Anda di halaman 1dari 20

BAB I

KESELAMATAN INDUSTRI

I.I SENGATAN KEJUTAN LISTRIK (SENGATAN LISTRIK)


sering kita berpikir bahwa terkena sengatan listrik yang serius hanya disebabkan oleh
rangkain tegangan tinggi. Hal ini tidak benar! Setiap tahun banyak orang terluka atau mati oleh
tegangan listrik 120-V disbanding dengan semua kecelakaan lain yang berhubungan dengan
kelistrikan.

Terkena sengatan listrik terjadi karena badan seorang menjadi bagian dari rangkain
listrik. Tiga factor-listrik yang terlibat dalam kecelakaan listrik adalah tahanan, tegangan dan
arus.

Bahwa tahanan listrik (R) adalah kebalikan dari aliran listrik atau arus pada rangkain dan
diukur dalam ohm.

makin rendah tahanan badan makin besar potensi kecelakaan terkena sengatan listrik.
Tahanan badan dapat dibagi menjadi tahanan bagian-luar (Tahanan Kulit) dan bagian dalam
(jaringan tubuh dan Tahanan aliran Dara). Kulit kering adalah penyekat yang bagus ;
kelembaban dapat merendahkan tahanan kulit, sehingga intensitas terkena sengatan listrik
akan lebih besar apabila tangan basah.
Tahanan dalam adalah Rendah karena kandungan garam dan kelembaban darah.ada
variasi yang luas untuk besarnya tahanan tubuh. Sengatan listrik yang berakibat fatal pada
satu orang mungkin hanya menyebabkan ketidakenakan sebentar pada yang lain. Macam-
macam nilai tahanan badan terdapat pada table 1-1. Tahanan badan dapat diukur dengan
ohmmeter.

Tabel 1-1 kondisi kulit atau daerah dan tahanannya

Kondisi kulit atau darah Nilai Tahanan


Kulit kering 100.000 sampai 600.000
Kulit basah 1.000
Tubuh bagian dalam tangan sampai kaki 400 sampai 600
Telinga ke telinga Kira-kira 100

Bahwa voltase (V) adalah tekanan yang menyebabkan aliran arus listrik pada rangkain
dan diukur dalam satuan yang disebut volt (V).
Besarnya tegangan-berbahaya bervariasi untuk tiap-tiap individu tergantung pada tahanan
tubuh dan kondisi jantung. Biasanya tegangan di atas 30 V dianggap berbahaya.

Bahwa arus listrik (I) adalah banyaknya aliran electron pada suatu rangkaian dan diukur
dalam ampere (A) .

Banyaknya arus yang mengalir melalui tubuh seseorang tergantung pada tegangan dan
tahanan. Arus tubuh dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Tegangan yang dikenakan pada tubuh =

()
I(Ampere) =
()

Atau
()
I (Miliampere, mA) =
(,)

1 A = 1000 mA

1 k = 1000

Besarnya arus yang melewati tubuh dan lamanya waktu yang dilewati adalah dua kriteria
intensitas kejutan listrik. Tidak membutuhkan arus yang besar untuk dapat menyebabkan
keskitan atau bahkan kefatalan karena sangatan listrik. Arus sebesar 1 mA (1/1000 dari 1A)
dapat terasa. Arus sebesar 10 mA menghasilkan intensitas kejutan listrik yang cukup untuk dapat
mencegah kerja control otot-sadar, bagaimana pada beberapa kasus korban sengatan listrik tidak
dapat melepaskan pegangan pada koduktor selama arus mengalir, arus sebesar 100 mA yang
melewati tubuh selama q detik atau lebih dapat mematikan. Umumnya, setiap arus diatas 0.005
A atau 5 mA dianggap berbahaya.

Lintasan arus melewati tubuh adalah factor lain yang mempengaruhi afek dari sengatan
listrik. Misalnya, arus dari tangan ke kaki, lewat jantung dan bagian pusat system saraf, adalah
jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan sengatan listrik antara dua titik pada lengan yang
sama.
1-2 KESELAMATAN DITEMPAT KERJA

Keselamatan menjadi factor yang semakin penting pada lingkungan kerja. Industry listrik, pada
khususnya, mendapatkan keselamatan sebagai prioritas yang tidak dapat ditawar sebab
merupakan sifat dasar yang memebahayakan untuk kelamgsungan bisnis. Keamanan pelaksanaan
kerja sangat tergantungpada semua personal pabrik dan sikap berhati-hati terhadap potensi
bahaya.

Pada tahun 1970, konggres pemerintahan USA membentuk badan peraturan yang disebut
keselamatan pekerjaan dan administrasi kesehatan (the Occupational safety and health
Administration = OSHA). OSHA membuat patokan-patokan yang mengatur keselamatan kerja
pada perusahaan pabrik, memeriksa perusahaan-perusahaan untuk menyakinkan apakah mereka
mengikuti peraturan keselamatan kerja, serta menginspeksi dan member pengakuan terhadap
produk-produk yang aman.

Warna-warna berikut telah disyahkan oleh OSHA untuk memeberikan tanda


peringatan dan bahaya tertentu :

Merah digunakan untuk menandai:


Alat dan perlengkapan perlindungan bahaya bakaran.
Tabung yang dapat dibwa-bwa yang berisi cairan yang mudah terbakar.
Tombol dan saklar stop untuk keadaan darurat.
Kuning digunakan untuk menandai:
Perhatian dan bahaya fisik
Tabung bekasa-buang untuk bahan yang mudah meledak dan mudah terbakar
Perhatian terhadap starting, penggunaan atau pemindahan perlengkapan yang menjalani
perbaikan
Titik starting atau sumber daya mesin
Oranye digunakan untuk menandai:
Bagian yang berbahaya dari mesin
Pengamatan tombol starter
Bagian yang riskan (sisi) dari pulley (karena), roda gigi, pengulangan, alat pemotong dan
jepitan daya
Ungu digunakan untuk menandai:
Bahaya radiasi
Hijau digunakan untuk menandai:
Pengamanan
Lokasi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (selain perlengkapan bahaya
kebekaran).
PAKAIAN KESELAMATAN

Pakaian yang dipakai pada waktu bekerja sangat perlu untuk \keselamatan
seseorang. Pakaian yang cocok harus dipakai untuk tiap tempat pekerjaan dan aktivitas kerja
khusus . hal-hal berikut harus diperhatikan:

1. Topi yang kuat, sepatu pengamanan dan kacamata harus dipakai pada tempat-tempat
dimana dianjurkan.
2. Alat pengaman penutup telinga harus dipakai pada tempat-tempat yang bising.
3. Pakaian harus pas-sempit untuk menghindari bahaya yang mengakibatkan terjerat pada
mesin yang berputar.
4. Permata logam seharusnya tidak dipakai selama bekerja pada rangkaian yang berarus:
emas dan perak adalah penghantar listrik yang bagus.
5. Rambut panjang harus diikat atau dipangkas kalau bekerja disekitar mesin.

1-3 PENTANAHAN

Listrik adalah aliran electron, aliran arus listrik adalah sesuatu seperti aliran air dari
gunung ke lautan. Air selalu mencoba untuk mencari jalan kelautan. Listrik selalu mencoba
mencari jalan ke tanah. Rute yang diambil listrik ke tanah, lsitrik dapat mengalir melalui anda.

Pentanahan berkaitan dengan hubungan seri bagian-bagian instalasi pengawatan ke


bumi (a common earth connection). Pada umumnya pentanahan bertujuan untuk melawan dua
bahaya: kebakaran dan kesengatan lstrik.

Bahaya kebakaran dapat terjadi apabila ada kebocoran arus dari penghantar atau
sambungan beraliran yang rusak dan mencapai titik tegangan nol oleh beberapa lintasan yang
tidak normal. Lintasan demikian mempunyai tahanan yang tinggi sehingga arus dapat
membangkitkan panas yangcukup untuk menimbulkan api.
bahaya sengatan listrik biasanya timbul ketika ada sedikit atau tidak ada arus yang bocor, karena
tegangan yang menimbulkan arus muncul.

Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral dari suatu sistem tenaga listrik,
pentanahan sistem penangkal petir dan pentanahan untuk suatu peralatan khususnya dibidang
telekomunikasi dan elektronik perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena pada prinsipnya
pentanahan tersebut merupakan dasar yang digunakan untuk suatu sistem proteksi. Tidak jarang
orang umum/ awam maupun seorang teknisi masih ada kekurangan dalam memprediksikan nilai
dari suatu hambatan pentanahan. Besaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu
sistem pentanahan adalah hambatan sistem suatu sistem pentanahan tersebut.
Sampai dengan saat ini orang mengukur hambatan pentanahan hanya dengan menggunakan
earth tester yang prinsipnya mengalirkan arus searah ke dalam sistem pentanahan, sedang
kenyataan yang terjadi suatu sistem pentanahan tersebut tidak pernah dialiri arus searah. Karena
biasanya berupa sinusoidal (AC) atau bahkan berupa impuls (petir) dengan frekuensi tingginya
atau berbentuk arus berubah waktu yang sangat tidak menentu bentuknya.

Menurut Anggoro (2002)1 perilaku tahanan sistem pentanahan sangat tergantung pada frekuensi
(dasar dan harmonisanya) dari arus yang mengalir ke sistem pentanahan tersebut. Dalam suatu
pentanahan baik penangkal petir atau pentanahan netral sistem tenaga adalah berapa besar
impedansi sistem pentanahan tersebut. Besar impedansi pentanahan tersebut sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor.
Faktor internal meliputi :

Dimensi konduktor pentanahan (diameter atau panjangnya).


Resistivitas ( nilai tahanan) relative tanah.
Konfigurasi sistem pentanahan.

Faktor eksternal meliputi :

Bentuk arusnya (pulsa, sinusoidal, searah).


Frekuensi yang mengalir ke dalam sistem pentanahan

Untuk mengetahui nilai-nilai hambatan jenis tanah yang akurat harus dilakukan pengukuran
secara langsung pada lokasi yang digunakan untuk sistem pentanahan karena struktur tanah yang
sesungguhnya tidak sesederhana yang diperkirakan, untuk setiap lokasi yang berbeda
mempunyai hambatan jenis tanah yang tidak sama.

Salah satu faktor utama dalam setiap usaha pengamanan rangkaian listrik adalah pentanahan.
Apabila suatu tindakan pengamanan yang baik dilaksanakan maka harus ada sistem pentanahan
yang dirancang dengan baik dan benar.
Syarat sistem pentanahan yang efektif :

Membuat jalur impedansi rendah ke tanah untuk pengaman personil dan peralatan dengan
menggunakan rangkaian yang efektif.
Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan arus akibat surya hubung.
Menggunakan bahan tahan korosi terhadap berbagai kondisi kimiawi tanah, untuk
memastikan kontinuitas penampilan sepanjang umur peralatan yang dilindungi.
Menggunakan sistem mekanik yang kuat namun mudah dalam perawatan dan perbaikan
bila terjadi kerusakan.
Dalam sistem pentanahan semakin kecil nilai tahanan maka semakin baik terutama untuk
pengamanan personal dan peralatan, beberapa standart yang telah disepakati adalah bahwa
saluran tranmisi substasion harus direncanakan sedemikian rupa sehingga nilai tahanan
pentanahan tidak melebihi 1 untuk tahanan pentanahan pada komunikasi system/ data dan
maksimum harga tahanan yang diijinkan 5 pada gedung / bangunan.
Pentanahan tergantung pada kerja ganda dan pasak yang terhubung. Dari segi besarnya nilai
tahanan bahan yang dipakai pasak tidak mengurangi besar tahanan pentanahan sistem namun
mempunyai fungsi tersendiri yang penting. Bahannya sendiri mempunyai harga impedansi awal
beberapa kali lebih tinggi daripada harga tahanannya terhadap tanah pada frekuensi rendah.
Bahan pentanahan dimaksudkan untuk mengontrol dalam batas aman sesuai peralatan yang
digunakan, sedangkan pasak adalah batang sederhana, hal ini penyebab utama jatuhnya tahanan
tanah dalam gradien tegangan yang tinggi pada permukaan pasak.
Sebagai akibat dari sifat ini maka pasak harus ditempatkan didekat atau sekitar bangunan stasion.
Dalam saluran tegangan tinggi (132KV) tahanan maksimalnya 15 ohm masih dapat ditoleransi
dan dalam saluran distribusi (33-0,4 KV) dipilih tahanan 25 ohm.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menurunkan nilai tahanan pentanahan antara lain
dengan :

Sistem batang elektroda pararel.


Sistem pasak tanam dalam dengan beberapa pasak dan diperlakukan terhadap kondisi
kimiawi tanah. Dengan menggunakan pelat tanam, penghantar tanam, dan beton rangka
baja yang secara listrik terhubung.

1-4 LOCKOUT SUMBER LISTRIK

Lockout sumber listrik menunjuk pada proses penguncian sumber-daya dengan gembok
pada posisi OFF sesuai dengan petunjuk kartu, tentang prosedur yang terjadi. Prosedur ini perlu
sehingga orang akan lebih berhati-hati memutar alat pada posisi ON sementara proses
penguncian sedang bekerja. Prosedur lockout mencakup dasar dan langkah yang sederhana.

Lockout berarti pencapaian tingkatan energy nol sementara alat sedang diservis. Prosedur
lockout yang baik dikehendaki selama pemeliharaan, perbaikan, pencarian kesalahan,
pengaturan, pemasangan atau pembersih alat-alat listrik atau makanan. Hanya dengan menekan
tombol stop untuk menutup mesin tidak akan menjamin keselamatan anda.

Untuk semua interlocing atau system dipendam perlu di-deaktifkan dan diberi tenaga
lagi. Hal itu dapat diidikan ke dalam system yang terisolasi secara mekanis atau elektris.

LANGKAH-LANGKAH POKOK PADA PROSEDUR LOCKOUT

Buatlah dokumen semua prosedur dalam petunjuk manuall keselamatan kerja pabrik.
Manual ini harus ada pada semua pekerjaan dan yang bekerja pada kontraktor luar.
Manajemen harus mempunyai kebijakan dan prosedur untuk mengamankan lockout dan
mendidik dan memberi training pada setiap orang dalam lockout listrik atau peralatan
mekanis.
Identifikasi lokasi semua saklar, sumber daya, kontrol, interlock dan alat lain yang
diperlukan untuk mengunci, dengan tujuan mengisolasi sistem.
Hentikan semua peralatan yang berjalan atau bekerja dengan menggunakan kontrol pada
atau yang berada dekat dengan mesin.
Putuskan saklar. ( jangan mengoperasikan jika saklar dalam keadaan terbeban,) berdirilah
jauh dari kotak dan buanglah muka sementara mengoperasikan saklar dengan tangan kiri
( jika saklar berada di sebelah kanan kotak)
Kunci dan putuskan saklar pada keadaan OFF. Jika kotak saklar adalah jenis pemutus
(breaker), pastikan bahwa batang penguncinya masuk dengan benar pada saklar itu
sendiri dan tidak hanya tutup kotak itu. Beberapa kotak saklar berisi sekering dan itu
harus dilepas sebagai bagian dari proses lockout. Jika begitu, gunakan penarik sekering
untuk melepasnya.
Gunakan pengunci yang baik dengan satu anak kunci yang disimpan oleh seseorang yang
berhak. Kombinasi kunci, kunci dengan master anak kunci dan kunci dengan anak kunci
duplikat tidak dianjurkan.
Berilah etikat atau label kunci itu dengan tanda tangan dari seseorang yang melakukan
perbaikan, berilah tanggal dan waktu perbaikan.
Ujilah isolasi. Gunakan pengujian tegangan untuk menentukan bahwa tegangan berada
pada sisi lain dari saklar atau pemutus.
Pindahkan etiket dan kunci apabila pekerjaan itu telah selesai. Setiaap individu harus
melepas kunci dan label masing-masing. Jika ada lebih dari satu kunci, maka orang yang
bertugas dalam pekerjaan itu adalah yang terakhir untuk melepaskan kuncinya
Sebelum dihubungkan kembai dengan sumber daya periksalah bahwa semua pelindung
ada pada tempatnya dan semua alat gagang dan penjepit yang digunakan dalam perbaikan
disingkirkan. Pastikan bahwa semua pekerjaan berdiri jauh dari mesin.

1-5 TINDAKAN PENCEGAHAN UNTUK KEAMANAN LISTRIK

Seringkali kita mendengar adanya kebakaran yang dipicu oleh listrik. Banyak orang
kehilangan nyawa akibat kena sengatan listrik. Masalah utama dalam mempelajari kelistrikan
adalah tidak terlihat dan tidak bisa diraba, bahkan kita tidak mau merabanya. Kita tahu ada listrik
setelah melihat akibatnya, misal lampu menyala, kipas berputar, dan radio bersuara.Ada tiga
bahaya yang diakibatkan oleh listrik, yaitu kesetrum (sengatan listrik), panas atau kebakaran, dan
ledakan. Kesetrum atau sengatan listrik akan dirasakan jika arus listrik melalui tubuh kita.
Biasanya arus akan mulai dirasakan jika arus yang mengalir lebih dari 5 mA. Pada arus yang
kecil, aliran arus hanya akan mengakibatkan kesemutan atau kehilangan kemampuan untuk
mengendalikan tangan. Pada arus yang besar, arus listrik bisa membakar kulit dan daging kita.
Yang paling bahaya adalah jika arus tersebut mengalir melalui jantung atau otak. Perlu dicatat
bahwa yang membahayakan adalah aliran arus listrik, bukan tegangan listrik. Walaupun
tegangannya tinggi, bisa saja tidak membahayakan asalkan arusnya sangat kecil.
Bahaya kedua adalah panas atau kebakaran. Panas muncul karena adanya aliran arus melalui
suatu resistansi. Besarnya panas sebanding dengan kwadrat arus, besarnya resistansi, dan waktu.
Jika kita menggunakan kabel yang terlalu kecil maka resistansinya besar sehingga kawat bisa
mengalami pemanasan. Kawat yang panas bisa menyebabkan terbakarnya isolasi kabel sehingga
mengakibatkan terjadinya hubungsingkat. Kontak atau sambungan tak sempurna juga bisa
menyebabkan timbulnya panas yang membakar isolasi kabel. Menutup lampu, menutup kipas
angin, menutup layar komputer dengan bahan yang mudah terbakar juga membahayakan.

Bahaya ketiga adalah ledakan. Saat terjadi hubungsingkat, arus listrik yang mengalir akan sangat
besar. Arus yang sangat besar bisa menyebabkan kenaikan temperatur yang sangat cepat
sehingga menyebabkan naiknya tekanan udara secara cepat. Untuk instalasi perumahan, bahaya
ini mungkin tidak terlalu besar karena arus hubungsingkat yang mungkin terjadi tidak terlalu
besar.

Instalasi dan Barang Standar

Untuk mengurangi bahaya akibat penggunaan listrik, di Indonesia telah ada Peraturan Umum
Instalasi Listrik (PUIL). Di dalam PUIL, telah diatur bagaimana mengurangi risiko muculnya
tegangan sentuh yang membahayakan orang. Menurut peraturan, seharusnya semua instalasi
listrik harus mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO) yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang. Sayangnya, banyak sekali instalasi listrik tidak memiliki SLO. Kalaupun memiliki
SLO, seringkali kita melakukan perubahan instalasi tanpa melapor kepada pihak yang
berwenang. Tak jarang malah instalasi listrik diubah oleh orang yang bukan ahlinya.

Cara pertama untuk mengamankan instalasi listrik adalah dengan memasang pentanahan yang
baik. Pentanahan biasanya dilakukan dengan menanam batang tembaga sedalam tiga meter ke
tanah. Diusahakan tahanan pentanahan yang didapat kurang dari 25 Ohm. Jika penanaman
sedalam tiga meter masih menghasilkan tahanan yang tinggi, kita harus menanam lagi batang
tembaga lain dan menyambungkannya ke batang tembaga yang pertama. Jika tersedia, batang
pentanahan ini harus disambung dengan batang pentanahan penangkal petir. Setelah itu, kawat
netral yang datang dari PLN harus disambung ke batang atau elektroda pentanahan yang telah
dibuat. Setelah itu, semua bagian logam dari peralatan (yang pada keadaan normal tidak dialiri
arus) harus disambung ke elektroda pentanahan tersebut.

Tujuan utama dari pentanahan ini ada tiga. Pertama, menjamin bahwa tegangan titik netral relatif
terhadap tanah sama dengan atau mendekati nol. Kedua, menjamin bahwa semua bagian logam
peralatan tegangannya selalu mendekati nol sehingga aman jika tersentuh oleh tubuh kita.
Ketiga, jika terjadi hubung singkat antara kawat dengan bagian logam peralatan, arus listrik bisa
mengalir cukup besar sehingga bisa terdeteksi oleh pengaman sehingga bisa segera diputus.
Dengan pemutusan yang segera, pemanasan bisa dihindari sehingga mencegah terjadinya
kebakaran.

Selain harus dipasang oleh ahlinya, demi keamanan kita harus menggunakan peralatan listrik
yang sesuai standar. Ukuran kabel harus sesuai dengan kebutuhannya. Bahan isolasi yang
dipakai harus sesuai dengan peruntukannya. Kabel yang terlalu kecil bisa menyebabkan kabel
mengalami pemanasan lebih yang bisa menimbulkan kebakaran. Isolasi yang tidak sesuai akan
mudah sobek dan mudah terbakar jika kawat di dalam kabel mengalami pemanasan.

Pengaman atau MCB juga harus sesuai ukurannya dan benar pemasangannya. Gunakan stop
kontak yang sesuai dengan standar. Jangan melakukan pencabangan terlalu banyak di suatu titik.
Kontak yang tidak sempurna bisa menyebabkan terjadinya pemanasan dan membakar bahan
isolasi. Jangan pernah mencabut kontak tusuk (colokan) peralatan listrik dengan menarik
kabelnya. Idealnya, semua peralatan listrik yang beredar di Indonesia harus memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI). Dalam praktek, banyak sekali beredar peralatan yang tidak sesuai
standar. Banyak konsumen memilih peralatan hanya berdasarkan harga.

Kebiasaan Aman

Selain membiasakan hanya menggunakan peralatan standar yang dijamin keamanannya,


hal-hal berikut bisa mengurangi risiko bahaya listrik: 1. Jangan menggunakan pencukur listrik
dan hair dryer di kamar mandi. Yakinkan tangan dalam keadaan kering saat menggunakan
peralatan listrik; 2. Jangan memasang stop kontak di tempat yang mungkin basah; 3. Jangan
mencolokan banyak peralatan dalam suatu stop kontak atau pembagi; 4. Jangan mencabut kontak
tusuk dengan kabelnya; 5. Matikan listrik atau cabut stop kontaknya saat peralatan tidak
digunakan; 6. Jangan gantung pakaian pada lampu atau peralatan listrik lainnya; dan 7. Panggil
ahlinya jika curiga ada gangguan pada peralatan listrik.

1-6 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah perawatan seketika atau sementara yang
diberikan kepada korban luka atau kesakita. Tujuannya adalah untuk mempertahankan hidup,
membantu penyembuhan, dan mencegah kondisi yang makin memburuk. Isi dan kotak
pertolongan pertama harus selalu ada. Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan
perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan
atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan
oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban.
Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana
yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat
atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan
kematian.

TUJUAN P3K
Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:

a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian

1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban


2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
3. Mencari dan mengatasi pendarahan
b. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)

1. Mengadakan diagnose
2. Menangani korban dengan prioritas yang logis
3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.

c. Menunjang penyembuhan

1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut


2. Mencegah infeksi
3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat

PRINSIP P3K
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kejadian
kecelakaan adalah sebagai berikut:
A. Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapakan menjadi penolong bukan
pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong)
B. Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hatimu karna anda harus tega melakukan tindakan yang
membuat korban menjerit kesakitan untuk keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan
tepat tanpa menambah kerusakan.
C.Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara terjadinya kecelakaan, cuaca dll
D. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa
sangat kesakitan dll
E.Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan
pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
F. Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar.
Kalau ada perdarahan berat segera hentikan (C = Circulatory management)
G. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
H.Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada patah
tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah, Jangan buru-buru memindahkan atau
membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
I. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah
sakit terdekat.
1-7 MENCEGAH KEBAKARAN

Pencegahan kebakaran adalah bagian penting dari setiap program keselamatan kerja.
Kesempatan terjadinyaa kebakaran dapat dikurangi dengan pemeliharaan yang baik.

Prosedur yang harus diikuti bila terjadi kebakaran listrik adalah:

Cara menanggulangi kebakaran:

Tetap tenang saat menghadapi kebakaran.


Jika kebakaran kecil dan masih bisa diatasi, segera padamkan dengan alat pemadam
kebakaran yang ada seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau jika tidak memiliki
APAR, Anda juga bisa memadamkan api dengan menggunakan karung goni yang
dibasahi air.
Jika kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, segera matikan listrik di rumah.
Tutup ruangan lokasi kebakaran agar tidak menjalar ke ruang lain tetapi jangan dikunci,
untuk memudahkan jika akan memadamkan kobaran api.
Jika kebakaran besar, segera keluar rumah dan ajak semua keluarga meninggalkan rumah
segera. Jangan sibukkan diri untuk mengumpulkan barang di dalam rumah.
Hindari menghirup asap yang tebal, misalnya dengan cara merangkak dan bernafas
dengan mendekatkan muka ke lantai, gunakan kain basah sebagai penutup hidung, hal ini
akan membantu Anda untuk bernafas.
Jika Anda melalui pintu yang tertutup, periksalah dengan seksama suhu daun pintu
dengan menempelkan belakang telapak tangan Anda. Kemudian periksa handle pintu.
Jika terasa panas pindah melalui jalur lain.
Jika perlu lakukan latihan evakuasi jika terjadi kebakaran agar upaya penyelamatan dapat
berjalan lebih cepat.
Segera hubungi pemadam kebakaran 113, jika api tidak dapat Anda kendalikan sendiri.

1-8 UNDANG-UNDANG DAN STANDAR LISTRIK

Dua lambang yang bertanggung jawab untuk keselamatan kerja adalah national fire
protection association yang mendukung national electrical code (NEC), dan national Board of
fire underwriters yang membentuk underwrites laboratories.

NEC adalah sekumpulan panduan penjelasan prosedur, yang meminimalkan kecelakaan


akibat sengatan listrik, kebakaran,dan ledakan yang disebabkan oleh instalasi listrik.NEC terdiri
dari banyak bab masing-masing dibagi menjadi artikel-artikel lepas. Sebagai contoh, NEC
memberikan tabulasi kapasitas arus dan jenis kawat. NEC merupakan sumber praktis tentang
informasi karena memasukkan batasan-batasan terhadap berbagai tipe penyekatan dan pengaruh
berbagai aplikasi. NEC divetak ulang setiap tiga Tahun. Ada sejumlah perubahan setiap kali
edisi baru diterbitkan.
NEC Berfungsi sebagai basis yang melaluinya pemerintah setempat berwenang membuat
peraturan yang berkaitan dengan perlindungan keselamatan hidup para pekerja yang bekerja
dengan atau menggunakan peralatan lsitrik. Hukum setempat selalu merujuk NEC sebagai
standar minimum, kadang-kadang menanbahkannya untuk memenuhi persyaratan local.
Inspektur listrik setempat dan marsekal kebakaran memperkuat kode mereka sendiri dan dapat
menerima atau menolak instalasi sesuai dengan hokum setempat.

NEC bukan buku teks yang digunakan sebagai basis instruksi. NEC lebih merupakan kumpulan
peratulan, dikembangkan selama bertahun-tahun, yang dibangun untuk memberikan instalasi
listrik yang aman dan praktis. Kata harus dan seharusnya sering digunakan dalam NEC.
Kata harus merujuk kepada hal-hal yang dilakukan untuk diterima oleh kode; Kata
seharusnya merujuk kepada hal-hal yang tidak diharuskan tapi harus dilakukan untuk
keselamatan minimum.
sepanjang teks ini, akan dibuat refrensi pada NEC. Kode listrik yang berkaitan dengan
anda adalah kode yang mengatur instalasi listrik diarea tertentu.
Produk-produk listrik pada umumnya harus melewati uji standarisasi untuk keamanan
pemakaian.
BAB II

DIAGRAM LISTRIK INDUSTRI

2-1 SIMBOL-SIMBOL LISTRIK

Symbol yang digunakan untuk menyajikan komponen listrik dan elektronika industri
dapat dipertimbangkan dari bentuk tulisan cepat (shothand).

Pada system pengendalian-industri symbol dan garis yang tersambung menunjukkan


bagaimana bagian-bagian dari rangkaian terhubung satu dengan yang lain.sayangnya tidak
semua symbol listrik dan elekronika terstandar.anda akan menemukan symbol yang agak
berbeda yang digunakan dipabrik yang berbeda.kadang-kadang symbol juga kelihatan tak berarti
apa-apa seperti sesuatu yang rill, sehingga kita harus mempelajari apa arti symbol itu.

2-2 DIAGRAM TANGGA

Diagram tangga( diagaram garis atau dasar) adalah skema penyajianrangkaian listrik.
Pada skema ini, dua garis power dihubungkan dengansumber-daya dan berbagai rangkaian
terpasang di anataranya seperti anak tangga pada tangga. Perhatikan bahwa diagram tangga
adalah skema penyajiandan rangkain, bukan penyajian fisik. Komponen-komponen listrik dan
penghantar disusun menurut fungsi listrik pada rangkain- yaitu, secara skematis.penyederhanaan
adalah tujuan dari skema tata letak diagram tangga. Keruwetan diagram dapat dikurangi dengan
menunjukan setiap rangkain sebagai suatu garis vertical tunggal.

Table 2-1 singkatan yang sering digunakan untuk istilah dan alat listrik

singkatan Artinya singkatan artinya


ALM ALARM IC INTEGRATED
CIRCUITS
AC ARUS BOLAK- INTLK INTERLOCK
BALIK
ARM JANGKAR LT LAMPU
AUTO OTOMATIS LS LIMIT SWITCH
BAT BATERAI MAN MANAUAL
BKAR PEMUTUS MEM INGATAN ATAU
MEMORY
CAP atau C KAPASITOR RH RHEOSTAT
CKT RANGKAIAN SSW SAKLAR
PENGAMAN
CONT PENGENDALI SEC SEKUNDER
CR RELAI SS PEMILIH
PENGENDALI
CEMF GAYA SCR SEMIKONDUKTOR
ELEKTROMATIF RECTIFIER
LAWAN
CT TRANSFORMATOR IPH FASE-TUNGGAL
ARUS
DIO ATAU D DIODA SOL SOLENOID
DC ARU SEARAH SW SAKLAR
DIR ARAH TEMP SUHU ATAU
TEMPERATUR
DISC SAKLAR PEMUTUS THS SAKLAR
THERMOSTAT
D BAWAH 3PH 3-FASE
DWG GAMABAR TD WAKTU TUNDA
DS SAKLAR DRUM TR RELAI WAKTU
TUNDA
DB PENGEREMAN T,TRANS TRANSFORMATOR
DINAMIS
EMF GAYA UV BAWAH
ELEKTROMOTIF TEGANGAN
FLD MEDAN U KEATAS

1 Diagram tangga (diagram garis atau dasar) adalah skema penyajian rangkaian listrik.
Pada skema ini, dua garis power dihubungkan dengan sumber-daya dan berbagai rangkaian
terpasang diantaranya seperti anak tangga pada gambar di bawah ini

Perhatikan bahwa diagram tangga adalah skema penyajian dari rangkaian, bukan penyajian fisik.
Komponen-komponen listrik dan penghantar disusun menurut fungsi listrik pada rangkaian
yaitu, secara skematis. Penyerdehanaan adalah tujuan dari skema tata letak diagram tangga.
Keruwetan diagram dapat dikurangi dengan menunjukkan setiap rangkaian sebagai suatu garis
vertikal tunggal.

Pada beberapa diagram anda dapat melihat garis penghantar yang tebal dan yang tipis (gambar di
bawah ini). Garis tebal digunakan untuk penghantar yang membawa arus itnggi, misalnya Lin
utama dan ujung-ujung motor ac. Garis yang tipis digunakan untuk rangkaian pengendali misal
saklar, timer dan relai. Penghantar dapat bersebrangan satu sama lain tetapi tidak membuat
kontak listrik; ini disajikan dengan garis saling menyilang dengan tanpa diberi titik. Penghantar
membuat kontak disajikan oleh titik tebal pada sambungan.

Pada umumnya skema dapat dibagi menjadi dua bagian pokok : rangkaian daya dan rangkaian
pengendali. Tujuan mempunyai rangkaian daya dan rangkaian pengendali adalah untuk
menyediakan adalah untuk menyediakan pengendali dari mesin tanpa menggunakan alat (misal
kontaktor dan pengawatan) dan harus membutuhkan banyak ampere. Dengan menggunakan alat
seperti kontaktor, kita dapat mengendalikan motor ac atau beban yang lain yang menarik ampere
dalam jumlah besar dengan sistem pengendali yang dapat menggunakan tegangan lebih rendah
dan ampere yang jauh lebih kecil. Rangkaian daya memperlengkapi daya utama dan daya untuk
motor ac sedangkan rangkaian pengendali memperlengkapi pengendali.

Semua saklar dan kontak relai dapat diklasifikasikan sebagai normally open dan normally closed.
Posisi yang digambarkan pada diagram adalah karakteristik listrik dari tiap alat yang akan
ditemui ketika dibeli dan tidak dihubungkan pada rangkaian apapun. Dalam hal ini menunjukkan
pada posisi off-the-shelf. Ini perlu diketahui sebab dapat juga menyajikan pososo tidak
mendapatkan energi (de-energized) suatu rangkaian. Posisi ini menunjuk pada posisi komponen
ketika rangkaian mendapat energi, atau tanpa power pada rangkaian. Pengertian penting dari
referensi ini sering digunakan sebagai titik awal pada analisis operasi rangkaian.

Untuk mengidentifikasi kumparan relai dan beberapa kontaknya, kita memberi huruf pada
lingkaran kumparan ini.
Masing-masingkontak yang dioperasikan oleh kumparan ini akan mempunyai huruf kumparan
atau huruf-hurf yang ditulis disamping simbol untuk kontak tersebut. Kadang-kadang jika ada
beberapa kontak yang dioperasikan oleh suatu kumparan, angka akan ditambahkan pada huruf
untuk menunjukkan nomor kontak. Meskipun ada arti yang baku dari huruf-huruf tersebut,
diagram umumnya menyediakan daftar kunci untuk menunjukkan arti huruf-huruf itu; umumnya
huruf-huruf itu diambil dari nama alat.

Beban adalah alat listrik pada diagram garis atau tangga yang menggnakan listrik dari L1 ke L2.
Relai pengendali, kumparan (solenoid), dan lampu pilot adalah contoh-contoh beban. Paling
tidak satu peralatan beban harus dimasukkan pada tiap anak tangga (rangkaian individual)
diagram. Tanpa suatu alat beban, alat pengendali itu akan merubah suatu rangkaian terbuka
menjadi rangkaian hubung singkat antara L1 ke L2.

Semua beban mempunyai satu sisi yang terhubung ke L2 seperti gambar di bawah ini.
Umumnya, pada setiap satu garis rangkaian antara L1 ke L2 dipasang tidak lebih dari satu beban.
Apabila harus dipasang lebih dari satu beban pada diagram garis itu, beban harus dihubungkan
secara paralel. Hal ini untuk memastikan bahwa tegangan line penuh dari L1 ke L2 akan
dirasakan pada tiap-tiap ujung beban. Jika beban dihubungkan seri tidak satupun beban akan
menerima tegangan line penuh yang diperlukan untuk operasi sempurna.

Anda dapat mengingat bahwa pada rangkaian seri tegangan yang dipakai dibagi antara masing-
masing beban. Pada rangkaian paralel tegangan antara masing-masing cabang sama dan nilainya
sama dengan tegangan yang diberikan.beban operasional dengan alat pengendali misal saklar,
tombol tekan, saklar pembatas, dan saklar tekanan. Alat pengendali dihubungkan antara L1 dan
beban. Semua tambahan alat pengendali STOP atau OFF harus dipasang seri. Semua tambahan
alat pengendali START atau ON harus dipasang paralel. Gambar dibawah ini

Ladder diagram menggunakan angka untuk membantu anda menemukan alat listrik, lokasi kawat
yang telah diberi nomor, dan lokasi skematis. Tiap garis atau anak tangga tanda (garis 1,2,3,dst)
dimulai dari garis teratas dan dibaca kebawah. Garis dapat didefenisikan sebagai lintasan
lengkap dai L1 ke L2 yang berisi beban. Gambar dibawah ini menggambarkan pemberian tanda
tiap garis pada diagram garis dengan tiga garis terpisah. Angka yang dilingkari
mengidentifikasikan garis pada gambar fisik; anda tidak akan mendapatkan angka tersebut
dimanapun pada panel listrik.

Nomor-nomor tersebut digunakan sebagai pertolongan dalam membaca diagram. Nomor-nomor


tersebut bersesuaian dengan nomor-nomor pengenal kawat pada ladder diagram. Jadi, pada garis
3 (gambar dibawah ini) anda dapat melihat tiga nomor kawat; 1,6 dan 2.

Kawat-kawat yang bersama satu sama lain biasanya ditandai dengan nomor tunggal pada
diagram. Contoh kawat 2 (garis 1 dan 3 diperlihatkan pada gambar berikut) mempunyai tanda
angka tunggal. Sekarang anda tahu bahwa semua kawat yang bersama pada kawat yang diberi
nomor ini adalah juga kawat-kawat nomor dua. Pada sisi kanan diagram tangga dekat dengan
kawat-bersama pengendali adalah suatu seri penjelasan. Deskripsi tersebut menunjukkan fungsi
dari rangkaian itu dengan output alat rangkaian pengontrol.

Garis putus-putus menunjukkan fungsi mekanis, bukan penghantar listrik. Pada gambar 7 garis
putus-putus tegak pada tombol tekan FWD dan REV menunjukkanbahwa kontak tersebut secara
mekanis terhubung, jadi dengan menekan tombol tersebut akan membuka satu perangkat kontak
dan menutup yang lain.

Jika rangkaian pengendali disuplai dari rangkaian yang ditanahkan, pengendali harus
dihubungkan juga, sehingga bila terjadi suatu kecelakaan yang berkaitan dengan pentanahan
pada rangkaian pengendali, tidak akan menjalankan motor ac atau membuat tombol tekan
bekerja atau pengendali tidak beroperasi. Gambar berikut menunjukkan pengendali
transformator yang ditanahkan dengan baik. Ketika rangkaian bekerja, seluruh rangkaian di
sebelah kiri kumparan R merupakan rangkaian yang tidak ditanahkan (disebut kaki panas).
Oleh karena itu, setiap ada hubungan dengan tanah, pada rangkaian yang tidak ditanahkan akamn
memutuskan sekering transformator pengendali.
Apa yang terjadi jika rangkaian ditanahkanpada L1 (gambar dibawah ini). Hubungan ke tanah
pada setiap tempat pada rangkaian pengendali akan mengaktifkan output alat. Hubungan pendek
ke tanah tidak akan memutuskan sekering, hubungan itu akan mengaktifkan rangkaian, menstart
motor ac yang tidak diharapkan. Kerusakan alat dan kecelakaan personal sangat mungkin terjadi,
jelasnya output alat harus langsung dihubungkan dengan sisi rangkaian yang ditanahkan.

Anda dapat mengingat bahwa hanya ada satu sekering pada sisi rangkaian dari transformator
pengendali. Ada suatu sekering pada sisi panas tetapi tidak pada sisi netral yang ditanahkan.
Jika sekering dipasang pada sisi yang ditanahkan dan terbuka serta sekering pada sisi tanah
dibiarkan menghantar, maka rangkaian akan inoperatif, tetapi penghantar akan tetap hidup.
Meskipun rangkaian tidak dapat berfungsi, tetap dapat mengundang bahaya kepada siapa saja
yang bekerja disitu. Dalam praktek, sekering tidak pernah dipasang pada sisi rangkaian yang
ditanahkan.
Dalam membaca ladder diagram kita harus mengikuti beberapa aturan pokok:
- Bacalah skema dari kiri ke kanan
- Bacalah skema dari atas ke bawah
- Perhatikan bahwa pada diagram skema semua alat ditunjukkan dalam keadaan tidak diberi
penguatan
- Apabila kumparan yang mengendalikan seperangkat kontak diberi penguatan, ubahlah
kontak-kontak pada skema anda dalam keadaan diberi penguatan.

2-3 DIAGRAM PENGAWATAN

Diagram pengawatan dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan sebenarnya dan lokasi


fisik dari semua bagian komponen pada rangkaian. Kumparan, kontak, motor, dan sejenisnya
yang diperlihatkan pada posisi sebenarnya akan ditemui pada instalasi. Karena hubungan
pengawatan dan pemberian tanda ujung diperlihatkan, maka jenis diagram ini sangat membantu
dalam pengawatan alat dan melacak kawat-kawat dalam mencari kesalahan.
Ada diagram pengawatan di dalam tutup magnet starter motor. Gambar dibawah ini
menunjukkan diagram pengawatan yang umum untuk starter motor. Terminal yang terbuka
(ditandai dengan lingkaran terbuka) dan anak panah menunjukkan hubungan yang dibuat oleh
pemakai. Garis-tebal menunjukkan rangkaian sumber dan garis-tipis digunakan untuk
menunjukkan rangkaian pengendali. Secara konvensional, pada peralatan magnet arus bolak-
balik, penghantar hitam digunakan pada rangkaian sumber daya dan kawat merah digunakan
pada rangkaian pengendali.
Terkadang untuk peralatan dengan rangkaian sederhana, Anda dapat menjumpai seluruh unit
disajikan hanya dengan diagram pengawatan. Gambar di bawah ini menunjukkan diagram
pengawatan yang umum untuk jenis kerekan rantai listrik (electric chain hoist).
Diagram susunan letak saluran menunjukkan awal dan akhir saluran listrik dan menunjukkan
perkiraan lintasan yang diambil oleh setiap saluran dalam perjalanannya dari satu titik ke titik
yang lain. Digabungkan dengan penggambaran sifat asli saluran dan rancangan kabel yang
menstabulasi masing-masing saluran sebagai nomor, ukuran, fungsi, pelayanan, dan juga
termasuk nomor dan ukuran penghantar yang dimasukkan dalam pipa.

Hubungan diagram bertujuan untuk menunjukkan hubungan fisik dan pengawatan yang
termasuk dalam konstruksi setiap potongan peralatan listrik. Diagram ini disusun sedemikian
rupa sehingga pada pandangan peralatan itu dan berkaitan dengan gambar, jika satu titik pada
peralatan tersebut gambar, jika satu titik pada peralatan diketahui maka titik-titik yang lain dapat
ditentukan dengan mudah melalui inspeksi.

Anda mungkin juga menyukai