Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PENGUKURAN KERJA DENGAN METODE FISIOLOGI


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Setiap saat manusia membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas
atau pekerjaan yang bermacam-macam. Aktivitas manusia terkadang
tidak menyesuaikan antara energi dan kemampuan yang dimiliki dengan
energi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut sehingga
mengakibatkan kelelahan yang menyebabkan menurunnya produktivitas
kerja. Kelelahan kerja harus dihindari, sehingga perlu dipelajari suatu
metode pengukuran fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan
keterbatasan yang dimiliki manusia selama beraktivitas yaitu metode
pengukuran kinerja fisiologi. Sikap pekerja dalam melakukan
pekerjaannya juga merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap
kelelahan. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme
beserta bagian-bagian fisik secara keseluruhan.
Modul pengukuran kinerja fisiologi, dilakukan pada pengukuran
konsumsi oksigen dan energi pada pekerjaan menggunakan ergocycle.
Pengukuran tersebut dilakukan secara langsung untuk mendapatkan
besarnya konsumsi oksigen dan energi yang dibutuhkan. Dilakukan
pengumpulan data denyut jantung, tempera dan
waktu recovery percobaan dengan variasi kecepatan lari pada ergocyle
dan waktu aktifitas yang berbeda-beda yang selanjutnya dihitung untuk
mendapatkan konsumsi oksigen dan energi yang dibutuhkan.
Praktikum ini menggunakan ergocycle sebagai alat untuk melakukan
praktikum karena mudah mengoperasikannya dan mudah diatur dalam
kecepatan- kecepatan yang berbeda sehingga operator dan pecatat dapat
dengan akurat mengambil data yang diperlukan seperti denyut jantung.
2. Tujuan
a. Mampu memahami bahwa perbedaan beban kerja atau cara kerja
dapat berpengaruh terhadap aspek fisiologi manusia.
b. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode
fisiologi.
c. Mampu mementukan besar beban, berdasarkan kriteria
d. Mampu merangsang sistem kerja dengan memanfaatkan hasil
pengukuran kerja dengan metode fisiologi.
3. Manfaat
a. Mengetahui kecepatan rata-rata denyut jantung operator pada saat
melakukan percobaan pada ergocycle dan rata-rata denyut jantung
untuk kecepatan berbeda dengan waktu percobaan yang berbeda.
b. Mengetahui perubahan suhu tubuh operator sebelum dan sesudah
melakukan percobaan.
c. Mengetahui banyaknya konsumsi energi dan oksigen selama
percobaan.

B. Landasan Teori
Fisiologi atau ilmu faal (dibaca fa-al) adalah salah satu dari cabang-
cabang biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Fisiologi
secara umum memiliki pengertian yaitu mempelajari hal yang berkaitan
dengan kehidupan makhluk hidup walaupun dalam setiap bidang, pengertian
masing-masing. Ilmu fisiologi menggunakan tahapan dan langkah serta
berbagai macam metode untuk dapat mempelajari sebuah sel lalu biomolekul
kemudian organ dan jaringan selain itu fisiologi juga mempelajari organisme
dan sebuah sistem organ secara merata dan keseluruhan untuk menjalankan
fungsi fisik serta zat kimiawinya agar mendukung sebuah kehidupan.
Menurut Tayyari dan Smith (1997) fisiologi kerja sebagai ilmu yang
mempelajari tentang fungsi-fungsi organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh
adanya ketegangan pada otot selama aktivitas kerja. Selain itu Tayyari dan
Smith juga mengatakan bahwa seorang ahli fisiologi merupakan seseorang
yang dapat membuat individu dapat menyelesaikan pekerjaan mereka tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan, sehingga saat selesai bekerja mereka
tidak hanya dapat pulih dari kelelahan akibat kerja agar di hari berikutnya
mereka dapat bekerja, tetapi mereka juga dapat menikmati waktu luang dari
pekerjaan mereka.
Metode pengukuran kinerja fisiologi merupakan metode yang digunakan
untuk mengetahui besar atau kecil nya energi dan oksigen yang dikeluarkan
pada saat bekerja berdasarkan denyut jantung dari operator tersebut. Operator
membutuhkan waktu recovery untuk mengembalikan energi yang hilang pada
saat bekerja. Energi yang cukup dapat membuat pekerjaan lebih cepat, efektif
dan efesien. Pengukuran kerja dengan metode fisiologi menggunakan ergocyle
mencakup seluruh teori dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk masalah ini
dan berkaitan dengan kegiatan praktikum.
1. Proses metabolisme tubuh manusia.
2. Komsumsi energi manusia.
3. Hubungan konsumsi energi manusia dengan denyut jantung.
4. Estimasi pengeluaran energi untuk tiap tipe pekejaan.
5. Proses timbulnya kelelahan pada tubuh manusia.
Dalam suat kerja fisik, terjadi proses di dalam tubuh manusia yang akan
mengasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, hear rate, temperatur tubuh,
dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.
Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller:
1. Kerja total seluruh tubuh, yang menggunakan sebagian besar otot
2 3
biasanya melibatkan atau otot tubuh.
3 4

2. Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit energi expenditure,


karena otot yang digunakan lebih sedikit.
3. Kerja otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa
kerja mekanik, membutuhkan kontraksi sebagian otot.
Berikut penjelasan tentang kerja fisik dan mental, pengukuran konsumsi,
dan siklus kerja fisiologi:
1. Kerja Fisik dan Mental
Secara garis besar, kegiatan kerja manusia dapat digolongkan
menjadi kerja fisik dan kerja mental. Pemisahan ini dilakukan secara
sempurna, karena terdapatnya hubungan yang erat antara satu dengan
lainnya. Apabila dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni
relatif lebih lebih sedikit mengeluarkan energi dibanding kerja fisik.
Kerja fisik akan menyebabkan perubahan pada fungsi alat tubuh,
yang dapat di deteksi melalui perubahan:
a. Konsumsi energi
b. Denyut jantung
c. Peredaran udara dalam paru-paru
d. Temperatur tubuh
e. Konsentrasi asam laktat dalam darah
f. Komposisi kimia dalam darah dan air seni
g. Tingkat penguapan dan faktor lainnya.
Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan
erat dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu bekerja
biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan
pengukuran:
a. Kecepatan denyut jantung
b. Konsumsi oksigen
2. Pengukuran Konsumsi Energi
Bilangan nadi atau denyut jantung yang merupakan perubahan yang
penting dan pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun dalam
penelitian laboratorium. Dalam hal ini penentuan konsumsi energi
biasanya diguanakan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan
denyut nadi pada saat istirahat.
Untuk merumuskan hubungan antara energi expenditure dengan
kecepatan denyut jantung, dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan
antara expenditure dengan kecepatan jantung dengan menggunakan
analisis regresi.
Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan jantung adalah
regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut:
VO = 0.019 HR 0.024 h + 0.016 w + 0.045 a + 1.15
Keterangan :
VO : Konsumsi oksigen (liter/menit)
HR : Denyut jantung (denyut/menit)
H : Tinggi badan (cm)
w : Berat badan (kg)
a : Usia (tahun)
Sedangkan menurut strand dan Rodahl, energi expenditure dapat
dihitung dengan persamaan:
1 liter O = 5 kkal
Sehingga, hubungan antara denyut jantung dengan konsumsi energi
dapat diketahui. Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan
dalam bentuk energi, maka konsumsi energi untuk suatu kegiatan tertentu
dapat dituliskan sebagai berikut:
KE = E - Ei
Keterangan :
KE : Konsumsi energi (kkal/menit)
E : Pengeluaran energi saat melakukan kerja (kkal/menit)
Ei : Pengeluaran energi saat istirahat (kkal/menit)
3. Siklus Kerja dan Fisiologi
Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan,
maka waktu pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan
beban kerja. Dalam keadaaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai
waktu istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis.
Menurut Murrel membuat metode untuk mentukan waktu istirahat sebagai
kompensasi dari pekerjaan fisik.
R = Tx (W-S)
(W-1.5)
Keterangan :
R : Istirahat yang dibutuhkan (menit)
T : Total waktu kerja (menit per shift)
W : Pengeluaran energi rata-rata saat bekerja (kkal/menit), dimana
W = E
S : Pengeluaran energi rata-rata yang di rekomendasikan (kkal/menit)
biasanya 4 kkal/menit untuk wanita dan 5 kkal/menit untuk pria
nilai 1.5 adalah nilai basal metabolism (kkal/menit).

C. Hasil
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan unntuk praktikum ini:
a. Ergocycle
b. Alat pengukur denyut nadi
c. Stopwatch
d. Lux meter
e. Sound level meter
f. Termometer ruang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Modul Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi:
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai