Anda di halaman 1dari 1

Kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.

) merupakan tanaman air yang banyak


tersebar di wilayah Asia Tenggara, India dan Cina bagian Tenggara. Kangkung air
telah dimanfaatkan sebagai obat-obatan di kalangan masyarakat. Tanaman ini
menarik untuk diteliti komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan alami yang
terkandung di dalamnya. Kangkung air diduga memiliki senyawa fitokimia atau
komponen bioaktif dan antioksidan alami yang berguna bagi tubuh. Antioksidan
alami memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, mengingat antioksidan
sintetik yang juga berguna dalam meredam radikal bebas dikhawatirkan memberi
efek samping berbahaya bagi kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini
adalah menentukan rendemen, kandungan gizi (lemak, protein, abu dan
karbohidrat), komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan yang terkandung dalam
kangkung air. Pada penelitian ini dilakukan (1) pengambilan dan preparasi bahan
baku, (2) karakterisasi bahan baku, (3) ekstraksi komponen bioaktif dan (4)
pengujian aktivitas antioksidan. Karakteristik kangkung air (Ipomoea aquatica)
yang berasal dari Desa Carang Pulang, meliputi rendemen daun, tangkai daun dan
batang segar masingmasing sebesar 34,34%; 19,07% dan 46,59%. Rendemen
dalam kondisi kering memiliki penurunan, yaitu rendemen daun, tangkai daun
dan batang masingmasing sebesar 10,31%; 9,91% dan 6,46%. Kangkung air segar
memiliki kadar air (90,00%), kadar abu (1,09%), protein kasar (2,35%), lemak
(0,55%), karbohidrat (6,02%), abu tidak larut asam (0,10%), dan serat kasar
(1,04%). Kangkung air memiliki komponen kimia yang banyak dibutuhkan oleh
tubuh. Uji fitokimia menunjukkan bahwa komponen bioaktif yang terkandung
dalam ekstrak kangkung air larut dalam pelarut yang digunakan. Komponen
bioaktif pada kangkung air, meliputi golongan alkaloid, steroid, fenol hidrokuinon
dan karbohidrat. Sebagian besar komponen bioaktif pada kangkung air larut pada
pelarut semi polar (etil asetat), tetapi aktivitas antioksidan tertinggi dihasilkan
pada ekstrak metanol yang memiliki total rendemen ekstrak kedua setelah
ekstrak etil asetat, yaitu IC50 sebesar 290,95 ppm pada bagian daun.

Anda mungkin juga menyukai