Resume Overview Drill
Resume Overview Drill
Disusun Oleh :
Di PT. KBK melakukan kegiatan peledakan dengan sistim peledakan tidur dimana
kegiatan pengisian bahan peledak dan penyumbatan lubang ledak dilakukan berlainan hari
dengan kegiatan peledakan yang juga disebut peledakan tunda. Peledakan ini harus sesuai
dengan persetujuan kepala pelaksana inspeksi tambang. Kegiatan peledakan dilakukan pada
saat jam istirahat siang 12.30 WIB. Proses peledakan tidur di tambang ini diharapkan dapat
meningkatkan keselamatan dan keamanan kegiatan peledakan. Adanya upaya mengurangi
frekuensi peledakan ini bertujuan mengurangi jumlah terpaparnya karyawan terhadap kegiatan
peledakan. Kegiatan peledakan tidur ini sangat mempermudah pekerjaan penambangan di
lokasi PT. KBK dan dapat memperkecil kehilangan waktu produktif alat produksi sehingga
dapat meningkatkan produksi tambang.
Peledakan tidur ini dilakukan harus aman agar memperkecil tingkat kecelakaan kerja
seperti pembuatan papan notifikasi, juga pengumuman adanya kegiatan peledakan tidur
melalui radio komunikasi. Persiapan pengawasan peledakan tidur di PT. KBK sangat
diperhatikan mulai dari pembuatan tanggul pengaman, safety cone, barikade, bendera merah,
rotary lamp, pondok petugas pengaman yang dijaga oleh 2 petugas keamanan dan 1 orang juru
ledak. Patroli di sekitar area peledakan juga dilakukan setiap 2 jam sekali keliling lokasi
peledakan. Salah satu yang terpenting adalah pengadaan lampu penerangan di lokasi peledakan
agar dapat mengetahui lokasi lubang ledak dan bahan peledak.
Langkah awal kegiatan peledakan ini adalah pengeboran dan pengisian bahan
peledakan, di PT. KBK kedalaman lubang bor tidak terlalu dalam karena material penutup
tergolong keras dimana pada PT. KBK ini kedalaman lubang bor nya sekitar 7 meter. Pada PT.
KBK memakai pola pengeboran Slighty Rectangular Pattern dengan burden dan spasi yang
telah ditentukan. Di PT. KBK juga melakukan peledakan disekitar lereng bahkan di muka
lereng dengan metode single line dimana rangkaian lubang ledak di muka lereng membentuk
satu garis ledakan. Selain dipengaruhi oleh penggunaan waktu tunda, metode single line ini
bertujuan agar lereng disekitar area peledakan tidak menerima getaran tanah yang terlalu besar
yang dapat menimbulkan keruntuhan pada lereng.