Anda di halaman 1dari 26

SP2TP

Oleh : Nurul Misbah, SKM, M.Pd


Sistem Pencatatan dan
Pelaporan
Terpadu Puskesmas
PENGERTIAN :
SISTEM PENCATATAN DAN
PELAPORAN TERPADU
PUSKESMAS (SP2TP)
Tata cara pencatatan dan
pelaporan yang lengkap untuk
pengelolaan Puskesmas meliputi
keadaan fisik, tenaga,sarana dan
kegiatan pokok yang dilakukan
serta hasil yang dicapai Puskesmas
TUJUAN
UMUM :
Tersedianya data dan informasi yang
akurat, tepat waktu dan muktahir
secara periodik teratur untuk
pengelolaan program kesehatan
masyarakat melalui Puskesmas di
berbagai tingkat administrasi
KHUSUS :
Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik,
sarana dan kegiatana pokok puskesmas yang
akurat, tepat waktu dan muktahir secara
teratur
Terlaksananya pelaporan data tersebut secara
teratur di berbagai jenjang administrasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Termanfaatkannya data tsb untuk
pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan program kesehatan masyarakat
melalui Puskesmas di berbagai tingkat
administrasi

TUJUAN
RUANG LINGKUP
Puskesmas dengan perawatan,
Pusban,Pusling,Poskesdes
Pencatatan & pelaporan meliputi :
- Data umum & demografi wilayah kerja
- Ketenagaan
- Sarana
- Data kegiatan pokok dalam & luar
gedung
3. Pelaporan dilakukan secara periodik
(bln, triwulan, smt, tahunan)
BATASAN

A. KUNJUNGAN, ada 2 :
o Kunjungan seseorang ke Puskesmas, Pusban.
Kunjungan baru : seseorang yang pertama kali
datang ke puskesmas/pusban, sehingga
seumur hidupnya hanya dicatat sebagai 1
kunjungan baru
Kunjungan lama : seseorang yang datang ke
Puskesmas/Pusban yang kedua kali dan
seterusnya untuk mendapat pelayanan
kesehatan
Pengecualian kedua kategori tersebut pada
Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Balita
Kunjungan Ibu Hamil pada setiap
kehamilan dianggap sebagai kunjungan
baru, sedangkan kunjungan kedua kali
dan seterusnya untuk memeriksakan
kehamilan, dianggap sebagai kunjungan
lama. Sehingga kunjungan ibu hamil
tidak ditentukan dengan
tahun/periode, tetapi diberlakukan
sebagai episode of illness

b) Kunjungan Ibu Menyusui,termasuk


ibu yang menyelesaikan kehamilannya
karena abortus, selama periode
menyusui 2 tahun, dihitung sebagai
kunjungan baru. Ibu menyusui setelah
saat melahirkan/abortus dihitung
kembali sebagai kunjungan baru.
Sedangkan kunjungan selanjutnya
dihitung sebagai kunjungan lama
c). Kunjungan balita setiap tahun
(setelah hari ulang tahun)
dianggap sebagai kunjungan baru.
Jadi setiap balita mempunyai 4x
kunjungan baru. Sedangkan
kunjungan kedua dst dari tahun
yang bersangkutan,dicatat sbg
kunjungan lama

B. KASUS, Ada 2 macam kasus :


1) Kasus Baru ,
adalah new episode
of illness,yaitu
pernyataan pertama
kali seseorang
menderita penyakit
tertentu sebagai hasil
diagnosa dokter atau
tenaga paramedis

2) Kasus Lama :
Kunjungan kedua dan seterusnya, dari
kasus baru yang belum dinyatakan
sembuh atau kunjungan kasus lama
dalam tahun/periode yang sama. Untuk
tahun berikutnya, kasus ini
diperhitungkan sebagai kasus baru.
Khusus pada penderita kusta hanya
dikenal kasus baru, yaitu saat pertama
kali penemuannya. Pada kunjungan
kedua dst hanya dihitung sebagai
kunjungan kasus, bukan sebagai kasus
lama
c). KELUARGA
Keluarga dalam catatan SP2TP adalah
satu kepala keluarga beserta anggotanya
yang terdiri dari isteri, anak-anak
(kandung, tiri dan angkat), dan orang
lain yang tinggal dalam satu atap/rumah
d). NOMOR KODE PUSKESMAS
Pemberian nomor kode
Puskesmas/Pusban berdasar pada letak
geografis dan jenjang administrasi serta
peresmian per SK bupati atas
existensinya setelah dibangun
PELAKSANAAN SP2TP
Pelaksanaan SP2TP terdiri dari 3
kegiatan,ialah:
Pencatatan dengan menggunakan
format
Pengiriman laporan dengan
menggunakan format secara
periodik
Pengolahan analisis dan
pemanfaatan data/informasi
PENCATATAN

(dalam & luar gedung)


Family Folder (kartu individu & kartu
Tanda pengenal keluarga)
Buku Register untuk
rawat jalan/rawat inap,kohort
ibu,kohort
anak,persalinan,lab,pengamatan
penyakit menular,imunisasi,dkk
3. Kartu indek penyakit (kelompok
penyakit) yang disertai distribusi jenis
kelamin,golongan, umur dan desa

4). Kartu Perusahaan


5). Kartu Murid
6). Sensus harian (penyakit dan
kegiatan Puskesmas) untuk
mempermudah pembuatan
laporan
PELAPORAN
1). Bulanan
- Data kesakitan (LB1)
- Data Kematian (LB2)
- Data Operasional (LB3)
gizi,imunisasi,KIA
- Data manajemen Puskesmas (LB4)
2). Triwulan
- Data kegiatan Puskesmas
3). Tahunan
- Umum, fasilitas
- Sarana
- Tenaga
Alur Pengiriman
Aturan :
a. dikirim ke Dinkes kab. ke
dinkes Prop. ke kemenkes (cq.
Bag. Informasi ditjen binkesmas)
b. Umpan balik dikirim ke dinkes
prop.
* Alur Pengiriman jangka panjang :
Mengikuti alur jenjang administrasi
organisasi. Kemenkes menerima
laporan dari dinkes prop.

Pegolahan, analisa dan


pemanfaatan
-Dilaksanakan pd setiap jenjang adm.
-Pemanfaatan disesuaikan dg tugas dan
fungsi pengambilan keputusan.
Tk. Puskesmas : pemantauan program
operasional
Tk. Dinkes Kab. : pemantauan,
pengendalian dan pengambilan tindk
koreksi yg diperlukan.
Tk. Dinkes Prov. : perencanaan program
dan pemebrian bantuan yg diperlukan.
Tk pusat : pengambilan kebijakan tk
nasional
Kegiatan yang dilakukan
Mengkompilasi data dari
puskesmas
Mentabulasi data upaya kes. yg
dilakukan
Menyusun kartu indeks penyakit
Menyusun sensus harian mengolah
data kesakitan
Menyajikan dalam bentuk narasi,
tabel, grafik dll.
Melakukan analisa tuk kebutuhan
pemantauan, intervensi serta
perencanaan dimasa mendatang
Membuat peta wilayah pkm
termasuk sarana kes.
SOFTWARE PUSKESMAS
Software aplikasi ini memiliki fitur-fitur
sbb :
Multi
user(admin/resepsionis/lab/apotek/dokt
er/kasir: user tak terbatas)
Backup Database dilakukan secara
manual dan otomatis
Pendaftaran Pasien Baru (Umum,
Asuransi dan Perusahaan)
SOFTWARE PUSKESMAS
4. Data Dokter (setup fee per Tindakan,
fee rujukan Lab atau Resep)
5. Data Tarif (Jasa,Tindakan) dalam 2
harga (Umum, Asuransi/Perusahaan)
6. Daftar Jenis pembiayaan /
Asuransi penanggung biaya rawat Pasien
7. Antrian Pasien : Rawat Jalan, Rawat
Inap, Laboratorium, Radiologi
8. Rawat Jalan : Umum, Gigi, Anak,
Bumil,KIR, dll
9. Rawat Inap : Kamar Inap, UGD, Kamar
Operasi
10. Laboratorium Klinik, Radiologi, EKG
11. Rekapitulasi Biaya
Perawatan terhitung secara
otomatis u/ semua Unit
12. Stok Obat (Stok, Harga Beli, Harga
Jual, Expired Date,
Kartu Stok)
13. Riwayat Pemeriksaan Pasien
(diagnosa,Tindakan,Resep,Rujukan,dsb)

14. Transaksi Penjualan Obat (Bebas, Resep


Klinik, Resep R.Inap)
15. Laporan Apotek (Transaksi Penjualan,
Faktur Masuk, Laba Rugi
HPP, dsb)
16. Laporan Rawat Jalan (Transaksi per hari,
per bulan, per Gol.
Pasien, Rekap Dokter Umum/Spesialis, Rekap
Pemasukan)
17. Laporan Rawat Inap (Transaksi per hari, per
bulan, per Gol.
Pasien, Rekap Dokter Umum/Spesialis, Rekap
Pemasukan)
18. Laporan Laboratorium Klinik (Transaksi per
hari, per bulan, per
Gol. Pasien, Rekap Dokter Umum/Spesialis,
Rekap Pemasukan)

Lengkap pendataannya
Proses pendataan dimulai dari
pendataan master data (dokter
,obata,tarif jasa/tindakan dokter, tarif
LaboratoriumMedik, tarif kamar, dsb),
pendaftaran pasien, kunjungan pasien
dan riwayat pemeriksaan, perawatan
pasien, perhitungan tagihan sementara
pasien, cetak Medical Record, review
riwayat pemeriksaan Lab, jual-beli obat
di apotek sampai pembayaran transaksi
di kasir. Laporan yg tersedia pun cukup
lengkap dan komprehensif.
Mudah pengoperasiannya
Pengisian data sangat mudah, karena
program didesain untuk dapat
meminimalisir kesalahan. Pembuatan
laporan- laporan rutin harian dan
bulanan juga sangat mudah, anda bisa
mencetaknya langsung dari program ke
berbagai format file (excel, pdf atau
html).
Keamanan database terjamin
Database hanya bisa diakses lewat
program. Yg bisa mengakses program
pun hanya mereka yg memang berhak
membukanya, karena setiap entry data
selalu melalui username dan password,
yg berbeda setiap bagian/divisinya. Hak
akses untuk setiap user bisa diatur
secara individual oleh Admin.
Integrasi diantara semua modul
program
Modul-modul program (kunjungan
pasien, pemeriksaan dokter, apotek
serta kasir) terintegrasi dengan baik,
sehingga setiap transaksi yg ada saling
terkait satu sama lain. Hal ini tentunya
sangat memudahkan dan mempercepat
entry data serta mengurangi
resikokesalahan.

KENDALA
Jumlah komputer yang terbatas
Petugas yang tidak familiar dengan
komputer
Keraguan tentang keabsahan
medical record rekam medis
Metode :
Ada beberapa metode memasukan
data pustu /posyandu ke komputer
induk.
1. memasukan langsung di
komputer puskesmas induk. seperti
yang saat ini telah dilakukan.
2. memasukan data di komputer /
laptop . kemudian data dicopy
dalam bentuk excel dibawa ke
puskesmas induk. dan diolah
dengan data puskesmas induk
dengan file excel.
Metode :
3. memasukan data di komputer /
laptop . kemudian data dicopy dan
dimasukan ke server database
puskesmas induk.
4. memasukan data di komputer/
laptop pustu, yang langsung
dihubungkan dengan komputer di
puskesmas induk, melalui
gelombang radio/ internet..

KEKURANGAN & KELEBIHAN


cara 1 cocok untuk kondisi pasien pustu
yang tidak terlalu banyak. biaya
paling murah. dengan kelemahan,
petugas pustu dua kali kerja. pertama
saat bekerja di pustu, menuliskan data
di kertas rawat jalan, kemudian setelah
selesai semua, tahap ke dua adalah
memasukan per pasien lagi ke
komputer di induk.

KEKURANGAN & KELEBIHAN


cara kedua cocok untuk pustu
yang pasienya banyak. di pustu dibuat
jaringan komputer yang meliputi loket,
ruang pengobatan, ruang obat. masing-
masing memasukan data. kemudian
laporanya di copy ke excel, da dibawa
ke puskesmas induk. cara ini yang dua
kali kerja adalah justru petugas di
induk. karena harus menyatukan data
antar pustu dan puskesmas induk.

KEKURANGAN & KELEBIHAN


kelemahan cara 1 dan dua adalah
masalah portabilitas. jika untuk
pelayanan dalam gedung, tidak
akan jadi masalah. tetapi
puskesmas kagiatanya dalam
gedung dan luar gedung.

cara 3 dan 4 adalah solusi untuk


lebih portabel.Sebenarnya cara ini
sudah memadai untuk membuat
server di dinas menerima data
mentah langsung. karena semua
kegiatan rawat jalan dalam gedung
sudah masuk, sehingga puskesmas
tidak perlu membuat laporan
penyakit dan kunjungan.
dari sisi dinas kesehatan : dengan hanya
laporan data perorangan, maka data
yang bisa diambil langsung adalah :
data penyakit, data kunjungan, data
kunjungan jamkesmas, jamkesmasda
data pemakaian obat, data pengobatan
rasional data kunjungan pekerja. data
rujukan pasien. data pemeriksaan
laboratorium. data kunjungan gigi (
hanya kegiatan dalam gedung). data
penyakit menular. data penyakit tidak
menular. dan lainya.
sedang di sisi Puskesmas yang perlu
ditambahkan adalah menyatukan data
kegiatan dalam gedung dengan luar
gedung, dengan menyatukan kegiatan
dalam dan luar
Pemanfaatan SP2PT
Memenuhi kebutuhan adm pd
jenjang yg lebih tinggi dlm rangka
pembinaan, perencanaan dan
penetpan kebijakan.
Dimanfaatkan pkm tuk
meningkatkan up. Kes. Puskesmas,
melalui :
o Perencanaan
o Penggerakan dan pelaksanaan (lokmin
puskesmas)
o Pengawasan, pengendalian dan
penlaian (Stratifikasi)

Terima Kasih
Kalau BisaDipermudah
Kenapa Harus Dipersulit..???

Anda mungkin juga menyukai