Anda di halaman 1dari 4

MKS-1

KONSEP UANG KONVENSIONAL


NAMA: PANJI ANGGORO KASIH
NPM/KELAS: 1502040085/A

A. PENGERTIAN UANG
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, uang adalah suatu alat tukar atau
standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah
suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan
bentuk dan gambar tertentu.1
Menurut Muchdarsah Sinungan, uang adalah sesuatu yang bisa diterima
oleh umum sebagai alat pembayaran dan alat tukar menukar. 2
Uang juga dapat didefinisikan sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat
tukar, sebagai unit penghitung, sebagai alat penyimpan nilai/daya beli, dan
sebagai standar pembayaran yang tertangguhkan. Pengertian uang juga dapat
dikelompokkan menurut tingkat liquiditasnya. Yaitu:
1. M1 adalah uang kartal (currency) yang beredar di masyarakat plus
simpanan dalam bentuk uang giral (demand deposits).
2. M2 adalah M1 plus tabungan (saving deposits) dan deposito berjangka
(time deposits) pada bank umum. Disebut juga uang beredar dalam arti
luas atau broad
money.
3. M3 adalah M2 plus simpanan pada lembaga keuangan non bank. Seluruh
simpanan yang ada pada bank dan lembaga keuangan non bank tersebut
disebut uang kuasi atau quasi money. Berdasarkan ketiga definisi uang
tersebut, tingkat liquiditas yang paling tinggi adalah M1, karena proses
untuk menjadikan M1 ke dalam uang tunai adalah yang paling cepat.3
Dari tiga definisi uang tadi, tingkat liquiditas yang paling tinggi adalah M1,
karena proses untuk menjadikan M1 ke dalam uang tunai adalah yang paling
cepat.

B. KONSEP UANG DALAM EKONOMI KONVENSIONAL


Konsep nilai uang dalam perspektif ekonomi konvensional meyakini bahwa
uang di saat sekarang selalu lebih berharga dibandingkan uang di masa yang akan
datang. Pendapat ini didasarkan pada nilai waktu dari uang akan selalu berubah

1
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hlm. 1232
2
Muchdarsah Sinungan, Uang dan Bank, Jakarta: Bina Aksara, 1987, hlm. 5
3
Ibid,

1 Manajemen keuangan syariah 1


MKS-1

(cenderung menurun) karena dipengaruhi faktor inflasi serta preferensi terhadap


konsumsi pada masa kini dan masa depan. Uang dapat menghasilkan uang. Dalam
memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita
harus mengikuti panjangnya waktu dan tingkat pengembalian. Maka konsep time
value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan,
lembaga ataupun individu4.
Dalam ekonomi konvensional penerapan time value of money tidak senaif
yang dibayangkan, misalnya dengan mengabaikan ketidakpastian return yang
akan diterima. Bila unsur ketidakpastian return ini dimasukkan, ekonomi
konvensional menyebut kompensasinya sebagai discount rate. Jadi discount rate
lebih bersifat umum dibandingkan istilah interest rate. Dalam ekonomi
konvensional, ketidakpastian return dikonversi menjadi suatu kepastian melalui
premium for uncertainty. Dalam setiap investasi tentu selalu ada probabilitas
untuk mendapat positive return, negative return, dan no return. Adanya
probabilitas inilah yang menimbulkan ketidakpastian. Probabilitas untuk
mendapatkan negative return dan no return yang dipertukarkan dengan sesuatu
yang pasti yaitu premium for uncertainty.
Ekonomi konvensional mengartikan uang yaitu uang sebagai alat tukar dan
uang sebagai capital. Namun sering kali uang diidentikkan dengan modal
(capital). Ekonom Barat juga terdapat perbedaan dalam mengartikan uang.
Konsep Irving Fischer uang (modal) bersifat flow concept, sedangkan Cambrige
school (Marshall-Pigou) mengartikan uang sebagai stock concept. Uang dianggap
sebagai private goods. Arti flow concept adalah uang harus mengalir. Ketika
mengalir uang adalah public goods, lalu mengendap ke dalam kepemilikan
seseorang (stock concept). Uang tersebut menjadi milik pribadi (private goods).
Menurut Adiwarman Karim konsep konvensional yaitu, ditunjukkan sebagai
berikut:5
1. Uang sering diidentikkan dengan modal
2. Uang (modal) adalah private goods
3. Uang (modal) adalah flow concept bagi fisher
4. Uang (modal) adalah stock concept bagi Cambridge
Dalam konsep konvensional uang bukan hanya sebagai alat transaksi,
namun juga sebagai komoditas (barang). Uang menjadi milik pemegang uang
disebut private goods. Beberapa literatur ekonomi konvensional mengatakan
bahwa uang merupakan asset yang sangat istimewa dan mempunyai status yang

4
Rahmat ilyas, Konsep Uang Dalam Perspektif Islam dalam jurnal BISNIS, Vol. 4, No. 1, Juni
2016 hlm.52
5
Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Ekonomi Makro, Jakarta: IIIT Indonesia, 2002,
hlm. 21

2 Manajemen keuangan syariah 1


MKS-1

sangat istimewa pula atas asset-asset ekonomi lainnya. Hal ini disebabkan
beberapa hal:
1. Uang merupakan barang yang paling liquid, mudah untuk diperjual
belikan dan dipertukarkan dengan barang lainnya
2. Dalam uang tidak ada biaya penyimpanan, sehingga kita dapat
menukarnya kapan saja dan di mana saja.
Pendapat inilah yang dikatakan oleh Collin Rogers dalam bukunya Money,
Interest and Capital (1989), seperti yang dikutip oleh Adiwarman A. Karim.6
Pengertian uang sebagai modal pada gilirannya akan memunculkan ide bunga
sebagai harga dari penggunaan uang tersebut.
Uang identik dengan modal, seperti pendapat Collin Rogers dalam bukunya,
Money Interest and Capital (1989), seperti yang dikutip oleh Adiwarman A.
Karim. Pendapat ini tentu tak dapat dilepaskan dari peran dan fungsi uang yang
merupakan alat penyimpan nilai/daya beli dan standar pembayaran yang
tertangguhkan, sehingga uang dapat dan diperbolehkan untuk dipertukarkan dan
diperjual-belikan dengan harga tertentu. Ketika uang dianggap sebagai modal,
maka uang akan menjadi barang pribadi atau private goods, di mana orang dapat
menyimpan, menimbun dan mengendapkan uang dari peredaran dan sirkulasi di
masyarakat. Dengan demikian, peran dan fungsi uang dengan sendirinya beralih
dari sebagai alat tukar menjadi sebagai alat penyimpan nilai kekayaan. Artinya,
uang merupakan stock concept yang dapat diakumulasi sedemikan rupa sebagai
modal dan kekayaan pribadi.Esensi yang melandasi konsep time value of money
pada dasarnya adalah bunga.

6
Ahmad Mansur, konsep uang dalam perspektif islam dan konvensional dalam Jurnal Al-Qnn,
Vol. 12, No. 1, Juni 2009, hlm 9

3 Manajemen keuangan syariah 1


MKS-1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mansur, Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam dan


Ekonomi Konvensional dalam jurnal Al-Qnn, Vol. 12, No. 1, Juni 2009.

Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Ekonomi Makro, Jakarta:


IIIT Indonesia, 2002.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Muchdarsah Sinungan, Uang dan Bank, Jakarta: Bina Aksara, 1987.

Rahmat ilyas, Konsep Uang Dalam Perspektif Islam dalam jurnal BISNIS,
Vol. 4, No. 1, Juni 2016.

4 Manajemen keuangan syariah 1

Anda mungkin juga menyukai