Anda di halaman 1dari 9

HEPARIN INDUCED

THROMBOCYTOPENIA
(HIT)
DEFINISI
Heparin-Induced Thrombocytopenia (HIT) Merupakan efek samping serius yang
dapat terjadi ketka seseorang melakukan terapi dengan heparin.

Heparin adalah obat yang digunakan untuk mengurangi pembekuan atau


mengencerkan darah. Akan tetapi, heparin dapat juga menyebabkan jumlah
trombosit dalam darah menurun dan menyebabkan pembekuan darah
ETIOLOGI
Trombosipenia akibat heparin yang berhubungan
dengan tipe dan karakteristik heparin yang digunakan
lebih beresiko pada pasien wanita dan orang tua.
Trombositopenia akibat heparin terjadi karena
kesalahan pada sistem imun yang menyebabkan IgG
pada tubuh salah mengenali heparin sebagai benda
asing, hal ini dikarenakan pf4 yang ada pada heparin
sama dengan yg terdapat pada trombosit
EPIDEMIOLOGI
Trombosipenia akibat heparin biasanya terjadi pada 5 10
hari setelah terapi heparin dimulai, baik pada pasien yang
mendapat heparin untuk pertama kali maupun yang sudah
pernah. Kecuali trombositopenia akibat heparin onset cepat
yang ditandai dengan penurunan trombosit secara drastic
beberapa jama setelah terapi heparin.

Keadaan tersebut terjadi pada pasien yang pernah


terpapar heparin sebelumnya, yang memiliki antobodi
Heparin-PF4.

Pada trombositopenia akibat heparin onset lambat,


tormbositopenia dan trombosisnya muncul beberapa
minggu setelah paparan heparin
Antigen PF4 yang beriktn

PATOFISIOLOGI pada heparin akan dikenali


oleh ig G

Membentuk kompleks imun (igG,


heparin, PF4) yang berikatan dengan

Mengaktifkan kaskade koagulasi reseptor trombosit dan reseptor monosit
dengan melepaskan faktor jaringan
berikatan dengan faktor VIIa yang Ikatan dan agregasi trombosit
mengakibatkan aktifasi faktor IX dan mnyebabkan aktifasi trombosit
x berlebihan dan melepaskan
mikroprtikel prokoagulan

PF4 jg dapat berikatan Polianion akan memicu pembentukan


dengan polianion lain seperti igG yang akan memfasilitasi
asam nukleat pada bakteri opsonisasi dan fagositosis

antibodi menjadi patogenik masih belum diketahui, diduga berhubungan dengan titer antibodi atau ukuran
kompleks PF4-heparin.
DIAGNOSIS
1. AMNESIS
1. Pasien mengalami trombosipenia dengan riwayat
terapi heparin dalam 5 hari terakhir
2. Terdapat sebab lain dari trombositopenia
3. Pasien pernah melakukan pemulihan jumlah
trombosit setelah penghentian terapi heparin
4. Melakukan pemeriksaan laboratorium
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik
Pada penderita yang diduga kuat atau telah didiagnosis
pasti menderita trombositopenia akibat heparin
dilakukan pemeriksaan fisik yang biasanya ditandai
dengan gejala :

Nyeri abdomen
Hipotensi
Pendarahan adrenal
Sakit kepala
DIAGNOSIS
3. Pemeriksaan Lab
A. Pemeriksaan B. Pemeriksaan
skrining Diagnostis
1. HITUNG TROMBOSIT 1. Metode pemriksaan D-dimer
2. PT (Protrombin Time)
3. Tes Activated Partial
Tromboplastin Time (APTT)
4. Sistem Skoring Heparin
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Prinsip : pemeriksaan D-dimer adalah dengan menggunakan antibodi monoklonal yang
mengenali epitop pada fragmen d-dimer . ada beberapa metode pemeriksaan yaitu Enzym
Linked Immunosorbet Assay (ELISA), Agglutination (LA) dan Whole Blood Agglutination
(WBA).

sampel darah vena dimasukkan kedalam vacutainer plastik berkapasitas


volume 2,7 ml yang mengandung sodium citras dengan kadar 0,109 M
(9:1). Dikirim kelaboratorium tanpa perlakuan khusus. Sampel
disentrifugasi untuk mendapatkan supernatan untuk dilakukan
pemeriksaan kadar D-Dimer. Supernatan dapat disimpan pada suhu -
200c yang stabil sampai 1 bulan.

Pasca Analitik :
Kadar normal yaitu 500 g/L.

Anda mungkin juga menyukai