Anda di halaman 1dari 5

Nama : Danik Wahyu Utami

NIM : 150111100347

TUGAS PERBANDINGAN HUKUM PIDANA

1. Mencari mekanisme dan Prosedur Transaksi didalam hukum acara pidana belanda !
Hukum yang berlaku di negara belanda sejak tahun 1921 mengenal suatu lembaga
penyelesaian perkara pidana diluar persidangan pengadilan yaitu disebut lembaga
transaksi. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai penerapan konsep diversion dimana
tersangka secara sukarela membayar sejumlah uang pada bendahara negara atau harus
memenuhi satu atau lebih kondisi-kondisi yang telah ditetapkan terkait dengan penuntu
umum belanda seolah-olah memiliki kekuasaan yang dulunha hanya dimiliki oleh
seorang hakim.
Adapun mekanismenya adalah sebagai berikut:
1) Memberikan laporan yang kemudian akan disortir
2) Dilakukan penyelidikan lalu penyidikan
3) Jika tidak ditemukan bukti maka laporan akan di tolak
4) Jika cukup bukti maka akan dilakukan penahanan
5) Diadakan berita acara

Berita Acara

TP. Ringan Pengadilan


Transaksi polisi
Terbatas
TP. Berat

Di limpahkan

Jaksa menolak
Jaksa Transaksi Jaksa
(penuntutan dihentikan)
Penyelidikan lebih Penuntutan
Pemeriksaan
Lanjut

Hakim komisaris
Pengadilan

Pemeriksaan

Persidangan

Putusan

Menerima Upaya hukum


(eksekusi) (ditolak)

2. Mencari dasar hukum hakim komisaris di Belanda beserta tugas dan fungsinya !
Dasar Hukum Hakim komisaris
Dalam Reglement op de Strafvoerdering tersebut Hakim Komisaris atau regter-
commissaris dapat melakukan tindakan eksekutif (investigating judge) untuk
memanggil orang, baik para saksi (Pasal 46) maupun tersangka (Pasal 47),
mendatangi rumah para saksi maupun tersangka (Pasal 56), dan juga memeriksa
serta mengadakan penahanan sementara terhadap tersangka (Pasal 62). Akan tetapi
setelah diberlakukan Herziene Indische Reglement (HIR) dengan Staatsblad No. 44
Tahun 1941, istilah regter-commissaris tidak digunakan lagi.
Tugas hakim komisaris
1) Menentukan perlu tidaknya diteruskan penahanan yang dilakukan oleh penyidik
atau penuntut umum.
2) Menentukan perlu tidaknya penghentian penyidikan atau penuntutan yang
dilakukan oleh penyidik atau penuntut umum.
3) Menentukan perlu tidaknya pencabutan atas penghetian penyidikan atau
penuntutan yang dilakukan oleh penyidik atau penuntut umum
4) Menentukan sah atau tidaknya suatu penyitaan penggeledahan tempat tinggal
atau tempat yang lain yang bukan menjadi milik tersangka.
5) Memerintahkan penyidik atau penuntut umum membebaskan tersangka atau
terdakwa dari tahanan sebelm berakhir maa penahanan tsb, jika terdappat
dugaan kuat adanya penyiksaan atau kekerasan pada tingkat penyidikan atau
penuntutan.
Fungsi Hakim Komisaris
1) pada tahap pemeriksaan pendahuluan sebagai pengawas (examinating judge)
untuk mengawasi apakah tindakan upaya paksa (dwang middelen), yang meliputi
penangkapan, penggeledahan, penyitaan dan pemeriksaan surat-surat, dilakukan
dengan sah atau tidak.
2) bertindak secara eksekutif untuk ikut serta memimpin pelaksanaaan upaya
paksa, menentukan penyidik mana yang melakukan penyidikan apabila terjadi
sengketa antara polisi dan jaksa, serta mengambil keputusan atas keberatan-
keberatan yang diajukan oleh pihak-pihak yang dikenakan tindakan.
Maka dapat dimengerti munculnya fungsi hakim komisaris dalam sistem Eropa
Kontinental seperti Belanda bertujuan mengawasi jalannya proses hukum acara pidana
khususnya pelaksanaan wewenang pihak eksekutif, dalam hal ini pihak penyidik dan
penuntut umum yang dalam rangka mencari bukti pada pemeriksaan pendahuluan
melakukan tindakan-tindakan upaya paksa berupa penangkapan, penahanan,
penggeledahan, penyitaan dan pembukaan surat-surat.
3
3. Jelaskan mekanisme penjatuhan putusan dalam sistem peradilan pidana amerika
srikat !
sistem peradilan pidana Amerika memiliki beberapa tahapan, diantaranya:
1) Hakim yang membuka dan menjelaskan jalannya persidangan,dalam proses ini hakim
membuka dan menjelaskan tahapan-tahapan persidangan yang akan dilksanakan .
2) Penuntut umum menerangkan pada para juri mengenai kasus yang terjadi dengan
maksud untuk mempengaruhi bahwa terdakwa adalah pihak yang bersalah;
3) Pengacara menerangkan pada juri bahwa terdakwa tidak bersalah;
4) Proses pembuktian, dengan mendatangkan beberapa orang saksi termasuk dapat
mendengarkan keterangan terdakwa. Namun, dalam sistem peradilan pidana di
Amerika Serikat, dimungkinkan untuk terdakwa tidak memberikan keterangan dalam
persidangan;
5) Juri memberikan keputusan bersalah atau tidaknya terdakwa dalam suatu
kesimpulan singkat. Dalam Sistem Juri tersebut, juri tidak diperkenankan
memberikan pertanyaan pada terdakwa, saksi ataupun korban. Juri hanya diberikan
kesempatan untuk memutuskan apakah terdakwa bersalah atau tidak. Apabila Juri
tidak dapat memutuskan terdakwa bersalah atau tidak, maka Juri akan dikumpulkan
dalam suatu ruangan untuk memutuskan hal tersebut dengan suara bulat.;
6) Hakim memutuskan beratnya hukuman bagi terdakwa;
4. Apakah perbedaan prinsipal antara tugas biro penyidik federal dengan kepolisian
negara di Amerika Serikat ?
Biro Penyidik Federal merupakan agensi pemerintahan yang berada dalam naungan
Departement of Justice. Agensi ini kedudukanya lebih tinggi daripada Departemen
Kepolisian biasa, karena Biro Investigasi ini bisa menyelidiki sebuah kasus tanpa
batasan bagian federal, artinya FBI bisa mengambil dan mengintervensi kasus
dibagian federal manapun. FBI juga menangani semua kasus kriminal, seperti Cyber
Crime, Teroris, kejahatan biasa, Korupsi dan lain-lain.
Kepolisian ialah polisi yang memiliki wewenang sebagaimana mestinya dan bertindak
atas hukum yang berlaku di bagian federal tersebut. Beda federal beda juga nama
departemen kepolisianya, Polisi dari bagian federal lain tidak bisa mencampuri
begitu saja urusan federal lain.
jadi perbedaan prinsipalnya terletak pada wewenang wilayah untuk mengambil
kasus dan mengivestigasi kasus tersebut.
5. Bagaimana mekanisme penuntutan pada sistem peradilan di Amerika
Serikat ?
PU di amerika disebut sebagai state attorney, disini mewakili pemerintah dalam sistem
peradilan pidana USA.Jaksa merupakan satu-satunya pejabat yang paling berkuasa
dalam sistem Peradilan pidana karena jaksa memiliki pengaruh yang sangat besar dan
berarti sekali terhadap tindakan pejabat peradilan pidana yang manapun. Selain
itu,kewenangan jaksa untuk menuntut atau tidak menuntut serta untuk menerima
pengakuan tersangka agar memperoleh dakwaan yang lebih ringan (plea guilty) benar-
benar sangat menentukan.Sedangkan di dalam perkara yang sangat berat seperti
pembunuhan, jaksa memimpin penyelidikan baik secara perseorangan atau bersama-
sama dengan polisi mendatangi tempat kejadian tindak pidana5.

Anda mungkin juga menyukai