Anda di halaman 1dari 4

A.

Judul Resensi : Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa


B. Data/Identitas Buku

1. Judul buku : Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa


2. Pengarang : Prof. DR. Henry Guntur Tarigan
3. Penerbit : Angkasa Bandung
4. Tahun terbit : 2015
5. Harga : Rp 20.000,00

C. Isi Resensi

1. Pendahuluan

Prof. DR. Henry Guntur Tarigan dilahirkan tanggal 23 September 1933 di Linggajulu,
Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatra Utara. Ayahnya bernama Rulo Tarigan dan ibunya bernama Kawali beru
Surbakti. Henry Guntur Tarigan menikah dengan M. Intan Sisdewatu Purba tanggal 14 Agustus 1957 di
Berastagi, Sumatra Utara .
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Bandung tahun 1960; Sarjana Pendidikan pada FKIP Universitas Padjajdjaran Bandung tahun 1962;
mengikuti Studi Pasca Sarjana Linguistik di Universitas Leiden, Nederland tahun 1971 -1973; meraih gelar
Doktor dalam bidang Linguistik pada Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1975 dengan
disertasi yang berjudul Morfologi Bahasa Simalungun.
Pernah menjadi pengajar tetap pada FPBS-IKIP Bandung, pada Fakultas Pasca Sarjana IKIP
Bandung, dosen luar biasa dalam mata kuliah "Kemahiran Berbahasa Indonesia" pada Fakultas Sastra
Universitas Leiden dan pada Hendrik Kraemer Institut Oegstgeest, Belanda (1972-1973); dosen luar biasa
STIA-LAN-RI Bandung (1980-1983); dosen terbang/luar biasa pada Universitas Palangkaraya.
Kalimantan Tengah; dosen luar biasa pada Universitas Katolik Parahyangan; Guru Besar pada FPBS IKIP
Bandung.
Beliau sering mengikuti berbagai seminar dan lokakarya di dalam maupun di luar negeri dalam
bidang kebahasaan antara lain di Hull (Inggris, 1972), Hasselt (Belgia, 1972), Paris (Perancis, 1973),
Leiden (Belanda, 1973), Hamburg (Jerman Barat, 1981), Chicago (Amerika Serikat, 1987), Columbus,
Ohio (Amerika Serikat, 1987), Tallahassee (Florida, USA, 1987).
Karya-karyanya antara lain adalah Struktur Sosial Masyarakat Simalungun, Morfologi Bahasa
Simalungun, Prinsip-Prinsip Dasar Puisi, Prinsip-Prinsip Dasar Fiksi, Prinsip-Prinsip Dasar Drama,
Prinsip-Prinsip Dasar Kritik Sastra, Pengantar Sintaksis, Bahasa Karo, Sastra Lisan Karo, Percikan Budaya
Karo, Psikolinguistik, Tata BahasaTagmemik, Linguinstik Konstratif, Menyimak (Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa), Berbicara (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Membaca (Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa), Menulis (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), dan Tatarucingan Sunda.
Buku Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa sudah lengkap, karena banyak
membahas tentang keterampilan berbahasa, membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca telaah isi,
dan membaca telaah bahasa. Dengan membaca kita dapat mengetahui dan memahami suatu bacaan.
Namun, bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami, karena bahasa yang digunakan terlalu luas dan
bertele-tele serta pokok bahasan antara sub bab satu denfgan sub bab lainnya tidak menyambung sehingga
menyulitkan pembaca untuk memaami isi baccaan. Sedangkan buku pembanding Menyimak Sebagai
Keterampilan Berbahasa karangan Prof. DR.Henry Guntur, memiliki penggunaan bahasa yang mudah
dipahami. Pilihan kata atau kaliamat-kalimat yang digunakan dalam buku cukup mudah dipahami dan
sehingga tidak sulit untuk dimengerti. Dalam buku ini pengertian dan semua tentang menyimak dijelaskan
dengan begitu singkat,jelas dan padat, bahasa yang tegas dan jelas menjadi sebuah ciri khas dari buku ini
yang membuat orang-orang lebih memilih buku ini. Namun pada buku pembanding ini beberapa halaman
dan penjelasan buku ini bahwa buku ini terkadang menggunakan kata yang berulang-ulang, menurut saya
dengan membaca buku ini kita akan kebingungan sendiri karena penjelasan yang dibuat terlalu bertele-tele.
Dengan kata lain kita harus paham betul dari awal dan penuh konsentrasi dalam membaca buku ini.
Prof. DR. Henry Guntur Tarigan memiliki ciri khas dengan membuat buku seputar bahasa sesuai
dengan bidan ilmu yang dipelajarinya. Buku yang berjudul Membaca Sebagai suatu keterampilan
berbahasa karangan Prof. DR.Hendry Guntur Tarigan, memiliki bentuk yang simple dan warna cover
yang menarik penggunaan. Beliau juga memiliki ciri khas dalam menulis sebuah buku yaitu menggunakan
yang tegas dan jelas serta terkadang menggunakan penjelasan kata yang berulang-ulang
Seharusnya Pilihan kata atau kaliamat-kalimat yang digunakan dalam buku lebih disederhanakan
dan menggunakan kata-kata yang sering kita temui dalam bahasa sehari-hari. Sehingga,setiap orang yang
membaca nya dapat memahami apa maksud, pengertian dan tujuan pengarang menulis buku ini. Dan
mengurangi pengulangan penjelasan kata sehingga bahasa yang digunakan terlihat lebih tegas.

1. Tubuh/ isi

BAB 1. TINJAUAN UMUM


Keterampilan Berbahasa dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Hubungan antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat, contohnya biasanya bicara
dipelajari melalui menyimak. -------------------------------------
Hubungan antara menyimak dan membaca merupakan dasar atau faktor penting bagi kesuksesan
seseorang dalam belajar membaca secara efekttif.
Hubungan antara berbicara dan membaca turut melengkapi suatu latar belakang pengalaman yang
menguntungkan serta keterampilan-keterampilan bagi pengajaran membaca.
Hubungan antara ekspresi dan membaca memiliki banyak kesamaan, contohnya seorang anak belajar
berbicara jauh sebelum dia dapat menulis dan kosa kata serta organisasi ide-ide yang memberi ciri
kepadanya merupakan dasar bagi ekspresi tulis berikutnya.
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa.
Pengertian batasan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan untuk memperoleh
pesan. ---------------------------------------------------------------------
Tujuan membaca untuk mencari serta memperoleh informasi.
Membaca sebagai suatu ketrampilan yang kompleks dan melibatkan serangkaian ketrampilan yang lebih
kecil. ----------------------------------
Aspek-aspek membaca ada 2, yaitu keterampilan yang bersifat mekanis dan pemahaman.
Mengembangkan ketrampilan membaca yang harus dilakukan oleh guruuntuk membantu pelajar..---------
----------------------------------------------------------------------
Tahap-tahap perkembangan membaca ada 5 tahap penting.
BAB 2. MEMBACA NYARING
Membaca nyaring adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid,
ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami
informasi, pikiran, dan perasaan seseorang.
Ketrampilan-ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring sebagian sudah dilatihkan sejak diawal
SD..---------------------------------------------------------------------
Peningkatan ketrampilan membaca nyaring akan terlihat dengan meningkatnya keinginan untuk
menyampaikan informasi yang penting kepada seseorang.
BAB 3. MEMBACA DALAM HATI
Tujuan utama membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi.
Membaca Ekstensif berarti membaca secara luas.-----------------------------------------
Membaca survei adalah membaca bacaan apa yang akan kita telaah
Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat,
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi.---------------------------------------
----------------------------------
Membaca dangkal bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang bersifat luaran yang tidak mendalam
dari suatu bahan bacaan.---------------------------------------------
Membaca intensif adalah studi saksama, telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilaksanakan didalam
kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap harinya.------------------
----------------------------------------------
Keterampilan yang dituntut pada membaca dalam hati seperti halnya membaca bersuara, membaca dalam
hati pun merupakan suuatu kegiatan yang menuntut aneka ragam keterampilan.
BAB 4. TELAAH ISI
Menelaah isi suatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta
keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bahan bacaan.
Membaca teliti membutuhkan sejumlah keterampilan, diantaranya survei yang cepat, membaca secara
seksama dan membaca ulang paragraf-paragraf serta penemuan hubungan disetiap paragraf.------------------
---------------------------------------------------
Membaca paragraf dengan pengertian, suatu paragraf yang tertulis rapi-rapi biasanya menandung sebuah
pikiran pokok...
Membaca pilihan yang lebih panjang, kalau sudah dapat membaca suatu paragraf dengan tepat, maka
kita tidak lagi mendapati kesulitan untuk membaca paragraf yang lebih
panjang.
Membaca catatan, mahasiswa yang baik biasanya membuat catatan mengenai tugas-tugasnya.
Dalam kelas apa pula saat guru kita ingin menyampaikan informasi melebihi bahan-bahan yang tertera
didalam buku pegangan dan menggunakan pendekatan kuliah.
Agar bisa menelaah tugas dengan baik, siswa harus dibiasakan dengan cara studi SQ3R
Membaca Pemahaman adalah membaca yang bertujuan untuk memahami standar kkesastraan,
resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam,
evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam
membaca kritis adalah menentukan serta memahami maksud dan tujuan penulis. Kemampuan membaca
dan berfikir secara kritis juga menuntut agar kita sadar agar sikap-sikap serta prasangka-prasangka kita
sediri. Memahami organisasi dasar tulisan yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan
kesimpulan. Kita harus bisa menentukan apakah dia telah mencakup pokok permasalahan secara
memuaska atau tidak.
Kita juga harus menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan sehari-hari. Meningkatkan minat membaca,
karena orang yang membaca dengan baik adalah orang yang berfikir baik. Prinsip-prinsip pemilikan bahan
bacaan, kita juga membutuhkan prinsip-prinsip pembimbing yang akan membantu kita untuk mengetahui
apakah buku yang akan kita baca adalah buku yang baik untuk kita baca. sebagian besar dari uraian yang
diadakan pada membaca kritis dapat diterapkan pada membaca majalah.

Membaca Ide adalah sejenis kegiatan membaca yang iingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan
ide-ide yang terdapat dalam bacaan.
Pembaca yang baik tahu mengapa dia membaca , yaitu untuk mencari informasi dan menikmati
bacaan..
Pembaca yang baik memahami apa yang dibacanya, hal ini menuntut perhatian atau konsentras dan suatu
kemampuan yang erat sekali berhubungan dengan maksud.
Pembaca yang baik harus menguasai kecepatan membaca, kita harus mengetahui beberapahal,
diantaranya adalah membaca sekilas, membaca dengan cepat, membaca demi kesenangan, dan membaca
serius bahan-bahan yang penting.
Pembaca yang baik harus mengenal bentuk-bentuk kontemporer media cetak yang meliputi, paperbacks,
media grafika, majalah, dan surat kabar.
BAB 5. MEMBACA TELAAH BAHASA
Keserasian antara isi dan bahasa suatu bahan bacaan mencerminkan keindahan serta
kemanunggalannya. Membaca telaah bahasa mencakup membaca bahasa asing dan membaca sastra.
Membaca bahasa memiliki tujuan utama untuk memperbesar daya kata dan mengembangkan
kosa kata...
Dalam memperbesar daya kata ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain ragam bahasa,
memahami makna kata dari konteks, bagian kata, penggunaan kamus, makna varian, idiom, sinonim dan
antonim, konotasi dan denotasi, dan derivasi.
Mengembangkan kata-kata kritik, upaya memperbesar daya kata hanya dapat berhasil dengan baik bila
diikuti oleh upaya mengembangkan serta memperkaya kosa kata terutama yang berkaitan dengan
kritik.
Sastra dikatakan indah kalau, baik bentuknya maupun isinya sama-sama indah, terdapat
keserasian, keharmonisan antara keduanya.
Bahasa ilmiah dan bahasa sastra pada dasarnya seperti memperbincanngkan. masalah konotasi dan
denotasi dalam kegiatan menulis.
Gaya bahasa hanya dibatasi pada hal-hal umum saja, seperti perbandingan, hubungan, dan taraf
pernyataan.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini kurang baku karena seringkali menggunakan
bahasa yang tidak baku. Penulis juga kurang tepat dalam menggunakan kata Imbuhan sehingga kalimat
yang ada pada buku terlihat rancu dan aneh saat dibaca serta mempersulit pembaca dalam memahami isi
kalimat. Ada kesalahan cetak pada buku ini yaitu pada halaman 58 di situ dituliskan esei namun menurut
saya kata yang dimaksud adalah esai

1. Penutup

Buku ini sangat cocok dibaca oleh :

1. Mahasiswa program pendidikan PBSI karena sangat membantu mahasiswa untuk meningkatkan
kleterampilan berbahasa.
2. Calon pendidik SD karena dalam buku ini dibahas bagaimana cara mengajar bahasa terutama
membaca dari kelas 1 SD sampai kelas 6 SD.
3. Pendidik program studi Bahasa Indonesia karena bisa digunakan sebagai buku pegangan guru
dalam mengajar Bahasa Indonesia.
4. Pembaca umum yang mau memperbaiki keterampilan berbahasa karena dalam buku ini terdapat
cara berbahasa dengan baik terutama tentang membaca.
5. Pembaca umum yang mau memperbaiki keterampilan membaca karena dalam buku ini terdapat
macam macam jenis membaca yang tentu akan memudahkan bagi pembaca untuk belajar
membaca.

Anda mungkin juga menyukai