pengaruh yang berlawanan, maka akan terjadi suatu titik optimum, yaitu suhu yang paling
tepat bagi suatu proses reaksi yang menggunakan enzim tersebut. 4) pH, struktur ion
enzim tergantung pada pH lingkungan. Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negative
atau ion bermuatan ganda (zwitter ion). Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan
berpengaruh terhadap efektifitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim
substrat. Tinggi rendahnya pH juga dapat menyebabkan denaturasi yang dapat
menurunkan aktifitas enzim, sehingga diperlukan suatu pH optimum yang dapat
menyebabkan kecepatan reaksi enzim yang paling tinggi. 5) Produk/hasil reaksi (dapat
menghambat enzim) 6) Zat penggiat (aktivator), misalnya logam alkali, logam alkali
tanah, Mn, Mg, dan Cl. 7) Zat penghambat (Inhibitor), yaitu molekul atau ion yang
dapat menghambat reaksi pembentukan kompleks enzim-substrat. Hambatan yang dilakukan
oleh inhibitor dapat berupa hambatan tidak revesibel atau hambatan revesibel.
Hambatan Revesibel Hambatan revesibel dapat berupa hambatan bersaing atau hambatan
tidak bersaing. Hambatan bersaing. Hambatan bersaing disebabkan karena ada molekul
mirip dengan substrat, yang dapat pula membentuk kompleks, yaitu kompleks enzim
inhibitor (EI) pembentukan kompleks ES, yaitu melalui penggabungan inhibitor dengan
enzim pada bagian aktif enzim. Dengan demikian terjadi persaingan antara inhibitor dengan
substrat terhadap bagian aktif enzim melalui reaksi sebagai berikut : E + S -------------- ES
E + I --------------- EI Inhibitor yang menyebabkan hambatan bersaing disebut inhibitor
bersaing. Inhibitor ini menghalangi terbentuknya kompleks ES dengan cara membentuk
kompleks EI dan tidak dapat membentuk hasil reaksi ( P). E + S -------------- ES ------------
E + P (membentuk hasil reaksi) E + I -------------- EI ------------ ( tidak terbentuk hasil
reaksi) 1
Dengan demikian adanya inhibitor bersaing dapat mengurangi peluang bagi terbentuknya
kompleks ES dan hal ini menyebabkan berkurangnya kecepatan reaksi. Hambatan tak
bersaing Hambatan tidak bersaing ( non competitive inhibition ) tidak di pengaruhi oleh
besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor yang melakukannya (inhibitor tidak bersaing).
Dalam hal ini inhibitor dapat bergabung dengan enzim di luar bagian aktif. Penggabungan
antara inhibitor dengan enzim ini terjadi pada enzim bebas, atau pada enzim yang telah
mengikat substrat yaitu kompleks enzim substrat. E + I ----------- EI ES + I ------------ ESI b)
Hambatan tidak reversibel Hambatan tidak reversibel ini dapat terjadi karena inhibitor
bereaksi tidak reversibel dengan bagian tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan
berubahnya bentuk enzim. Dengan demikian mengurangi aktivitas katalik enzim tersebut.
Reaksi ini berlangsung tidak reversibel sehingga menghasilkan produk reaksi dengan
sempurna. Hambatan Alosterik Hambatan yang terjadi pada enzim alosterik dinamakan
hambatan alosterik, sedangkan inhibitor yang menghambat dinamakan inhibitor alosterik.
Bentuk molekul inhibitor alosterik berkaitan dengan enzim pada tempat diluar bagian aktif
enzim. Dengan demikian, hambatan ini tidak akan dapat diatasi dengan penambahan
sejumlah besar substrat. Terbentuknya ikatan antara enzim dengan inhibitor mempengaruhi
konformasi enzim, sehingga bagian aktif mengalami perubahan bentuk. Akibatnya ialah
penggabungan substrat pada bagian aktif enzim terhambat.