Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dalam ilmu hukum, kekayaan milik intelektual dimasukkan dalam golongan hukum harta
kekayaan, khususnya hukum benda (zakenrecht) yang mempunyai objek benda intelektual, yaitu
benda yang tidak berwujud. Istilah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan padanan dari
istilah intellectual property sebagaimana yang dikemukakan oleh Thomas W. Dunfee dan Frank
F. Gibson, yang berarti suatu manifestasi fisik suatu gagasan praktis kreatif atau artistik serta cara
tertentu dan mendapatkan perlindungan hukum.

World Intellectual Property Organization (WIPO) merumuskan intellectual property


sebagai hasil karya manusia baik hasil karya yang berupa aktivitas dalam ilmu pengetahuan,
industry, kesusastraan dan seni. Ruang lingkup Hak Kekayaan Intelektual seperti dirumuskan oleh
WIPO itu mempunyai pengertian luas yang mencakup, antara lain: karya kesusastraan,
pertunjukan oleh para artis, ilmu pengetahuan (scientific), penyiaran audi visual artistic, penemuan
ilmiah. Perlu ditegaskan dalam Hak Kekayaan Intelektual yang dilindungi bukanlah idea atau
gagasannya, tetapi kreasi yang dihasilkan dari idea tau gagasan tersebut.

Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) adalah padanan kata yang biasa
digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa
Jermannya. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama
kalinya pada tahun 1790 adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari
si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda,
tetapi buku dalam pengertian isinya. HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan
Intelektual.

Sistem HKI merupakan hak privat (private rights). Seseorang bebas untuk mengajukan
permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak. Hak eksklusif yang diberikan
negara kepada individu pelaku HKI (inventor, pencipta, pendesain dan sebagainya) tiada lain
dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitas) dan agar orang lain terangsang
untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut
kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar.
Di samping itu sistem HKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas
segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya
lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang baik
tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk keperluan
hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi
lagi.

Prinsip-prinsip Hak Kekayaan Intelektual, antara lain:

1. Prinsip Ekonomi, yang akan memberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan.

2. Prinsip Keadilan, yang akan memberikan perlindungan dalam pemilikannya.

3. Prinsip Kebudayaan, yang akan meningkatkan taraf kehidupan, peradaban dan martabat
manusia yang akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

4. Prinsip Sosial, yang akan memberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan


kepentingan individu dan masyarakat.

B. DASAR HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI INDONESIA

Pengaturan hukum terhadap hak kekayaan intelektual di Indonesia dapat ditemukan


dalam:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek;

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas Tanaman;

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang;

6. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;


7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

C. Urgensi HKI Terhadap Bidang Perekonomian dan Perdagangan


Baik Secara Nasional Maupun Global
- Memberikan manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya bagi pemgang HaKI.
- Memberikan perlindungan dan manfaat ekonomi bagi pemilik dan selanjutnya juga
mengarah demi kesejahteraan bangsa di Indonesia.
- Mendorong setiap orang atau beberpa orang untuk harus menghasilkan suatu karya.
- Bermanfaat bagi bisnis global.
- Memberikan kepastian hukum.

Anda mungkin juga menyukai