Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN TERJADINYA RESIKO PERDARAHAN PADA

IBU HAMIL

Oleh:

Lia Pujitiana (132110101037)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2016
Contents
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................... 5
1.4 Tujuan ................................................................................................................................ 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Anemia ............................................................................................................. 6
2.2 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil ..................................................................................... 6
2.3 Tanda dan gejala anemia pada Ibu Hamil .......................................................................... 7
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan
masalah yang menjadi prioritas sorotan di bidang kesehatan. Di samping menunjukkan
derajat kesehatan masyarakat, juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan yang telah ada. Penyebab langsung kematian
ibu salah satunya adalah perdarahan kehamilan. Penyebab kematian langsung tersebut
tidak dapat sepenuhnya dimengerti tanpa memperhatikan latar belakang yang mana
bersifat medik maupun non medik. Di antara faktor non medik dapat disebut keadaan
kesejahteraan ekonomi keluarga, pendidikan ibu, lingkungan hidup, perilaku, dan lain-lain.

Status kesehatan ibu merupakan faktor penting dalam terjadinya kematian ibu.
Penyakit atau gizi yang buruk merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status
kesehatan ibu. WHO menyatakan bahwa anemia merupakan sebab penting dari kematian
ibu. Anemia yakni suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat mengganggu
kapasitas darah untuk mengangkut oksigen kesekitar tubuh. Anemia merupakan indikator
untuk gizi buruk dan kesehatan yang buruk. Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan
mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi, termasuk risiko keguguran, lahir mati,
prematuritas dan berat bayi lahir rendah (WHO, 2014). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1
% (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Dan di Indonesia prevalensi anemia, berdasarkan
survei-survei menurut data WHO tahun 2012 sebesar 44,3%. Di Asia, anemia adalah
penyebab utama kedua kematian ibu dan menyumbang 12,8% kematian independen ibu
akibat perdarahan postpartum (Noronha et al, 2012).
Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu.
Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah,
dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan lebih sering dijumpai
pada wanita anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita dengan anemia tidak
dapat mentolerir kehilangan darah. Wanita meninggal akibat komplikasi selama dan
setelah kehamilan dan persalinan. Sebagian besar komplikasi ini terjadi selama kehamilan.
Komplikasi lain mungkin ada sebelum kehamilan tetapi lebih memburuk selama
kehamilan. Komplikasi dari seluruh kematian ibu adalah 27% perdarahan hebat (umumnya
pendarahan setelah melahirkan), 11% Infeksi (biasanya setelah melahirkan), 14% tekanan
darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia dan eklampsia), 8% aborsi yang tidak aman,
9% partus macet, 3 % emboli dan 28% kondisi yang sudah ada (WHO, 2014).

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga
terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur), gangguan
proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa
nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stres kurang, produksi ASI
rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian
perinatal, dan lain-lain).

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana hubungan anemia dengan resiko terjadinya perdarahan pada ibu hamil?

1.4 Tujuan
Untuk mengetahui hubungan anemia dalam kehamilan dengantingkat resiko
terjadinya perdarahan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anemia


Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah lebih rendah dari pada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin. Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah lebih
rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah
merah dalam produksinya guna memepertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal.
Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga
pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu (Merryana, dkk.
2012 : 48).

Batas Normal Kadar Hemoglobin.

Kelompok Umur Hemoglobin (gr/dl)


Anak 6 bulan 6 tahun 11
6 tahun 14 tahun 12
Dewasa Laki-laki 13
Wanita 12
Wanita hamil 11
Sumber : WHO, 1968

2.2 Penyebab Anemia


Dalam masyarakat yang diet sehari-harinya sebagian besar berasal dari sumber
nabati, adanya penyakit infeksi maupun investasi parasit sangat berperan dalam terjadinya
anemia gizi. Rendahnya kadar zat besi dalam diet sehari-hari maupun kurangnya tingkat
absorbsi zat besi yang terkandung dalam sumber nabati hanya merupakan sebagian dari
alasan tingginya angka prevalensi anemia gizi besi di Indonesia.

Ada tiga faktor terpenting yang menyebabkan seseorang menjadi anemia, yaitu
kehilangan darah karena perdarahan akut / kronis, pengrusakan sel darah merah, dan
produksi sel darah merah yang tidak cukup banyak.

Menurut etiologinya anemia defisiensi zat besi dibagi atas :


a. Masukan/intake zat gizi kurang seperti pada KEP, defisiensi diet relatif yang
disertai dengan pertumbuhan yang cepat.
b. Absorbsi zat besi kurang seperti pada KEP, enteritis yang berulang, sinrdom
malabrorbsi.
c. Kebutuhan zat gizi yang bertambah seperti pada infeksi, pertumbuhan yang cepat.
d. Pengeluaran zat besi yan bertumbuh disebabkan karena ankilostomiasis,
amoebiasis yang menhaun, polop, hemolisis intravaskuler kronis yang
menyebabkan hemosideremia.

Menurut Tarwoto,dkk, (2007:13) penyebab anemia secara umum adalah:

a. Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor

kemiskinan.

b. Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare.

c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak,

perdarahan akibat luka.

Sebagian besar anemia di Indonesia penyebabnya adalah kekuangan zat besi. Zat

besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb. Oleh karena

itu disebut Anemia Gizi Besi. Anemia gizi besi dapat terjadi karena hal-hal berikut

ini(Feryanto, Achmad, 2011 : 37 38):

a. Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.

b. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

c. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.

2.3 Tanda dan Gejala Anemia pada Ibu Hamil


Bila kadar Hb < 7gr% maka gejala dan tanda anemia akan jelas. Nilai ambang
batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil berdasarkan kriteria
WHO tahun 1972 ditetapkan 3 kategori yaitu (Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk, 2010 : 114) :
a. Normal > 11gr%
b. Ringan 8-11gr%
c. Berat <8gr%
Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat dan mudah
pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal (Feryanto, Achmad, 2011 :
37).
Menurut Proverawati (2011) banyak gejala anemia selama kehamilan, meliputi:
a. Merasa lelah atau lemah
b. Kulit pucat progresif
c. Denyut jantung cepat
d. Sesak napas
e. Konsentrasi terganggu

Anda mungkin juga menyukai