup mendapat sorotan karena harganya
yang melonjak tinggi adalah minyak tanah. Sebagian besar masyarakat Indonesia
baik sebagai bahan bakar untuk memasak ataupun beberapa kegiatan lainnya.
Namun akhir-akhir ini minyak tanah menjadi sulit didapatkan dan kalaupun ada
2
memperolehnya. Kelangkaan dan mahalnya harga minyak tanah ini terjadi karena
bahan bakar untuk sehari-hari. Hal ini disebabkan karena semakin melambungnya
harga minyak di pasar dalam beberapa tahun terakhir. Harga komiditi tersebut
diperkirakan akan terus naik di masa mendatang dan hal ini akan diiringi dengan
berkurangnya suplai bahan bakar minyak. Dua tahun yang lalu misalnya, harga
minyak dunia masih berkisar pada harga US$50 per barrel dan kini sudah
mencapai US$70 per barrel. Di Indonesia bahan bakar minyak masih di subsidi
pasar dunia, subsidi yang dikucurkan pemerintahpun akan semakin besar. Hal ini
mengikuti harga pasar dunia. Padahal, sebagian minyak tanah yang dikonsumsi di
Melihat keadaan tersebut maka LPG (elpiji) dipilih karena produksi dan
potensi kandungannya masih cukup besar di Indonesia. Dari segi biaya pemakaian
LPG (elpiji) juga jauh lebih hemat daripada minyak tanah dalam menghasilkan
pembakaran. Sedangkan dari segi kebersihan, LPG lebih bersih daripada minyak
3
tanah karena pada saat pembakaran tidak menimbulkan asap yang banyak,
tabung gas elpiji ataupun kompor yang merupakan pembagian cuma-cuma dari
menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar rumah tangga atau kegiatan
bahan bakar cukup banyak. Ini berdasarkan jumlah data konsumsi elpiji di
Kota Mataram.
Tabel 1.1. Penjualan LPG Pertamina di Pulau Lombok Tahun 2008 dan 2009
No Wilayah Penjualan LPG (Ton)
2008 2009
1 Kota Mataram 326,68 351,14
2 Lombok Barat 209,00 248,12
3 Lombok Tengah 231,00 255,70
4 Lombok Timur 379,90 402,15
Jumlah 1.146,58 1.257,11
Sumber: Pertamina
pulau Lombok mengalami peningkatan yang pada tahun 2008 sebanyak 1.146,58
ton meningkat menjadi 1.257,11 ton pada tahun 2009. Penjualann LPG tertinggi
terjadi di wilayah Lombok Timur, yaitu sebesar 379,90 ton pada tahun 2011 dan
sebesar 402,15 ton pada tahun 2012. Selanjutnya penjualan LPG tertinggi kedua
dan seterusnya beturut-turut adalah Kota Mataram, Lombok Tengah dan terakhir
adalah Lombok Barat. Dari data tersebut, masyarakat Kota Mataram merupakan
suatu produk, begitu pula yang terjadi di Kota Mataram. Ini patut diperhatikan
harga yang murah saja, tetapi juga pada kenyamanan, kebersihan, kecepatan
selektif, efisien dalam waktu dan rasional dalam mengambil keputusan untuk
berbelanja. Sementara itu, jika diamati kondisi masyarakat Kota Mataram yang
masih tetap menggunakan minyak tanah masih kurang puas dengan kebijakan
5
konversi minyak tanah ke gas tersebut. Akibat dari kebijakan ini masyarakat
menjadi merasa kesulitan untuk mencari barang yang diperlukan seperti minyak
tanah, kualitas barang pengganti (tabung gas 3kg) yang belum terjamin mutunya.
keunggulan dan kelemahan antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu
yang terdiri dari produk, harga, promosi dan lokasi yang dapat menstimulus
konsumen.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba
sebagai berikut:
2. Adanya pemberitaan dari media baik media cetak atau pun media elektronik
1. Apakah persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran terdiri dari produk,
2. Apakah persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang terdiri dari
3. Variabel persepsi dilihat dari bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan
terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi secara simultan berpengaruh
terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi secara parsial berpengaruh
1. Secara akademik merupakan salah satu syarat untuk mencapai kebulatan studi
3. Secara praktis diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Sandy (2004) dengan skripsi yang berjudul
sepeda motor Nasha Puma X. Variabel yang diteliti terdiri dari tujuh komponen
suku cadang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, metode yang
digunakan adalah sampel survei dan prosedur analisisnya adalah analisis rata-rata
terhadap Nasha Puma X adalah positif dengan analisis rata-rata aritmatik sebesar
2,74.
Sumbawa Barat. Variabel yang diteliti terdiri dari lima komponen atau dimensi
dilakukan adalah deskriptif, metode yang digunakan adalah sampel survei dan
10
prosedur analisisnya adalah Analisis nilai Kualitas Jasa (NKJ). Untuk mengetahui
tingkat harapan dan kinerja aktual atas unsur pelayanan yang disajikan AHASS
6151 Sinar Tubalong digunakan alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil
penelitian diperoleh kesesuaian antara harapan dan kinerja aktual atas pelayanan
jasa yang disajikan oleh pihak AHASS 6151 Sinar Tubalong, dari kelima
komponen yang menjadi unsur pelayanan tergolong sangat baik, ini diketahui dari
hasil NKJ yang dihasilkan lebih dari 1 (>1) sehingga hipotesis yang diajukan
ditolak.
Penelitian oleh Haryani (2006) dengan judul Pengaruh, Harga, Produk dan
adalah seluruh ibu rumah tangga yang menggunakan deterjen Daia di Kecamatan
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari harga, produk dan promosi sebagai
diperoleh F hitung = 57,590 > 3,07 F tabel, yang berarti secara simultan ada
deterjen Daia. Hasil uji parsial diperoleh t1 = 3,641 > 1,98 t tabel, hal ini berarti
bahwa ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian, t2 = 7,858 >
1,98 t tabel, hal ini menunjukkan ada pengaruh antara produk dengan keputusan
pembelian dan t3 = 4,251 > 1,98 t tabel, hal ini berarti bahwa ada pengaruh antara
sama, metode pengumpulan data, alat analisis yang sama dan menggunakan
terdahulu yaitu terletak pada objek penelitian dan juga lokasi penelitian.
2.2.1. Pemasaran
kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha atau manajer di dalam
12
usaha di masa yang akan datang, serta mendapatkan laba. Berhasil tidaknya di
keputusan tersebut dalam menentukan kebijakan dan strategi yang tepat dalam
memperhatikan situasi serta kondisi yang ada. Kegiatan pemasaran bukan hanya
sekedar kegiatan untuk menjual barang atau jasa tetapi lebih luas dari pada itu.
diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa atau benda-benda lain yang
semata-mata merupakan kegiatan yang hanya menjual barang dan jasa saja.
kegiatan pemasaran dapat dikatakan mempunyai ruang lingkup yang cukup luas.
13
berpedoman pada salah satu konsep atau falsafah bisnis yaitu konsep pemasaran.
Dari konsep tersebut terdapat tiga unsur pokok yang terdiri dari orientasi
mengenal keinginan dan kebutuhan konsumen. Sejalan dengan itu analisis tentang
bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Untuk itu
memahami konsumen adalah suatu hal yang sangat perlu dilakukan perusahaan,
walaupun untuk melakukan hal tersebut secara utuh tidaklah mudah karena
setiap kegiatan manusia dalam sistem ini, sehingga perusahaan harus mengetahui
14
dari perilaku konsumen adalah kegiatan individu secara langsung terlibat dalam
Berdasarkan pengertian di atas, ada dua elemen penting dari arti perilaku
konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik. Yang semua itu
Kebutuhan itu hanya dapat dipenuhi apabila manajer perusahaan dapat memahami
masyarakat atau organisasi yang akan menggunakan produk atau jasa yang dijual,
dan apa yang mereka berikan pada masyarakat lebih baik daripada pesaingnya.
pasar.
1. Faktor-Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam
dalam perilaku konsumen. Pemasar perlu memahami peranan
yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas sosial
pembeli. Budaya adalah penyebab dasar keinginan dan perilaku
konsumen. Perilaku manusia sebagian besar merupakan hasil
proses belajar. Sewaktu tumbuh dalam suatu masyarakat,
seorang anak belajar mengenai nilai persepsi keinginan dan
perilaku dasar dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
2. Faktor-Faktor Sosial
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh faktor sosial,
yaitu;
a. Kelompok
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh kelompok-
kelompok kecil. Kelompok yang memiliki pengaruh
langsung dan tempat seorang berada disebut kelompok
keanggotaan. Sebaliknya kelompok acuan berfungsi
sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembentukan sikap atau
perilaku seseorang.
b. Keluarga
Anggota keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembeli. Keluarga merupaka organisasi
pembelian di masyarakat tempat konsumen berada yang
paling penting.
c. Peran dan Status
Seseorang merupakan bagian dari kelompok keluarga,
klub, organisasi. Posisi orang tersebut dalam tiap
kelompok dapat didefinisikan berdasarkan peran dan
statusnya.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi
karakteristik pribadi, di antaranya:
a. Umur dan Tahap Siklus Hidup
Sepanjang hidupnya, orang akan mengubah barang dan jasa
yang dibelinya, selera terhadap makanan, pakaian,
16
arti. Sedangkan menurut Robbins (1998), definisi dari persepsi ialah Perception is
order to give meaning to their environment. Definisi di atas dapat diartikan bahwa
kesan yang diterima oleh panca indera untuk memberi arti pada lingkungannya.
situasi, pada hakekatnya adalah kognitif yanag dialami setiap orang di dalam
bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas persepsi
terhadap lingkungan oleh seorang individu. Lebih lanjut Gibson dkk (1993:54)
seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitar. Dengan kata lain
stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku
sekitar kita. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap situasi yang
sama. Hal ini disebabkan karena kita semua menerima obyek rangsangan melalui
penginderaan yaitu arus informasi itu masuk melalui kelima alat indera kita,
dorongan yang sama dalam situasi yang sama mungkin dalam menanggapi,
orang tidak sama dalam hal kebutuhan, nilai harapan dan kesukaan orang dapat
menunjukkan fakta yang belum tentu dapat diterima oleh konsumen. Persepsi
19
dapat juga diartikan sebagai suatu proses yang dilewati seseorang untuk
tertentu dalam rangka membentuk makna tertentu mengenai produk atau merek
tertentu.
Persepsi tidak hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan fisik, tapi juga
pada pengalaman dan sikap sekarang dari individu. Pengalaman dapat diperoleh
dari semua perbuatannya di masa lampau atau dapat pula dipelajari, sebab dengan
yang berbeda-beda, akan membentuk suatu pandangan yang berbeda pula. Makin
sedikit pengalaman dalam perilaku pembelian, maka makin terbatas pula luasan
sebuah promosi bonus dalam kemasan yang diberikan oleh sebuah perusahaan,
3. Niat pembelian
partners realibility and integraty. Yang dapat diartikan bahwa kepercayaan akan
ada bila salah satu pihak telah mempercayai akan sesuatu hal serta kejujuran dari
20
kepercayaan adalah Trust is believe by one party that the other party will fulfill
of money and or item with utility need to acquire a product. Jadi dapat
disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau produk yang dibutuhkan
untuk memperoleh produk lain. Kuantitas menurut Ong (1997:105) adalah volume
memberikan harga.
Promotion means activities that communicate the merit of the product and
perusahaan yang memberikan bonus gratis dalam kemasan diukur dari pendapat
dan kepercayaan konsumen akan hal-hal seperti yang tertera di bawah ini:
terhadap obyek yang sama disebabkan ada tiga proses persepsi konsumen, yaitu:
22
1. Perhatian Selektif
Orang terlibat kontak dengan sangat banyak rangsangan harian,
seseorang tidak mungkin dapat menanggapi rangsangan-
rangsangan ini akan disaring melalui proses yang disebut
perhatian selektif. Tantangan yang sesungguhnya adalah
menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan oleh
orang-orang.
2. Distorsi Selektif
Adalah kecenderungan orang untuk mengubah informasi ke
dalam pengertian pribadi dan menginterpretasikan informasi
dengan cara yang akan mendukung pra-konsepsi mereka,
bukannya yang akan menentang pra-konsepsi tersebut.
3. Ingatan Selektif
Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari namun
cenderung akan mengingat informasi yang menyokong
pandangan dan keyakinan mereka. Ingatan selektif
menjelaskan mengapa para pemasar menggunakan drama dan
pengulangan dalam mengirimkan pesan kepada sasaran
mereka.
konsumen, yaitu:
1. Pelaku persepsi
Pelaku persepsi (perceiver) dalam mempersepsi sesuatu
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti sikap (Attitudes),
motif (Motives), kepentingan atau minat (Interest), pengalaman
masa lalu (Experience), pengharapan (Expectation).
2. Target
Karakteristik-karakteristik dalam target yang akan diamati
dapat mempengauhi apa yang dipersepsikan, seperti bunyi
(Sounds), gerakan (Motion), hal baru (Novelty), ukuran (Sizes),
latar belakang (Background) dan kedekatan (Proximity).
3. Situasi
Situasi merupakan suatu konteks yang penting dalam melihat
suatu peristiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar
mempengaruhi persepsi, setiap waktu kerja (Time Setting),
keadaan tempat kerja (Work Setting), lingkungan sosial tempat
kerja (Social Setting) dan sebagainya.
23
Faktor sasaran:
o Sesuatu yang
baru
o Gerakan
o Suara
o Ukuran
o Latar belakang
o kedekatan
Faktor situasi:
o Waktu
o Lingkungan kerja PERSEPSI
o Lingkungan
sosial
Faktor perasaan:
o Sikap
o Dorongan
o Minat
o Pengalaman
o Harapan
(Robbins, 1996:135)
konsumen adalah individu itu sendiri (konsumen). Menurut Stanton hal ini dapat
dari keempat komponen atau variabel pemasaran (produk, harga, distribusi dan
promosi) untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dan sekaligus mencapai
3. Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
1. Produk
a. Merek
b. Pengemasan
c. Kualitas Produk
fungsi-fungsinya.
d. Desain Produk
e. Pemberian Label
2. Harga
a. Kelangsungan hidup.
b. Maksimalisasi keuntungan.
c. Maksimalisasi penjualan.
27
d. Gengsi.
3. Promosi
(Lupiyadi, 2001:108).
mendefinisikan promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk
Karena sifat dan tujuan dari promosi maka promosi merupakan unsur yang
4. Distribusi/Tempat
Saluran distribusi merupakan suatu jalan atau jalur yang dilalui oleh arus
atau dapat dijangkau oleh konsumen secara efektif dan efisien. Dalam
Produk
Harga
Keputusan
Pembelian
Promosi LPG
Distribusi
= Parsial
= Simultan
promosi dan distribusi yang dihasilkan atau dipasarkan kepada masyarakat atau
konsumen oleh produsen gas LPG (elpiji) akan diseleksi, diorganisir dan akan
1. Diduga bahwa secara simultan variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi berpengaruh
2. Diduga bahwa secara parsial variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi berpengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel lainnya. Dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat
berfungsi untuk menjelaskan, meramal dan mengontrol suatu gejala sebab akibat
(kausal), yaitu untuk mengetahui pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi
kota Mataram yang menggunakan gas LPG (elpiji) sebagai sumber bahan
metode sampel survei, yaitu mengambil sebagian dari total populasi sebagi
3.4.1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung
penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Kota Mataram, yang
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi Karena populasinya tidak diketahui secara pasti maka jumlah sampel
unit besarnya.
33
yang dimasukan dalam sampel dilakukan dengan sengaja, dengan catatan bahwa
lokasi penelitian atau bisa juga karena peneliti mengenal orang tersebut dan cocok
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif, yang
langsung dan berupa angka-angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini antara
2. Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat diukur besarannya secara
tanggungan responden.
penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung,
tanpa melalui atau dikumpulkan oleh pihak lain. Data primer dalam penelitian
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan
a. Produk
b. Harga
c. Promosi
d. Distribusi
2. Keputusan pembelian
oleh variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi
a. Produk (X1)
b. Harga (X2)
c. Promosi (X3)
d. Distribusi (X4)
36
dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
1. Produk adalah tanggapan responden atas gas LPG (elpiji) yang ditawarkan
baik itu berupa kemasan, keamanan dan kualitas yang bisa memuaskan
2. Harga adalah tanggapan responden atas sejumlah biaya (dalam satuan rupiah)
yang dikeluarkan dalam proses pembelian gas LPG (elpiji) di Kota Mataram.
Pemerintah dan Pertamina dalam memindahkan produk yang dijual dari pihak
perusahaan kepada konsumen akhir, baik secara langsung atau tidak langsung
dalam rangka memilih suatu barang yaitu gas LPG (elpiji) untuk pemenuhan
Setiap variabel yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skor yang
posisinya berkisar dari sangat positif hingga ke sangat negatif terhadap suatu
Jawaban b : Setuju/Berpengaruh
yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science). Ada beberapa teknik analisis
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk
atau variabel.
2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariat antara
pertama yaitu dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan
inidikator dari variabel atau konstruk.. Suatu variabel dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
39
dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas data dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu:
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah
2. One shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan
menggunakan cara yang kedua yaitu One Shot dengan menggunakan fasilitas
SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( ). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang terdiri dari harga, produk, distribusi
dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian gas elpiji (LPG) di Kota
sebagai berikut:
regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda yaitu suatu teknik analisis
40
Keterangan:
Y : Persepsi Konsumen
: Konstanta
bi : Koefisien Regresi
X1 : Produk
X2 : Harga
X3 : Distribusi
X4 : Promosi
terikat (Y).
41
3. Tentukan Fhitung
R 2 k 1
F hitung
1 R 2 n k
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi.
n = Jumlah sampel.
Daerah Ho
Daerah Ho ditolak
diterima
F ; k-1 (n-1)
5. Kesimpulan
dilihata dari bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi secara
parsial terhadap keputusan pembelian gas LPG (elpiji) di Kota Mataram maka
akan digunakan uji t yang akan dihitung melalui bantuan SPSS. Adapun langkah-
1. Rumusan Hipotesis
yang diteliti.
3. Tentukan t-hitung
i
t hitung
Si
Keterangan:
Daerah diterima
-t(/2) t(/2)
5. Kesimpulan
BAB IV
kelamin, dan penghasilan per bulan yang diperoleh melalui jawaban responden
masyarakat Kota Mataram yang terbanyak adalah berkisar pada interval umur
Dari tabel di atas terliat bahwa masyarakat Kota Mataram yang berjenis
adalah ibu rumah tangga yang bertugas memasak dan menyiapkan masakan bagi
keluarganya.
46
konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, promosi
dan distribusi terhadap variabel keputusan pembelian gas LPG (elpiji) dengan
pengaruh antara variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang
terdiri atas produk, harga, promosi dan distribusi terhadap variabel keputusan
pembelian gas LPG (elpiji) pada masyarakat Kota Mataram, maka terlebih dahulu
diajukan sehingga instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data valid dan
dapat dipercaya.
menjamin bahwa instrumen tersebut akurat dan dapat dipercaya, serta dapat
diandalkan sebagai alat dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini, untuk uji
validitas digunakan korelasi product moment dari pearson, sedangkan alat uji
terlihat pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil pengujian validitas untuk
kuisioner penelitian secara keseluruhan adalah valid. Hal ini ditunjukkan oleh
nilai r hitung lebih besar dari r kritis atau r hitung > 0,30.
Hasil uji reliabilitas kuisioner untuk setiap variabel dalam penelitian ini
reliabel, karena memiliki alpha di atas 0,6 sehingga dapat digunakan untuk tahap
selanjutnya.
secara simultan dan parsial dari pengaruh sikap konsumen dilihat dari bauran
gas LPG (elpiji) di Kota Mataram. Variabel sikap konsumen dilihat dari bauran
berikut:
50
pembelian.
Tabel 4.6. Hasil Analisis Regresi Berganda Persepsi Konsumen Dilihat dari
Bauran Pemasaran yang Terdiri Atas Produk, Harga, Promosi
dan Distribusi Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Gas
LPG (Elpiji) pada Masyarakat Kota Mataram
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 5.
Analisisnya:
menyatakan bahwa nilai dari variabel keputusan pembelian gas LPG di Kota
yang dilihat dari bauran pemasaran yang didasarkan pada produk, harga,
pada produk (X1) mempunyai nilai positif (+) sebesar b1 = 0,541. Nilai ini
Mataram sebesar 0,541, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau
konstan.
pada harga (X2) mempunyai nilai positif (+) sebesar b1 = 0,213. Nilai ini
Mataram sebesar 0,213, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau
konstan.
pada promosi (X3) mempunyai nilai positif (+) sebesar b1 = 0,109. Nilai ini
52
Mataram sebesar 0,109, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau
konstan.
pada distribusi (X4) mempunyai nilai positif (+) sebesar b1 = 0,275. Nilai ini
Kota Mataram sebesar 0,275, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap
atau konstan.
1. Koefisien Determinasi
diberikan oleh variabel independen (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel dependen
(Y).
a
1 .915 .837 .823 .21582
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 5.
53
Analisis:
sumbangan variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang terdiri
dari produk, harga, promosi dan distribusi terhadap keputusan pembelian gas LPG
konsumen dilihat dari bauran pemasaran ditentukan oleh besarnya skor produk,
harga, promosi dan distribusi. Sedangkan sisanya sebesar 16,30% ditentukan oleh
2. Uji Statistik F
konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi
a
1 Regression 10.775 4 2.694 57.836 .000
Total 12.871 49
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 8.
54
Dari perhitungan di atas, maka diperoleh Fhitung = 57,836 dan Ftabel = 2,580
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak
atau Ha diterima. Ini berarti variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi secara simultan
Mataram.
3. Uji t
Uji t ini digunakan untuk menguji dan mengetahui tingkat keberartian atau
derajat keyakinan antar variabel yang diteliti secara individual atau parsial.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 5.
55
Analisisnya:
1. Uji t untuk variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang
didasarkan pada produk (X1) mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu thitung = 5,688
> ttabel = 2,009 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Ini berarti bahwa
pada produk (X1) dapat mempengaruhi secara signifikan dan searah, serta
2. Uji t untuk variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang
didasarkan pada harga (X2) mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu thitung = 3,669 >
ttabel = 2,009 dengan tingkat signifikan sebesar 0,001. Ini berarti bahwa
pada harga (X2) dapat mempengaruhi secara signifikan dan searah, serta dapat
3. Uji t untuk variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang
didasarkan pada promosi (X3) mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu thitung =
2,369 > ttabel = 2,009 dengan tingkat signifikan sebesar 0,015. Ini berarti
Kota Mataram.
4. Uji t untuk variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang
didasarkan pada distribusi (X4) mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu thitung =
3,450 > ttabel = 2,009 dengan tingkat signifikan sebesar 0,001. Ini berarti
56
Kota Mataram.
Berdasarkan uji t pada Tabel 4.9. tersebut, nilai koefisien untuk variabel
produk adalah 0,541 lebih besar dari koefisien variabel harga (0,213), promosi
(0,109) dan distribusi (0,275). Dengan demikian variabel produk adalah faktor
harga, promosi dan distribusi) terhadap keputusan pembelian gas LPG (elpiji) di
dilihat dari bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi) ditentukan
57
oleh besarnya skor produk, harga, promosi dan distribusi. Sedangkan sisanya
sebesar 16,30% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
F melalui hasil uji secara simultan diperoleh hasil sangat meyakinkan yaitu Fhitung
yang lebih besar dari Ftabel (57,836 > 2,580). Hal ini berarti bahwa Ho ditolak
atau Ha diterima, yang menyatakan bahwa variabel persepsi konsumen dilihat dari
dicermati oleh konsumen dan salah satunya adalah kualitas produk yang akan
gas LPG (elpiji) memiliki spesifikasi yang cukup baik, ditinjau dari merek,
kemasan, warna, maupun substansi atau ukuran produk yang ditawarkan. Hasil
analisis produk gas LPG (elpiji) di Kota Mataram pada 50 responden banyak yang
mengatakan menyukai gas LPG (elpiji). Namun demikian ada beberapa responden
yang mengatakan kurang menyukai dan kurang bangga terhadap citra dari gas
LPG (elpiji). Ini disebabkan karena ketidaksesuaian antara keinginan dan harapan
konsumen, kurang bangga terhadap citra merek Daia disebabkan sebagian dari
terhadap keputusan pembelian gas LPG (elpiji) di Kota Mataram. Variabel produk
Keragaman desain/suatu corak produk yang unik lain daripada yang lain
bisa merupakan salah satu ciri pembeda suatu produk. Desain/corak adalah suatu
aspek pembentuk citra produk. Kekurang tahuan tentang suatu produk bisa
harga, tingkat harga, harga saingan, dan permintaan bisa dikatakan pada tingkat
LPG (elpiji) relatif cukup murah sehingga mampu bersaing dengan produk lain
yang sejenis. Selain itu cukup baiknya tingkat harga dari gas LPG (elpiji) yang
tindakan pemilihan sumber daya bahan bakar, salah satunya adalah faktor harga.
memilih harga yang relatif lebih tinggi di antara dua jenis bahan bakar, karena
Dalam hal ini, perusahaan harus menerapkan harga yang sesuai dengan keinginan
Selain melalui harga yang kompetitif dan produk yang berkualitas ditinjau
dari kemasan maupun isinya, perusahaan juga melakukan kegiatan promosi guna
memperkenalkan produknya tersebut agar lebih dikenal dan dekat dengan calon
media cetak maupun elektronik dengan frekuensi yang cukup sering sehingga
yang baik sesuai dengan harga yang ditawarkan. Pada umumnya perilaku
produk yang memiliki karakteristik mudah diperoleh, lebih murah dan lebih baik
Dengan demikian dari hasil analisa yang dilakukan maka hipotesis yang
diajukan dapat diterima, dimana variabel persepsi konsumen dilihat dari bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian gas LPG (elpiji) di Kota
BAB V
5.1. Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi konsumen dilihat dari
bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi
konsumen dilihat dari bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
promosi dan distribusi terhadap keputusan pembelian gas LPG (elpiji) di Kota
produk tersebut.
5.2. Saran
1. Kegiatan promosi gas LPG (elpiji) yang telah mampu menarik perhatian
produk, melalui kemasan yang menarik dan ukuran (berat) yang sesuai dengan
memilih produk gas LPG (elpiji), jangan hanya tertarik dengan harga yang
ditawarkan, kemasan yang dibuat dan iklan yang ditayangkan, akan tetapi