Anda di halaman 1dari 133

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

NOMOR : 10 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

NOMOR 10 TAHUN 2007

TENTANG

PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LEBAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LEBAK,

Menimbang : a. bahwa salah satu jenis perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah
yang melaksanakan urusan otonomi daerah adalah Dinas ;

b. bahwa untuk melaksanakan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan


Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lebak
dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890) ;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang


Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851) ;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010) ;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548) ;

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan


Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 13 Tahun 2006 tentang Tata Cara dan
Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Lebak Tahun 2006 Nomor 12) ;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penetapan
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten
Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2007 Nomor 8) ;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LEBAK

dan

BUPATI LEBAK

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG PEMBENTUKAN,


ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LEBAK.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Lebak.


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lebak.
3. Bupati adalah Bupati Lebak.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak.
5. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Perangkat Daerah adalah organisasi / lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab
kepada Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
7. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah.
8. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana operasional Dinas dan / atau teknis penunjang Dinas.
9. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah Kabupaten Lebak, yang terdiri dari :

a. Dinas Pendidikan ;
b. Dinas Kesehatan ;
c. Dinas Pertanian ;
d. Dinas Peternakan ;
e. Dinas Kehutanan dan Perkebunan ;
f. Dinas Kelautan dan Perikanan ;
g. Dinas Pertambangan dan Energi ;
h. Dinas Perhubungan ;
i. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
j. Dinas Bina Marga ;
k. Dinas Cipta Karya ;
l. Dinas Sumber Daya Air ;
m. Dinas Kebersihan.
n. Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata ;
o. Dinas Tenaga Kerja dan Sosial ;
p. Dinas Perindustrian dan Perdagangan ;
q. Dinas Koperasi dan UKM;
r. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah ;

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.

(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.

Pasal 4

Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.

Pasal 5

Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya ;


b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan ;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 6
(1) Pada Dinas Daerah dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan / atau teknis penunjang kegiatan Dinas.

(2) Pembentukan, Organisasi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan dengan Peraturan
Bupati kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

BAB IV

ORGANISASI

Pasal 7

(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari :

a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat ;
c. Bidang ;
d. Sub Bagian ;
e. Seksi.

(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.

(3) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.

(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang.

(6) Rincian organisasi dan bagan masing-masing Dinas adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Daerah ini.

(7) Penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan 5 Peraturan
Daerah ini diatur oleh Bupati.

BAB V

UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS DAERAH


Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 8

(1) Dinas Pendidikan adalah unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pendidikan.
(2) Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 2
Tugas
Pasal 9

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan
berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah
Daerah.
Pragraf 3
Fungsi
Pasal 10

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan tugas operasional di bidang pendidikan yang meliputi pendidikan pra sekolah dan
pendidikan dasar, pendidikan menengah umum dan kejuruan serta pendidikan luar sekolah ;
b. Penyusunan rencana dan program serta evaluasi bidang pendidikan ;
c. Pelaksanaan teknis fungsional di bidang pendidikan ;
d. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pendidikan ;
e. Penyelenggaraan teknis administratif ketatausahaan yang meliputi umum, perlengkapan, keuangan
dan kepegawaian ;
f. Penilaian pegawai kepada Pejabat Struktural Dinas dan Kepala UPT, Pengawas Sekolah, Kepala SMP,
Kepala SMA, SMK dan Tenaga Fungsional tertentu ;
g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Paragraf 4
Unsur-unsur Organisasi
Pasal 11

Unsur-unsur Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 12

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari :


a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa :


1. Seksi Kurikulum Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
2. Seksi Kesiswaan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Tenaga Pendidik dan Kependidikan Taman Kanak-kanak ,
Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa.
d. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan :
1. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ;
2. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
e. Bidang Pendidikan Luar Sekolah :
1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini ;
2. Seksi Pendidikan Msyarakat (Dikmas) ;
3. Seksi Kursus dan Kelembagaan.
f. Bidang Bina Program :
1. Seksi Perencanaan ;
2. Seksi Data ;
3. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 13

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang pendidikan serta tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang pendidikan, seni dan budaya ;
b. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi, baik pemerintah maupun swasta dan
pihak lainnya untuk kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
c. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
d. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai pendidikan kepada Bupati sebagai
bahan untuk menentukan kebijakan ;
e. Pelaksanaan penilaian pegawai (DP3) bagi para pejabat struktural tingkat Kabupaten dan Kepala
UPT, pejabat fungsional Pengawas Sekolah, Kepala SMP, SMA dan SMK ;
f. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
g. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 14

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi umum,
kepegawaian dan keuangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretaris
mempunyai fungsi :
a.Pelaksanaan proses administrasi dan koordinasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-
undangan di bidang pendidikan ;
b.Pelaksanaan urusan administrasi umum, kerumah tanggaan, keuangan dan kepegawaian ;
c.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Keuangan.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 15

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas :


a. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kearsipan, surat menyurat, kerumahtanggaan
kantor ;
b. Memberikan pelayanan informasi dan konsultasi mengenai peraturan dalam pendidikan dan
menyebarluaskan peraturan perundang-undangan serta pedoman pengelolaan di bidang
pendidikan ;
c. Melaksanakan pengurusan dokumen-dokumen peraturan perundang-undangan di bidang
pendidikan, seni dan budaya ;
d. Mengurus legalitas sertifikasi dan dokumen pendidikan ;
e. Mengurus persiapan dan penyelenggaraan rapat-rapat dan upacara kedinasan.
f. Mengurus Sarana dan Prasarana serta perlengkapan ;
g. Menerima bantuan-bantuan.
(2) Sub Bagian Kepegawaian mempuyai tugas :
a. Menyusun program formasi kebutuhan pegawai, jabatan struktural dan fungsional di lingkungan
Dinas ;
b. Mengumpulkan dan mengolah bahan dalam rangka penempatan dan perpindahan pegawai,
kenaikan gaji berkala dan pangkat pegawai, pemberian ijin perkawinan/ perceraian pegawai,
pemberian cuti pegawai, pemberian DP3 dan DUK pegawai ;
c. Mengusulkan pengangkatan Kepala Sekolah TK, SD, SLB, SMP, SMA dan SMK ;
d. Menyelenggarakan proses mutasi/rotasi pegawai di lingkungan dinas bagi pegawai yang
berstatus tenaga pelaksana dan yang menduduki jabatan struktural ;
e. Mengumpulkan bahan penyusunan program, pembinaan dan pengembangan karir pegawai,
menyusun formasi serta pemberian penghargaan dan tanda jasa ;
f. Menyusun laporan rutin secara berkala keadaan pegawai.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a.Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin
Dinas ;
b.Melaksanakan pengelolaan keuangan rutin Dinas ;
c. Menyusun pedoman dan dokumen-dokumen keuangan ;
d.Memonitor pelaksanaan anggaran rutin dan verifikasi keuangan.

Paragraf 8
Bidang Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar
dan Sekolah Luar Biasa
Pasal 16

(1) Bidang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas
menyelenggarakan dan mengawasi pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah
Luar Biasa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Taman Kanak-
kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa mempunyai fungsi :
a.Penyusunan rencana dan program pembangunan pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar
dan Sekolah Luar Biasa yang meliputi pembinaan kurikulum, kesiswaan dan sarana prasarana
tenaga pendidik dan kependidikan ;

b.Penyiapan rencana dan program pengembangan baik kualitas maupun kuantitas pendidikan Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa dalam wilayah Kabupaten ;
c. Penyebarluasan dan pemberian bimbingan penggunaan pedoman dan petunjuk pengelolaan
pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa termasuk tata usaha
sekolah antara lain buku induk, buku inventaris, laporan pendidikan, format laporan dan tata tertib
sekolah ;
d.Pelaksanaan monitoring dan penilaian pengelolaan pendidikan Taman Kanak-kanak , Sekolah
Dasar dan Sekolah Luar Biasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
e.Penyelenggaraan pembiayaan pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar
Biasa ;
f. Penyusunan dan pelaksanaan persyaratan penerimaan, perpindahan, sertifikasi siswa Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
g.Penyiapan bimbingan pelaksanaan kurikulum pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan
Sekolah Luar Biasa berdasarkan pedoman dan petunjuk yang berlaku ;
h.Penyelenggaraan dan pengawasan Standar Pelayanan Minimal dalam bidang pendidikan yang
wajib dilaksanakan oleh Daerah ;
i. Pelaksanaan kalender pendidikan dan jumlah jam pelajaran efektif setiap tahun bagi pendidikan
Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa;
j. Penyiapan pengarahan dan petunjuk secara fungsional kepada Pengawas Sekolah ;
k. Penyusunan laporan kegiatan Bidang secara berkala.
(3) Bidang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa, membawahi :
a. Seksi Kurikulum Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
b. Seksi Kesiswaan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
c. Seksi Sarana dan Prasarana Tenaga Pendidik dan Kependidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar dan Sekolah Luar Biasa.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa.

Pasal 17

(1) Seksi Kurikulum Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa mempunyai tugas :
a. Menyusun petunjuk pelaksanaan, mengelola dan melaksanakan kurikulum lokal maupun nasional
;
b. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan proses belajar mengajar
dan manajemen sekolah ;
c. Membuat petunjuk pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional serta Ulangan
Umum ;
d. Membuat dan menyusun petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar
efektif ;
e. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan hasil belajar mengajar tahap Ujian Akhir
Sekolah dan Ujian Akhir Nasional ;
f. Menyusun rencana pendirian dan penutupan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah
Luar Biasa ;
g. Melaksanakan akreditasi ;
h. Menyusun program kerjasama baik dalam maupun luar negeri ;
i. Membina dan mengembangkan serta memfasilitasi peran serta masyarakat ;
j. Menyusun dan mengembangkan soal ujian/penilaian akhir belajar sesuai dengan kurikulum
muatan lokal maupun nasional ;
k. Inovasi pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
l. Menyusun laporan kegiatan.
(2) Seksi Kesiswaan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa mempunyai tugas :
a. Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan penerimaan siswa baru ;
b. Mengumpulkan dan mengolah bahan dalam rangka penerimaan siswa baru ;
c. Menyusun dan mengembangkan standar kompetensi siswa Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar
dan Sekolah Luar Biasa ;
d. Menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan siswa Taman Kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar
Biasa ;
e. Melaksanakan pembinaan, pendataan dan lomba-lomba tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
f. Mengelola dana beasiswa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar ;
g. Menyusun petunjuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ;
h. Membina organisasi kesiswaan yang ada.
(3) Seksi Sarana dan Prasarana Tenaga Pendidik dan Kependidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar
dan Sekolah Luar Biasa mempunyai tugas :
a. Menyiapkan rencana dan program peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan,
pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
b. Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, pendidikan Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
c. Melaksanakan program pendidikan dan Pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan
Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
d. Membina profesi pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar dan Sekolah Luar Biasa ;
e. Memfasilitasi kegiatan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar dan Sekolah Luar Biasa.

Paragraf 9

Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama,


Sekolah Menengah Atas Dan Sekolah Menengah Kejuruan

Pasal 18

(1) Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengawasi pendidikan Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program pembangunan pendidikan Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan meliputi pembinaan kurikulum,
kesiswaan, tenaga pendidik dan kependidikan ;
b. Penyiapan rencana dan program pengembangan, baik kualitas maupun kuantitas pendidikan
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
dilingkungan Dinas ;
c. Penyebarluasan dan pemberian bimbingan penggunaan pedoman dan petunjuk pengelolaan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan termasuk tata usaha sekolah antara lain buku induk, buku inventaris, laporan
pendidikan, format laporan dan tata tertib sekolah ;
d. Pelaksanaan monitoring dan penilaian pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ;
e. Penyelenggaraan pembiayaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas
dan Sekolah Menengah Kejuruan ;
f. Penyusunan dan pelaksanaan persyaratan penerimaan, perpindahan, sertifikasi siswa pendidikan
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ;
g. Penyiapan bimbingan pelaksanaan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan berdasarkan pedoman dan petunjuk yang
berlaku ;
h. Penyelenggarakan dan pengawasn Standar Pelayanan Minimal dalam bidang pendidikan yang
wajib dilaksanakan oleh Daerah ;
i. Pelaksanaan kalender pendidikan dan jumlah jam pelajaran efektif setiap tahun bagi pendidikan
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ;
j. Penyiapan pengarahan dan petunjuk secara fungsional kepada Pengawas Sekolah ;
k. Pemberian masukan penilaian pekerjaan (DP3) Kepala Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan kepada Kepala Dinas ;
l. Penyelenggaraan Ujian Persamaan (UPER) Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas ;
m.Penyusunan laporan kegiatan Bidang secara berkala.
(3) Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan, membawahi :
a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan ;
b. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan ;
c. Seksi Sarana dan Prasarana Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Pasal 19

(1) Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan mempunyai tugas :
a. Menyusun petunjuk pelaksanaan, mengelola dan melaksanakan kurikulum lokal maupun nasional
;
b. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan proses belajar mengajar
dan manajemen sekolah serta mengevaluasi kegiatan hasil belajar ;
c. Membuat petunjuk pelaksanaan evaluasi belajar ;
d. Membuat dan menyusun petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar
efektif ;
e. Menyusun rencana pendirian dan penutupan sekolah ;
f. Melaksanakan akreditasi Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ;
g. Menyusun program kerjasama baik dalam maupun luar negeri ;
h. Membina dan mengembangkan serta memfasilitasi peran serta masyarakat ;
i. Menyusun dan mengembangkan soal ujian/penilaian akhir belajar sesuai dengan kurikulum
muatan lokal maupun nasional ;
j. Inovasi pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan ;
k. Menyusun laporan kegiatan.
(2) Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan mempunyai tugas :
a.Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan penerimaan siswa baru ;
b.Mengumpulkan dan mengolah bahan dalam rangka penerimaan siswa baru ;
c. Menyusun dan mengembangkan standar kompetensi siswa Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ;
d.Menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan siswa ;
e.Melaksanakan pembinaan kegiatan dan pendataan siswa ;
f. Melaksanakan lomba-lomba tingkat Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan
Sekolah Menengah Kejuruan ;
g.Mengelola dana bea siswa Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah
Menengah Kejuruan ;
h.Menyusun petunjuk kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka bina kreativitas siswa di sekolah ;
i. Membina organisasi kesiswaan OSIS pada Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas
dan Sekolah Menengah Kejuruan.
(3) Seksi Sarana dan Prasarana Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai tugas :
a. Menyiapkan rencana dan program peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan,
pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan ;
b. Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, pendidikan Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ;
c. Melaksanakan program pendidikan dan Pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan
Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ;
d. Membina profesi pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ;
e. Memfasilitasi kegiatan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Paragraf 10
Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
Pasal 20

(1) Bidang Pendidikan Luar Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas membina, mengelola pendidikan luar
sekolah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pendidikan Luar
Sekolah, mempunyai fungsi :
a.Penyusunan rencana pengembangan pendidikan luar sekolah ;
b.Pelaksanaan pelayanan dan pembinaan program belajar pendidikan luar sekolah, masyarakat dan
kelompok belajar Paket A setara Sekolah Dasar, Paket B setara Sekolah Menengah Pertama dan
Paket C setara Sekolah Menengah Atas ;
c. Penyebarluasan persyaratan perijinan penyelenggaraan kursus ;
d.Pemberian surat ijin penyelenggaraan kursus dan bimbingan belajar ;
e.Penyusunan dan pengembangan serta penyebarluasan kurikulum penyelenggaraan pendidikan luar
sekolah dan masyarakat ;
f. Pelaksanaan monitoring pembinaan dan pengendalian mutu penyelenggaran pendidikan luar
sekolah dan bimbingan belajar ;
g.Pelaksanaan evaluasi pendidikan luar sekolah ;
h.Pelaksanaan pembinaan fungsional kepada UPTD di Kecamatan.
(3) Bidang Pendidikan Luar Sekolah, membawahi :
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini ;
b. Seksi Pendidikan Masyarakat (Dikmas) ;
c. Seksi Kursus dan Kelembagaan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pendidikan Luar Sekolah.

Pasal 21
(1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mempunyai tugas :
a. Menyebarluaskan pedoman, acuan dan petunjuk penyelenggaraan program Taman Penitipan
Anak, Kelompok Bermain, Kelompok Bermain Terintegrasi dengan Pos Yandu dan Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini sejenis ;
b. Menyebarluaskan berbagai nahan-bahan, mediabermain dan belajar anak berupa alat permainan
edukatif, poster, media kreasi bagi anak usia dini ;
c. Memberikan bimbingan teknis edukatif, dalam rangka memberikan masukan, saran dan dukungan
teknis bagi perbaikan, peningkatan dan pengembangan penyelenggaraan program PAUD ;
d. Melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan Peringatan
Hari Anak Nasional ;
e. Mambantu mutu dan relevansi Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD );
f. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia DIni
( PAUD ) ;
g. Memberikan penyuluhan dan mendorong masyarakat agar ikut berperan aktif dalam
penyelengaraan program PAUD ;
h. Melakukan dan memberikan arahan, nasehat dan petunjuk agar program PAUD dapat
berkembang dengan baik ;
i. Melakukan pengawasan dan bimbingan pada penyelenggaraan program agar program yang telah
berjalan dapat lestari dan berkembang ;
j. Menyusun laporan kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) secara berkala.
(2) Seksi Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas :
a. Memasyarakatkan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan ;
b. Mengelola data organisasi penyelenggaraan pendidikan luar sekolah , diantaranya keaksaraan,
kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C, Taman Bacaan MAsyarakat (TBM) dan Kelompok Belajar
Usaha ( KBU );
c. Menyebarluaskan pedoman penyelenggaraan pendidikan luar sekolah yang dilaksanakan oleh
masyarakat ;
d. Memberikan pelayanan dan pembinaan program kelompok belajar Paket A, Paket B dan Paket
C;
e. Melaksanakan, menetapkan kriteria pendirian, penutupan dan akreditasi pendidikan luar sekolah ;
f. Melaksanakan inovasi pendidikan luar sekolah ;
g. Mengawasi, mengendalikan program nasional, kurikulum nasional dan muatan lokal pendidikan
luar sekolah ;
h. Meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan ;
i. Meningkatkan peran aktif lembaga mitra dalam perluasan akses pendidikan keaksaraan dan
kesetaraan ;
j. Menyelenggarakan Ujian Nasional pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C ;
k. Menyelenggarakan penilaian kegiatan Keaksaraan Fungsional ;
l. Melaksanakan hubungan kerjasama dengan Instansi terkait dalam rangka pelaksanaan
Peringatan Hari Aksara Internasional ;
m. Menyusun laporan kegiatan Pendidikan Masyarakat ( DIKMAS ) secara berkala.
(3) Seksi Kursus dan Kelembagaan mempunyai tugas :
a. Menyebarluaskan pedoman penyelenggaraan kursus dan kelembagaan yang dilaksanakan oleh
masyarakat ;
b. Memberikan pelayanan pengurusan penyelenggaraan kursus dan kelembagaan ;
c. Melaksanakan, menetapkan kriteria pendirian, penutupan dan akreditasi pendidikan kursus dan
kelembagaan ;
d. Pemberian surat ijin penyelenggaraan kursus dan kelembagaan ;
e. Mengelola data penyelenggaraan kursus dan kelembagaan ;
f. Penyebarluasann kurikulum penyelenggaraan pendidikan kursus dan kelembagaan ;
g. Menilai dan membina kegiatan pembelajaran, serta melaksanakan manajemen pendidikan kursus
dan kelembagaan ;
h. Mengawasi, mengendalikan program nasional, kurikulum nasional, dan muatan lokal pendidikan
kursus dan kelembagaan ;
i. Pelaksanaan monitoring pembinaan dan pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan kursus
dan kelembagaan ;
j. Melaksanakan inovasi pendidikan kursus dan kelembagaan ;
k. Menyelenggarakan Ujian Nasional bagi lembaga kursus ;
l. Mengadakan evaluasi penyelenggaraan pendidikan kursus dan kelembagaan ;
m. Menyusun laporan kegiatan kursus dan kelembagaan secara berkala.
Paragraf 11
Bidang Perencanaan Dan Evaluasi
Pasal 22
(1) Bidang Perencanaan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas dalam bidang perencanaan, pendataan, monitoring dan evaluasi.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Perencanaan
dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program kerja tahunan Dinas ;
a. Penyusunan konsep rencana dan program kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagai masukan
atasan ;
b. Penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang perencanaan dan program ;
c. Penyusunan sarana alternatif di bidang penyusunan rencana dan program ;
d. Penganalisaan data rencana pendidikan ;
e. Pengkoordinasian pengelolaan ruang data pendidikan persekolahan dan luar sekolah serta
pembinaan kepemudaan dan keolahragaan ;
f. Penyusunan rencana sektoral dan lintas sektoral bidang pendidikan ;
g. Penyusunan usulan kegiatan proyek pendidikan ;
h. Pemantauan perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan pendidikan ;
i. Pemberian pelayanan teknis di bidang pendidikan ;
j. Penyusunan laporan kegiatan Dinas.
(3) Bidang Perencanaan dan Evaluasi, membawahi :
a.Seksi Perencanaan ;
b.Seksi Data ;
c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
(4) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Perencanaan dan Evaaluasi.

Pasal 23

(1) Seksi Perencanaan mempunyai tugas :


a. Menyusun konsep rencana kerja tiap bidang sebagai bahan masukan atasan ;
b. Mengatur pelaksanaan pengumpulan rencana dan program sektoral dan lintas sektora tahunan
dari tiap bidang dilingkungan Dinas ;
c. Menyusun konsep proyeksi perkembangan pendidikan ;
d. Menyusun konsep rencana tahunan pendidikan ;
e. Menyusun konsep Pra Daftar Usulan Kegiatan (Pra DUK) dan Pra Daftar Usulan Proyek (Pra
DUP) dilingkungan Dinas ;
f. Menyusun laporan dari tiap seksi, baik tahunan maupun tengah tahunan.
(2) Seksi Data mempunyai tugas :
a.Menyusun instrumen pengumpulan dan pengolahan data pendidikan persekolahan, luar sekolah,
pembinaan kepemudaan dan keolahragaan serta data informasi demografis, ekonomi dan social
sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
b.Menganalisis data pendidikan persekolahan, luar sekolah dan pembinaan kepemudan serta
keolahragaan ;
c. Menyajikan data pendidikan dan informasi ;
d.Mengatur pengelolaan ruang data pendidikan ;
e.Memberikan pelayanan data pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
f. Menyusun laporan hasil pengumpulan dan pengolahan data secara berkala yang sesuai dengan
hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas :
a.Menyusun instrumen monitoring pelaksanaan rencana dan program pendidikan ;
b.Memantau perkembangan pelaksanaan kegiatan pendidikan perekolahan, luar sekolah, pembinaan
kepemudan dan keolahragaan ;
Bagian Kedua
Dinas Kesehatan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 24

(1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang kesehatan.
(2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas
Pasal 25

Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan serta
melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

Paragraf 3
Fungsi
Pasal 26

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan ;


b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum ;
c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ;
d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas.

Paragraf 4

Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 27

Unsur-unsur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPT dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Paragraf 5

Susunan Organisasi
Pasal 28

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :


a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Kepegawaian.
c. Bidang Pelayanan Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) :
1. Seksi Upaya Pelayanan Kesehatan Perorangan, Akreditasi dan Institusi Kesehatan Lain ;
2. Seksi Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) ;
3. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
d. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat :
1. Seksi Kesehatan Keluarga ;
2. Seksi Gizi ;
3. Seksi Promosi Kesehatan.
e. Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan :
1. Seksi Pemberantasan Penyakit ;
2. Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi ;
3. Seksi Survelan dan Penyehatan Lingkungan.
f. Bidang Pengembangan Kesehatan :
1. Seksi Sumber Daya Kewaspadaan (SKD) ;
2. Seksi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) ;
3. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Program.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 29

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan Dinas
dalam melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang kesehatan serta tugas pembantuan
yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijaksanaan di bidang kesehatan;
b. Penyusunan rencana dan program kerja dalam pelaksanaan tugasnya ;
c. Pelaksanaan pembinaan di bidang kesehatan ;
d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan rekomendasi pembangunan di bidang kesehatan ;
e. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua Dinas/Instansi baik Pemerintah maupun swasta
untuk kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
f. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan
Dinas Kesehatan ;
g. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan kepada Bupati sebagai bahan untuk menentukan
kebijakan dalam membuat keputusan ;
h. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai bidang tugasnya ;
i. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 30

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan, kepegawaian, umum
dan perlengkapan Dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi :
a.Penyelenggaraan administrasi umum di lingkungan Dinas ;
b.Pelaksanaan serta penyusunan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi umum ;
c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum serta perlengkapan
Dinas ;
d.Penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas ;
e.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Sekretariat, membawahi :


a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Kepegawaian.

(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 31

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kearsipan, surat
menyurat, rumah tangga, protokoler, pengadaan dan pendistribusian serta inventarisasi perlengkapan
kantor.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan.
(3) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
dan ketatalaksanaan.

Paragraf 6

Bidang Pelayanan Kesehatan Perorangan, Farmasi


Dan Pengawasan Obat Dan Makanan

Pasal 32

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas serta mempunyai tugas membina pelayanan kesehatan Puskesmas, rujukan dan institusi
kesehatan lainnya, membina dan mengembangkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat,
pembinaan obat tradisional, pembiayaan kesehatan, pengadaan dan pengawasan obat dan makanan
serta memberikan rekomendasi perijinan di bidang kesehatan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pelayanan
Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penghimpunan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan
petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan
pengawasan obat dan makanan ;
b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan
makanan ;
c. Pengumpulan bahan pembinaan, pengawasan, pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dasar, rumah sakit dan institusi kesehatan lainnya ;
d. Penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan ;
e. Pembinaan dan pengawasan serta pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JKPM) dan pembiayaan kesehatan ;
f. Pengumpulan bahan pembinaan dan pengawasan pemakaian obat-obatan, reagent dan alat-alat
kesehatan pada sarana kesehatan ;
g. Pemberian rekomenasi izin usaha dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan
kesehatan ;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait ;
i. Penyusunan dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala dan insidentil.
(3) Bidang Pelayanan Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan,
membawahi :
a. Seksi Upaya Kesehatan Perorangan, Akreditasi dan Institusi Kesehatan Lainnya ;
b. Seksi Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan ;
c. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan.

Pasal 33

(1) Seksi Upaya Kesehatan Perorangan, Akreditasi dan Institusi Kesehatan Lainya mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengawasandan pemberian rekomendasi ijin sarana
kesehatan lainnya, registrasi dan akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan dan pemberian rekomendasi
ijin sarana kesehatan Rumah Sakit Kelas C, Kelas D , Praktek Kelompok, Klinik Umum/Spesialis dan
Rmah Bersalin (RB).
(2) Seksi Farmasi dan Pengawasan Obat, Makanan dan Institusi Kesehatan mempunyai tugas
menyiapkan bahan untuk pengawasan dan evaluasi pemakaian obat dmerencanakan, melaksanakani
dan mengevaluasi kebutuhan obat, reagent serta alat kesehatan di Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu dan pencegahan penyalahgunaan obat narkotika, psikotropika, zat adiktif serta bahan
berbahaya, pembinaan dan pengawasan penggunaan, peredaran obat-obatan tradisional di
masyarakat, pengawasan pengelolaan obat-obatan dan pembinaan di sentra pengembangan obat-
obatan tradional dan pengawasan/evaluasi pemakaian obat di semua sarana pelayanan kesehatan
serta pembinaan dan pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM).
(3) Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) mempunyai tugas membina dan
mengembangkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan pembiayaan kesehatan.

Paragraf 9
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat
Pasal 34

(1) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyusun rencana,
menggerakan serta menyelenggarakan kegiatan atau program promosi kesehatan dan peningkatan
serta perbaikan gizi masyarakat dan kesehatan keluarga.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan pada bidang kesehatan masyarakat ;
b. Penyelenggaraan kegiatan atau program dalam rangka upaya peningkatan kesehatan keluarga ;
c. Penyelenggaraan kegiatan atau program promosi kesehatan ;
d. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan dan perbaikan gizi masyarakat ;
(3) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahi :
a. Seksi Kesehatan Keluarga ;
b. Seksi Gizi ;
c. Seksi Promosi Kesehatan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat.
Pasal 35

(1) Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya di bidang kesehatan ibu, anak , remaja dan lanjut usia.
(2) Seksi Gizi mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya di
bidang gizi.
(3) Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan atau program promosi kesehatan
dalam rangka meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat.

Paragraf 10
Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit
Dan Penyehatan Lingkungan

Pasal 36

(1) Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta
mempunyai tugas menyusun rencana penyelenggaraan kegiatan pemberantasan, pencegahan,
pengawasan dan pengamatan penyakit serta penyehatan lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan dibidang pencegahan, pengamatan, pemberantasan penyakit dan
penyehatan lingkungan ;
b. Penghimpunan peraturan perundang-undangan kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan, pemberantasan
penyakit dan penyehatan lingkungan ;
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan dibidang pencegahan, pengamatan, pemberantasan penyakit
dan penyehatan lingkungan serta lintas batas.
(3) Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi :
a. Seksi Pemberantasan Penyakit ;
b. Seksi Pemberantasan Penyakit ;
c. Seksi Surveilan dan Penyehatan Lingkungan.

(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Pasal 37

(1) Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), baik melalui imunisasi rutin dan insidentil di Puskesmas,
Posyandu dan unit pelayanan kesehatan lainnya.
(2) Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengendalian penyakit
menular yang bersumber dari binatang, langsung dan menular lainnya.
(3) Seksi Surveilan dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengamatan dan
pengawasan terhadap terjadinya penyakit berpotensi wabah di Daerah maupun di lintas batas dan
pelaksanaan kegiatan pengawasan sarana air minum, jamban keluarga, SPAL, TTU, TPM, kesehatan
tempat-tempat umum, lingkungan pemukiman serta pengendalian pencemaran pestisida.

Paragraf 11
Bidang Pengembangan Kesehatan

Pasal 38

(1) Bidang Pengembangan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas merencanakan
Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (SDK), menyusun rencana Sistem Informasi Kesehatan
( SIK), analisa serta evaluasi program.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Pengembangan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan dan penyusunan rencana atau program Bidang Pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) ;
b. Perencanaan Sumber Daya Kesehatan (SDK) ;
c. Pelaksanaan analisa serta evaluasi program kerja di Bidang Pengembangan Kesehatan ;
(3) Bidang Pengembangan Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Perencanaan Sumber Daya Kesehatan (SDK) ;
b. Seksi Pengembangan Sistem INFORMASI Kesehatan (SIK) ;
c. Seksi Analisa dan Evaluasi Program.

(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pengembangan Kesehatan.

Pasal 39

(1) Seksi Perencanaan Sumber Daya Kesehatan (SDK) mempunyai tugas :


a. Menyusun rencana pengembangan peningkatan sumber daya kesehatan ;
b. Penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan sarana dan prasarana kesehatan ;
c. Penyusunan rencana kebutuhan anggaran kesehatan.
(2) Seksi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) mempunyai tugas:
a. Melaksanakan pengumpulan data-data Puskesmas dan Institusi Kesehatan lainnya :
b. Melaksanakan pengolahan dan evaluasi data kesehatan ;
c. Melaksanakan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ;
d. Melaksanakan penyusunan profil kesehatan secara berjenjang.

(3) Seksi Analisa dan Evaluasi Program mempunyai tugas :


a. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan program kesehatan ;
b. Melaksanakan penyusunan rencana kerja di bidang kesehatan ;
c. Melaksanakan analisa dan evaluasi kegiatan ;
d. Melaksanakan penyusunan laporan bulanan, triwulan dan tahunan ;
e. Melaksanakan penyusunan AKIP/LAKIP bidang kesehatan.

Bagian Ketiga
Dinas Pertanian
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 40

(1) Dinas Pertanian adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pertanian.
(2) Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas
Pasal 41
Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian tanaman
pangan dan hortikultura serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah
Daerah.

Paragraf 3

Fungsi

Pasal 42

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Pertanian mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang
ditetapkan oleh Bupati ;
b. Penyusunan rencana pembangunan, pengawasan dan pengendalian di bidang pertanian tanaman
pangan dan hortikultura ;
c. Penyusunan hasil pemantauan, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pertanian
tanaman pangan dan hortikultura yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten ;
d. Penyusunan standar pembibitan/pembenihan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten ;
e. Penyusunan program Diklat sumber daya manusia/aparat pertanian yang meliputi teknis fungsional,
keterampilan dan kejuruan ;
f. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan perijinan serta usaha pertanian ;
g. Pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian yang ditetapkan oleh Bupati ;
h. Penyelenggaraan usaha pengelolaan di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura ;
i. Pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi pertanian yang meliputi teknologi pertanian tanaman
pangan dan hortikultura di tingkat usaha tani ;
j. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, peralatan dan
perlengkapan Dinas ;
k. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Pasal 43

Unsur-unsur Organisasi Dinas Pertanian terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPT dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 44

(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian terdiri dari :

a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Kepegawaian.
c. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Usaha Pertanian (P2U) :
2. Seksi Penanganan Panen dan Pasca Panen ;
3. Seksi Pemasaran Hasil Produksi Pertanian ;
4. Seksi Kemitraan Usaha dan Kelembagaan.
d. Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian :
1. Seksi Sarana Produksi Pertanian ;
2. Seksi Tata Guna Lahan Air ;
3. Seksi Perbenihan.
e. Bidang Produksi Pertanian :
1. Seksi Produksi Padi dan Palawija ;
2. Seksi Produksi Hortikultura, Biofarmaka dan Tanaman Hias ;
3. Seksi Perlindungan Tanaman.
f. Bidang Perencanaan dan Evaluasi :
1. Seksi Perencanaan ;
2. Seksi Data dan Statistik ;
3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
g. Unit Pelaksana Teknis (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(5) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana terlampir.

Paragraf 5
Kepala Dinas

Pasal 45

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura serta Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura ;
b. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
c. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi, baik Pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas dibawah koordinasi Bupati ;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
e. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugas Dinas ;
f. Pemeliharaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
g. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai pertanian tanaman pangan dan
hortikultura kepada Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
h. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai bidang tugasnya ;
i. Pertanggungjawaban tugas kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 6
Sekretariat
Pasal 46
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan dan umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, BagianTata Usaha
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan urusan administrasi umum di lingkungan Dinas ;
b. Pelaksanaan dan penyusunan pedoman serta petunjuk tatalaksana administrasi umum ;
c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan,
kepegawaian, perlengkapan dan umum ;
d. Penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas ;
e. Pelaksanaan terciptanya tertib administrasi, tertib hukum bagi seluruh satuan organisasi Dinas
Pertanian ;
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sekretariat, membawahi :
d. Sub Bagian Umum;
e. Sub Bagian Keuangan ;
f. Sub Bagian Kepegawaian.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 47

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi umum,
kearsipan, surat menyurat, rumah tangga, protokoler, pengadaan, pendistribusian dan inventarisasi
perlengkapan kantor.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan.
(3) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
dan ketatalaksanaan.

Paragraf 7
Bidang Pengolahan Dan Pemasaran Usaha Pertanian (P2U)

Pasal 48

(1) Bidang Pengolahan dan Pemasaran Usaha Pertanian (P2U) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas
melaksanakan teknis operasional di bidang pertanian tanaman pangan yang meliputi penanganan
panen dan pasca panen, pemasaran hasil produksi pertanian serta kemitraan usaha dan
kelembagaan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pengolahan
dan Pemasaran Usaha Pertanian, mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan dann pelaksanaan pembinaan penerapan penanganan panen dan pasca
panen ;
b. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan informasi
pemasaran ;
d. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis pembinaan kelembagaan dan usaha tani
agribisnis.
(3) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi :
1. Seksi Penanganan Panen dan Pasca Panen ;
2. Seksi Pemasaran Hasil Produksi Pertanian ;
3. Seksi Kemitraan Usaha dan Kelembagaan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pengolahan dan Pemasaran Usaha Pertanian (P2U).

Pasal 49

(1) Seksi Penanganan Panen dan Pasca Panen mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
fasilitas, penyusunan petunjuk teknis dan bimbingan teknis penanganan panen dan pasca panen.
(2) Seksi Pemasaran Hasil Produksi Pertanian mempunyai tugas menyiapkan dan membina pemasaran
serta menyiapkan informasi pasar hasil produksi pertanian.
(3) Seksi Kemitraan Usaha dan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kelembagaan
tani dan mengembangkan kemitraan usaha dalam bidang pertanian.

Paragraf 8
Bidang Sarana Dan Prasarana Pertanian
Pasal 50

(1) Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan teknis
operasional di bidang sarana dan prasarana pertanian yang meliputi sarana produksi pertanian,
pengelolaan tata guna lahan air serta perbenihan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Sarana dan
Prasarana Pertanian mempunyai tugas:
a. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pembinaan sarana dan prasarana pertanian berdasarkan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas ;
b. Pelaksanaan dan penyelenggaraan bimbingan teknis di bidang sarana dan prasarana
pertanian ;
c. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan tata guna lahan dan air ;
d. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis pemanpaatan sarana pertanian ;
e. Pelaksanaan pembinaan serta pengembangan produksi benih/bibit padi/palawija/hortikultura
melalui penegmbangan Balai Benih dan atau penangkar benih.
(3) Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, membawahi :
1. Seksi Sarana Produksi Pertanian ;
2. Seksi Tata Guna Lahan dan Air ;
3. Seksi Perbenihan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Sarana
dan Prasarana Pertanian.

Pasal 51

(1) Seksi Sarana Produksi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan fasilitas dan alat
mesin pertanian, penyusunan standarisasi dan pembinaan teknis dibidang sarana produksi pertanian.
(2) Seksi Tata Guna Lahan dan Air mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis tata guna lahan
dan air pertanian.
(3) Seksi Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan dan menyiapkan bahan fasilitas, penyusunan dan
pengujian standarisasikualitas benih serta pendistribusian benih.

Paragraf 9
Bidang Produksi Pertanian

Pasal 52
(1) Bidang Produksi Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan teknis operasional dibidang produksi pertanian yang meliputi produksi padi dan
palawija, hortikultura, biofarmaka dan tanaman hias serta perlindungan tanaman.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Produksi Pertanian,
mempunyai fungsi :
e. Penyiapan paket teknologi dan melaksanakan pembinaan serta penerapan teknologi produksi
tanaman padi-palawija ;
f. Pelaksanaan pembinaan serta mengembangkan produksi padi, palawija, hortikultura, biofarmaka
dan tanaman hias ;
g. Pelaksanaan pembinaan dan upaya perlindungan tanaman serta pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) komoditas tanaman padi, palawija dan hortikultura.
(3) Bidang Produksi Pertanian, membawahi :
i. Seksi Produksi Padi dan Palawija ;
ii. Seksi Produksi Hortikultura, Biofarmaka & Tanaman Hias ;
c. Seksi Perlindungan Tanaman.

(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Produksi
Pertanian.

Pasal 53

(1) Seksi Produksi Padi dan Palawija mempunyai tugas melaksanakan pembinaan serta penerapan
teknologi produksi tanaman padi dan palawija.
(2) Seksi Produksi Hortikultura, Biofarmaka dan Tanaman Hias mempunyai tugas menyiapkan paket
teknologi dan melaksanakan pembinaan serta penerapan teknologi produksi tanaman hortikultura,
biofarmaka dan tanaman hias.
(3) Seksi Perlindungan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengendalian
Organisasi Pengganggu Tanaman (OPT) komoditas tanaman padi, palawija dan hoertikultura.

Paragraf 10
Bidang Perencanaan Dan Evaluasi

Pasal 54

(1) Bidang Perencanaan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan Program, pengolahan data dan statistik serta evaluasi dan penyusunan laporan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Perencanaan
dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis kegiatan untuk merumuskan dan menyusun
rencana program kerja dinas ;
b. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyiapan data serta menyampaikan
informasi program kerja dinas ;
c. Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian kegiatan program kerja dinas ;
d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan dinas.
(3) Bidang Perencanaan dan Evaluasi, membawahi :
a. Seksi Perencanaan ;
b. Seksi Data dan Statistik ;
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Program.

Pasal 55

(1) Seksi Perencanaan mempunyai tugas merumuskan dan menyusun rencana program kerja dinas.
(2) Seksi Data dan Statistik mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah data dan statistik pertanian.
(3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, evaluasi serta
menyiapkan penyusunan laporan kegiatan Dinas.

Bagian Keempat
Dinas Peternakan
Paragraf i
Kedudukan
Pasal 56

(1) Dinas Peternakan adalah Unsur Pelaksana Otonomi Daerah dibidang Peternakan.
(2) Dinas Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung- jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas

Pasal 57

Dinas Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang peternakan dan
kesehatan hewan berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan Tugas Pembantuan yang diserahkan
kepada Pemerintah Daerah.

Paragraf 3
Fungsi
Pasal 58

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, Dinas Peternakan mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan dibidang peternakan dan kesehatan hewan yang ditetapkan oleh
Bupati ;
b. Penyusunan rencana pembangunan, pengawasan dan pengendalian dibidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan ;
c. Penyusunan hasil pemantauan, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan dibidang peternakan dan
kesehatan hewan yang menjadi kewenangan Daerah ;
d. Penyusunan standar pembibitan yang menjadi kewenangan Daerah ;
e. Penyusunan program diklat sumberdaya manusia/aparat peternakan yang meliputi teknis fungsional,
ketermpilan dan kejuruan ;
f. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan perijinan serta usaha peternakan ;
g. Pelaksanaan kebijakan di bidang peternakan yang ditetapkan oleh Bupati ;
h. Penyelenggaraan usaha pengelolaan dibidang peternakan dan kesehatan hewan ;
i. Pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi peternakan yang meliputi teknologi peternakan dan
kesehatan hewan di tingkat usaha ternak ;
j. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, peralatan dan
perlengkapan dinas ;
k. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Paragraf 4

Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 59

Unsur-usnur Organisasi Dinas Peternakan, terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 60

1) Susunan Organisasi Dinas Peternakan terdiri dari :


a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat :
a Sub Bagian Keuangan ;
b Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
c Sub Bagian Program.
c. Bidang Produksi :
a Seksi Perbibitan dan Pakan Ternak ;
b Seksi Penyebaran dan Pengembangan Peternakan ;
c Seksi Pengembangan Teknologi Peternakan.
d. Bidang Kesehatan Hewan :
a Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan ;
b Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner ;
c Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Hewan.
e. Bidang Sarana dan Usaha Peternakan :
a Seksi Bina Usaha Peternakan ;
b Seksi Kelembagaan Peternak ;
c Seksi Obat-obatan dan Alsinak.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Peternakan sebagaimana terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas

Pasal 61

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan sebagian Urusan Rumah Tangga Daerah dibidang peternakan dan kesehatan hewan
serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan dibidang peternakan dan kesehatan hewan ;
b. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
c. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi, baik pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan dinas ;
e. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugas dinas ;
f. Pemeliharaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
g. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai bidang peternakan dan kesehatan hewan
kepada Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
h. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 62

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian
dan program.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. Menyelenggarakan administrasi umum di lingkungan Dinas ;
b. Melaksanakan dan menyusun pedoman serta petunjuk tata laksana administrasi umum ;
c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan, umum dan kepegawaian serta program ;
d. Menyelenggarakan urusan Rumah Tangga Dinas ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sekretariat membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Program.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris.

Pasal 63

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan Administrasi Umum,
kearsipan, surat menyurat, rumah tangga, protokoler, pengadaan, pendistribusian, inventarisasi
perlengkapan kantor, administrasi kepegawaian dan ketatalaksanaan ;
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan ;
(3) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pengolahan
data dan statistik serta evaluasi dan penyusunan laporan.

Paragraf 8
Bidang Produksi

Pasal 64

(1) Bidang Produksi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan teknis operasional di bidang
produksi peternakan yang meliputi perbibitan dan pakan ternak, penyebaran dan pengembangan
peternakan, dan pengembangan teknologi peternakan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Produksi
mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan pembinaan umum di bidang produksi peternakan berdasarkan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas ;
b. Pembimbingan produksi bibit dan mutu ternak, peredaran, penggunaan dan pengawasan mutu
pakan ternak, penyiapan dan penerapan teknologi peternakan serta pendayagunaan alat dan
mesin peternakan ;
c. Melaksanakan bimbingan reproduksi ;
d. Melaksanakan bimbingan pembibitan ternak ;
e. Melaksanakan bimbingan pengawasan, peredaran dan penggunaan pakan ternak ;
f. Melaksanakan bimbingan pengkajian dan penerapan teknologi ;
g. Melaksanakan identifikasi dan penyiapan lokasi penyebaran dan pengembangan peternakan ;
h. Melaksanakan bimbingan redistribusi ternak pemerintah ;
i. Pembinaan mutu dan pengelolaan hasil produk dan olahan peternakan ;
j. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data peternakan ;
k. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil penyebaran dan pengembangan peternakan.

(3) Bidang Produksi, membawahi :


a. Seksi Perbibitan dan Pakan Ternak ;
b. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Peternakan ;
c. Seksi Pengembangan Teknologi Peternakan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Produksi.

Pasal 65
(1) Seksi Perbibitan dan Pakan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan bimbingan identifikasi wilayah sumber bibit ternak, produksi bibit ternak ;
b. Melaksanakan pengadaan, penyaluran, penggunaan mani beku dan plasma nutfah ;
c. Memantau inseminasi buatan dan alih plasma nutfah;
d. Menyiapkan bahan evaluasi produksi, pengadaan, peredaran dan penggunaan pakan.
(2) Seksi Penyebaran dan Pengembangan Peternakan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan bimbingan identifikasi penyebaran dan pengembangan peternakan ;
b. Menyiapkan lokasi peternakan dan menata penyebaran ternak serta mengurus redistribusi ternak ;
c. Melaksanakan bimbingan identifikasi penyebaran dan pengembangan peternakan;
d. Melaksanakan penelitian dan pengembangan ternak spesifik dan unggulan Daerah ;
e. Melaksanakan bimbingan penyiapan wilayah dan peternak di Daerah penyebaran dan
pengembangan peternakan ;
f. Melaksanakan bimbingan penataan peternakan ;
g. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil penyebaran dan pengembangan
peternakan.
(3) Seksi Pengembangan Teknologi Peternakan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan bimbingan uji lapangan dan penerapan produksi serta pengkajian penerapan
pelaksanakan kaji terap teknologi dibidang peternakan ;
b. Melaksanakan bimbingan pengembangan produksi, rekayasa dan penggunaan alat dan mesin
peternakan ;
c. Melaksanakan bimbingan dan pelaksanaan teknologi inseminasi buatan pada ternak, produksi
mani beku ternak lokal (lokal spesifik) untuk Kabupaten ;
d. Melaksanakan bimbingan dan pelaksanaan embrio transfer ;
e. Melaksanakan bimbingan dan pelaksanaan teknologi sistim perkandangan, teknologi pakan
ternak ;
f. Melaksanakan bimbingan teknologi peningkatan mutu genetik ternak.

Paragraf 9
Bidang Kesehatan Hewan

Pasal 66

(1) Bidang Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas, penyusunan bahan
pembinaan teknis bidang pengamatan dan penyidikan, pencegahan dan pemberantasan penyakit
hewan serta pelayanan kesehatan hewan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Kesehatan Hewan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan pembinaan teknis pengamatan, penyidikan epidemilogi penyakit hewan ;
b. Penyusunan bahan pembinaan teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;
c. Penyusunan bahan pembinaan teknis pengawasan obat hewan dan pelayanan kesehatan hewan ;
d. Penyusunan bahan pembinaan teknis bimbingan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner.

(3) Bidang Kesehatan Hewan, membawahi :


a. Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan ;
b. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner ;
c. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Hewan.

(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Kesehatan
Hewan.

Pasal 67
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan bimbingan teknis pengobatan penyakit hewan ;
b. Melaksanakan bimbingan, mengamati, mencatat dan membuat peta penyakit, penyidikan dan
epidemiologi penyakit hewan ;
c. Melaksanakan bimbingan pendirian, pengelolaan dan rujukan Laboratorium Kesehatan Hewan ;
d. Melaksanakan pemantauan lalu lintas hewan, pangan asal hewan, membimbing vaksinasi,
pemberantasan dan pelaporan penyakit hewan.
(2) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai tugas membimbing pengawasan hygiene dan
sanitasi lingkungan usaha peternakan serta menyelenggarakan pelayanan Rumah Potong
Hewan/Rumah Potong Unggas di Daerah.
(3) Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Hewan mempunyai tugas mengidentifikasi dan
pelacakan penyakit hewan, pengambilan dan pemeriksaan sampel dan spesimen ternak untuk diteliti,
melaksanakan bimbingan dan pengawasan biosekuriti tempat usaha peternakan dan pasar hewan
serta tempat penjualan ternak.

Paragraf 10
Bidang Sarana Dan Usaha Peternakan
Pasal 68

(1) Bidang Sarana dan Usaha Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan dan pembinaan usaha peternakan, pengembangan kelembagaan peternak,
pengawasan obat-obatan dan vaksin ternak, peralatan dan mesin peternakan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Sarana dan Usaha Peternakan
mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana pengembangan usaha peternakan ;
b. Melaksanakan dan menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan kelembagaan peternak ;
c. Melaksanakan pengawasan penggunaan dan peredaran obat-obatan serta vaksin ternak ;
d. Melaksanakan bimbingan, penggunaan dan pengembangan peralatan mesin peternakan.
(3) Bidang Sarana dan Usaha Peternakan, membawahi :
a. Seksi Bina Usaha Peternakan ;
b. Seksi Kelembagaan Peternak;
c. Seksi Obat-obatan dan Alsinak.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Sarana dan Usaha
Peternakan.

Pasal 69

(1) Seksi Bina Usaha Peternakan mempunyai tugas :


a. Melaksanakan pembinaan Usaha Peternakan ;
b. Melaksanakan pemantauan sumber daya peternakan ;
c. Melaksanakan pelayanan usaha peternakan ;
d. Melaksanakan bimbingan pengolahan dan pemasaran peternakan ;
e. Melaksanakan bimbingan usaha ternak, memantau tata lahan dan lingkungan (analisis mengenai
dampak lingkungan), ketenagaan, perkreditan dan investasi usaha peternakan ;
f. Menyelenggarakan urusan perijinan usaha peternakan dan perijinan pengeluaran/pemasukan
ternak potong serta bimbingan pelayanan usaha lainnya ;
g. Melaksanakan bimbingan pengolahan hasil ternak, penanganan pasca panen dan informasi
pemasaran ternak ;
h. Menyusun dan menyiapkan bahan bimbingan manajemen usaha tani ternak serta menyiapkan
bahan pengembangan agrobisnis dibidang peternakan
(2) Seksi Kelembagaan Peternak mempunyai tugas :
a. Mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan kelembagaan
peternak ;
b. Menyusun rencana kebutuhan dan mendayagunakan kelompok ternak ;
c. Melaksanakan perencanaan, mengadakan, mengelola sarana kelompok ternak ;
d. Memperbanyak dan menyebarkan materi penyuluhan serta memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada para peternak dalam pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani ;
e. Melaksanakan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peternak.
(3) Seksi Obat-obatan dan Alsinak, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan produksi, peredaran, penggunaan obat hewan dan
vaksin ;
b. Melaksanakan bimbingan pembuatan dan penggunaan peralatan mesin peternakan serta sarana
peternakan lainnya.

Bagian Kelima
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 70

(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang kehutanan dan
perkebunan.
(2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas
Pasal 71

Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang
kehutanan dan perkebunan berdasarkan azas otonomi dan melaksanakan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.

Paragraf 3
Fungsi

Pasal 72

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Kehutanan dan Perkebunan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan di bidang kehutanan dan perkebunan yang ditetapkan oleh Bupati ;
b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan di bidang kehutanan dan perkebunan
Daerah Kabupaten ;
c. Penyelenggaraan penyuluhan dan pembinaan tenaga penyuluh ;
d. Pengkajian dan penerapan teknologi kehutanan dan perkebunan ;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis, pengawasan dan pemberian izin usaha perkebunan ;
f. Pengawasan dan pengendalian terhadap peredaran dan penjualan serta tataniaga hasil hutan dan
kebun ;
g. Pengawasan dan pencegahan kerusakan hutan dan perkebunan ;
h. Pengembangan peningkatan produksi hutan dan perkebunan ;
i. Pelaksanaan penghijauan, konservasi tanah dan air ;
j. Pemberian bantuan kepada masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat
dalam upaya perbaikan dan perlindungan fungsi hutan, perkebunan serta tanah dan air ;
k. Pengelolaan administrasi umum, meliputi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan
peralatan Dinas ;
l. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Paragraf 4
Unsur-Unsur Organisasi

Pasal 73

Unsur-unsur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari :

a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;


b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 74

(1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari :


a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Keuangan
2. Sub Bagian Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Umum.
c. Bidang Pengembangan Kehutanan :
1. Seksi Rehabilitasi ;
2. Seksi Produksi dan Peredaran Hasil Hutan ;
3. Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
d. Bidang Pengembangan Perkebunan :
1. Seksi Bina Produksi ;
2. Seksi Pengembangan Areal ;
3. Seksi Perlindungan Tanaman.
e. Bidang Pengembangan Usaha :
1. Seksi Kelembagaan Usaha ;
2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil ;
3. Seksi Bina Usaha.
f. Bidang Perencanaan :
1. Seksi Data dan Perpetaan ;
2. Seksi Program ;
3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas

Pasal 75

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang kehutanan dan perkebunan serta
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang kehutanan dan perkebunan ;
b. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
c. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi, baik pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
e. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugas Dinas ;
f. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
g. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai kehutanan dan perkebunan kepada
Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;

h. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan bidang
tugasnya ;
i. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 7

Sekretariat

Pasal 76

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan dan umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a.Penyelenggaraan administrasi umum di lingkungan Dinas ;
b.Pelaksanaan serta menyusunan program dan petunjuk tatalaksana administrasi umum ;
c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan umum ;
d.Penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas ;
e.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Keuangan ;
b. Sub Bagian Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Umum.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 77

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan rencana
anggaran dan belanja rutin Dinas, pembukuan, verifikasi, pengelolaan administrasi keuangan dan
pengelolaan keuangan Dinas.
(2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan tatausaha kepegawaian, penyiapan bahan
dan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai, pembinaan pegawai dan
pelayanan administrasi kepegawaian.
(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan surat menyurat, penyelenggaraan
rumah tangga Dinas, melaksanakan hubungan masyarakat dan keprotokolan, pengelolaan
perlengkapan, administrasi dan pemeliharaan perlengkapan kantor.

Paragraf 8
Bidang Pengembangan Kehutanan

Pasal 78

(1) Bidang Pengembangan Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
dan pengendalian teknis operasional bidang kehutanan yang meliputi rehabilitasi hutan dan lahan,
produksi dan peredaran hasil hutan serta perlindungan kehutanan
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Pengembangan Kehutanan mempunyai fungsi :
a.Penyiapan bahan, penyusunan rancangan teknis rehabilitasi, produksi dan peredaran hasil hutan
serta perlindungan hutan dan konservasi alam ;
b.pelaksanaan bimbingan, pembinaan, pengendalian dan pelaksanaan teknis rehabilitasi hutan/lahan
dan perhutanan sosial ;
c. Pelaksanaan pengendalian produksi dan peredaran hasil hutan rakyat ;
d.Pelaksanaan pengendalian hama penyakit dan gangguan hutan, perlindungan flora dan fauna ;
e.Pengaturan dan pengendalian perburuan satwa yang tidak dilindungi pada areal buru ;
f. Perencanaan dan pelaksanaan pembibitan tanaman kehutanan ;
g.Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan mengenai keterampilan masyarakat dalam mengelola
hutan rakyat ;
h.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Bidang Pengembangan Kehutanan, membawahi :
a. Seksi Rehabiltasi ;
b. Seksi Produksi dan Peredaran Hasil Hutan ;
c. Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bidang Pengembangan
Kehutanan.

Pasal 79

(1) Seksi Rehabiltasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan data serta penyusunan rencana teknis
rehabilitasi hutan dan lahan milik masyarakat.
(2) Seksi Produksi dan Peredaran Hsil Hutan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian produksi
hasil hutan dan peredarannya, peatausahaan hasil hutan dan penertiban hasil hutan illegal dan
pengembanan hutan tanaman.
(3) Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas mengendalikan hama penyakit dan
gangguan hutan, perlindungan Flora dan fauna serta perburuan satwa yang tidak dilindungi pada areal
buru.

Paragraf 9

Bidang Pengembangan Perkebunan


Pasal 80

(1) Bidang Pengembangan Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
dan pengendalian teknis operasional di bidang perkebunan yang meliputi bina produksi,
pengembangan areal tanam serta perlindungan tanaman.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Pengembangan Perkebunan
mempunyai fungsi :
a.Pelaksanaan inventarisasi dan penyediaan bibit/bahan tanaman, kebun induk/pohon induk dan
sumber entres tanaman perkebunan serta pengendalian mutu bahan tanaman perkebunan.
b.Pelaksanaan pengembangan areal tanam, inventarisasi produksi dan kajian terhadap produktifitas
lahan dan tanaman perkebunan.
c. Pelaksanaan perlindungan terhadap bahan tanaman, tanaman dan hasil produksi perkebunan serta
pengendalian penggunaan pestisida dan bencana alam.
d.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Bidang Pengembangan Perkebunan, membawahi :
a. Seksi Bina Produksi ;
b. Seksi Pengembangan Areal ;
c. Seksi. Perlindungan Perkebunan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pengembangan Perkebunan.

Pasal 81

(1) Seksi Bina ProduksI mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi dan penyedian bibit/bahan
tanaman, kebun induk dan kebun entres tanaman perkebunan, pengawasan dan pengendalian mutu
benih/bibit tanaman perkebunan.
(2) Seksi Pengembangan Areal mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi dan identifikasi areal
tanam, potensi lahan untukl pengembangan areal tanam serta menyusun standarisasi dan bimbingan
teknis penanaman perkebunan.
(3) Seksi Perlindungan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengamatan dan peramalan
serta pengendalian terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) perkebunan serta gangguan
yang diakibatkan oleh gejala alam dan manusia serta pengawasan dan pengendalian penggunaan
pestisida dan peralatan perkebunan.

Paragraf 10
Bidang Pengembangan Usaha

Pasal 82

(1) Bidang Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
dan pengembangan teknis operasional dibidang usaha kehutanan dan perkebunan yang meliputi
kelembagaan usaha, pengolahan dan pemasaran hasil serta bina usaha.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Pengembangan Usaha,
mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penumbuhan, pengembangan dan pembinaan kelembagaan usaha ekonomi
produktif kehutanan dan perkebunan, menyelenggarakan sistem informasi pasar produk
kehutanan dan perkebunan.
b. Melaksanakan inventarisasi, penyediaan dan penyusunan petunjuk teknis operasional sarana
pengolahan hasil, pembinaan dan pengendalian mutu produk serta sistem informasi pasar.
c. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan aneka usaha kehutanan dan perkebunan seperti
pengembangan persutraan alam, lebah madu dan pengembangan hutan tanaman.
(3) Bidang Pengembangan Usaha, membawahi :
a. Seksi Kelembagaan Usaha ;
b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil ;
c. Seksi Bina Usaha.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3), masing-masing dipimpinan oleh seorang Kepala
Seksi yang berada dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Pengembangan Usaha.

Pasal 83

(1) Seksi Kelembagaan Usaha mempunyai tugas melaksanakan inventariasi, penumbuhan,


pengembangan dan pembinaan kelembagaan usaha ekonomi produktif kehutanan dan perkebunan,
menyelenggarakan system informasi pasar produk kehutanan dan perkebunan dan fasilitator dinamika
hubungan antar lembaga usaha kehutanan dan perkebunan serta menyiapkan bahan rekomendasi
teknis untuk penerbitan perijinan.
(2) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, penyediaan
dan penyusunan petunjuk teknis operasional sarana pengolahan hasil kehutanan dan perkebunan,
pembinaan dan pengendalian standar mutu produk kehutanan dan perkebunan.
(3) Seksi Bina Usaha mempunyai tugas melaksanakan penumbuhan, pengembangan dan pembinaan
aneka usaha kehutanan dan perkebunan serta usaha-usaha yang mempunyai spesifikasi tertentu
seperti pengelolaan sarang burung walet, ulat sutera, lebah madu, jamur dan lain-lain.

Paragraf 11
Bidang Perencanaan

Pasal 84

(1) Bidang Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyiapkan data statistik, perpetaan,
menyusun rencana, memantau dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan, mengevaluasi dan
membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan Dinas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Perencanaan
mempunyai fungsi :
a.Pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data statistik dan pemetaan ;
b.Penyiapan dan penyusunan rencana dan program Dinas ;
c. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Dinas ;
d.Pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Dinas ;
e.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai denghan bidang tugasnya.
(3) Bidang Perencanaan dan Pengendalian, membawahi :
a. Seksi Data dan Perpetaan ;
b. Seksi Program ;
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Perencanaan.

Pasal 85

(1) Seksi Data dan Perpetaan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data statistik dan perpetaan.
(2) Seksi Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan program kerja rencana
kegiatan Dinas yang meliputi rencana kegiatan kehutanan dan perkebunan dan pengembangan
usaha.
(3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan rencana kegiatan pengumpulan dan
pengolahan bahan dalam rangka pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan.

Bagian Keenam
Dinas Kelautan dan Perikanan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 86

(1) Dinas Kelautan dan Perikanan adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang Pemberdayaan
Kelautan dan Perikanan
(2) Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas

Pasal 87

Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pemberdayaan Kelautan dan Perikanan berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan
yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah

Paragraf 3
Fungsi
Pasal 88

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Kelautan dan Perikanan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan teknis kewenangan di bidang Kelautan dan Perikanan
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Bupati ;
b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan di bidang kelautan dan perikanan yang
menjadi kewenangan Kabupaten ;
c. Pelaksanaan pemberian pengawasan teknis dan tugas-tugas pelaksanaan bidang kelautan dan
perikanan yang menjadi kewenangan Kabupaten ;
d. Pelaksanaan pengelolaan pembinaan dan pelayanan perijinan di bidang kelautan dan perikanan ;
e. Pelaksanaan pembinaan terhadap pemberdayagunaan sumberdaya kelautan dan perikanan;
f. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan
dan peralatan Dinas ;
g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Paragraf 4

Unsur-Unsur Organisasi

Pasal 89

Unsur-unsur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 90

(1) Susunan Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari :


a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat ;
1. Sub Bagian Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Umum.
c. Bidang Perikanan Budidaya :
1. Seksi Budidaya;
2. Seksi Pembenihan ;
3. Seksi Konservasi dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan.
d. Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap :
1. Seksi Sarana Penangkapan ;
2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Pesisir dan Laut ;
3. Seksi Prasarana Pelabuhan Perikanan.
e. Bidang Bina Usaha :
1. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ;
2. Seksi Peningkatan Mutu Hasil Perikanan ;
3. Seksi Kemitraan Usaha Hasil Perikanan.
f. Bidang Program :
1. Seksi Perencanaan ;
2. Seksi Evaluasi dan Pelaporan ;
3. Seksi Data dan Statistik.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 91

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga di bidang pemberdayaan kelautan dan perikanan serta
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan ;
b. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugas ;
c. Pelaksanaan tugas di bidang kelautan dan perikanan sesuai perencanaan dan perumusan
kebijakan teknis ;
d. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan semua instansi pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas dibawah koordinasi Bupati ;
e. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
f. Pemberian informasi dan saran pertimbangan mengenai pemberdayaan kelautan dan perikanan
kepada Bupati sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan lebih lanjut ;

g. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
h. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugas Dinas ;
i. Pertangungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administrasi kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 7
Sekretariat

Pasal 92

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan,
kepegawaian, urusan umum dan perlengkapan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan administrasi umum di lingkungan Dinas ;
b. Pelaksanaan serta penyusunan pedoman dan petunjuk teknis ketatalaksaan administrasi umum ;
c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, umum dan perlengkapan ;
d. Penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas ;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Kepegawaian ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Umum.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 93

(1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas mengelola administrasi kepegawaian, penyusunan
rencana kebutuhan dan pembinaan pegawai serta pengembangan pegawai .
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan rencana
anggaran belanja rutin dan pembangunan serta pengelolaan administrasi keuangan Dinas.
(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan surat menyurat, kerasipan,
penyelenggaraan rumah tangga Dinas, pengelolaan serta pemeliharaan seluruh
perlengkapan/peralatan di lingkungan Dinas.
Paragraf 8
Bidang Perikanan Budidaya
Pasal 94

(1) Bidang Perikanan Budidaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan teknis
operasional pengembangan budidaya ikan dan pembenihan di air tawar, payau dan laut, konservasi
lahan perikanan budidaya dan melaksanakan pencegahan serta pemberantasan hama penyakit ikan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang perikanan
Budidaya mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan teknis budidaya ikan air tawar, payau dan laut ;
b. Pelaksanaan teknis operasional pembenihan ikan air tawar, payau dan laut ;
c. Pelaksanaan kegiatan konservasi dan pemanfaatan lahan budidaya ikan air tawar, payau dan laut;
d. Pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan hama penyakit ikan ;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Bidang Perikanan Budidaya, membawahi :


a. Seksi Budidaya ;
b. Seksi Pembenihan ;
c. Seksi Konservasi dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Bidang Perikanan Budidaya.

Pasal 95

(1) Seksi Budidaya mempunyai tugas :


a. Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan.
b. Pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan.
c. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan.
d. Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan.
e. Pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik lokasi
f. Pembinaan dan pengembangan kerjasama kemitraan usaha pembudidayaan ikan.
g. Pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan wilayah laut kewenangan
kabupaten/kota.
(2) Seksi Pembenihan mempunyai tugas :
a. Pelaksanaan kebijakan produk pembenihan perikanan di air tawar, air payau dan air laut.
b. Pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan.
c. Pelaksanaan kebijakan akreditas lembaga sertifikasi pembenihan ikan.
d. Pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor induk dan benih ikan.
e. Pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan.
f. Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah kabupaten/kota.
g. Pelaksanaan kebijakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air tawar, air payau dan
air laut
(3) Seksi Konservasi dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan mempunyai tugas :
a. Pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan, dan peredaran serta pengawasan obat ikan,
bahan kimia, bahan biologis dan pakan ikan.
b. Pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam.
c. Pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan IUP di bidang pembudidayaan ikan yang tidak
menggunakan tenaga kerja asing di wilayah kabupaten/kota.
d. Pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, pengedaran dan atau
pemeliharaan ikan.
e. Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya.
f. Pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpan hasil produksi budidaya
ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan
kesehatan ikan dan lingkungannya.
g. Pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha
pembudidaya ikan.
h. Pengawasan perbenihan, pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama dan penyakit ikan
i. Pengawasan mutu benih dan induk, pakan ikan, obat ikan dan bahan bakunya
j. Pengawasan pemanfaatan dan perlindungan flasma nuftah perikanan

Paragraf 9

Bidang Kelautan Dan Perikanan Tangkap


Pasal 96

(1) Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan, inventarisasi dan
identifikasi kapal penangkapan, penggalian, pengendalian dan pengawasan pendayagunaan
sumberdaya pesisir dan laut serta penataan pelabuhan perikanan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Kelautan dan
Perikanan Tangkap mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan petunjuk teknis pengembangan sarana penangkapan ikan dan pengelolaan
sumberdaya kelautan ;
b. Pelaksanaan petunjuk teknis pengawasan, pengendalian, penggalian sumber daya pesisir dan
laut;
c. Pelaksanaan petunjuk teknis pengembangan prasarana pelabuhan perikanan ;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap membawahi :
a.Seksi Sarana Penangkapan ;
b.Seksi Pengembangan Sumber Daya Pesisir dan Laut;
c. Seksi Prasarana Pelabuhan Perikanan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Kelautan
dan Perikanan Tangkap.

Pasal 97

(1) Seksi Sarana Penangkapan mempunyai tugas :


a. Pengelolaan dan pemanfaatan perikanan di wilayah laut kewenangan kabupaten/kota.
b. Koordinasi dan pelaksanaan estimasi stok ikan di wilayah perairan kewenangan Kabupaten/Kota.
c. Dukungan pembuatan dan penyebarluasan peta pola migrasi dan penyebaran ikan di perairan
wilayah kewenangan kabupaten/kota.
d. Pelaksanaan kebijakan usaha perikanan tangkap dalam wilayah kewenangan kabupaten/kota.
e. Pelaksanaan kebijakan pembangunan kapal perikanan.
f. Pendaftaran kapal perikanan sampai dengan 10 GT.
g. Pelaksanaan kebijakan pembuatan alat penangkap ikan.
h. Dukungan dalam penetapan kebijakan produktivitas kapal penangkap ikan.
i. Pelaksanaan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan penginderaan jauh untuk
penangkapan ikan.
j. Pelaksanaan kebijakan pemeriksaan fisik kapal perikanan berukuran sampai dengan 10
GT.
k. Pelaksanaan kebijakan dan standarisasi kelaikan kapal perikanan dan penggunaan alat
tangkap ikan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota.
l. Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan pemanfaatan dan penempatan rumpon di perairan
laut kewenangan kabupaten/kota.
m. Dukungan rekayasa dan pelaksanan teknologi penangkapan ikan.
n. Pelaksanaan penetapan jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan , dimasukkan dan
dikeluarkan ke dan dari wilayah Republik Indonesia.
o. Pelaksanaan perlindungan jenis ikan yang dilindungi.
p. Pemberian izin penangkapan dan / atau pengangkutan ikan yang menggunakan kapal
perikanan sampai dengan 10 GT serta tidak menggunakan tenaga kerja asing.
(2) Seksi Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan laut mempunyai tugas :
a.Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut kewenangan
kabupaten/kota.
b.Pelaksanaan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut di wilayah laut kewenangan
kabupaten/kota.
c. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk sumberdaya
alam di wilayah laut kewenangan kabupaten/kota.
d.Koordinasi pengelolaan terpadu dan pemanfaatan sumberdaya laut di wilayah laut kewenangan
kabupaten/kota.
e.Pengelolaan dan koordinasi perizinan terpadu pengelolaan dan pemanfaatan wilayah laut.
f. Pemberdayaan masyarakat wilayah pesisir di wilayah kewenangan kabupaten/kota.
g.Pelaksanaan system perencanaan dan pemetaan serta riset potensi sumberdaya dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan sumberdaya kelautan di wilayah kewenangan kabupaten/kota.
h.Pelaksanaan koordinasi pengawasan dan pemanfaatan benda berharga dari kapal tenggelam
berdasarkan wilayah kewenangannya dengan pemerintah dan provinsi.
i. Pemberian bimbingan teknis pelaksaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan
kekayaan laut di wilayah laut kewenangan kabupaten/kota.
j. Pelaksaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut
kewenangan kabupaten/kota.
k. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan daerah lain terutama dengan wilayah yang
berbatasan dalam rangka pengelolaan laut terpadu.
l. Pelaksanaan pemetaan potensi sumberdaya kelautan di wilayah perairan laut kewenangan
kabupaten/kota.
m. Pelaksanaan penyerasian dan pengharmonisasian pengelolaan wilayah dan sumberdaya laut
kewenangan kabupaten/kota.
n.Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan wilayah laut di dalam kewenangan kabupaten/kota.
o.Pelaksanaan pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya.
p.Pelaksanaan koordinasi antar kabupaten/kota dalam hal pelaksanaan rehabilitasi dan peningkatan
sumberdaya ikan serta lingkungannya.
q.Pelaksanaan mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut di wilayah laut kewenangan
kabupaten/kota.
r. Pengelolaan dan konservasi plasma nuftah spesifik lokasi di wilayah laut kewenangan
kabupaten/kota.
s. Pelaksanaan koordinasi penyusunan zonasi dan tata ruang perairan dalam wilayah kewenangan
kabupaten/kota.
t. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan kawasan konservasi perairan dan rehabilitasi perairan di
wilayah kewenangan kabupaten/kota.
u.Pelaksanaan pengelolaan konservasi sumberdaya ikan dan lingkungan sumberdaya ikan
kewenangan kabupaten/kota.
v. Rehabilitasi kawasan pesisir danpulau-pulau kecil yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove,
lamun dan terumbu karang).
w. Pelaksanaan dan koordinasi perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan plasma nuftah
sumberdaya ikan kewenangan kabupaten/kota.
x. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil.
(3) Seksi Prasarana Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas :
a.Pengelolaan jasa kelautan dan kemaritiman di wilayah laut kewenangan kabupaten/kota.
b.Penetapan kebijakan dan pelaksanaan pungutan perikanan kewenangan kabupaten/kota.
c. Pelaksanaan kebijakan peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan perikanan tangkap
kewenangan kabupaten/kota.
d.Pelaksanaan dan koordinasi kebijakan penetapan loksi pembangunan serta pengelolaan pelabuhan
perikanan kewenangan kabupaten/kota.
e.Pengelolaan dan penyelenggaraan pelelangan di tempat Pelelangan Ikan (TPI).
f. Dukungan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan
negara lain.
Paragraf 10
Bidang Bina Usaha

Pasal 98

(1) Bidang Bina Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sarana
dan prasarana pengolahan serta peningkatan mutu hasil perikanan, pengelolaan dan pemberian ijin
usaha pengolahan hasil perikanan maupun angkutan ikan dan bimbingan kemitraan usaha perikanan
serta pemasaran produk perikanan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Bina Usaha
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan petunjuk teknis teknologi pengolahan dan peningkatan mutu hasil perikanan ;
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pemberian ijin usaha pengolahan hasil perikanan maupun angkutan
ikan ;
c. Pelaksanaan bimbingan kemitraan usaha perikanan dan pemasaran produk perikanan ;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Bidang Bidang Bina Usaha membawahi :
a. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ;
b. Seksi Peningkatan mutu Hasil Perikanan ;
c. Seksi Kemitraan Usaha Hasil Perikanan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Bina
Usaha.

Pasal 99

(1) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai tugas :


a. Pelaksanaan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya
b. Pembangunan, perawatan, dan pengelolaan pasar ikan
c. Penyelenggaraan program, pelaksanaan penelitian dan Pen gembangan Teknologi Hasil
Perikanan
(2) Seksi Peningkatan mutu Hasil Perikanan mempunyai tugas :
a. Pelaksanaan, pengendalian mutu di unit pengolahan, unit pelelangan ikan, alat transportasi dan
unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP
b. Pelaksanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik, dan cemaran mikroba dan bahan
berbahaya lainnya serta perairan/lingkungan tempat hidup ikan.
c. Pelaksanaan teknis standarisasi, akreditasi lembaga sertifikasi sistem mutu hasil perikanan
d. Pemantauan mutu ekspor hasil perikanan
(3) Seksi Kemitraan Usaha Hasil Perikanan mempunyai tugas :
a. Pelaksanaan kebijakan investasi, sistem permodalan, dan pengembangan usaha hasil perikanan
b. Pelaksanaan kebijakan perizinan usaha pengolahan dan pemasaran Hasil Perikanan.
Paragraf 11

Bidang Program

Pasal 100

(1) Bidang Program dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program
Dinas, melaksanakan evaluasi dan pembuatan laporan serta pengolahan data dan statistik.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Program
fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan/program Dinas ;
b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data ;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas.
(3) Bidang Program, membawahi :
a. Seksi Perencanaan ;
b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan ;
c. Seksi Data dan Statistik.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Program.

Pasal 101

(1) Seksi Perencanaan mempunyai tugas merumuskan dan menyusun rencana/program kerja dinas.
(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil
pelaksanaan kegiatan Dinas :
(3) Seksi Data dan Statistik mempunyai tugas menghimpun, mengolah data dan statistik.

Bagian Ketujuh
Dinas Pertambangan dan Energi
Paragraf 1
Pasal 102

(1) Dinas Pertambangan dan Energi adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
pertambangan dan energi.
(2) Dinas Pertambangan dan Energi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas

Pasal 103

Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang
pertambangan dan energi berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang
diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

Paragraf 3
Fungsi
Pasal 104

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Pertambangan dan Energi
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis pertambangan dan energi ;
b. Pelaksanaan bimbingan, pembinaan dan mempersiapkan ijin usaha pertambangan dan energi ;
c. Pelaksanaan pengawasan terhadap usaha pertambangan dan energi serta pembinaan terhadap
pelaksanaan konservasi dan reklamasi ;
d. Penyelenggaraan penyelidikan dan pengelolaan sumber daya mineral dan energi serta air bawah
tanah ;
e. Penetapan dan penyelenggaraan serta pengawasan distribusi ketenagalistrikan yang tidak termasuk di
dalam grid nasional ;
f. Pelaksaaan penetapan dan pengawasan distribusi dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ;
g. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, peralatan dan
perlengkapan Dinas ;
h. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD).
Paragraph 4
Unsur-Unsur Organisasi

Pasal 105

Unsur-unsur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 106

(1) Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi terdiri dari :


a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Keuangan/Kepegawaian ;
2. Sub Bagian Penyusunan Program ;
3. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Geologi dan Air Tanah :


1. Seksi Pemetaan dan Penelitian Sumber Daya Geologi ;
2. Seksi Sumber Daya Mineral dan Batubara ;
3. Seksi Air Tanah.
b. Bidang Pertambangan Umum :
1. Seksi Bimbingan dan Pengawasan Pertambangan Umum ;
2. Seksi Konservasi dan Pengendalian Dampak Lingkungan Pertambangan ;
3. Seksi Pengusahaan Pertambangan.
c. Bidang Energi :
1. Seksi Pengembangan Energi ;
2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum ;
3. Seksi Pengusahaan dan Pengawasan Energi.
d. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi sebagaimana terlampir.
Paragraph 6
Kepala Dinas

Pasal 107

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas
Pertambangan dan Energi dalam melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang pengelolaan
pertambangan dan energi serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang pertambangan dan
energi ;
b. Penyusunan rencana dan program kerja dalam pelaksanaan tugasnya ;
c. Pelaksanaan pembinaan di bidang pengelolaan pertambangan ;
d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan rekomendasi pembangunan di bidang pertambangan dan
energi ;
e. Penyelenggaraan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pertambangan umum dan energi ;
f. Penyelenggaraan rekomendasi teknis ijin usaha pertambangan dan proses ijin usaha energi dan
air tanah ;
g. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua lembaga baik pemerintah maupun swasta
untuk kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
h. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
i. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai pertambangan dan energi kepada
Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
j. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan bidang
tugasnya ;
k. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Paragraf 7
Sekretariat

Pasal 108

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan
administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi :

a.Penyusunan rencana dan program kegiatan Dinas ;


b.Pelaksanaan rencana dan program kegiatan Dinas ;
c. Penyelenggaraan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum di lingkungan Dinas ;
d.Pelaksanaan serta penyusunan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi umum ;
e.Penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas ;
f. Pengevaluasian dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan Dinas ;
g.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Bagian Tata Usaha, membawahi :
a. Sub Bagian Umum :
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Program.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.
Pasal 109
(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kearsipan,
surat menyurat, rumah tangga Dinas, perlengkapan dan pengadaan, pendistribusian, inventarisasi
kantor dan administrasi kepegawaian serta ketatalaksanaan.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta mengelola administrasi keuangan dan administrasi
kepegawaian.
(3) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyusun program kegiatan dinas, pengolahan data statistik,
mengevaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan Dinas, baik rutin maupun pembangunan.
Paragraf 8
Bidang Geologi Dan Air Tanah

Pasal 110

(1) Bidang Geologi dan Air Tanah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pemetaan potensi
geologi dan inventarisasi sumber daya mineral, melaksanakan pelayanan pemberian ijin pengelolaan
air tanah, mengembangkan pengelolaan pengelolaan dan air tanah serta melaksanakan pembinaan,
pengawasan dan penertiban kegiatan pengusahaan dan pemanfaatan air tanah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Geologi dan
Air Tanah mempunyai fungsi :
a.Penyiapan bahan-bahan dalam rangka menyusun rencana tahunan di bidang tugasnya ;
b.Pengembangan sistem pengelolaan air tanah ;
c. Pelaksanaan pemberian rekomendasi teknis ijin usaha air tanah ;
d.Pelaksanaan pemetaan potensi geologi dan inventarisasi sumber daya mineral ;
e.Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penertiban kegiatan usaha dan pemanfaatan air tanah ;
f. Pemberian saran dan pertimbangan serta informasi kepada Kepala Dinas sebagai bahan dalam
rangka menetapkan kebijakan di bidang tugasnya ;
g.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Bidang Geologi dan Air Tanah, membawahi :
a. Seksi Pemetaan dan Penelitian Sumber Daya Geologi ;
b. Seksi Sumber Daya Mineral dan Batubara ;
c. Seksi Air Tanah.
d.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Geologi
dan Air Tanah.
Pasal 111
(1) Seksi Pemetaan dan Penelitian Sumber Daya Geologi mempunyai tugas melaksanakan pemetaan
potensi sumber daya geologi, penelitian dan pemetaan potensi gerakan tanah, pemetaan geologi tata
lingkungan untuk pengembangan wilayah dan menginventarisasi daerah rawan bencana geologi.
(2) Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melaksanakan pemetaan dan penelitian sumber daya
mineral dan batubara, membuat peta zonasi wilayah pertambangan, membuat data base potensi
sumber daya mineral dan batubara.
(3) Seksi Air Tanah mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan ijin air tanah serta mengelola
administrasi perijinan air tanah, ijin pengeboran (SIP), ijin pengambilan ait tanah (SIPA), ijin
penurapan (SIP) dan ijin pengambilan mata air (SIPMA), ijin juru bor (SIJB) air tanah, ijin perusahaan
pengeboran air tanah (SIPPAT), pengawasan kegiatan pemanfaatan air tanah, penelitian dan
pemetaan potensi air tanah, pengelolaan data dan potensi air tanah, pemantauan, pengendalian,
pengawasan dan pengelolaan serta konservasi air tanah.
Paragraf 9
Bidang Pertambangan Umum
Pasal 112

(1) Bidang Pertambangan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pemberian
rekomendasi teknis ijin usaha pertambangan umum, mengembangkan pengelolaan pertambangan
umum serta melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penertiban kegiatan pengusahaan
pertambangan umum serta melaksanakan pemberian ijin non inti, memberikan persetujuan dan
rekomendasi teknis kegiatan usaha pertambangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Bidang Pertambangan
Umum, mempunyai fungsi :
a.Penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rencana tahunan di bidang tugasnya ;
b.Pelaksanaan pelayanan jasa informasi pencadangan wilayah pertambangan ;
c. Pengembangan sistem pengelolaan pertambangan umum ;
d.Pelaksanaan pembinaan rekomendasi teknis ijin usaha pertambangan umum ;
e.Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan penertiban kegiatan usaha pertambangan umum ;
f. Pelaksanaan pemberian ijin non inti, ijin bekerja eksplorasi, ijin produksi atau tambang percobaan,
ijin pengiriman contoh (Bulk Sampling), ijin usaha jasa pertambangan, ijin juru ledak (Kartu Ijin
Meledakan) ;
g.Pelaksanaan pemberian rekomendasi penggunaan bahan peledak untuk kegiatan usaha
pertambangan, ijin tenaga kerja asing ;
h.Pengesahan Kepala/Wakil Kepala Teknik Tambang ;
i. Pemberian saran dan pertimbangan serta informasi kepala Kepala Dinas dalam rangka menetapkan
kebijakan di bidang tugasnya ;
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Bidang Pertambangan Umum, membawahi :
a. Seksi Bimbingan dan Pengawasan Pertambangan Umum ;
b. Seksi Konservasi dan Pengendalian Dampak Lingkungan Pertambangan ;
c. Seksi Pengusahaan Pertambangan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pertambangan Umum.

Pasal 113
(1) Seksi Bimbingan dan Pengawasan Pertambangan Umum mempunyai tugas melaksanakan pelatihan
dan bimbingan umum, pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan serta
lingkungan hidup pertambangan, mengevaluasi laporan kegiatan usaha pertambangan umum,
penertiban kegiatan usaha pertambangan tanpa ijin, memproses ijin bekerja eksplorasi, mengevaluasi
laporan triwulan dan tahunan, laporan ekplorasi, laporan studi kelayakan serta evaluasi dan
pengawasan penutupan dan panca tambang.
(2) Seksi Konservasi dan Pengendalian Dampak Lingkungan Pertambangan mempunyai tugas
melaksanakan konservasi bahan galian tambang, peningkatan nilai tambah dan efisiensi pemanfaatan
bahan galian, melaksanakan evaluasi kerangka acuan AMDAL, RKL dan RPL serta UKL dan UPL
kegiatan usaha pertambangan, pemantauan dan pengawasan dampak lingkungan kegiatan usaha
pertambangan, pencatatan dan pengawasan produksi bahan galian pertambangan, mengevaluasi
jaminan kesungguhan, pemantauan dan pengawasan reklamasi lahan bekas tambang serta
mengevaluasi dan pengawasan penutupan dan pasca tambang, pencairan jaminan kesungguhan.
(3) Seksi Pengusahaan Pertambangan mempunyai tugas melaksanakan pemberian rekomendasi teknis
ijin usaha pertambangan umum, menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis serta administrasi
perijinan pertambangan umum serta pengelolaan unit informasi pencadangan wilayah pertambangan,
melaksanakan pemberian ijin usaha jasa pertambangan.

Paragraf 10
Bidang Energi
Pasal 114

(1) Bidang Energi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengembangan bidang energi,
menginventarisasi potensi energi, pelayanan perijinan kegiatan usaha jasa penunjang minyak dan gas
serta ketenagalistrikan, pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha jasa penunjang minyak dan gas
serta ketenagalistrikan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Bidang Energi mempunyai
fungsi :
a. Penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rencana tahunan di bidang tugasnya ;
b. Pelaksanaan pelayanan pemberian ijin dan rekomendasi kegiatan usaha jasa penunjang minyak
dan gas serta ketenagalistrikan ;
c. Pengembangan pembangunan energi ketenagalistrikan perkotaan dan pedesaan ;
d. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha jasa penunjang minyak dan gas serta
ketenagalistrikan ;
e. Pelaksanaan monitoring penyediaan, penyaluran dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),
menginventarisasi potensi energi yang terbarukan atau yang tidak terbarukan ;
f. Pemberian saran dan pertimbangan serta informasi kepada Kepala Dinas sebagai bahan dalam
rangka menetapkan kebijakan di bidang tugasnya ;
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Bidang Energi, membawahi :
a. Seksi Pengembangan Energi ;
b. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU) ;
c. Seksi Pengusahaan dan Pengawasan Energi.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Energi.
Pasal 115
(1) Seksi Pengembangan Energi mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi potensi energi,
inventarisasi data kebutuhan energi, melaksanakan kegiatan pengembangan energi dan
pembangunan jaringan listrik pedesaan/kota.
(2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU) mempunyai tugas
melaksanakan inventarisasi kebutuhan penerangan serta pembangunan dan pemeliharaan
penerangan jalan umum.
(3) Seksi Pengusahaan dan Pengawasan Energi mempunyai tugas merekomendasi perijinan usaha
ketenagalistrikan, jasa penunjang minyak dan gas, penyaluran dan harga bahan bakar minyak serta
melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha ketenaga listrikan, jasa penunjang
minyak dan gas.

Bagian kedelapan

Dinas perhubungan

Paragraf 1
Kedudukan

Pasal 116

(1) Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang perhubungan.
(2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas
Pasal 117
Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan
berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah
Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 118

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Perhubungan mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan, pemberian perijinan sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati ;
b. Koordinasi, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perhubungan
darat, perhubungan laut dan perkeretaapian ;
c. Pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Bupati ;
d. Penyelenggaraan pelayanan teknis administratif ketatausahaan yang meliputi urusan penyusunan
program, urusan keuangan, kepegawaian dan umum;
e. Pembinaan terhadap Uinit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Paragraf 4
Unsur-Unsur Organisasi

Pasal 119

Unsur-unsur Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 120

(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :


a.Kepala Dinas.
b.Sekretariat :
1. Sub Bagian Program ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Umum.
c. Bidang Angkutan Darat , Laut dan Udara :
1. Seksi Angkutan ;
2. Seksi Lalu Lintas ;
3. Seksi Komunikasi dan Informatika.

d.Bidang Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Teminal dan Parkir :


1. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB ) ;
2. Seksi Terminal ;
3. Seksi Parkir.
e.Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana terlampir.
Paragraf 6
Kepala Dinas

Pasal 121

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang perhubungan serta tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang perhubungan ;
b. Pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas di bidang
perhubungan darat, perhubungan laut dan perkeretaapian ;
c. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
d. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi baik pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
e. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
f. Pembinaan dan peningkatan kerja sama dengan mitra kerja dibidang perhubungan ;
g. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
h. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai perhubungan kepada Bupati sebagai
bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
i. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan bidang
tugasnya ;
j. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Paragraph 7
Sekretariat
Pasal 122

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan
administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi :
a.Penyelenggaraan administrasi umum di lingkungan Dinas ;
b.Pelaksanaan proses administrasi dan koordinasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-
undangan di bidang perhubungan ;
c. Pelaksanaan administrasi keuangan, kepegawaian, Umum, perlengkapan dan kerumahtanggaan ;
d.Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(3) Sekretariat, membawahi :
a.Sub Bagian Program ;
b.Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Umum.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 123
(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dn pengolahan data serta
menyusun rencana dan program kerja Dinas.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan.
(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, administrasi umum, kearsipan, surat menyurat, rumah tangga dinas, perlengkapan
dan pengadaan, pendistribusian dan inventarisasi kantor pengumpulan dan pengolahan data serta
menyusun rencana dan program kerja Dinas.
Paragraf 8
Bidang Perhubungan Darat, Laut Dan Udara

Pasal 124

(1) Bidang Angkutan Darat, Laut dan Udara dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana perhubungan serta
penyelenggaraan manajemen lalu lintas angkutan darat, laut dan udara.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Angkutan
Darat, Laut dan Udara mempunyai fungsi :
a. Perencanaan dan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas angkutan darat, laut dan
udara ;
b. Perencanaan dan penyelenggaraan kebutuhan sarana dan prasarana laulintas angkutan darat,
laut dan udara ;
c. Pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas angkutan darat, laut dan
udara serta manajemen sarana dan prasarana ;
d. Perencanaan program keselamatan lalu lintas angkutan darat, laut dan udara ;
e. Pengendalian pelaksanaan manajemen lalu lintas angkutan darat, laut dan udara ;
f. Pelaksanaan pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana perhubungan yang diperlukan
;
g. Pelaksanaan pemberian perijinan dibidang angkutan darat, laut dan udara ;
h. Perencanaan dan pelaksanaan di bidang Pos dan Telekomunikasi ;
i. Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana komunikasi dan diseminasi informasi.
(3) Bidang Perhubungan Darat , Laut dan Udara membawahi :
a.Seksi Angkutan ;
b.Seksi Lalu Lintas ;
c. Seksi Komunikasi dan Informatika
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Perhubungan Darat, Laut dan Udara.
Pasal 125
(1) Seksi Angkutan mempunyai tugas menyusun jaringan trayek angkutan darat, melayani perijinan
trayek serta bongkar muat barang.
(2) Seksi Lalu Lintas mempunyai tugas mengelola kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan lalu lintas
darat, laut dan udara.
(3) Sub BIdang Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas mengelola kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan Pos dan Telekomunikasi, sarana dan prasarana komunikasi serta diseminasi
informatika.
Paragraf 9
Bidang Pengujian Kendaraan Bermotor, Terminal Dan Parkir
Pasal 126

(1) Bidang Pengujian Kendaraan Bermotor, Terminal dan Parkir dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai
tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan

serta mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelayanan pengujian kendaraan bermotor, keterminalan dan


perparkiran.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pengujian
Kendaraan Bermotor, Terminal dan Parkir mempunyai fungsi :
a. Perencanaan program dan kegiatan pengujian kendaraan bermotor, keterminalan dan perparkiran
;
b. Perencanaan kebutuhan dan pelaksanaan penyediaan dan pengadaan sarana dan prasarana
pengujian, keterminalan dan perparkiran ;
c. Pelaksanaan pengelolaan keterminalan dan perparkiran yang mencakup pemungutan retribusinya
;
d. Pendataan dan penginventarisasian kegiatan usaha jasa perbengkelan umum maupun khusus
perkaroserian serta pemberian izin usahanya ;
e. Pelaksanaan pelayanan pengujian kendaraan bermotor ;
f. Pembinaan terhadap usaha jasa perbengkelan serta pendidikan dan latihan mengemudi ;
g. Penetapan dan pengesahan lokasi-lokasi fasilitas perparkiran umum tepi jalan di wilayah
Kabupaten.
(3) Bidang Pengujian Kendaraan Bermotor, Teminal dan Perparkiran, membawahi :
a. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor ;
b. Seksi Terminal ;
c. Seksi Parkir.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pengujian Kendaraan Bermotor, Terminal dan Parkir.
Pasal 127
(1) Seksi Pengujian Kendaran Bermotor mempunyai tugas melaksanakan pengujian teknis kendaraan
bermotor dan pembinaan perbengkelan.
(2) Seksi Terminal mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keterminalan.
(3) Seksi Parkir mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengendalian perparkiran.

Bagian Kesembilan
Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 128
(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Paragraf 2
Tugas
Pasal 129
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan
Otonomi Daerah di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta melaksanakan tugas pembantuan
yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 130

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati ;
b. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program di bidang pembinaan dan bimbingan teknis
kependudukan dan pencatatan sipil ;
c. Pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan penyuluhan kependudukan dan Catatan Sipil ;
d. Pelaksanaan koordinasi antar Instansi dan lembaga terkait, dalam penyelenggaraan kependudukan dan
pencatatan sipil ;
e. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian,
peralatan dan perlengkapan Dinas ;
f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Paragraf 4
Unsur Organisasi
Pasal 131
Unsur-unsur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :

a. Pimpinan adalah Kepala Dinas


b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris.

c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 132

(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Program ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Umum.
c. Bidang Pendaftaran Penduduk :
1. Seksi Pencatatan Biodata Penduduk & Pelaporan Peristiwa Kependudukan ;
2. Seksi Penerbitan Kartu Indentitas Kependudukan ;
3. Seksi Pendataan Rentan Administrasi Kependudukan.

d. Bidang Pencatatan Sipil :


1. Seksi Pencatatan dan Registrasi ;
2. Seksi Penerbitan Akta ;
3. Seksi Dokumen & Pelaporan Akta Pencatatan Sipil.
e. Bidang Pengolahan Data dan Perencanaan Kependudukan :
1. Seksi Perekaman dan Pengolahan Data Kependudukan ;
2. Seksi Perencanaan dan Perkembangan Kependudukan ;
3. Seksi Advokasi, Sosialisasi, Supervisi & Evaluasi Informasi Administrasi Kependudukan.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 133

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil serta tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil ;
b. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil ;
c. Penyusunan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
d. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi baik pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
e. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan DInas ;
f. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan DInas ;
g. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai Keluarga Berencana dan Kependudukan
kepada Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
h. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 134

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program atau rencana
kegiatan Dinas, pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) Pasal ini, Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan Dinas
b. Penyelenggaraan administrasi umum di lingkungan Dinas
c. Pelaksanaan serta menyusun pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi umum
d. Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum
e. Penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala DInas sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Program
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum.

(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris

Pasal 135

(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas menyusun program kegiatan Dinas, pengelolaan data statistik,
mengevaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan Dinas.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka menyusun Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan.
(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, umum, kearsipan, surat menyurat, rumah tangga Dinas, perlengkapan dan
pengadaan, pendistribusian serta inventaris kantor.

Paragraf 8
Bidang Pendaftaran Penduduk
Pasal 136
(1) Bidang Pendaftaran Penduduk dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas di bidang kependudukan bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pendaftaran
Penduduk mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pencatatan biodata penduduk dan pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan
;
b. Pelaksanaan penerbitan Kartu Identitas Kependudukan (KTP, KK dan surat keterangan
kependudukan)
c. Pelaksanaan pendataan rentan administrasi kependudukan.
(3) Bidang Pendaftaran Penduduk, membawahi :
a. Seksi Pencatatan Biodata Penduduk & Pelaporan Peristiwa Kependudukan ;
b. Seksi Penerbitan Kartu Identitas Kependudukan ;
c. Seksi Pendataan Rentan Administrasi Kependudukan.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pendaftaran
Kependudukan.

Pasal 137

(1) Seksi Pencatatan Biodata Penduduk dan Pelaporan Peristiwa Kependudukan mempunyai tugas
melaksanakan pencatatan biodata penduduk dan pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan
(pindah, datang, perubahan alamat serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap).
(2) Seksi Penerbitan Kartu Identitas Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan penerbitan Kartu
Identitas Kependudukan (KTP, KK dan Surat Keterangan Kependudukan) bagi Warga Negara Indonesia
dan Warga Negara Asing
(3) Seksi Pendataan Rentan Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pendataan
rentan administrasi kependudukan bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing.

Paragraf 9
Bidang Pencatatan Sipil
Pasal 138

(1) Bidang Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang
pencatatan sipil.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pencatatan
Sipil mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian ;
b. Pelaksanaan pencatatan pengangkatan, pengakuan dan pengesahan anak ;
c. Pelaksanaan pencatatan perubahan, pembatalan nama dan status kewarganegaraan.
(3) Bidang Pencatatan Sipil, membawahi :

a. Seksi Pencatatan dan Registrasi ;


b. Seksi Penerbitan Akta ;
c. Seksi Dokumen & Pelaporan Akta Pencatatan Sipil.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pencatatan Sipil.

Pasal 139
(1) Seksi Pencatatan dan Registrasi mempunyai tugas melaksanakan pencatatan dan registrasi akta-akta
pencatatan sipil.
(2) Seksi Penerbitan Akta mempunyai tugas melaksanakan penerbitan akta-akta pencatatan sipil.
(3) Seksi Dokumen dan Pelaporan Akta Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan
pendokumentasian dan pelaporan akta-akta pencatatan sipil.

Paragraf 10
Bidang Pengolahan Data Dan Perencanaan Kependudukan
Pasal 140

(1) Bidang Pengolahan Data dan Perencanaan Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala bidang yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang Pengolahan Data dan Perencanaan Kependudukan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pengolahan
Data dan Perencanaan Kependudukan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perekaman, pengolahan dan penyajian data kependudukan ;
b. Pelaksanaan pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang kependudukan ;
c. Pelaksanaan pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan administrasi kependudukan ;
d. Pelaksanaan advokasi, supervisi dan evaluasi informasi kependudukan.
(3) Bidang Pengolahan Data dan Perencanaan Kependudukan membawahi :
a. Seksi Perekaman dan Pengolahan Data Kependudukan ;
b. Seksi Perencanaan dan Perkembangan Kependudukan ;
c. Seksi Advokasi, Sosialisasi, Supervisi dan Evaluasi Informasi Kependudukan.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengolahan Data dan
Perencanaan Kependudukan.

Pasal 141

(1) Seksi Perekaman dan Pengolahan Data Kependudukan mempunyai tugas merekam, mengolah,
pemutahiran data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
(2) Seksi Perencanaan dan Perkembangan Kependudukan mempunyai tugas menyusun, merencanakan,
menuangkan dan menyajikan informasi administarsi kependudukan dalam statistik dan laporan
kependudukan.
(3) Seksi Advokasi, Sosialisasi, Supervisi dan Evaluasi Informasi Kependudukan mempunyai tugas
melaksanakan advokasi, sosialisasi, supervisi dan evaluasi informasi administrasi kependudukan.

Bagian Kesepuluh
Dinas Bina Marga
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 142

(1) Dinas Bina Marga adalah unsur Pelaksana Pemerintah Daerah di bidang kebinamargaan.
(2) Dinas Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas
Pasal 143

Dinas Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang kebinamargaan
berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah
Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 144

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Bina Marga mempunyai fungsi
:
b. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang pekerjaan umum yang meliputi jalan dan jembatan ;
c. Pelaksanaan program perencanaan, pengawasan, pengendalian, rehabilitasi peningkatan dan
pengembangan operasi, pemeliharaan dan pembangunan bidang jalan dan jembatan ;
d. Pengelolaan perijinan, rekomendasi teknis, pengamanan dan pemantauan jalan, dan jembatan ;
e. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, kepegawaian dan peningkatan kapabilitas
karyawan yang profesional (pendidikan dan pelatihan) serta peralatan dan perlengkapan kantor dan
keuangan ;
f. Pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat berat ;
g. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Paragraf 4

Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 145

Unsur-unsur Organisasi Dinas Bina Marga terdiri dari :

a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;


b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 5

Susunan Organisasi
Pasal 146

(1) Susunan Organisasi Dinas Bina Marga terdiri dari :


a.Kepala Dinas.
b.Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pemeliharaan :

1. Seksi Pemeliharaan Jalan ;


2. Seksi Pemeliharaan Jembatan ;
3. Seksi Administrasi Teknik Pemeliharaan.
d.Bidang Pembangunan :
1. Seksi Pembangunan Jalan ;
2. Seksi Pembangunan Jembatan ;
3. Seksi Administrasi Teknik Pembangunan.
e.Bidang Perencanaan dan Evaluasi :
1. Seksi Perencanaan Jalan ;
2. Seksi Perencanaan Jembatan ;
3. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ;
g.Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Bina Marga sebagaimana terlampir.
Pasal 6
Kepala Dinas
Pasal 147
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga Daerah di bidang kebinamargaan serta tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang kebinamargaan yang meliputi jalan dan jembatan
;
b. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang kebinamargaan ;
c. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
d. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan semua instansi baik Pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
e. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
f. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugasnya ;
g. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
h. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai Pekerjaan umum kepada Bupati sebagai
bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
i. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai bidang tugasnya ;
j. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 148

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian,
keuangan, peralatan dan perbekalan serta umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan proses administrasi dan koordinasi kegiatan di bidang ke bina margaan ;


b. Melaksanakan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, keuangan,
kerumahtanggaan, peralatan dan perbekalan ;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Keuangan.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.
Pasal 149
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
administrasi umum, kearsipan, surat menyurat, rumah tangga Dinas perlengkapan, pengadaan,
pendistribusian, inventarisasi kantor dan kendaraan dinas.
(2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
dan ketatalaksanaan.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan.

Paragraf 8

Bidang Pemeliharaan
Pasal 150
(1) Bidang Pemeliharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas
Dinas di bidang kebinamargaan yang meliputi pemeliharaan rutin/berkala jalan dan jembatan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pemeliharaan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perumusan petunjuk teknis pengujian dan pengawasan pemeliharaan jalan/jembatan
;
b. Pelaksanakan kebijakan operasional dan teknis fungsional pemeliharaan jalan/jembatan ;
c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemeliharaan
jalan/jembatan ;
(3) Bidang Pemeliharaan, membawahi :
a. Seksi Pemeliharaan Jalan ;
b. Seksi Pemeliharaan Jembatan ;
c. Seksi Administarsi Teknis Pemeliharaan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pemeliharaan.
Pasal 151

(1) Seksi Pemeliharaan Jalan mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
pemeliharaan jalan Kabupaten/Desa dan jalan Kota.

(2) Seksi Pemeliharaan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
pemeliharaan jembatan.

(3) Seksi Administrasi Teknik Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan dan menyusun kegiatan di
bidanfg pemeliharaan.
Paragraf 9
Bidang Pembangunan
Pasal 152

(1) Bidang Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas
Dinas di bidang kebinamargaan yang meliputi pengendalian peningkatan dan pembangunan
jalan/jembatan Kabupaten/Desa dan jalan Kota.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Pembangunan mempunyai fungsi :
a. Perumusan petunjuk teknis pengendalian operasional peningkatan dan pembangunan
jalan/jembatan Kabupaten/Desa dan jalan Kota ;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kebinamargaan, pengendalian operasional, peningkatan dan
pembangunan jalan/jembatan Kabupaten/Desa dan jalan Kota ;
c. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang kebinamargaan.
(3) Bidang Pembangunan, membawahi :
a. Seksi Pembangunan Jalan ;
b. Seksi Pembangunan Jembatan ;
c. Seksi Administrasi Teknik Pembangunan.

(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pembangunan.
Pasal 153
(1) Seksi Pembangunan Jalan mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
pembangunan Jalan Kabupaten/Desa dan jalan Kota.
(2) Seksi Pembangunan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
pembangunan Jembatan di Kabupaten/Desa dan di Kota..
(3) Seksi Adminstrasi Teknik Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan serta mengendalikan
kegiatan pembangunan jalan/jembatan Kabupaten/desa dan kota.
Paragraf 10
Bidang Perencanaan Dan Evaluasi
Pasal 154

(1) Bidang Perencanaan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan rencana program, pengolahan data dan statistik, melaksanakan evaluasi dan
penyusunan laporan hasil kegiatan Dinas.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Perencanaan
dan Evaluasi mempunyai fungsi :

a. Penyiapan dan penyusunan rencana program Dinas ;


b. Pemantauan, pengendalian dan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas ;
c. Pelaksanaan koordinasi program perencanaan dan pelaksanaan kegiatan teknis Dinas ;
d. Pengevaluasian dan Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan Dinas.

(3) Bidang Perencanaan dan Evaluasi, membawahi :

a. Seksi Perencanaan Jalan ;


b. Seksi Perencanaan Jembatan ;
c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Program dan
Perencanaan.
Pasal 155
(1) Seksi Perencanaan Jalan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan
penyiapan data dalam rangka menyusun perencanaan teknis Jalan.
(2) Seksi Perencanaan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan
penyiapan data dalam rangka menyusun perencanaan teknis jembatan.
(3) Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pengendalian serta monitoring
pelaksanaan program Dinas, mengevaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan Dinas.

Bagian Kesebelas

Dinas Cipta Karya

Paragraf 1

Kedudukan

Pasal 156

(1) Dinas Cipta Karya adalah unsur Pelaksana Pemerintah Daerah di bidang keciptakaryaan.
(2) Dinas Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas
Pasal 157

Dinas Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang keciptakaryaan
berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah
Daerah.

Paragraf 3
Fungsi

Pasal 158

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Cipta Karya mempunyai
fungsi :
a. Pengaturan, Pembinaan, Pembangunan dan pengawasan pada Bidang Bangunan Gedung dan
Lingkungan, Drainase, Perkotaan dan Perdesaan ;
b. Pengaturan, Pemberdayaan dan Pengawasan pada Bidang Jasa Konstruksi ;
c. Pengaturan, Pembangunan dan Pengawasan pada Bidang Permukiman;
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Pasal 4
Unsur-Unsur Organisasi

Pasal 159

Unsur-unsur Organisasi Dinas Cipta Karya terdiri dari :

a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;


b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD) dan Kelompok
Jabatan Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 160

(1) Susunan Organisasi Dinas Cipta Karya terdiri dari :


a.Kepala Dinas.
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Kepegawaian ;
3. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Tata Bangunan ;
1. Seksi Tata Ruang dan Jasa Konstruksi ;
2. Seksi Bangunan Gedung ;
3. Seksi Data dan Penelitian.

d. Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Perkotaan & Perdesaan;


1. Seksi Jalan Lingkungan ;
2. Seksi Air Bersih, Sanitasi dan Drainase;
3. Seksi Perumahan dan Permukiman.

e.Bidang Program dan Perencanaan

1. Seksi Program dan Anggaran;


2. Seksi Pengendalian dan Evaluasi ;
3. Seksi Perencanaan Teknis.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ;


g.Kelompok Jabatan Fungsional.
(3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Cipta Karya sebagaimana terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 161

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah
Daerah di Bidang Kecipta-karyaan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengaturan, pembinaan, pemberdayaan dan pembangunan serta pengawasan pada bidang-
bidang kecipta-karyaan yang meliputi bangunan gedung dan rumah Negara yang menjadi asset
pemerintah daerah, Jasa Konstruksi, Drainase, Prasarana dan Sarana Perkotaan dan Perdesaan
yang meliputi jalan lingkungan, air bersih dan sanitasi, serta Kawasan Permukiman yang meliputi
Kawasan Siap Bangun (KASIBA) atau Lingkungan Siap Bangun (LISIBA), Permukiman
Kumuh/Nelayan dan Pembangunan Kawasan.
b. Penyusunan program dan perencanaan serta perumusan kebijakan di bidang kecipta-karyaan ;
c. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan semua instansi baik Pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
e. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugasnya ;
f. Pembinaan dan peningkatan kapasitas teknik dan manajemen dalam meningkatkan kemampuan
berprestasi para pegawai ;
g. Pelaksanaan pembinaan kepada dunia usaha di bidang jasa konstruksi dan konsultasi ;
h. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai Pekerjaan kecipta-karyaan kepada
Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
i. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 162

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian,
keuangan, peralatan dan perbekalan serta umum.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan proses administrasi dan koordinasi kegiatan di bidang kecipta-karyaan ;
b. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, keuangan,
kerumahtanggaan, peralatan dan perbekalan ;
c. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(3) Sekretariat, membawahi :

a. Sub Bagian Umum ;


b. Sub Bagian Kepegawaian ;
c. Sub Bagian Keuangan.

(4) Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris.

Pasal 163
(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi umum,
kearsipan, surat menyurat, rumah tangga Dinas, perlengkapan kantor, pengadaan, pendistribusian
dan operasional kendaraan dinas.
(2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
dan ketatalaksanaan.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi
pembukuan Keuangan, pengelolaan dan penatausahaan keuangan.
Paragraf 8
Bidang Tata Bangunan
Pasal 164

(1) Bidang Tata Bangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas
Dinas di Bidang Penataan Bangunan Gedung yang meliputi tata ruang dan perijinan, penyelenggaraan
bangunan gedung pemerintah dan pendataan bangunan gedung.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Tata
Bangunan mempunyai fungsi :
a. Penerapan kebijakan dan strategi mengenai bangunan gedung ;
b. Pelaksanaan rekomendasi teknis perijinan bangunan (IMB) ;
c. Penetapan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung permanent, semi
permanent dan darurat ;
d. Pemberdayaan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung ;
e. Pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah Negara yang menjadi asset
pemerintah;
f. Penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang
berskala local ;
g. Pengawasan terhadap pelaksanaan perundang-undangan pedoman dan standar teknis dalam
penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungannya ;
h. Pelaksanaan bantuan teknis pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan
keciptakaryaan, renovasi, pemeriksaan keamanan dan keselamatan bangunan gedung
pemerintah dan bangunan umum ;
i. Pelaksanaan Pembinaan Jasa Konstruksi ;
j. Pengembangan Sumber Daya Manusia bidang Jasa Konstruksi ;
k. Pelaksanaan rekomendasi penerbitan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi ;
l. Pelaksanaan pengawasan penertiban, pendataan, inventarisasi, pengaturan pemanfaatan
bangunan gedung negara dan rumah dinas ;
m. Penetapan Rencana Detail Tata Ruang dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ;

(3) Bidang Tata Bangunan, membawahi :


a. Seksi Tata Ruang dan Jasa Konstruksi ;
b. Seksi Bangunan Gedung ;
c. Seksi Data dan Penelitian.

(4) Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Tata Bangunan.

Pasal 165
(1) Seksi Tata Ruang dan Jasa Konstruksi mempunyai tugas melaksana-kan kebijakan dalam hal
penyusunan perencanaan tata bangunan dan detail tata ruang, mengatur pemberian rekomendasi
teknis perijinan Bangunan (IMB) dan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), melaksanakan
pembinaan dan keterampilan keakhlian di Bidang jasa Konstruksi, menertibkan pembangunan
pemanfaatan dan pembongkaran bangunan gedung serta mengawasi dan menjaga pelestarian
bangunan gedung dan lingkungannya yang dilindungi dan dilestarikan.
(2) Seksi Bangunan Gedung mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dalam hal mengkoordinasikan
penanganan kegiatan bangunan Gedung, mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan
dan pedoman serta standar teknis dalam penyelenggaraan bangunan gedung, membina masyarakat
dan dunia usaha dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

(3) Seksi Data dan Penelitian mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dalam hal merancang
kebutuhan informasi data bangunan pemerintah yang diperlukan, mengatur pelaksanaan pendataan
bangunan gedung, menghitung ulang volume bangunan secara detail dan mengestimasi biaya
konstruksi serta pelaksanaan kegiatan pengujian bahan.

Paragraf 9
Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Perkotaan Perdesaan
Pasal 166

(1) Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Perkotaan dan Perdesaan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta
mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas Dinas di bidang kecipta-karyaan yang meliputi
Penyediaan Jalan Lingkungan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase serta perumahan dan
permukiman.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PLP) Perkotaan dan Perdesaan, mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan dan pengawasan Pembangunan Jalan Lingkungan perkotaan dan perdesaan ;
b. Pelaksanaan dan pengawasan penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase di perkotaan dan
perdesaan ;
c. Pengembangan kelembagaan dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan pengelolaan air baku dan
air bersih permukiman ;
d. Pembinaan Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan program pembangunan sarana
penyehatan lingkungan dan air baku/air bersih ;

e. Membangun operasional system drainase dan penanggulangan banjir di wilayah kabupaten ;


f. Menyusun rencana induk prasarana dan sarana drainase skala kabupaten ;
g. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan perkotaan dan perdesaan,
permukiman Kasiba/Lisiba, permukiman kumuh/Nelayan dan pembangunan kawasan permukiman
;
h. Menyelenggarakan penanganan kawasan kumuh perkotaan ;
i. Mengelola peremajaan/perbaikan permukiman kumuh/nelayan dengan Rumah Susun Sewa ;
(3) Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan membawahi :

a. Seksi Jalan Lingkungan ;


b. Seksi Air Bersih, Sanitasi dan Drainase ;
c. Seksi Perumahan dan Permukiman.

(5) Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penyehatan
Lingkungan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan.
Pasal 167

(1) Seksi Jalan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembangunan, pemeliharaan dan
peningkatan serta pengawasan teknis penanganan jalan lingkungan diperkotaan dan perdesaan ;

(2) Seksi Air Bersih, Sanitasi dan Drainase mempunyai tugas melaksanakan kebijakan penyediaan air
bersih melalui pembangunan dan operasional pengelolaannya, penyediaan sanitasi, pembangunan
dan pemeliharaan drainase serta pengawasan teknisnya ;
(3) Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas mengawasi dan melaksanakan pembangunan
permukiman Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun, permukiman kumuh/nelayan dan
pembangunan kawasan permukiman serta penanganan kawasan kumuh perkotaan.

Paragraf 10
Bidang Program Dan Perencanaan
Pasal 168

(1) Bidang Bina Program dan Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyiapkan dan
menyusun program Dinas dan dokumen Anggaran, menyiapkan dokumen perencanaan teknis dan
mengendalikan serta mengevaluasi kegiatan dinas.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Program dan
Perencanaan, mempunyai fungsi :

a. Penyiapan Program seluruh kegiatan pada Dinas Cipta Karya mengacu kepada Rencana
Strategis Dinas dan Rencana Strategis Daerah serta penjaringan aspirasi masyarakat ;
b. Penyiapan Dokumen Anggaran dan Dokumen Perencanaan seluruh kegiatan Dinas Cipta Karya ;
c. Pengendalian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
(NSPK) dan Evaluasi hasil kegiatan;

(3) Bidang Program dan Perencanaan membawahi :

a. Seksi Program dan Anggaran ;


b. Seksi Pengendalian dan Evaluasi ;
c. Seksi Perencanaan Teknis .

(4). Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Program dan
Perencanaan.
Pasal 169
(1) Seksi Program dan Anggaran mempunyai tugas menyusun Program Dinas dan mempersiapkan
Dokumen Rencana Startegis (RENSTRA) Dinas, Rencana Kerja (RENJA) Dinas, melaksanakan
pengumpulan, pengolahan dan penyiapan dokumen Anggaran, mempersiapkan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas.
(2) Seksi Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas menyelenggara-kan pemantauan dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan Dinas, mengevaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan
kegiatan Dinas ;

(3) Seksi Perencanaan Teknis mempunyai tugas melaksanakan survey lapangan, pengukuran, pemetaan,
gambar desain teknis, menyusun spesifikasi teknis, mempersiapkan harga satuan material dan analisa
harga satuan pekerjaan serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan.

Bagian Keduabalas

Dinas Sumber Daya Air

Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 170
(1) Dinas Sumber Daya Air adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang sumber daya air.
(2) Dinas Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggng
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 171
Dinas Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang sumber
daya air berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada
Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 172
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Sumber Daya Air mempunyai
fungsi :
1. Perumusan Kebijakan Pola dan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Tingkat Kabupaten dan
Wilayah Sungai dalam Kabupaten.
2. Perumusan Kebijakan Kelembagaan Pengelolaan Sumber Daya Air Tingkat Kabupaten.
3. Pengelolaan Perijinan Penatagunaan, Pengamanan dan Pelestarian Sumber Daya Air Tingkat
Kabupaten dan Wikayah Sungai Dalam Kabupaten.
4. Pelaksanaan Pembangunan dan Pengelolaan (Perencanaan, Pembangunan, dan Operasi dan
Pemeliharaan) Sumber Daya Air Tingkat Kabupaten.
5. Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan Sumber Daya Air.
6. Pengelolaan Administrasi Umum meliputi Ketatalaksanaan, Kepegawaian dan Peningkatan Kafabilitas
Karyawan yang Profesional (Pendidikan dan Pelatihan) serta Peralatan dan Perlengkapan Kantor dan
Keuangan.
7. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD).
Paragraf 4
Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 173
Unsur-unsur Organisasi Dinas Sumber Daya Air terdiri dari :
1. Pimpinan adalah Kepala Dinas;
2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris;
3. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 174
(1) Susunan Organisasi Dinas Sumber Daya Air terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Sungai dan Danau :
1. Seksi Pengembagan dan Konservasi.
2. Seksi Pengamanan dan Pengendalian Banjir.
3. Seksi Bina Manfaat.
d. Bidang Irigasi :
1. Seksi Pengembangan dan Rehabilitasi
2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan.
3. Seksi Tata Guna Air dan JITUT.
e. Bidang Program dan Perencanaan :
1. Seksi perizinan dan Pengolahan Data.
2. Seksi Perencanaan.
3. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
f. Unit Pelaksana Teknis (UPTD).
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Sumber Daya Air sebagaimana terlampir.
Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 175
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang Sumber Daya Air serta tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang pekerjaan umum yang meliputi Sumber Daya Air ;
b. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang Sumber Daya Air.
c. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
d. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan semua instansi baik Pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas dibawah koordinasi Bupati ;
e. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
f. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugasnya;
g. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas;
h. Pelaksanaan pembinaan kepada dunia usaha di bidang jasa konstruksi dan konsultasi.
i. Pemberian informasi saran dan pertimbangan mengenai sumber daya air kepada Bupati sebagai
bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan;
j. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Paragraf 7

Sekretariat

Pasal 176
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian,
keuangan, peralatan dan perbekalan serta umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud apada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan proses administrasi dan koordinasi kegiatan di bidang Sumber Daya Air;
b. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, keuangan,
kerumahtanggaan, peralatan dan perbekalan;
c. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 177
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi
kepegawaia dan ketatalaksanaan dan pengelolaan urusan administrasi umum, kearsipan, surat
menyurat, rumah tangga dinas, perlengkapan, pengadaan, pendistribusian dan inventarisasi kantor
serta kendaraan dinas.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaa administrasi keuangan.

Paragraf 8
Bidang Sungai Dan Danau
pasal 178
(1) Bidang Sungai dan Danau dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian tugas Dinas di bidang Sumber Daya Air yang meliputi Konservasi, Pendayagunaan dan
Pengamanan Sungai dan Danau serta pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan
sungai dan danau.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Sungai dan
Danau mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan pembentukan wadah koordinasi sumber daya air tingkat kabupaten.
b. Melaksanakan perumusan petunjuk teknis pelaksanaan dan pengendalian, penjagaan kualitas,
konservasi, pengamanan dan pengendalian banjir dan pendayagunaan sungai dan danau/situ.
c. Melaksanakan penjagaan terhadap efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan
pengelolaan sungai dan danau.
d. Melaksanakan koservasi, pengendalian daya rusak, dan pendayagunaan serta O & P dan
rehabilitasi sungai dan danau.
e. Melaksanakan pemberdayaan kepada pemilik kepentingan dalam pengelolaan sungai dan danau.
(3) Bidang Sungai dan Danau membawahi :
a. Seksi Pengembangan dan Konservasi.
b. Seksi Pengamanan dan Pengendalian Banjir.
c. Seksi Bina Manfaat.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Sungai
dan Danau.

Pasal 179
(1) Seksi Pengembangan dan Konservasi mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
pembangunan bendung multiguna, bendung konsolidasi, penghijauan pada daerah aliran sungai dan
danau/situ serta pengendalian pencemaran pada sungai, danau/situ dan menetapkan, mengelola
kawasan lindung sumber air, serta kegiatan konservasi lainnya.
(2) Seksi Pengamanan dan Pengendalian Banjir mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan
kegiatan pembangunan bendung pengendali banjir, pembangunan/rehabilitasi tanggul,
pembangunan/rehabilitasi pengaman tebing sungai, pengarah aliran dan bangunan
pengaman/pengendali banjir lainnya.
(3) Seksi Bina Manfaat mempunyai tugas pembentukan dan pemberdayaan lembaga pengelola sumber
daya air, penelitian dan pencegahan pencemaran pada sungai, danau/situ, optimalisasi
pendayagunaan sungai, danau/situ, pengendalian pemanfaatan bantaran dan daerah sepadan sungai,
danau/situ serta memberikan rekomendasi teknis dan pengendalian galian golongan C.
Paragraf 9
Bidang Irigasi
Pasal 180
(1) Bidang Irigasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempuyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas Dinas di
bidang sumber daya air yang meliputi pengendalian operasional, pengembangan dan pengelolaan
irigasi serta pembinaan dan pemberdayaan lembaga pengguna air (P3A / 6P3A / 1P3A).
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Irigasi
mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan pembentukan Komisi Irigasi.
b. Melaksanakan perumusan petunjuk teknis pelaksanaan dan pengendalian pembangunan dan
pengelolaan irigasi.
c. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan irigasi.
d. Melaksanakan pembentukan dan pemberdayaan P3A / 6P3A / 1P3A..
(3) Bidang Irigasi membawahi :
a. Seksi Pengembangan dan Rehabilitasi.
b. Seksi Operasional dan Pemeliharaan.
c. Seksi Tata Guna Air dan JITUT.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Irigasi.
Pasal 181

(1) Seksi Pengembangan dan Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi.
(2) Seksi Operasional dan Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
operasional dan pemeliharaan irigasi.

(3) Seksi Tata Guna Air dan JITUT mempunyai tugas pembentukan dan pemberdayaan P3A/6P3A/1P3A,
pengendalian pemanfaatan daerah sepadan saluran, optimalisasi pendayagunaan saluran irigasi dan
pengembangan/rehabilitasi/pembinaan jaringan irigasi tingkat usaha tani/jaringan tersier.
Paragraf 10

Bidang Program Dan Perencanaan

Pasal 182
(1) Bidang Program dan Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langusng kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas meliputi penyusunan
kebijakan, pola dan rencana pengelolaan sumber daya air, perijinan penatagunaan sumber daya air,
penyusunan program dan perencanaan teknis, melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan hasil
kegiatan sumber daya air.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Program dan
Perencanaan mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan penyusunan kebijakan, pola dan rencana pengelolaan.
b. Menetapkan dan izin penatagunaan sumber daya air.
c. Melaksanakan penyusunan program dan perencanaan teknis pengelolaan sumber daya air.
d. Pengelolaan data system informasi sumber daya air.
e. Melaksanakan sinkronisasi program tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan sumber daya air.
(3) Bidang Program dan Perencanaan membawahi :
a. Seksi Perizinan dan Pengelolaan Data.
b. Seksi Perencanaan.
c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Program
dan Perencanaan.
(5) Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pengendalian serta monitoring
pelaksanaan program Dinas, mengevaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan Dinas.

Bagian Ketigabelas
Dinas Kebersihan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 184
(1) Dinas Kebersihan adalah unsur Pelaksana Otonomi Daerah di bidang kebersihan, pertamanan dan
pemakaman.
(2) Dinas Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 185
Dinas Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kebersihan,
pertamanan dan pemakaman berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas pembantuan yang
diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
186
Untuk menyelenggarakan tugas sebgaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Kebersihan, pertamanan dan
pemakaman mempunyai fungsi :
a. Pelaksana Pembinaan kewenangan di bidang sarana dan prasarana kebersihan, pertamanan dan
pemakaman ;
b. Pelaksana program perencanaan, pengawasan, pengendalian, rehabilitasi peningkatan dan
pengembangan operasi, pemeliharaan dan pembangunan di bidang sarana dan prasarana kebersihan,
pertamanan dan kebersihan;
c. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, kepegawaian dan peningkatan kapabilitas
karyawan yang propesional ( pendidikan dan pelatihan ) serta peralatan dan perlengkapan kantor dan
keuangan;
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD).
Paragraf 4
Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 187

Unsur-unsur Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan pemakaman terdiri dari :


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPT
D) dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 188
(1) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Program.
c. Bidang Kebersihan :

1. Seksi Pengelolaan Persampahan ;


2. Seksi Pertamanan dan Pemakaman ;
3. Seksi Pemeliharaan Drainase.
d. Bidang Sarana dan Prasarana Kebersihan :
1. Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana ;
2. Seksi Pengelolaan TPA.
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ).
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman sebagaimana
terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 189
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam
melaksanakan sebagaimana urusan rumah tangga Daerah di bidang kebersihan serta tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang kebersihan meliputi pengelolaan
persampahan, pertamanan dan pemakaman, pemeliharaan drainase serta sarana dan
prasarana kebersihan.
b. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang kebersihan ;
c. Pembutan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
d. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugasnya ;
e. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
f. Pemberian informasi, sarana dan pertimbangan mengenai bidang kebersihan kepada Bupati
sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
g. Pertanggung jawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administrasi kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 190
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
kepegawaian, keuangan, peralatan dan perbekalan, umum serta penyusunan program.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi ;
a. Pelaksanaan proses administrasi dan koordinasi kegiatan di bidang kebersihan ;
b. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, keuangan,
kerumahtanggaan, peralatan dan perbekalan serta penyusunan program ;
c. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Program.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertangung jawab langsung kepada
Sekretaris.

Pasal 191
(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi umum,
kearsipan, surat menyurat, rumah tangga Dinas, perlengkapan dan pengadaan, pendistribusian,
inventarisasi kantor dan administrasi kepegawaian serta ketatalaksanaan.
(2) Sub Bagian Keuangan menpunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan rencana anggaran
pendapatan dan belanja Dinas Kebersihan serta pengelolaan administrasi keuangan.
(3) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data, menyusun
dan mengkoordinasikan rencana dan program serrta epaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Dinas Kebersihan.
Paragraf 8
Bidang Kebersihan
Pasal 192

(1) Bidang Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyelengaraan sebagian tugas Dinas
dibidang kebersihan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Kebersihan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan dibidang kebersihan ;
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian persampahan ;
c. Pelaksanaan pengelolaan pertamanan dan pemakaman ;
d. Pelaksanaan pengelolaan dan pemeliharaan drainase dan air kotor ;
e. Pelaksanaan pengawasan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi lingkungan ;
f. Memberikan saran dan pertimbangan serta informasi kepada Kepala Dinas sebagai bahan
dalam rangka menetapkan kebijakan dibidang tugasnya.
(3) Bidang Kebersihan membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Persampahan ;
b. Seksi Pertamanan dan Pemakaman ;
c. Seksi Pemeliharaan Drainase.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Kebersihan.
Pasal 193
(1) Seksi Pengelolaan Persampahan mempunyai tugas melaksanakan penyumpalan, pengangkutan,
pembuangan, pemusnahan dan pemanfaatan sampah.
(2) Seksi Pertamanan dan Pemakaman mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penghijauan kota,
pembangunan taman dan perlengkapannya, memberikan rekomendasi perijinan dan pelayanan
pemakaman serta regristrasi ulang pemakaman.
(3) Seksi Pemeliharaan Drainase mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan air kotor
yang meliputi penyedotan dan pembuangan limbah tinja, pengerukan saluran drainase.

Paragraf 9
Bidang Sarana Dan Prasarana Kebersihan
Pasal 194
(1) Bidang Sarana dan Prasarana Kebersihan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dibidang Sarana dan Prasarana Keberaihan.
(2) Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini Bidang Sarana dan
Prasarana Kebersihan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan dibidang sarana dan prasarana kebersihan ;
b. Pelaksanaan Pengelolaan dan pemeliharaan sarana kebersihan ;
c. Pelaksanaan pengelolaan dan pemeliharaan Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) sampah ;
d. Memberikan sarana dan pertimbangan serta informasi kepada Kepala Dinas sebagai bahan
dalam rangka menetapkan kebijakan dibidang tugasnya.
(3) Bidang Sarana dan Prasarana membawahi :
a. Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana ;
b. Seksi Pengelolaan TPA.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini masing-masing dipimpin oleh Kepala
Seksi yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Sarana dan Prasarana
Kebersihan.
Pasal 195
(1) Seksi Pengelolaan Sarana mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pemeliharaan
sarana kebersihan yang meliputi angkutan persampahan, mesin rumput, gerobag sampah, bangunan
TPS dan landasan kontainer.
(2) Seksi Pengelolaan TPA mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengelolaan sampah
dengan menggunakan metode lahan urug terkendali (Controlled Landfill) serta usaha proteksi
pencemaran lingkungan.
Bagian Keempatbelas

Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata


Paragraf 1

Kedudukan

Pasal 196
(1) Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang pemuda, olahraga, budaya dan pariwisata.
(2) Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 197
Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata mempunyai melaksanakan urusan pemerintahan daerah
di bidang pemuda, olahraga, budaya dan pariwisata berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas
pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 198
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya
dan Pariwisata mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan pemuda, olahraga,budaya dan
pariwisata sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati ;
b. Pengoordinasian, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pemuda,
olahraga, budaya dan pariwisata ;
c. Pelaksanaan tugas teknis operasional di bidang pemuda, olahraga, budaya dan pariwisata dalam
pengkoordinasian hubungan lembaga informasi daerah yang meliputi promosi daerah, pemberdayaan
dan pengembangan kepemudaan, olahraga, budaya dan pariwisata yang meliputi obyek, sarana dan
bina masyarakat pemuda dan olahraga, masyarakat wisata, rekreasi dan hiburan umum, akomodasi
dan rumah makan serta seni budaya yang mencakup kesenian, sejarah dan nilai-nilai tradisional serta
permuseuman dan kepurbakalaan ;
d. Penyelenggaraan pelayanan teknis administratif ketatausahaan yang meliputi urusan perencanaan dan
pelaporan, kepegawaian, keuangan dan urusan umum ;
e. Pelaksanaan penggalian potensi pemuda, olahraga, budaya dan pariwisata sebagai komoditi penunjang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) ;
f. Penyelenggaraan perjanjian atau persetujuan internasional atas nama daerah di bidang pemuda,
olahraga, budaya dan pariwisata sesuai kebijakan Bupati ;
g. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal dan kerjasama di bidang pemuda,
olahraga, budaya dan pariwisata ;
h. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber daya manusia di bidang pemuda, olahraga, budaya dan
pariwisata ;
i. Pelaksanaan promosi daerah dan pengembangan seni budaya dan pariwisata ;
j. Pelaksanaan pengaturan inventarisasi kelompok seni budaya, olahraga dan obyek wisata ;
k. Pelaksanaan pemungutan retribusi di Gelanggang Event Olahraga, kawasan budaya dan obyek
wisata ;
l. Pembinaan pemuda di bidang kewirausahaan ;
m. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Paragraf 4
Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 199
Unsur-unsur Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata terdiri dari :

a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;


b. Pembantu Pimpinan adalah Kepala Bagian Tata Usaha ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 200
(4) Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata terdiri dari :

a. Kepala Dinas.
b. Bagian Tata Usaha :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Program.
c. Bidang Pemuda :
1. Seksi Pembinaan Kepemudaan ;
2. Seksi Kelembagaan Kepemudaan ;
3. Seksi Diklat Kepemudaan.
b. Bidang Olahraga :
1. Seksi Pembinaan Keolahragaan ;
2. Seksi Diklat Keolahragaan ;
3. Seksi Sarana dan prasarana Keolahragaan.
c. Bidang Kebudayaan :
1. Seksi Kesenian ;
2. Seksi Sejarah, Museum dan Purbakala ;
3. Seksi Tradisi dan Lingkungan Budaya.
d. Bidang Pariwisata :
1. Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata ;
2. Seksi Jasa dan Usaha Pariwisata ;
3. Seksi Sarana dan Bimbingan Masyarakat Wisata.
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata sebagaimana terlampir.
Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 201
(2) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang pemuda, olahraga, budaya dan pariwisata
serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang pemuda, olahraga, budaya dan
pariwisata ;
b. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
c. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi, baik pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
e. Pemberian informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan bidang tugas Dinas ;
f. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;

g. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai bidang kepemudaan, olahraga, budaya
pariwisata kepada Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
h. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan bidang
tugasnya ;
i. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 202
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perencanaan dan
pelaporan, urusan umum, urusan kepegawaian dan urusan keuangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a.Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan ;
b.Pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan perlengkapan ;
c. Pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian ;
d.Pelaksanaan pengelolaan penyusunan program kegiatan Dinas ;
e.Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas Dinas.
(3) Bagian Tata Usaha, membawahi :
a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Program.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Sekretaris.
Pasal 203
(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan,
pengadaan, rumah tangga, administrasi perjalanan dinas, perlengkapan dan pemeliharaan kantor, dan
inventarisasinya serta melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan ketatalaksanaan.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan.
(3) Sub Bagian Program mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan
penyusunan rencana dan program kerja Dinas, melaksanakan evaluasi serta menyusun laporan hasil
kegiatan.
Paragraf 8
Bidang Pemuda
Pasal 204
(1) Bidang Pemuda dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kepemudaan, kelembagaan
kepemudaan dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kepemudaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pemuda,
Olahraga, Budaya dan Pariwisata mempunyai fungsi :
i. Penyusunan rencana pengembangan dan pembinaan kepemudaan ;
j. Pelaksanaan pembinaan terhadap terhadap organisasi, kegiatan dan panduan standarisasi
kepemudaan ;
k. Pelaksanaan diklat manajemen kewirausahaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Imtaq,
kepemimpinan dan kepeloporan dan standarisasi lembaga kepemudaan ;
l. Penyusunan penetapan dan penyebarluasan pedoman serta petunjuk penyelenggaraan pembinaan
dan pengembangan kepemudaan ;
m. Penyusunan rencana kebutuhan tenaga teknis dan non teknis sarana dan prasarana serta
mengupayakan bantuan bagi kegiatan pembinaan dan pengembangan kepemudaan.
(5) Bidang Pemuda, membawahi :
e. Seksi Pembinaan Kepemudaan ;
f. Seksi Kelembagaan Kepemudaan ;
g. Seksi Diklat Kepemudaan.
(6) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pemuda.
Pasal 205
(1) Seksi Pembinaan Kepemudaan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana pembinaan dan pengembangan kepemudaan ;
b. Menyelenggarakan seleksi calon peserta pertukaran pemuda dan pelajar ;
c. Menetapkan, menyebarluaskan, mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka pembinaan
generasi muda/kepemudaan.
(2) Seksi Kelembagaan Kepemudaan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pemberian izin pembentukan organisasi kepemudaan ;
b. Merencanakan dan menyusun kebutuhan sarana dan prasarana organisasi kepemudaan ;
c. Memberikan pengarahan terhadap organisasi kepemudaan ;
d. Menetaapkan standarisasi pedoman penyelenggaraan organisasi kepemudaan.
(3) Seksi Diklat Kepemudaan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
penyelenggaraan diklat kepemudaan ;
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan manajemen kewirausahaan, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dan Imtaq, kepemimpinan dan kepeloporan.
c. Mengembangkan pendidikan dan pelatihan wawasan dan keterampilan pemuda.
Paragraf 9
Bidang Olahraga
Pasal 206
(1) Bidang Olahraga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pembinaan keolahragaan, melaksanakan
pendidikan dan pelatihan keolahragaan serta menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
orahraga.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Olahraga
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana pengembangan keolahragaan ;
b. Penyusunan dan penetapan serta penyebarluasan pedoman serta petunjuk teknis
penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan keolahragaan ;
c. Pengumpulan dan pengolahan data serta pemberian pengarahan terhadap organisasi yang
bergerak dibidang pembinaan dan pengembangan keolahragaan ;
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pelatih, wasit dan atlet dan penilik olahraga ;
e. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana dibidang keolahragaan.
(3) Bidang Olahraga, membawahi :
a.Seksi Pembinaan Keolahragaan ;
b.Seksi Pendidikan dan Pelatihan Keolahragaan ;
c. Seksi Sarana dan Prasarana Keolahragaan.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Olahraga.

Pasal 207
(1) Seksi Pembinaan Keolahragaan mempunyai tugas :
a.Menyusun rencana pembinaan dan pengembangan keolahragaan ;
b.Mengumpulkan dan mengolah data, menetapkan dan menyebarluaskan petunjuk teknis pembinaan
keolahragaan ;
c. Menyelenggarakan seleksi terhadap prestasi para atlet disetiap cabang olahraga ;
d.Membina dan mengembangkan kegiatan olahraga melalui penyelenggaraan
perlombaan/pertandingan atau Pekan Olahraga.
(2) Seksi Diklat Keolahragaan mempunyai tugas :
a.Memberikan pengarahan terhadap organisasi penyelenggara olahraga ;
b.Membina bakat dan prestasi para atlet di setiap cabang olahraga prestasi ;
c. Mengembangkan pendidikan dan pelatihan bagi pelatih, wasit, atlet dan penilik olahraga.
(3) Seksi Sarana dan Prasarana Keolahragaan mempunyai tugas :
a.Mengumpulkan dan mengolah data sarana dan prasarana olahraga ;
b.Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana keolahragaan ;
c. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana keolahragaan.
Paragraf 10
Bidang Kebudayaan
Pasal 208
(1) Bidang kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
mengembangkan kesenian, tradisi dan lingkungan budaya, sejarah, purbakala serta permuseuman.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Kebuadayaan
mempunyai fungsi :
a.Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan di bidang kebudayaan ;
b.Pelestarian dan pengembangan nilai budaya serta meningkatkan pelestarian adat istiadat yang
bersifat positif ;
c. Pelestarian dan pengamanan terhadap naskah kuno, benda cagar budaya dan situs ;
d.Pengembangan dan peningkatan fungsi museum sebagai pusat penelitian, pendidikan dan rekreasi
edukatif.
(3) Bidang Kebudayaan, membawahi :
a. Seksi Kesenian ;
b. Seksi Tradisi dan Lingkungan Budaya Sarana ;
c. Seksi Sejarah, Purbakala dan Museum.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Kebudayaan.
Pasal 209
(1) Seksi Kesenian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengumpulan data mengenai jenis
kesenian, organisasi kesenian dan seniman, mengelola dan mengembangkan kesenian serta
menyelenggarakan pembinaan kesenian dalam bentuk diskusi/seminar, pagelaran, festival kesenian
dan mengupayakan peningkatan kreatifitas dan mutu seni.
(2) Seksi Tradisi dan Lingkungan Budaya Sarana mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
meningkatkan pelestarian adapt istiadat yang positif, mengembangkan dan membina bahasa dan
sastra Indonesia dan daerah serta jiwaa kejuangan, kebangsaan nasional dan semangat cinta tanah
air.
(3) Seksi Sejarah, Purbakala dan Museum mempunyai tugas melestarikandan mengamankan naskah
kuno, benda cagar budaya dan situs serta mngembangkan dan meningkatkan fungsi museum sebagai
pusat penelitian, pendidikan dan rekreasi edukatif.

Paragraf 11
Bidang Pariwisata
Pasal 210
(1) Bidang Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan promosi dan
pengembangan jasa dan pelayanan kepariwisataan, usaha sarana dan industri wisata, akomodasi,
rekreasi dan hiburan umum, rumah makan, obyek dan aneka wisata serta pembinaan masyarakat
wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pariwisata
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan promosi dan pengembangan kepariwisataan ;
b. Pengembangan jasa pelayanan dan kepariwisataan ;
c. Penyelenggaraan usaha sarana dan industri wisata serta membina masyarakat wisata ;
d. Penyelenggaraan pembinaan masyarakat wisata.
(3) Bidang Pariwisata, membawahi :
a. Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata ;
b. Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata ;
d. Seksi Sarana dan Bimbingan Masyarakat Wisata.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pariwisata.
Pasal 211
(1) Seksi Promosi dan Pengembangan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan kegiatan promosi dan
pengembangan kepariwisataan.
(2) Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata mempunyai tugas melaksakan bimbingan terhadap industri
kepariwisataan serta meningkatkan dan mengembangkan jasa pelayanan kepariwisataan.
(3) Seksi Sarana dan Bimbingan Masyarakat Wisata mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengembangan usaha sarana dan industri wisata, akomodasi dan hiburan umum, rumah makan,
obyek dan aneka wisata serta membimbing dan membina masyarakat wisata.

Bagian Kelimabelas
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 212
(1) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang ketenagakerjaan
dan kesejahteraan sosial.
(2) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 213
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas
pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

Paragraf 3
Fungsi
Pasal 214
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati ;
b. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program di bidang pembinaan dan bimbingan teknis
ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial ;
c. Pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan penyuluhan kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan;
d. Pelaksanaan pelatihan dan keterampilan ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial ;
e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap pelayanan perijinan di bidang ketenagakerjaan
dan kesejahteran social ;
f. Pelaksanaan koordinasi antar Instansi terkait, lembaga dalam pelaksanaan transmigrasi ;
g. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian,
peralatan dan perlengkapan Dinas ;
h. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Paragraf 4
Unsur-Unsur Organisasi
Pasal 215
Unsur-unsur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial terdiri dari:
a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris ;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 216
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Keuangan ;
3. Sub Bagian Program.

c. Bidang Pelatihan & Produktifitas Tenaga Kerja :


1. Seksi Pelatihan Kerja ;
2. Seksi Pengembangan Produktifitas Tenaga Kerja ;
3. Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta.
d. Bidang Pembinaan & Pengawasan Tenaga Kerja :
1. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat-syarat Kerja ;
2. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan ;
3. Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial.
e. Bidang Penempatan & Perluasan Tenaga Kerja :
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja ;
2. Seksi Perluasan Tenaga Kerja ;
3. Seksi Trasmigrasi.
f. Bidang Kesejahteraan Sosial :
1. Seksi Pembinaan Partisipasi Sosial Masyarakat ;
2. Seksi Rehabiitasi Kesejahteraan Sosial ;
3. Seksi Bantuan dan Bimbingan Kesejahteraan Sosial.
g. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebagaimana tercantum dalam Lampiran.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 217
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang kesejahteraan sosial dan tenaga
kerja/transmigrasi serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan ;
b. Pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang kesejahteraan sosial dan
ketenagakerjaan ;
c. Pembuatan program kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugasnya ;
d. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua instansi baik pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
e. Pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan Dinas ;
f. Pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam
lingkungan Dinas ;
g. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai perhubungan kepada Bupati sebagai
bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat keputusan ;
h. Membangun dan mengerjakan serta memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan bidang
tugasnya ;
i. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 218
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan
administrasi keuangan, kepegawaian, umum dan perlengkapan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan administrasi umum di lingkungan Dinas ;
b. Pelaksanaan proses administrasi dan koordinasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-
undangan di bidang kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;
c. Pelaksanaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan kerumahtanggaan ;
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Program.
(4) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Sekretaris .
Pasal 219
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan ketatalaksanaan, administrasi
umum, kearsipan, surat menyurat, rumah tangga dinas, perlengkapan dan pengadaan, pendistribusian
dan inventaris kantor serta pengelolaan administrasi kepegawaian,
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dinas serta pengelolaan administrasi keuangan
(3) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengelolaan data, penyusunan
rencana dan program kerja serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan Dinas.
Paragraf 8
Bidang Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial
Pasal 220
(1) Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis perencanaan pelaksanaan dan pelayanan kesejahteraan sosial,
rehabilitasi kesejahteraan sosial dan sistem informasi kesejahteraan sosial serta penyuluihan sosial.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pelayanan kesejahteraan sosial, lanjut usia/jompo
terlantar, anak balita, anak terlantar, anak cacat, penyandang HIV/AIDS, korban tindak kekerasan
(KTK) dan perlindungan kesejahteraan social anak ;
b. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis rehabilitasi kesejahteraan sosial penyandanag cacat,
Wanita Tuna Susila (WTS), anak nakal, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, korban
narkotika (Napza), eks. Narapidana dan eks. Kusta/penyakit kronis.
c. Penyusunan petunjuk teknis Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) dan penyuluhan
sosial.
(3) Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi :
a.Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial ;
b.Seksi Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial ;
c. Seksi Sistem Informasi Kesejahteraan dan Penyuluhan Sosial.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

Pasal 221
(1) Seksi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
dan petunjuk teknis pelaksanaan pelayanan sosial lanjut usia/jompo terlantar, anak balita, anak
terlantar, penyandang HIV/AIDS, anak cacat, Korban Tindak Kekerasan (KTK) dan Pelayanan
perlindungan kesejahteraan social anak.
(2) Seksi Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk
teknis pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang cacat, Wanita Tuna Susila (WTS), anak nakal, anak
jalanan, gelandang dan pengemis, korban narkotika (Napza), bekas narapidana (eks. Napi) waria dan
eks. Kusta/penyakit kronis.
(3) Seksi Sistem Informasi Kesejahteraan dan Penyuluhan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pendataan dan informasi serta masalah kesejahteraan
sosial, penyuluhan sosial, pemeliharaan makam pahlawan, perintis kemerdekaan/kepahlawanan dan
Pengumpulan Uang/Barang (PUB) dan Undian Gratis Berhadiah (UGB).
Paragraf 9
Bidang Bimbingan Dan Bantuan Sosial
Pasal 222
(1) Bidang Bimbingan dan Bantuan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan petunjuk teknis perencanaan pelaksanaan bimbingan sosial, bantuan sosial dan
pemberdayaan social masyarakat.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini Bidang
Bimbingan dan Bantuan Sosial mempunyai fungsi :
a.Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis bimbingan sosialkeluarga miskin/fakir miskin, Komoditas
Adat Terpencil (KAT) dan Baduy, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Pelatihan/pendidikan SDM
Kesejahteraan Sosial, Ketahanan Sosial Masyarakat, Keluaraga Rumah Kurang Layaj Huni,
Waria dan Keluarga Muda Mandiri (KMM) ;
b.Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis bantuan sosial korban bencana alam, korban bencana
sosial, Keluarga Rentan, pekerja migran terlantar, orang terlantar dan masyarakat yang tinggal di
daerah rawan bencana serta jaminan sosial.
c. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pemberdayaan sosial, Karang Taruna,
TKSM/PSM/WPKS. Organisasi Sosial/Panti Sosial, LSM, Lintas Sektoral dan Dunia Usaha,
WKBSM, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Taruna Siaga Bencana (TAGANA).
(3) Bidang Bimbingan dan Bantuan Sosial, membawahi :
1. Seksi Bimbingan Sosial ;
2. Seksi Bantuan Sosial ;
3. Seksi Pemberdayaan Sosial Masyarakat.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang
Bimbingan dan Bantuan Sosial.
Pasal 223
(1) Seksi Bimbingan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan teknis pelaksanaan
bimbingan keluarga miskin/fakir miskin, Komoditas Adat Terpencil (KAT) dan Baduy, wanita rawan
sosial ekonomi, pelatihan/pendidikan SDM Kesejahteraan Sosial, Ketahanan Sosial Masyarakat,
keluarga rumah kurang layak huni, waria dan Keluarga Muda Mandiri (KMM).
(2) Seksi Bantuan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis
pelaksanaan bantuan social korban bencana alam, korban bencana sosial, keluarga rentan, pekerja
migran terlantar, orang terlantar, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana serta jaminan
sosial.
(3) Seksi Pemberdayaan Sosial Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan
petunjuk teknis pelaksanaan pemberdayaan Karang Taruna, TKSM/PSM, WPKS, Organisasi
Sosial/Panti Sosial, LSM, lintas sektoral dan dunia usaha, WKBSM, Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) dan Taruna Siaga Bencana (TAGANA).

Paragraf 10
Bidang Pelatihan Dan Penempatan Tenaga Kerja
Pasal 224
(1) Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja serta transmigrasi.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pelatihan dan
Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja di bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja serta
transmigrasi;
b. Pelaksanaan program pelatihan dan penempatan tenaga kerja serta transmigrasi ;
c. Pelaksanaan pembinaan terhadap penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja ;
d. Pelaksanaan bimbingan terhadap tenaga kerja mandiri dan teknologi padat karya dalam rangka
perluasan kesempatan kerja ;
e. Pemberian ijin serta pembatasan penggunaan tenaga kerja asing yang bekerja di wilayah
kerjanya ;
f. Pelaksanaan bimbingan terhadap pelaksanaan Antar Kerja Antar Lokal (AKAP), Antar Kerja Antar
Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN) ;
g. Pelaksanaan bimbingan terhadap pelatihan/kursus yang dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta, Pemerintah dan Perusahaan ;
h. Pelaksanaan bimbingan dan pengawasan terhadap kegiatan PPTKIS, Bursa Kerja Swasta (BKS)
dan Bursa Kerja Khusus (BKK) ;
i. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan sertifikasi tenaga kerja ;
j. Penyiapan standarisasi dan melaksanakan test kualifikasi dan perijinan lembaga pelatihan kerja
Pemerintah, Swasta dan Perusahaan ;
k. Pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan trasmigrasi serta pendaftaran dan seleksi calon
trasmigrasi ;
l. Pelaksanaan pengurusan pendaftaran dan penyuluhan terhadap calon transmigran.
(3) Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, membawahi :
a. Seksi Pelatihan Kerja ;
b. Seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja ;
c. Seksi Transmigrasi.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja.
Pasal 225

(1) Seksi Pelatihan Kerja mempunyai tugas menyelenggarakan latihan kerja dan ketrampilan kepada
tenaga kerja.
(2) Seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan
pembinaan terhadap tenaga kerja.
(3) Seksi Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pendaftaran dan seleksi calon
transmigran serta pengurus pemindahan dan penempatan transmigran.

Paragraf 11
Bidang Pembinaan Dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Pasal 226

(1) Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerja dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan,
hubungan industrial, syarat-syarat kerja serta pengupahan dan jaminan sosial serta pembinaan
kepada lembaga pelatihan kerja swasta.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, Bidang Peembinaan
dan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja di bidang pembinan dan pengawasan ketenagakerjaan,
hubungan industrial, syarat-syarat kerja, pengupahan dan jaminan sosial serta pembinaan
kepada lembaga pelatihan kerja swasta ;
b. Pelaksanaan pembinaan terhadap organisasi pekerja dan pengusaha ;
c. Pelaksanaan pembentukan dan pembinaan koperasi karyawan ;
d. Pelaksanaan pembinaan dan pembentukan lembaga kerjasama Bipartit dan Tripartit ;
e. Pelaksanaan penelitian terhadap pembuatan Peraturan Perusahaan (PP) dan Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) ;
f. Pelaksanaan penelitian terhadap persyaratan pemberian ijin penyimpangan waktu kerja dan untuk
istirahat serta ijin kerja malam bagi wanita ;
g. Pelaksanaan penelitian terhadap permohonan ijin perusahaan dan pengesahan pemakaian
peawat uap bejana tekan, pesawat angkat dan angkut, mesin produksi, instalasi listrik, instalasi
penyalur petir dan lain-lain ;
h. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan Jaminan Sosial Tenaga Kerja ;
i. Pelaksanaan pengawasan norma kerja dan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
(3) Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, membawahi :
a. Seksi Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan ;
b. Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial ;
a. Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 227
(1) Seksi Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenakerjaan mempunyai tugas menciptakan hubungan
industrial yang harmonis dan demokratis di lingkungan perusahaan melalui komunikasi yang
konstruktif antara pekerja, serikat pekerja dengan Pengusaha/Asosiasi Pengusaha dan Pemerintah
serta melaksanakan sistem pengawasan ketenagakerjaan agar seluruh peraturan perundang-
undangan di bidang ketenagakerjaan dilaksanakan oleh setiap Perusahaan.
(2) Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pengkajian
skala upah bersama-sama instansi terkait serta memberikan serta memberikan perlindungan jaminan
sosial bagi pekerja, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.
(3) Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta mempunyai tugas melaksanakan petunjuk teknis
pembinaan terhadap lembaga pelatihan kerja swasta.

Bagian Keenambelas
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 228
(1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
perindustrian, perdagangan, dan pengelolaan pasar .
(2) Dinas Perindustrian, Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2
Tugas
Pasal 229
Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di
bidang perindustrian, perdagangan, dan pengelolaan pasar serta melaksanakan tugas pembantuan yang
diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 230

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pengembangan usaha industri, perdagangan, dan pengelolaan pasar serta
urusan perijinan dan rekomendasi ;
b. Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan usaha industri, perdagangan, dan pengelolaan pasar
;
c. Pelaksanaan tugas bimbingan teknis operasional di bidang perindustrian yang meliputi industri agro dan
hasil hutan,industri logam, mesin dan kimia serta aneka industri ;
d. Pelaksanaan tugas bimbingan dan pengembangan usaha perdagangan, meliputi sarana
perdagangan,tera dan tera ulang, pengendalian persediaan barang dan jasa serta perlindungan
konsumen ;
e. Pelaksanaan tugas teknis operasional dibidang pengelolaan pasar yang meliputi pasar-pasar milik
pemerintah dan pembinaan pasar modern milik swasta ;
f. Pelaksanaan pemberian perijinan dan rekomendasi di bidang industri, perdagangan, dan penghunian
tanah, bangunan dan gedung milik Pemerintah Daerah di lingkungan pasar ;
g. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas/Instansi terkait, swasta, organisasi/asosiasi dunia
usaha dalam rangka pengembangan usaha industri, perdagangan, dan pengelola pasar ;
h. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian di bidang industri, perdagangan, dan pengelolaan pasar ;
i. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha industri, perdagangan, dan
pengelolaan pasar ;
j. Pelaksanaan urusan Tata Usaha Dinas.

Paragraf 4
Unsur Organisasi
Pasal 231
Unsur-unsur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari :
a. Pimpinan adalah Kepala Dinas;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 232
(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum ;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program.
c. Bidang Perindustrian :
1. Seksi Industri Agro dan Hasil Hutan ;
2. Seksi Industri Logam, Mesin dan Kimia;
3. Seksi Aneka Industri.
d. Bidang Perdagangan :
1. Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan ;
2. Seksi Pengadaan dan Penyaluran ;
3. Seksi Perlindungan Konsumen.
e. Bidang Pengelolaan Pasar :
1. Seksi Retribusi Pasar ;
2. Seksi Kebersihan dan Keamanan Pasar ;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar.
f. Bidang Perencanaan dan Evaluasi :
1. Seksi Pendataan ;
2. Seksi Pengendalian dan Pengawasan ;
3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagaimana terlampir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 233

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan Dinas dalam
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di bidang perindustrian, perdagangan, dan
pengelolaan pasar serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Dinas
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijaksanaan di bidang perindustrian,
perdagangan, dan pengelolaan pasar ;
b. Penyusunan rencana dan program kerja dalam rangka pelaksanaan tugasnya ;
c. Pelaksanaan pengendalian kegiatan dinas ;
d. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan semua Instansi baik Pemerintah maupun swasta untuk
kepentingan pelaksanaan tugas di bawah koordinasi Bupati ;
e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan rekomendasi pembangunan di bidang perindustrian,
perdagangan, dan pengelolaan pasar ;
f. Pemberian informasi, saran dan pertimbangan mengenai perindustrian, perdagangan, dan
pengelolaan pasar kepada Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau membuat
keputusan ;
g. Pembinaan dan peningkatan kinerja para pegawai dalam lingkungan dinasnya ;
h. Pertanggungjawaban tugas Kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Pasal 7
Sekretariat
Pasal 234
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan,
administrasi kepegawaian, penyusunan program dan umum.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Mengelola ketatausahaan, administrasi keuangan, administrasi umum dan perlengkapan di
lingkungan dinas ;
b. Mengelola administrasi kepegawaian, pembinaan dan pengembangan pegawai ;
c. Melaksanakan pengendalian kegiatan di lingkungan dinas ;
d. Menyusun bahan dan evaluasi pelaporan.
(3) Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Program.
(4) Sub Bagian Sub Bagian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris.
Pasal 235
(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi,
pengadaan, rumah tangga, administrasi kepegawaian, perjalanan dinas dan perlengkapan serta
inventarisasi kantor;
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja serta penatausahaan administrasi keuangan dinas;
(3) Sub Bagian Program mempunyai tugas menghimpun bahan/data untuk menyusun rencana kegiatan
dinas, membuat statistik, mengevaluasi dan menyusun laporan kegiatan dinas.
Paragraf 8
Bidang Perindustrian
Pasal 236

(1) Bidang Perindustrian dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan
usaha industri agro, yang meliputi industri hasil pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan,
kehutanan dan industri logam, mesin, kimia, elektronika, industri aneka serta pelayanan rekomendasi
perijinan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Perindustrian mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana bimbingan teknis pengembangan usaha industri dan penyiapan
urusan perijinan ;
b. Pelaksanaan penyusunan rencana bimbingan teknis usaha industri agro dan non agro industri, yang
meliputi Industri hasil pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, industri logam,
mesin, kimia, elektronika dan aneka serta pengembangan teknologi industri yang berwawasan
lingkungan ;
c. Pelaksanaan Penyusunan rencana bimbingan teknis peningkatan mutu hasil produksi, penerapan
standar, pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi ;
d. Pelaksanaan penyusunan rencana pemberian bantuan peralatan produksi industri kecil agro dan
hasil hutan, produksi industri kecil logam, mesin dan kimia serta aneka ;
e. Pelaksanaan penyusunan rencana promosi produk industri kecil agro dan hasil hutan, produksi
industri kecil logam, mesin dan kimia serta aneka ;
f. Pelaksanaan penyusunan rencana dalam rangka memfasilitasi kerjasama pengembangan industri
kecil agro dan hasil hutan, produksi industri kecil logam, mesin dan kimia serta aneka, melalui pola
kemitraan usaha dan akses permodalan ;
g. Melaksanakan koordinasi dan sosialisasi teknologi industri yang berwawasan lingkungan yang
meliputi produksi industri agro dan hasil hutan, produksi industri logam, mesin dan kimia serta
aneka;
h. Pelaksanaan penyusunan rencana pengendalian dan pengawasan industri agro dan hasil hutan,
industri logam, mesin dan kimia serta aneka;
i. Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan.
(3) Bidang Perindustrian, membawahi :
a. Seksi Industri Agro dan Hasil Hutan ;
b. Seksi Industri Logam, Mesin dan Kimia ;
c. Seksi Aneka Industri.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang
Perindustrian.
Pasal 237
(1) Seksi Agro Industri dan Hasil Hutan, mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana Kegiatan bimbingan teknis pengembangan agro industri yang meliputi hasil
pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan ;
b. Melaksanakan Kegiatan Bimbingan teknis pengembangan agro industri, yang meliputi peningkatan
manajerial, mutu dan kapasitas produksi dan pengawasan mutu diversifikasi produk ;
c. Melaksanakan pengembangan, penerapan, sosialisasi teknologi industri Agro dan hasil hutan,
pengawasan terhadap penerapan standar industri Agro dan hasil hutan ;
d. Memberikan pelayanan rekomendasi perijinan Tanda Daftar Industri (TDI) dan Ijin Usaha Industri
(IUI) dibidang agro industri dan hasil hutan ;
e. Melaksanakan promosi produk industri Agro Industri dan hasil hutan ;
f. Melaksnakan Fasilitasi kerjasama pengembangan industri Agro dan hasil hutan melalui pola
kemitraan usaha serta pembinaan dan fasilitasi akses permodalan ;
g. Melaksanakan aktifitas dalam komisi Amdal berkoordinasi dengan Dinas / Instansi / lembaga terkait ;
h. Melaksanakan pembinaan Asosiasi industri dan pembinaan unit pelaksana teknis bidang industri
Agro dan hasil hutan ;
i. Melaksanakan pengumpulan, analisis dan di seminarisasi data bidang industri Agro dan hasil hutan ;
j. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan Industri Agro dan hasil hutan.
(2) Seksi Industri Logam, Mesin dan Kimia, mempunyai Tugas :
a. Menuyusun rencana Kegiatan bimbingan teknis pengembangan industri Logam,
Mesin dan Kimia yang meliputi hasil Industri Logam, Mesin dan Kimia ;
b. Melaksanakan Kegiatan Bimbingan teknis pengembangan industri Logam, Mesin dan
Kimia yang meliputi peningkatan manajerial, mutu dan kapasitas produksi dan pengawasan mutu
diversifikasi produk ;
c. Melaksanakan pengembangan, penerapan, sosialisasi teknologi industri logam, mesin
dan kimia, pengawasan terhadap penerapan standar industri Logam, Mesin dan Kimia ;
d. Memberikan pelayanan rekomendasi perijinan Tanda Daftar Industri (TDI) dan Ijin
Usaha Industri (IUI) dibidang Indusri Logam, Mesin dan Kimia ;
e. Melaksanakan promosi produk industri Logam, Mesin dan Kimia ;
f. Melaksnakan Fasilitasi kerjasama pengembangan Indusri Logam, Mesin dan Kimia
melalui pola kemitraan usaha. serta pembinaan dan fasilitasi akses permodalan ;
g. Melaksanakan aktifitas dalam komisi Amdal berkoordinasi dengan Dinas / Instansi /
lembaga terkait ;
h. Melaksanakan pembinaan Asosiasi industri dan pembinaan unit pelaksana teknis
bidang industri Logam, Mesin dan Kimia ;
i. Melaksanakan pengumpulan, analisis dan di seminarisasi data bidang industri Logam,
Mesin dan Kimia ;
j. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan Industri Logam, Mesin dan Kimia.
(3) Seksi Aneka Industri, mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana Kegiatan bimbingan teknis pengembangan Aneka Industri ;
b. Melaksanakan Kegiatan Bimbingan teknis pengembangan Aneka industri, yang meliputi
peningkatan manajerial, mutu dan kapasitas produksi dan pengawasan mutu diversifikasi produk ;
c. Melaksanakan pengembangan, penerapan, sosialisasi teknologi Aneka industri, pengawasan
terhadap penerapan standar Aneka industri ;
d. Memberikan pelayanan rekomendasi perijinan Tanda Daftar Industri (TDI) dan Ijin Usaha Industri
(IUI) dibidang Aneka Industri ;
e. Melaksanakan promosi produk Aneka Industri ;
f. Melaksnakan Fasilitasi kerjasama pengembangan Aneka Industri melalui pola kemitraan usaha ;
g. Melaksanakan aktifitas dalam komisi Amdal berkoordinasi dengan Dinas / Instansi / lembaga terkait ;
h. Melaksanakan pembinaan Asosiasi industri dan pembinaan unit pelaksana teknis bidang Aneka
industri ;
i. Melaksanakan pengumpulan, analisis dan di seminarisasi data bidang Aneka industri ;
j. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan Aneka Industri.

Paragraf 9
Bidang Perdagangan
Pasal 238

(1) Bidang Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yamg berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
dan pengembangan usaha perdagangan, pengadaan penyaluran dan perlindungan konsumen.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Perdagangan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana bimbingan teknis pengembangan usaha dan sarana
perdagangan ;
b. Melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengawasan, pemberian ijin dan rekomendasi,
monitoring dan evaluasi usaha, sarana perdagangan, jasa bisnis dan jasa distribusi ;
c. Melaksanakan pelaporan sistem informasi perdagangan dan penyusunan potensi usaha, promosi
dan bantuan pemasaran komoditi dibidang perdagangan ;
d. Melakukan koordinasi dan sosialisasi kebijakan ekspor - impor serta monitoring dan pelaporan
kebijakan ekspor impor ;
e. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pemberdayaan PPBJ ( Petugas Pengawas Barang
Beredar dan Jasa ), PPNS PK ( Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Perlindungan Konsumen )
serta Penyidikan Tindak Pidana Undang-Undang Metrologi Legal ;
f. Melaksanakan Pembinaan, pengaturan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pasar lelang
dan pelaku pasar lelang ;
g. Melaksanakan penyusunan rencana dalam rangka pembinaan perijinan yang meliputi Surat Ijin
Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Tanda Daftar Gudang (TDG), Surat
Ijin-ijin lainnya ;
h. Melaksanakan pelayanan kegiatan Ekspor Impor yang meliputi pemberian rekomendasi SKA
(Surat Keterangan Asal) barang, APE (Angka Pengenal Ekspor), APES (Angka Pengenal Ekspor
Sementara), API (Angka PengenalImpor), APIS (Angka Pengenal ImporSementara), APIT (Angka
Pengenal Impor Terbatas) dan APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) ;
i. Melaksanakan penyusunan rencana dalam rangka pengadaan penyaluran barang-barang
kebutuhan pokok dan barang penting lainnya ;
j. Melaksanakan penyusunan rencana dalam rangka kegiatan pengembangan usaha perdagangan,
pengadaan dan penyaluran, perlindungan konsumen dan kemetrologian ;
k. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan usaha perdagangan ;
l. Penyususnan bahan evaluasi dan pelaporan.
(3) Bidang Perdagangan, membawahi :
a. Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan ;
b. Seksi Pengadaan Penyaluran ;
c. Seksi Perlindungan Konsumen.
(4) Seksi-seksi sebagaimana tersebut pada pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perdagangan.
Pasal 239
(1) Seksi Pengembangan Usaha Perdagangan, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan Penyusunan rencana dalam rangka bimbingan tekhnis pengembangan usaha
perdagangan ;
b. Melaksanakan Pembinaan, Pengembangan, Pengawasan, pemberian izin dan rekomendasi,
monitoring dan evaluasi sarana perdagangan ;
c. Melakukan pemberian rekomendasi izin usaha perdagangan ;
d. Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi serta pemberiaan izin
perdagangan barang kategori dalam pengawasan ;
e. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan Pelaksanaan izin / pendaftaran jasa bisnis dan jasa
distribusi ;
f. Melaksanakan pelaporan sistem informasi perdagangan dan penyusunan potensi usaha dibidang
perdagangan ;
g. Melaksanakan Promosi dan bantuan pemasaran komoditi perdagangan ;
h. Melaksanakan Pembinaan,Pengaturan dan Pengawasan terhadap penyelenggaraan pasar lelang.
dan pelaku pasar lelang ;
i. Melakukan Koordinasi dengan aparat penegak hukum dalam penanganan kasus yang berkaitan
dengan perdagangan berjangka komoditi ;
j. Melaksanakan Pembinaan komoditas dalam rangka memperoleh akses pembiayaan resi gudang ;
k. Melaksanakan Pengambilan contoh, pengujian, inspeksi tekhnis, dan sertifikasi mutu barang ;
l. Melaksanakan Pengawasan, penyajian informasi penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan ;
m. Melaksanakan Pembinaan dan pemberdayaan PPNS WDP ;
n. menyusun bahan evaluasi dan laporan.
(2) Seksi Pengadaan dan Penyaluran, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan Penyelenggaraan, Pembinaan, Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi kegiatan
informasi pasar dan stabilisasi harga/stock barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya ;
b. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi kegiatan peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri ;
c. Menyediakan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan bidang ekspor
dan impor ;
d. Melakukan Koordinasi dan sosialisasi kebijakan bidang ekspor, impor serta monitoring dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan ekspor impor ;
e. Menyediakan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan penerbitan SKA
dan Penelusuran Asal Barang ;
f. Melaksanakan Sosialisasi, Penerbitan SKA, Pelaporan SKA, Penelusuran Asal Barang ;
g. Menyediakan bahan masukan untuk penerbitan Angka Pengenal Impor.
h. Melaksanakan Sosialiasi kebijakan dan pelaporan penerbitan Angka Pengenal Impor ;
i. Menyediakan Informasi dan melaksanakan Sosialisasi Potensi Ekspor Daerah ;
j. Memfasilitasi pemberian bimbingan tekhnis dan evaluasi dibidang perdagangan luar negeri ;
k. Melaksanakan kegiatan pengembangan ekspor skala kabupaten ;
l. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan.
(3) Seksi Perlindungan Konsumen, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan Pembinaan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen ;
b. Melaksanakan Sosialisasi, informasi, Publikasi tentang Perlindungan Konsumen ;
c. Melaksanakan Pelayanan dan Penanganan penyelesaian sengketa konsumen ;
d. Melaksanakan Pembinaan dan Pemberdayaan motivator, mediator perlindungan konsumen ;
e. Melaksanakan , Pembinaan, Pengawasan, Monitoring, Evaluasi dan Fasilitasi operasional BPSK ;
f. Mengembangkan dan melaksanakan Pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya
Masyarakat ( LPKSM ) ;
g. Melaksanakan kebijakan pengawasan barang beredar dan jasa serta penegakan hukumnya ;
h. Melaksanakan Sosialisasi kebijakan pengawasan barang beredar dan jasa ;
i. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pemberdayaan PPBJ ( Petugas Pengawas Barang
Beredar dan Jasa ), PPNS PK ( Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen ) serta
Penyidikan Tindak Pidana UU Metrologi Legal ;
j. Melaksanakan Pengawasan terhadap barang kategori berbahaya ;
k. Menyelenggarakan, melaporkan, dan membuat Rekomendasi, atas Pendaftaran Petunjuk
Penggunaan ( Manual ) dan Kartu Jaminan / Garansi dalam bahasa Indonesia bagi produk
tekhnologi informasi dan elektronika ;
l. Memfasilitasi pelaksanaan metrologi legal ;
m. Memfasilitasi pembinaan dan pengendalian Sumber Daya Manusia , Standar Ukuran, dan
Laboratorium metrologi ;
n. Melayani Tera dan tera ulang UTTP (Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya) ;
o. Melaksanakan Penyuluhan, Pengamatan UTTP, BDKT, dan SI ;
p. Melaksanakan Pembinaan operasional reparatir UTTP ;
q. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan.
Paragraf 10
Bidang Pengelolaan Pasar
Pasal 240

(1) Bidang Pengelolaan Pasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas menyusun bahanbahan
pembinaan kelembagaan dan pengembangan pengelolaan pasar.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Pengelolaan
Pasar mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan di bidang pengelolaan pasar, tanah bangunan dan
gedung milik Pemerintah Daerah di lingkungan pasar ;
b. Pelaksanaan pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan serta petunjuk teknis di bidang
pengelolaan pasar, tanah, bangunan dan gedung milik Pemerintah Daerah di lingkungan pasar ;
c. Pelaksanaan petunjuk teknis pengaturan dan syaratsyarat penghunian bangunan, penyewaan,
penyelesaian sengketa, pemeliharaan dan pengembangan struktur serta pengosongan bangunan,
lahan dan fasilitas lainnya yang dimiliki/dikuasai Pemerintah Daerah di lingkungan pasar ;
d. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pelepasan, tukar menukar lahan dan bangunan dalam
lingkungan pasar milik Pemerintah Daerah ;
e. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana, kebersihan dan keindahan, pemasangan dan
pemeliharaan penerangan, pemantauan dan pengendalian keamanan di lingkungan pasar ;
f. Pelaksanaan penertiban penagihan retribusi, pengelolaan pembukuan dan perijinan yang meliputi
pemakaian lahan, penghunian bangunan serta fasilitas lainnya yang dimiliki/dikuasai Pemerintah
Daerah di lingkungan pasar ;
g. Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan.

(3) Bidang Pengelolaan Pasar membawahi :


a. Seksi Retribusi Pasar ;
b. Seksi Kebersihan dan Keamanan Pasar ;
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar.
(4) Seksiseksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) di atas masingmasing di pimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Pasar
Pasal 241
(1) Seksi Retribusi Pasar mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kerja di bidang retribusi, pembukuan, perijinan ;
b. Menyiapkan bahan untuk penetapan retribusi dan perijinan ;
c. Melaksanakan penghitungan dan penagihan retribusi pasar ;
d. Melaksanakan pengelolaan pembukuan dan perijinan ;
e. Melaksanakan penertiban penagihan retribusi, pengelolaan pembukuan dan perijinan ;
f. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan di bidang retribusi dan perijinan ;
g. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan.
(2) Seksi Kebersihan dan Keamanan Pasar mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kerja di bidang kebersihan dan keamanan pasar ;
b. Melaksanakan penanggulangan kebersihan dan keamanan pasar;
c. Melaksanakan penertiban perparkiran kendaraan, pedagang kaki lima dan penunjang sarana dan
prasarana lainnya dilingkungan Pasar;
d. Melaksanakan pemeliharaan kebersihan dan keamanan pasar;
e. Melaksanakan koordinasi, evaluasi, pengendalian dan pelaporan dibidang kebersihan dan
keamanan pasar;
(3) Seksi Sarana dan Prasarana Pasar mempunyai tugas :
a. Melaksanakan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan perijinan pemakaian lahan, penghunian
bangunan serta fasilitas lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah;
b. Melaksanakan petunjuk teknis pengaturan dan syaratsyarat penghunian bangunan, penyewaan,
penyelesaian sengketa, pemeliharaan dan pengembangan struktur serta pengosongan bangunan,
lahan dan fasilitas lainnya yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Daerah di lingkungan pasar;
c. Melaksanakan penertiban yang meliputi pemakaian lahan, penghunian bangunan serta fasilitas
lainnya yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Daerah di lingkungan pasar;
d. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan.
Paragraf 11
Bidang Perencanaan Dan Evaluasi
Pasal 242
(1) Bidang Perencanaan dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah.
Data dan penyampaian informasi, penyusunan rencana, pengendalian dan pengawasan atas
pelaksanaan program pengembangan industri dan perdagangan, koperasi, pengelolaan pasar dan di
daerah serta program kerja tahunan, melaksanakan program kerjasama serta menyusun bahan evaluasi
dan pelaporan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program dan kerjasama dalam rangka keterpaduan
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan industri, perdagangan koperasi dan pengelolaan pasar
serta daerah ;
b. Pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pembinaan dan pengembangan industri,
perdagangan dan pengelolaan pasar serta daerah ;
c. Penyusunan rencana kerja tahunan dinas di bidang industri, perdagangan koperasi dan pengelolaan
pasar serta daerah ;
d. Pelaksanaan pengumpulan dan data statistik ;
e. Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan dinas ;
f. Pelaksanaan penyusunan evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas.
(3) Bidang Perencanaan dan Evaluasi membawahi :
a. Seksi Pendataan ;
b. Seksi Pengendalian dan Pengawasan ;
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
(4) Seksi seksi sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini. masing masing di pimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Perencanaan dan Evaluasi
Pasal 243

(1) Seksi Pendataan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data
yang diperlukan dalam rangka penyusunan perencanaan program pengembangan industri, perdagangan
dan pengelolaan pasar serta daerah ;
(2) Seksi Pengendalian Pengawasan mempunyai tugas menyusun rencana pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan tugas dan pembinaan di bidang industri, perdagangan dan pengelolaan pasar serta
daerah, penyampaian informasi serta program kerja tahunan dan program kerjasama ;
(3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan
program pengembangan industri, perdagangan dan pengelolaan pasar serta daerah, menyusun bahan
evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas dinas.

Bagian Ketujuhbelas

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Paragaraf 1
Kedudukan
Pasal 244
(1) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah
dibidang Perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah.
(2) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Paragraf 2
Tugas
Pasal 245
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
dibidang Perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah berdasarkan azas otonomi serta melaksanakan tugas
pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 246
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2. Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
b. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
c. Pelaksanaan tugas bimbingan teknis operasional dibidang perkoperasian.
d. Pelaksanaan tugas bimbingan teknis manajemen operasional dibidang Usaha Kecil dan
Menengah.
e. Pelaksanaan Koordinasi dan kerjasama dengan Dinas/Instansi terkait, Swasta,
Organisasi/Asosiasi dunia usaha dalam rangka pengembangan usaha Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah.
F Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian dibidang Perkoperasian dan Usaha Kecil
Menengah.
g. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembinaan dan pengembangan Perkoperasian dan Usaha
Kecil Menengah.
h. Pelaksanaan urusan Tata Usaha Dinas.

Paragraf 4
Unsur Organisasi
Pasal 247
Unsur-unsur organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terdiri dari :

a. Pimpinan adalah Kepala Dinas


b. Pembantu pimpinan adalah Sekretaris
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD dan Kelompok
Jabatan Fungsional
Paragraf 5
Susunan Organisasi
pasal
(1 ) Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan UKM terdiri dari :

a. Kepala Dinas
b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Sub Bagian Keuangan.
3. Sub Bagian Program.
c. Bidang Kelembagaan Koperasi :
1. Seksi Pendaftaran Kelembagaan Koperasi
2. Seksi Pengesahan Koperasi
3. Seksi Pengendalian dan Pengawasan
d. Bidang Pemberdayaan Koperasi :
1. Seksi Bina Usaha Koperasi
2. Seksi Fasilitasi KSP/USP
3. Seksi Fasilitasi Koperasi Produksi
e. Bidang Pemberdayaan UKM :
1. Seksi Pendataan UKM
2. Seksi Pemberdayaan dan UKM
3. Seksi Fasilitasi Pembiayaan UKM
f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah
sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 249
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
Dinas dalam melaksanakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah dibidang
Perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah serta tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Pemerintah Daerah.
(2) Untuk Menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala
Dinas mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengkajian, perencanaan dan perumusan kebijakan dibidang
perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah.
b. Penyusunan rencana dan program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas.
c. Pelaksanaan pengendalian kegiatan Dinas.
d. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan Dinas/ instansi/Lembaga/Badan baik
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas dibawah
koordinasi Bupati.
e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan rekomendasi pemberdayaan dibidang
Perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah.
f. Pemberian Informasi, saran dan pertimbangan mengenai perkoperasian dan Usaha
Kecil dan Menengah kepada Bupati sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
atau membuat keputusan.
g. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia bagi aparatur/ pegawai dilingkungan
Dinas.
h. Pertanggung jawaban tugas kepala Dinas secara teknis administratif kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 7
Sekretariat
Pasal 250
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan urusan Keuangan, Kepegawaian, Umum dan perlengkapan, penyusunan
program dan pengelolaan Data serta pelaporan
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Mengelola Ketatausahaan, Administrasi Keuangan, Administrasi Umum dan
Perlengkapan dilingkungan Dinas.
b. Mengelola Administrasi Kepegawaian, Pembinaan dan Pengembangan aparatur/
Pegawai dilingkungan Dinas.
c. Melaksanakan penyusunan dan pengendalian program, pengelolaan Data serta
dan pelaporan dilingkungan Dinas.
(3) Sekretariat membawahi:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub.Bagian Program.
(4) Sub Bagian-sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris
Pasal 251

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan surat
menyurat, kearsipan, ekspedisi, pengadaan, rumah tangga, perlengkapan dan
inventarisasi kantor serta pengelolaan administrasi kepegawaian.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja serta pengelolaan administrasi keuangan
Dinas.
(3) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan
penyimpanan data, menyusun rencana dan pengendalian program/kegiatan ,
monitoring dan evaluasi serta melaksanakan penyusunan pelaporan.

Paragraf 8
Bidang Kelembagaan Koperasi
Pasal 252

(1) Bidang Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas
menyusun dan menyiapkan bahan bahan bimbingan dan pembinaan dibidang
kelembagaan koperasi.
(2 ) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) Pasal ini,
Bidang Kelembagaan Koperasi mempunyai fungsi ;
1. Pelaksanaan kebijakan pembentukan , penggabungan dan peleburan serta
pembubaran koperasi
2. Pengesahan Pembentukan, penggabungan dan peleburan serta pembubaran
koperasi
3. Fasilitasi pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian koperasi
4. Fasilitasi pelaksanaan pengesahan perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut
penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi.
5. Fasilitasi pelaksanaan pembubaran koperasi.
6. Pembinaan dan pengawasan KSP dan USP Koperasi, dan fasilitasi pelaksanaan
tugas dalam pengawasan KSP dan USP koperasi.

7. Fasilitasi pelaksanaan tugas dalam pengawasan KSP dan USP Koperasi.


8. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan koperasi meliputi :
a. Penciptaan Usaha simpan Pinjam yang sehat.
b. Bimbingan dan penyuluhan Koperasi dalam pembuatan laporan Tahunan
KSP dan USP koperasi.
c. Pembinaan KSP dan USP koperasi.
d. Fasilitasi Pelaksanaan Pembubaran dan penyelesaian akibat pembubaran
KSP dan USP koperasi
e. Perlindungan kepada KSP dan USP koperasi
(3) Bidang Kelembagaan Koperasi membawahi :
a. Seksi Pendaftaran Kelembagaan Koperasi.
b. Seksi Penetapan dan Pengesahaan Koperasi.
c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Koperasi.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi.

Pasal 253
(1) Seksi Pendaftaran Kelembagaan Koperasi mempunyai Tugas:
a. Menyusun rencana dan program perumusan dan penjabaran kebijakan teknis
pemberian bimbingan kelembagaan koperasi, proses pendirian penggabungan dan
peleburan serta pembubaran koperasi
b. Melaksanakan program pemberian bimbingan kelembagaan koperasi, pendirian
dan penggabungan rumusan dan penjabaran kebijakan teknis pemberian
bimbingan kelembagaan, proses pembentukan, penggabungan dan peleburan
serta pembubaran koperasi
c. Melaksanakan kegiatan bimbingan teknis dibidang kelembagaan koperasi.
d. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi
dibidang kelembagaan koperasi.
e. Melaksanakan rumusan dan penyusunan AD/ART pendirian, penggabungan dan
peleburan koperasi.
f. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kemampuan dan kualitas koperasi.
g. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan sumber daya pengelola koperasi.
h. Melaksanakan bimbingan teknis pembinaan perubahan Anggaran Dasar,
pembagian dan perubahan bidang usaha dan cabang koperasi diwilayah/ daerah.
i. Melaksanakan tugas lain atas perintah pimpinan.
(2) Seksi Penetapan dan Pengesahan Koperasi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program perumusan dan penjabaran kebijakan teknis
penetapan dan pengesahan, pembentukan dan penggabungan serta peleburan
koperasi.
b. Melaksanakan rumusan penetapan pengesahan pembentukan dan penggabungan
serta peleburan koperasi.
c. Memfasilitasi pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian koperasi.
d. Memfasilitasi rumusan pelaksanaan pembubaran koperasi di daerah sesuai
pedoman dan peraturan mengenai perkoperasian.
e. Memfasilitasi pengumuman perubahan koperasi di daerah.
f. Melaksanakan penetapaan pembubaran koperasi di daerah sesuai dengan
pedoman dan peraturan perundang-undangan perkoperasian.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah pimpinan
(3) Seksi Pengendalian dan Pengawasan Koperasi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan program bahan perumusan kegiatan penjabaran kebijakan
teknis / administrasi pengendalian dan pengawasan koperasi.
b. Melaksanakan proses pengklasifikasian dan pemeringkatan koperasi.
c. Melaksanakan proses penilaian kesehatan KSP dan USP koperasi.
d. Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan serta perlindungan
terhadap KSP dan USP koperas .
e. Menyusun bahan evaluasi dan laporan dibidang tugasnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah pimpinan.

Paragraf 9
Bidang Pemberdayaan Koperasi
Pasal 254

(1) Bidang Pemberdayaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Dinas serta mempunyai tugas
menyusun dan menyiapkan bahan-bahan pembinaan dibidang pemberdayaan koperasi.
(2) Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Pemberdayaan Koperasi mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan kebijakan pemberdayaan koperasi yang meliputi :
a. Penciptaan usaha simpan pinjam yang sehat sesuai kebijakan pemerintah.
b. Bimbingan dan penyuluhan dalam rangka penyusunan dan pembuatan laporan
tahunan KSP dan USP koperasi.
c. Fasilitasi pelaksanaan pembubaran dan penyelesaian akibat pembubaran KSP
dan USP koperasi.
d. Pemberian sanksi administratif kepada KSP dan USP koperasi yang tidak
melaksanakan kewajibannya.
2. Pemberian bimbingan dan kemudahan dalam pengembangan iklim serta kondisi yang
mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi.
3. Pemberian perlindungan kepada KSP dan USP koperasi
4. Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan dibidang tugasnya
(3) Bidang Pemberdayaan Koperasi membawahi :

a. Seksi Bina Usaha Koperasi.


b. Seksi Fasilitasi KSP/ USP Koperasi.
c. Seksi Fasilitasi koperasi Produksi.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi

Pasal 255
(1) Seksi Bina Usaha Koperasi mempunyai tugas:
1. Menyusun rencana dan program bahan perumusan dan penjabaran kebijakan
tehnik pemberian bimbingan dan pembinaan dibidang pemberdayaan koperasi.
2. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan koperasi meliputi :
a. Penciptaan pelaksanaan operasional usaha Simpan Pinjam yang sehat.
b. Bimbingan dan penyuluhan Koperasi dalam pembuatan laporan Tahunan
KSP/USP
c. Pembinaan KSP dan USP Koperasi.
d. Fasilitasi Pelaksanaan Pembubaran dan penyelesaian akibat pembubaran
KSP/USP koperasi.
e. Perlindungan kepada KSP/USP Koperasi
f. Pemberian sanksi administratif kepada KSP USP yang tidak melaksanakan
kewajibannya.
g. Memfasilitasi pelaksanaan pembubaran dan penyelesaian akibat
pembubaran KSP USP koperasi
3. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan dibidang tugasnya
4. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk atasan.
(2) Seksi Fasilitasi Koperasi KSP/ USP mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana program perumusan dan kebijakan fasilitasi KSP/USP koperasi
b. Melaksanakan program dan bimbingan teknis dan pengembangan iklim usaha
serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan berkembangnya kegiatan
KSP/USP.
c. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan penilaian terhadap koperasi dalam
pengembangan usaha koperasi KSP/USP.
d. Memberikan perlindungan dan advokasi kepada koperasi dalam penyelesaian
sengketa antara koperasi, koperasi dengan anggota atau koperasi dengan pihak
lain dalam pengelolaan KSP/USP.
e. Memfasilitasi pembiayaan terhadap koperasi KSP/USP.
(3) Seksi Fasilitasi Koperasi Produksi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana program perumusan dan kebijakan fasilitas koperasi produksi.

b. Melaksanakan program dan bimbingan teknis dan pengembangan iklim usaha


serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha koperasi
produksi.
c. Melaksanakan penilaian dan bimbingan teknis koperasi dan pengembangan usaha
koperasi produksi.
d. Memfasilitasi bimbingan terhadap koperasi produksi.
e. Memberikan perlindungan dan advokasi sengketa antara koperasi dengan
anggota, koperasi dengan koperasi dan atau koperasi dengan pihak lain.
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap koperasi penerima program.
g. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk atasan.

Paragraf 9
Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah
Pasal 256

(1) Bidang Pemberdayaan UKM dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah
dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Dinas serta mempunyai tugas menyusun
dan menyiapkan bahan-bahan pembinaan dibidang pemberdayaan UKM.
(2) Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) Pasal ini, Bidang
Pemberdayaan UKM mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana dan program bahan perumusan dan penjabaran kebijakan
teknis pemberian bimbingan dan pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

2. Menetapkan kebijakan pemberdayaan UKM dalam penumbuhan iklim usaha bagi


UKM yang meliputi :
a. Fasilitasi akses dalam penyediaan sumber dana, tata cara dan syarat
pemenuhan kebutuhan dana ;
b. Persaingan
c. Prasarana
d. Informasi
e. Kemitraan
f. Perijinan, dan
g. Perlindungan
3. Pembinaan dan pengembangan UKM meliputi :
a. Produksi
b. Pemasaran
c. Sumber Daya Manusia, dan
d. Teknologi
4. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan dibidang tugasnya.
5. Melaksanakan tugas - tugas lain atas perintah pimpinan.
6 Melaksanakan kebijakan pemberdayaan UKM yang meliputi :
a. Penciptaan iklim usaha yang sehat sesuai kebijakan pemerintah ;
b. Bimbingan dan penyuluhan dalam rangka penyusunan dan pembuatan
laporan keuangan.
7. Pemberian bimbingan dan kemudahan dalam pengembangan iklim serta kondisi
yang mendorong pertumbuhan wirausaha baru.
8. Pemberian perlindungan kepada UKM.
9. Penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan dibidang tugasnya.
(3) Bidang Pemberdayaan UKM membawahi :
a. Seksi Pendataan UKM ;
b. Seksi Pemberdayaan dan UKM ;
c. Seksi Fasilitasi Pembiayaan UKM.
(4) Seksi- Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 3 ) Pasal ini, masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Bidang Pemberdayaan UKM.
Pasal 257
(1) Seksi Pendataan UKM mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana program bahan perumusan dan kebijakan pendataan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM )
2. Melakasanakan tugas pendataan dan penyusunan terhadap keberadaan UMKM di
Daerah.
3. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan terhadap perkembangan UMKM.
4. Memfasilitasi persyaratan kelembagaan UMKM.
5. Menyusun laporan perkembangan dan jenis UMKM di daerah.
6. Melaksanakan tugas lain sesuai perintah atasan.
(2) Seksi Pemberdayaan UKM mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana dan program bahan perumusan dan penjabaran kebijakan
teknis pemberian bimbingan dan pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah.
2. Pembinaan dan pengembangan UKM meliputi :
a. Produksi
b. Pemasaran
c. Sumber Daya Manusia, dan
d. Teknologi
3. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan dibidang tugasnya
4. Melaksanakan tugas - tugas lain atas perintah pimpinan

(3) Seksi Fasilitasi Pembiayaan UKM mempunyai tugas :


1. Menyusun rencana dan program bahan perumusan kegiatan dan penjabaran
kebijakan teknis dibidang Fasilitasi Pembiayaan bagi Usaha Kecil Menengah ;
2. Melaksanakan rencana dan program bahan perumusan dan penjabaran kebijakan
teknis dibidang Fasilitasi Pembiayaan UKM ;
3. Memfasilitasi akses penjaminan dalam penyediaan pembiayaan bagi UKM yang
meliputi :
a. Kredit Perbankan
b. Penjaminan Lembaga bukan Bank
c. Modal Ventura
d. Pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba BUMN
e. Hibah dan
f. Jenis Pembiayaan lain.
4. Melaksanakan pemantauan perkembangan usaha UKM yang telah memperoleh
fasilitas bantuan dan pinjaman permodalan ;
5. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan dibidang tugasnya ;
6. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis dan pengembangan iklim usaha
serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan berkembangnya kegiatan usaha
UKM ;
7. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan penilaian terhadap UKM dalam
pengembangan usaha UKM ;
8. Memberikan perlindungan dan advokasi kepada UKM dalam penyelesaian
sengketa atas UKM, UKM dengan pihak lain dalam pengelolaan usaha ;
9. Memfasilitasi pembiayaan terhadap UKM ;
10. Melaksanakan tugas tugas lain atas perintah pimpinan.

Bagian Kedelapan Belas


Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 256

(1) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah unsur pelaksana Otonomi Daerah di
bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan Daerah.
(2) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 259

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan azas otonomi
serta melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 260
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan Kebijakan teknis pelaksanaan pendapatan dan pengelolaan keuangan Daerah ;
b. Penetapan dan penagihan Pajak Daerah ;
c. Pengkoordinasian penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dan
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Laporan Pertanggungjawaban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
d. Perencanaan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian pendapatan dan pengelolaan keuangan
Daerah;
e. Penyelenggaraan Perbendaharaan Umum Daerah;
f. Pelaksanaan Kesekretariatan Dinas.

Paragraf 4
Unsur- Unsur Organisasi
Pasal 261

Unsur-unsur Organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan Daerah terdiri dari
a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris;
c. Pelaksana adalah Kepala-kepala Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Paragraf 5
Susunan Organisasi
Pasal 262

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan Daerah terdiri dari :
a.Kepala Dinas.
b.Sekretariat :
1. Sub Bagian Program
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Umum
c. Bidang Anggaran :
1.Seksi Perencanaan Anggaran ;
2.Seksi Monitoring dan Pengendalian Belanja ;
3.Seksi Peraturan Perundang-undangan.
d.Bidang Pendapatan Daerah :
1. Seksi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pendapatan ;
2. Seksi Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah ;
3. Seksi Perimbangan dan Pendapatan Daerah Lainnya.
e.Bidang Perbendaharaan :
1. Seksi Belanja Pegawai ;
2. Seksi Belanja Tidak Langsung Non Pegawai ;
3. Seksi Belanja Langsung.
f. Bidang Kas Umum Daerah :
1. Seksi Kas Pendapatan :
2. Seksi Belanja ;
3. Seksi Kas Pembiayaan.
g.Bidang Akuntansi dan Pelaporan
1. Seksi Akuntansi dan Penerimaan ;
2. Seksi Akuntansi Pengeluaran ;
3. Seksi Perhitungan dan Pelaporan
(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan dam Pengelola Keuangan Daerah sebagaimana
terlampir.

Paragraf 6
Kepala Dinas
Pasal 263

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijakan, merencanakan,


mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi seluruh kegiatan Dinas yang meliputi pendapatan
dan pengelolaan keuangan Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. Perumusan dan Penyusunan Konsep kebijakan pendapatan dan pengelolaan keuangan Daerah ;
b. Melaksanakan pemungutan pajak daerah dan pendapatan daerah lainnya ;
c. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah ;
d. Menyelenggarakan Penatausahaan dan Akuntansi Keuangan Daerah ;
e. Menyusun laporan keuangan Daerah ;
f. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati;
g. Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Paeagraf 7
Sekretariat
Pasal 264

(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan penyusunan atau rencana program Dinas,
pengelolaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan serta keuangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini , Sekretaris
mempunyai tugas :
a.Merumuskan kebijakan di bidang Kesekretariatan;
b.Menyusun rencana dan program kegiatan Dinas ;
c. Menyusun anggaran dan mengelola administrasi keuangan Dinas ;
d.Menyelenggarakan administrasi umum, perlengkapan dan kepegawaian Dinas ;
e.Melaksanakan koordinasi teknis administratif di lingkungan Dinas ;
f. Membantu Pimpinan dalam melaksanakan tugasnya.
(3) Sekretariat membawahi :
a.Sub Bagian Program ;
b.Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Umum.
(4) Sub Bagian-sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dipimpin oleh Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris.
Pasal 265
(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah dan menyusun rencana program
dan kegiatan Dinas serta melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan anggaran
belanja dan pembinaan administrasi keuangan yang dikelola Dinas
(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga,
pengelolaan administrasi kepegawaian, pengelolaan barang kuasi, perlengkapan kantor dan sarana
Dinas.
Paragraf 8
Bidang Anggaran
Pasal 266

(1) Bidang Anggaran dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas penyusunan Perencanaan dan melaksanakan
Pengendalian APBD serta menyusun dan menghimpun peraturan perundang-undangan tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang Anggaran
mempunyai fungsi:
1.Melaksanakan koordinasi dengan SKPD Tingkat Kabupaten / Provinsi dan Lembaga Pemerintah
Pusat dalam rangka Penyusunan Rancangan APBD dan Perubahan APBD ;
2.Menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ;
3.Mengendalikan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ;
4.Mempersiapkan dan menyusun serta menghimpun Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan
dengan Pengelolaan Keuangan Daerah.
(3) Bidang Anggaran, membawahi :
1.Seksi Perencanaan Anggaran ;
2.Seksi Monitoring dan Pengendalian Belanja ;
3.Seksi Peraturan Perundang-undangan
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Anggaran.
Pasal 267
(1) Seksi Perencanaan dan Pengendalian mempunyai tugas, menyusun rancangan APBD dan perubahan
APBD.
(2) Seksi Monitoring dan Pengendalian Belanja mempunyai tugas melaksanakan monitoring, evaluasi dan
pengendalian pelaksanaan belanja.
(3) Seksi Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas, menyusun, menghimpun dan mengevaluasi
peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Paragraf 9
Bidang Pendapatan Daerah
Pasal 268
(1) Bidang Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan penggalian
potensi, penetapan dan penagihan pajak Daerah serta penatausahaan pendapatan Daerah Lainnya.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Pendapatan Daerah mempunyai fungsi:
a. Menghimpun, menginventarisir dan melaksanakan penggalian potensi pajak daerah dan
pendapatan Daerah lainnya ;
b. Membuat perhitungan dan penetapan serta penagihan pajak Daerah ;
c. Menyusun Perencanaan dan mengkoordinasikan rencana penerimaan pendapatan Daerah ;
d. Melaksanakan penatausahaan penerimaan pendapatan Daerah ;
e. Menghimpun dan memproses pertimbangan keberatan pajak.
(3) Bidang Pendapatan Daerah, membawahi :
1. Seksi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ;
2. Seksi Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah ;
3. Seksi Perimbangan dan Pendapatan Daerah Lainnya.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dipimpin oleh Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Pendapatan
Daerah.
Pasal 269
(1) Seksi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan intensifikasi dan
ekstensifikasi serta menyusun perencanaan monitoring dan mengevaluasi pendapatan Daerah.
(2) Seksi Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah mempunyai tugas melaksanakan penetapan,
penagihan dan penatausahaan pajak Daerah.
(3) Seksi Perimbangan dan Pendapatan Daerah Lainnya mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
dengan Satuan Kerja Pusat dan Provinsi dalam rangka pengelolaan dana perimbangan dan
pendapatan Daerah lainnya.

Paragraf 9
Bidang Perbendaharaan

Pasal 270

(1) Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan pembuatan daftar gaji Pegawai
Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah serta pengkajian dan verifikasi dokumen belanja dari
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Bidang
Perbendaharaan mempunyai fungsi:
a. Membuat daftar gaji Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemrintah Daerah ;
b. Mengkaji, mengatur dan mengevaluasi belanja Daerah.
c. Melaksanakan Verifikasi Dokumen SPP/SPM untuk penerbitan SP2D.
d. Melaksanakan verifikasi dokumen belanja Daerah ;
e. Melaksanakan tugas kebendaharaan.
(3) Bidang Perbendaharaan, membawahi :
1. Seksi Belanja Pegawai ;
2. Seksi Belanja Tidak Langsung Non Pegawai ;
3. Seksi Belanja Langsung
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Perbendaharaan.
Pasal 271
(1) Seksi Belanja Pegawai mempunyai tugas membuat daftar gaji Pegawai Negeri Sipil dilingkungan
Pemerintah Daerah dan mengkaji, mengevaluasi dan memverifikasi dokumen belanja pegawai dari
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penerbitan SP2D Belanja Pegawai.
(2) Seksi Belanja Tidak Langsung Non Pegawai mempunyai tugas mengkaji, mengevaluasi dan
memverifikasi dokumen belanja dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penerbitan
SP2D Belanja Tidak Langsung Non Pegawai.
(3) Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas mengkaji, mengevaluasi dan memverifikasi dokumen belanja
dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk penerbitan SP2D belanja langsung.
Paragraf 10
Bidang Kas Umum Daerah
Pasal 272

(1) Bidang Kas Umum Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas penatausahaan penerimaan dan pengeluaran
Kas serta selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD).

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Bidang Kas
Umum Daerah mempunyai fungsi :
a.Menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;
b.Melaksanakan pemindah bukuan antar rekening Kas ;
c. Penatausahaan penerimaan Daerah ;
d.Penatausahaan pembiayaan Daerah ;
e.Melaksanakan Aset Daerah.
f. Melakukan Rekonsiliasi dengan Bank dan para Bendara..

(3) Bidang Kas Umum Daerah, membawahi :


a.Seksi Kas Pendapatan ;
b.Seksi Kas Belanja ;
c. Seksi Pembiayaan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Kas Umum Daerah.
Pasal 273
(1) Seksi Kas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan pendapatan Daerah.
(2) Seksi Kas Belanja Daerah mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan belanja Daerah.
(3) Seksi Kas Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan pembiayaan penerimaan dan
pengeluaran.
Paragraf 11
Bidang Akuntansi Dan Pelaporan
Pasal 274

(1) Bidang Akuntansi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas serta mempunyai tugas melaksanakan akuntansi
penerimaan dan pengeluaran keuangan Daerah serta menyusun Laporan Keuangan Daerah.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, Kepala Bidang
Akuntansi dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan Kebijakan di bidang akuntansi dan pelaporan ;
b. Melaksanakan fungsi akuntansi keuangan Daerah ;
c. Menyusun laporan keuangan dan kinerja pemerintah Daerah.
(3) Bidang Akuntansi dan Pelaporan membawahi :
a.Seksi Akuntansi Penerimaan ;
b.Seksi Akuntansi Pengeluaran ;
c. Seksi Perhitungan dan Pelaporan.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 275
(1) Seksi Akuntansi Penerimaan mempunyai tugas melaksanakan pencatatan, pengukuran,
pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi penerimaan keuangan dan penginterprestasian atas
hasilnya.
(2) Seksi Akuntasi Pengeluaran mempunyai tugas melaksanakan pencatatan, pengukuran,
pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi pengeluaran keuangan dan penginterprestasian atas
hasilnya.
(3) Seksi Perhitungan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan rekonsiliasi dan penyusunan laporan
keuangan Daerah selaku Entitas Akuntansi maupun Entitas pelaporan serta penyusunan laporan
kinerja Pemerintah Daerah.

BAB DinasVI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

Pasal 276
(1) Pada Dinas Daerah dapat dibentuk Unit Pelasana Teknis Dinas (UPT) untuk melaksanakan
sebagian tugas operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu
atau beberapa kecamatan.
(2) Dinas mempunyai fungsi pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas.
(3) Pengaturan lebih lanjut tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB VII
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 277
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Dinas secara
profesional sesuai dengan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, terdiri dari sejumlah tenaga
dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(4) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, ditentukan sifat, jenis,
kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional sebagimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

TATA KERJA

Pasal 278

Semua unit kerja di lingkungan Dinas dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi.

Pasal 279

Kepala Dinas dan semua pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas berkewajiban menjadi tauladan dan
memimpin bawahan masing-masing serta memberikan bimbingan sebagai petunjuk pelaksanaan tugas bagi
bawahan.

Pasal 280

(1) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara
berkala dan tepat waktu kepada atasan.

(2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan
sebagai salah satu bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk bagi bawahan.

(3) Setiap laporan yang disampaikan wajib ditembuskan kepada pejabat lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.

Pasal 281

(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap pimpinan unit kerja
mengadakan rapat berkala.

(2) Kepala Dinas dan semua pimpinan unit kerja wajib mengawasi bawahannya dan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila
terjadi penyimpangan.

Pasal 282

Hubungan kerja antar pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas dengan Kelompok Jabatan Fungsional diatur
oleh Kepala Dinas.

BAB IX

PELAPORAN

Pasal 283
(1) Kepala Dinas memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
(2) Ketentuan mengenai jenis laporan dan tata cara penyampaiannya berpedoman kepada peraturan
yang berlaku.
(3) Pembuatan laporan adalah menjadi tanggung jawab Sekretaris, Kepala Bidang menurut bidangnya
masing-masing.

BAB X
HAL MEWAKILI
Pasal 284

(1) Apabila Kepala Dinas berhalangan, maka diwakili oleh Sekretaris.


(2) Dalam hal Sekretaris berhalangan, maka Kepala Dinas menunjuk atau menugaskan salah satu
Kepala Bidang berdasarkan senioritas kepangkatan dan sesuai dengan bidang tugasnya.

BAB XI
KEPEGAWAIAN
Pasal 285

(1) Kepala Dinas bertanggung jawab dalam mempersiapkan saran dan pertimbangan kepada Bupati di
bidang kepegawaian.
(2) Kepala Dinas bertanggung jawab dalam hal perencanaan, pengelolaan dan pembinaan dalam bidang
kepegawaian.
(3) Kepala Dinas wajib membuat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP.3) pegawai bawahannya
setahun sekali dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(4) Kepala Dinas mempersiapkan daftar pegawai yang akan mengikuti pendidikan di dalam dan di luar
untuk disampaikan kepada Bupati.
(5) Ketentuan-ketentuan lainnya mengenai kepegawaian diatur dengan peraturan yang berlaku.

BAB XII
ESELON JABATAN
Pasal 286

(1) Kepala Dinas merupakan Jabtaan Struktural eselon II b


(2) Kepala Bagian dan Sekretaris Dinas merupakan jabatan struktural eselon III.a
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon III.b
(4) Kepala Seksi, Kepala Sub.Bagian dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) merupakan jabatan struktural eselon IV.a
(5) Kepala Sub.Bagian pada Kecamatan, Kelurahan dan pada UPTD merupakan
jabatan struktural eselon IV.b.

BAB XIII
PEMBIAYAAN
Pasal 287

Pembiayaan Dinas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lebak dan
penerimaan lainnya yang sah.

BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 288

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka Dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak
yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak, tetap
melaksanakan tugas sampai dengan berlakunya Peraturan Daerah ini.
BAB XV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 289

Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 4 Tahun
2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2002 Nomor 8 Seri D) sepanjang mengenai
Dinas, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 290

Ketentuan lebih lanjut dari Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaan diatur dan
ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 291

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lebak.

Ditetapkan di Rangkasbitung
Pada tanggal 5 Desember 2007

BUPATI LEBAK,

Cap/Ttd

H. MULYADI JAYABAYA
Diundangkan di Rangkasbitung
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LEBAK,

H. RUSWAN EFFENDI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TAHUN 2007 NOMOR 10


LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK
Nomor : 10 Tahun 2007
Tanggal : 5 Desember 2007
Tentang: Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lebak

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

UMUM KEPEGAWAIAN KEUANGAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PENDIDIKAN TK, SD PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR PERENCANAAN
& SLB SMP/SMA & SMK SEKOLAH & EVALUASI
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
KURIKULUM TK, SD KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI PERENCANAAN
& SLB SMP/SMA & SMK

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


KESISWAAN TK, SD KESISWAAN PENDIDIKAN DATA
& SLB SMP/SMA & SMK MASYARAKAT

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


SARPRAS TK, SD & SARPRAS SMP,SMA KURSUS DAN MONITORING &
SLB & SMK KELEMBAGAAN EVALUASI

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM KEUANGAN KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PELAYANAN KESEHATAN BINA PENCEGAHAN,
PERORANGAN, FARMASI
KESEHATAN PEMBERANTASAN PENGEMBANG
DAN POM PENYAKIT AN KESEHATAN
MASYARAKAT & PENYEHATAN
LINGKUNGAN

SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
UPAYA KES.PERORANG KESEHATAN KELUARGA PEMBERANTASAN
PENYAKIT
SUMBER DAYA
AN, AKREDITASI &
INSTITUSI KES. LAINNYA KESEHATAN
(SDK)
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
FARMASI GIZI PENCEGAHAN PENGEMBANGAN
DAN POM
PENYAKIT & SISTEM INFORMASI
IMUNISASI KESEHATAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


JAMINAN
PEMELIHARAAN PROMOSI KESEHATAN SURVEYLAN & PERENCANAAN DAN
KESEHATAN PENYEHATAN EVALUASI PROGRAM
MASYARAKAT LINGKUNGAN

U P T D

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS PERTANIAN
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK

JABATAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


KEPEGAWAIAN
FUNGSIONAL UMUM KEUANGAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PENGOLAHAN & SARANA &
PRODUKSI PERENCANAAN
PEMASARAN USAHA PRASARANA
PERTANIAN PERTANIAN & EVALUASI
PERTANIAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PENANGANAN PANEN PRODUKSI PADI &
SARANA PRODUKSI PERENCANAAN
PALAWIJA
PERTANIAN
& PASCA PANEN
SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
PEMASARAN HASIL PRODUKSI HORTIKULTURA,
TATA GUNA LAHAN &
PRODUKSI BIOFARMAKA & TANAMAN DATA & STATISTIK
AIR
PERTANIAN HIAS

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


KEMITRAAN USAHA & PERLINDUNGAN EVALUASI &
PERBENIHAN
KELEMBAGAAN TANAMAN PELAPORAN

U P T D

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS PETERNAKAN KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM &
KEUANGAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG BIDANG


PRODUKSI KESEHATAN HEWAN SARANA & USAHA
PETERNAKAN

SEKSI
SEKSI PELAYANAN SEKSI
PEMBIBITAN & PAKAN KESEHATAN HEWAN BINA USAHA
TERNAK PETERNAKAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PENYEBARAN & KESEHATAN MASY.
PENGEMB. KELEMBAGAAN
VETERINER
PETERNAKAN PETERNAKAN
SEKSI SEKSI SEKSI
PENGEMB. PENGAMATAN &
PENCEGAHAN OBAT-OBATAN &
TEKNOLOGI ALSINAK
PETERNAKAN PENY.HEWAN

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN SEKRETARIAT


FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


KEUANGAN UMUM KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PERENCANAAN
KEHUTANAN PERKEBUNAN USAHA & EVALUASI

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


REHABILITASI BINA PRODUKSI KELEMBAGAAN DATA DAN
USAHA PERPETAAN
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
PRODUK SI & PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PERENCANAAN &
PEREDARAN HASIL AREAL PEMASARAN HASIL PROGRAM
HUTAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PERLINDUNGAN
KEHUTANAN & PERLINDUNGAN BINA USAHA EVALUASI &
KONSERVASI ALAM TANAMAN PELAPORAN

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM KEUANGAN KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PERIKANAN KELAUTAN DAN
BUDIDAYA PERIKANAN BINA USAHA PERENCANAAN &
TANGKAP EVALUASI

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


BUDIDAYA SARANA PENGOLAHAN PERENCANAAN
PENANGKAPAN DAN PEMASARAN
HASIL PERIKANAN
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
PENGEMBANGAN PENINGKATAN
PEMBENIHAN SUMBER DAYA EVALUASI DAN
MUTU HASIL PELAPORAN
PESISIR DAN LAUT PERIKANAN

SEKSI
KONSERVASI DAN SEKSI SEKSI SEKSI
PENGENDALIAN PRASARANA KEMITRAAN DATA DAN
SUMBER DAYA PELABUHAN USAHA HASIL
PERIKANAN PERIKANAN PERIKANAN STATISTIK

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

UMUM KEUANGAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG


ENERGI GEOLOGI & AIR TANAH PERTAMBANGAN UMUM

SEKSI SEKSI SEKSI


PENGEMBANGAN ENERGI PEMETAAN & PENELITIAN BIMB. & PENGAWASAN
GEOLOGI PERTAMBANGAN UMUM
SEKSI SEKSI SEKSI
KONSERVASI &
PEMBANGUNAN & SUMBER DAYA MINERAL & PENGENDALIAN DAMPAK
PEMELIHARAAN PJU BATUBARA LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PENGUSAHAAN & PENGUSAHAAN
AIR TANAH
PENGAWASAN ENERGI PERTAMBANGAN

U P T D

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM
PROGRAM KEUANGAN

BIDANG BIDANG
PERHUBUNGAN DARAT PKB, TERMINAL DAN
LAUT & UDARA PARKIR

SEKSI SEKSI
PENGUJIAN KENDARAAN
ANGKUTAN BERMOTOR (PKB)
SEKSI SEKSI

LALU LINTAS TERMINAL

SEKSI SEKSI
KOMUNIKASI & INFORMATIKA
PARKIR

U P T D

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


FUNGSIONAL PROGRAM KEUANGAN UMUM

BIDANG
BIDANG BIDANG
PENGOLAHAN DATA &
PENDAFTARAN PENDUDUK PENCATATAN SIPIL
PERENCANAAN KEPENDUDUKAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PENCATATAN BIODATA
PENCATATAN PEREKAMAN & PENGOLAHAN
PENDUDUK & PELAPORAN
DAN DATA KEPENDUDUKAN
PERISTIWA KEPENDUDUKAN
REGISTRASI
SEKSI SEKSI SEKSI
PENERBITAN KARTU IDENTITAS PENERBITAN PERENCANAAN DAN
KEPENDUDUKAN AKTA PERKEMBANGAN
KEPENDUDUKAN

SEKSI SEKSI SEKSI


DOKUMEN DAN ADVOKASI, SOSIALISASI,
PENDATAAN RENTAN
PELAPORAN AKTA PENCATATAN SUPERVISI & EVALUASI
ADMINISTRASI
SIPIL INFORMASI ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
KEPENDUDUKAN

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS BINA MARGA
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM KEPEGAWAIAN KEUANGAN

BIDANG
BIDANG BIDANG PERENCANAAN &
PEMELIHARAAN PEMBANGUNAN EVALUASI
SEKSI SEKSI SEKSI
PEMELIHARAAN PEMBANGUNAN PERENCANAAN
JALAN JALAN
JALAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PEMELIHARAAN PEMBANGUNAN PERENCANAAN
JEMBATAN JEMBATAN JEMBATAN

SEKSI
SEKSI SEKSI MONITORING
ADM. TEKNIK ADM. TEKNIK &
PEMELIHARAAN PEMBANGUNAN EVALUASI

U P T D

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


KEPEGAWAIAN KEUANGAN UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG


PLP PERKOTAAN DAN
TATA BANGUNAN PERDESAAN
PROGRAM DAN
PERENCANAAN

SEKSI SEKS SEKSI


TATA RUANG & JASA PROGRAM DAN
KONSTRUKSI JALAN LINGKUNGAN
ANGGARAN
SEKSI SEKSI SEKSI
BANGUNAN GEDUNG AIR BERSIH, SANITASI PENGENDALIAN DAN
DAN DRAINASE EVALUASI

SEKSI SEKSI SEKSI


DATA DAN PERUMAHAN DAN PERENCANAAN
PENELITIAN PERMUKIMAN TEKNIS

U P T D

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


KEPEGAWAIAN KEUANGAN UMUM

BIDANG BIDANG
BIDANG
PLP PERKOTAAN DAN
TATA BANGUNAN PERDESAAN
PROGRAM DAN
PERENCANAAN

SEKSI SEKS SEKSI


TATA RUANG & JASA PROGRAM DAN
KONSTRUKSI JALAN LINGKUNGAN
ANGGARAN
SEKSI SEKSI SEKSI
BANGUNAN GEDUNG AIR BERSIH, SANITASI PENGENDALIAN DAN
DAN DRAINASE EVALUASI

SEKSI SEKSI SEKSI


DATA DAN PERUMAHAN DAN PERENCANAAN
PENELITIAN PERMUKIMAN TEKNIS

U P T D

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS KEBERSIHAN

BIDANG BIDANG
KEBERSIHAN SARPRAS
KEBERSIHAN

SEKSI SEKSI
PENGELOLAAN PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN SARANA
SEKSI SEKSI
PERTAMANAN
PEMELIHARAAN
DAN PENGELOLAAN
PEMAKAMAN
DRANASE SARPRAS
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


SUB BAGIAN
UMUM KEUANGAN
PROGRAM

UPTD
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, BUDAYA DAN PARIWISATA
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM KEUANGAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PEMUDA OLAHRAGA BUDAYA
PARIWISATA

SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
PROMOSI &
PEMBINAAN PEMBINAAN
KESENIAN PENGEMBANGAN
KEPEMUDAAN KEOLAHRAGAAN
PARIWISATA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


KELEMBAGAAN SEJARAH,
DIKLAT USAHA & JASA
KEPEMUDAAN PURBAKALA &
OLAHRAGA PARIWISATA
MUSEUM

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


SARANA & TRADISI & SARANA & BIMBINGAN
DIKLAT KEPEMUDAAN PRASARANA LINGKUNGAN BUDAYA MASY. WISATA
KEOLAHRAGAAN

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL KABUPATEN LEBAK
KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN
KEUANGAN SUB BAGIAN
UMUM
& PROGRAM
&
KEPEGAWAIAN PERLENGKAPAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PELATIHAN & PEMBINAAN & PENEMPATAN & PELAYANAN & BIMBINGAN &
PRODUKTIFITAS PENGAWASAN PERLUASAN TENAGA REHABILITASI BANTUAN
TENAGA KERJA TENAGA KERJA KERJA SOSIAL SOSIAL

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PELATIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PENEMPATAN PELAYANAN BIMBINGAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
DAN SYARAT-SYARAT TENAGA KERJA SOSIAL

KERJA

SEKSI SEKSI SEKSI


SEKSI SEKSI
PENGAWASAN
PENGEMBANGAN
KETENAGAKERJAAN PERLUASAN REHABILITASI BANTUAN
PRODUKTIFITAS KESEJAHTERAAN SOSIAL
TENAGA KERJA TENAGA KERJA SOSIAL

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PEMBINAAN LEMBAGA PELATIHAN PENGUPAHAN INFORMASI DAN PEMBERDAYAAN
TRANSMIGRASI PENYULUHAN SOSIAL
KERJA SWASTA &
JAMINAN SOSIAL KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
SOSIAL

U P T

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS PERIDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM KEUANGAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PENGELOLAAN PERENCANAAN &
PASAR EVALUASI

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


INDUSTRI AGRO & PENGEMBANGAN
HASIL HUTAN USAHA RETRIBUSI PENDATAAN
PERDAGANGAN PASAR

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


INDUSTRI LOGAM, PENGADAAN & KEBERSIHAN &
PENYALURAN PENGENDALIAN &
MESIN & KIMIA KEAMANAN PENGAWASAN
PASAR

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PERLINDUNGAN SARANA &
ANEKA EVALUASI DAN
KONSUMEN PRASARANA
INDUSTRI PELAPORAN
PASAR

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI


DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
KABUPATEN LEBAK
KEPALA DINAS

SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUBAG SUBAG SUBAG


UMUM & KEUANGAN PROGRAM
KEPEG

BIDANG BIDANG BIDANG


KELEMBAGAAN PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN
KOPERASI KOPERASI UKM

SEKSI SEKSI SEKSI


PENDAFTARAN BINA USAHA PENDATAAN UKM
KELEMBAGAAN KOPERASI
KOPERASI

SEKSI SEKSI SEKSI


PENGESAHAN FASILITASI KSP/USP PEMBERDAYAAN
KOPERASI DAN UKM

SEKSI SEKSI SEKSI


PENGENDALIAN FASILITASI PEMBIAYAAN UKM
& PENGAWASAN KOPERASI
PRODUKSI

UPTD

BAGAN SUSUNAN ORGA NISASI


DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
(DPPKD)
KABUPATEN LEBAK

KEPALA
DINAS

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
UMUM KEUANGAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


ANGGARAN PENDAPATAN PERBENDAHA KAS UMUM AKUNTASI &
DAERAH RAAN DAERAH PELAPORAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PERENCANAAN PERENCANAAN, BELANJA KAS AKUNTANSI
ANGGARAN MONEV PEGAWAI PENDAPATAN PENERIMAAN
PENDAPATAN

SEKSI SEKSI SEKSI


SEKSI
BELANJA TIDAK SEKSI
MONITORING & PENETAPAN & AKUNTANSI
LANGSUNG NON KAS BELANJA
PENGEND. PENAGIHAN PENGELUARAN
PAJAK PEGAWAI
BELANJA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PERATURAN PERIMBANGAN BELANJA KAS PERHITUNGAN
PERUNDANG- & PENDAPATAN LANGSUNG PEMBIAYAAN & PELAPORAN
UNDANGAN LAINNYA

Anda mungkin juga menyukai