Tugas Presiden : Anggota DPR juga memiliki hak mengajukan RUU, mengajukan pertanyaan,
Tugas Presiden adalah menjalankan pemerintahannya sesuai dgn UUD dan UU. Adalah tugas 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak
Presiden juga untuk memastikan apakah jajaran pemerintahannya temasuk kepolisian dan Tugas, Wewenang, dan Hak MPR antara lain: protokoler.Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susduk MPR, DPR,
kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU itu. o Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945), (Undang- DPD, dan DPRD, dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPR berhak meminta
Undang Dasar). pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk
Wewenang, dan hak Presiden antara lain: o Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum. memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan
o Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. o Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk memberhentikan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini
o Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya. tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling lama 15
hari (sesuai dengan peraturan perundang-undangan).
Udara. o Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
o Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
5. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta o Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan DPD memiliki fungsi: Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan
mengesahkan RUU menjadi UU. jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya. yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu, Pengawasan atas pelaksanaan Undang-
o Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan yang o Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam Undangtertentu.
memaksa). masa jabatannya. Tugas dan wewenang DPD antara lain:
o Menetapkan Peraturan Pemerintah. o Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD, menentukan sikap o Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi
o Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri. dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak protokoler. daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan daerah,
o Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan Perubahan (Amandemen) UUD 1945 membawa implikasi terhadap kedudukan, tugas, dan pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan
persetujuan DPR. wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara, perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas
pemegang dan pelaksanaan sepenuhnya kedaulatan rakyat, kini MPR berkedudukan sebagai
o Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR. RUU tersebut.
4. Fungsi Nasehat
Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden.
Hakim Konstitusi diajukan masing-masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang
a. Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam
oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh Presiden. Masa jabatan Hakim Konstitusi
bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang
adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.
Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada
Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35
8. Komisi Yudisial (KY)
Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama
Wewenang Komisi Yudisial :
Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain
diberikan kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala
dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
Negara selain grasi juga rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan
hakim.
hukum mengenai rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan
yang mengatur pelaksanaannya.
Tugas Komisi Yudisial :
b. Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada
pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas utama:
Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan 1. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung.
Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung). 2. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung.
3. Menetapkan calon Hakim Agung dan,
5. Fungsi Administratif 4. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.
a. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim, dengan
Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang tugas utama:
No.14 Tahun 1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini 1. Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,
masih berada dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) 2. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan
Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah 3. Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada
Agung. Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.
b. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi
dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman).