Anda di halaman 1dari 7

Petanda Tumor

Petanda tumor umumnya diperiksa dari darah. Kegunaan dari petanda tumor untuk deteksi
kanker. Petanda tumor ini dipakai untuk menyaring dan membantu menegakkan diagnosis
untuk kanker, mengikuti perjalanan penyakit dan ingin mengetahui adanya kekambuhan
(relapse). Umumnya pemeriksaan petanda tumor tidak dapat diperiksa secara tunggal untuk
mendeteksi adanya kanker, harus dengan menggunakan beberapa petanda tumor.

Pemeriksaan Petanda Tumor

1. Afp

Alpha fetoprotein (AFP) adalah glikoprotein yang dihasilkan oleh kantung telur yang akan
menjadi sel hati pada janin. Ternyata protein ini dapat dijumpai pada 70 95% pasien
dengan kanker hati primer dan juga dapat dijumpai pada kanker testis. Pada seminoma yang
lanjut, peningkatan AFP biasanya disertai dengan human Chorionic Gonadotropin (hCG).
Kadar AFP tidak ada hubungan dengan besarnya tumor, pertumbuhan tumor, dan derajat
keganasan. Kadar AFP sangat tinggi pada kasus dengan keganasan hati primer sedangkan
pada metastasis tumor ganas ke hati (keganasan hati sekunder) kadar AFP kurang dari 350
400 IU/mL. Pemeriksaan AFP ini selain diperiksa di dalam serum, dapat juga diperiksakan
pada cairan ketuban untuk mengetahui adanya spinabifida, ancephalia, atresia oesophagus
atau kehamilan ganda.

AFP (ALFA FETO PROTEIN)

Glikoprotein BM 70.000 daltonDigunakan untuk deteksi dan pemantauan cancer hati, testis
dan ovarium > 95 % hepatome menunjukkan kenaikan kadar AFP
AFP > 1000 ng/mL dipastikan hepatoma

NILAI NORMAL

AFP: < 13.4 ng/mL (CMIA)

ALPHA FETOPROTEIN ( AFP ).

Sangat berguna untuk mengertahui responds terapi pada kanker hati ( Karsinoma
Hepatoseluler ). Kada normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL. Kadar AFP akan
meningkat pada 2 dan 3 pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat bersama
membesarnya tumor. Pada kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP meningkat
lebih dari 500 ng/mL. AFP meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis, tapi jarang lebih
dari 100 ng/mL. AFP juga meningkatk pada kanker testis tertentu ( jenis sel embryonal dan
endodermal sinus ) dan digunakan untuk follow up kanker tersebut. Peningkatan kadar
AFP juga pada Kanker ovarium jenis tertentu yang jarang dan kanker testis yang disebut yolk
sac tumor atau mixed germ cell cancer.

Alpha-Fetoprotein in Human Liver Cancer

2. CEA

Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah protein yang dihasilkan oleh epitel saluran cerna
janin yang juga dapat diekstraksi dari tumor saluran cerna orang dewasa. Pemeriksaan CEA
ini bertujuan untuk mengetahui adanya kanker usus besar, khususnya ardenocarcinoma.
Pemeriksaan CEA merupakan uji laboratorium yang tidak spesifik karena 70% kasus
didapatkan peningkatan CEA pada kanker usus besar dan pankreas. Peningkatan kadar CEA
dapat pula dijumpai pada keganasan oesophagus, lambung, usus halus, dubur, kanker
payudara, kanker serviks, sirosis hati, pneumonia, pankreatitis akut, gagal ginjal, penyakit
inflamasi dan trauma pasca operasi. Yang penting diketahui bahwa kadar CEA dapat
meningkat pada perokok.
CEA di bentuk di saluran gastro-intertinal dan pancreas sebagai antigen pada permukaan sel
yang selanjutnya di sekresikan ke dalam cairan tubuh. CEA sebagai petanda tumor untuk
kanker kolorektal, oesofagus, pankreas, lambung, hati, payudara, ovarium dan paru-paru.
Pemeriksaan CEA untuk pemantauan terapi dan meramalkan prognosis. CEA > 20 ng/mL
preoperasi keganasan tinggi (pronosis Kurang baik CEA > 2.5 ng/ml Postoperasi adanya
kekambuhan 80 % (18 bln mendatang CEA < 20 ng/ml Metastase

NILAI NORMAL

CEA : 0 5 ng/mL

Penanda tumor untuk memonitoring pasien dengan kanker colorectal selama / setelah
terapi, tetapi tidak bisa dipakai untuk skreening atau diagnosis. Kadar normalnya sangat
bervariasi antar laboratorium, tapi kadar lebih dari 5 ng/mL dikatakan Abnormal.

3. PSA

Prostat Spesific Antigen (PSA) dipakai untuk diagnosis kanker prostat. Dahulu kala
pemeriksaan kanker prostat dilakukan pemeriksaan aktifitas prostatic acid phosphatase
(PAP), diikuti dengan pemeriksaan colok dubur. Tetapi aktifitas PAP yang tinggi disertai
dengan pembesaran kelenjar prostat selalu sudah terjadi metastasis. Untuk pemeriksaan
dini kanker prostat dipakai pemeriksaan PSA. Kadar PSA dapat meningkat pada hipertrofi
prostat jinak dan lebih tinggi lagi pada kanker prostat. Kadar PSA meningkat setelah colok
dubur atau bedah prostat. Pemeriksaan PSA disarankan untuk pemeriksaan rutin pada pria
usia lebih dari 40 thn. Total PSA (tPSA) terdiri dari PSA bebas dan PSA kompleks. Kadar PSA
total dipakai untuk mendapatkan persen (%) PSA bebas. PSA merupakan enzim yang
hasilkan oleh kelenjar prostat yang memiliki fungsi mengencerkan kelenjar ejakulasi yang
nantinya untuk memudahkan pergerakan sperma. Apa bila kondisi tubuh dalam keadaan
normal jumlah PSA yang masuk ke dalam saluran darah hanyalah sedikit, akan tetapi apabila
terjadi kerusakan ataupun peradangan pada jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah
akan anjlok meningkat. Kemudian bagaimanakah untuk membedakan peningkatan PSA
karena BPH atau karena Kanker Prostat ?, maka dari itu dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan rasio free-PSA-PSA total ataupun rasio c-PSA-PSA total dan terutama untuk
mereka yang mempunyai kadar PSA nya antara 2,6 - 10 ng/ml.

PSA (Prostate Spesifik Antigen)

PSA ada 3 bentuk : PSA komplek (berikatan dengan serine protease inhibitor alpha 1
antichymotrypsin (PSA-Act) dan berikatan dengan Alpha 2 Macroglobulin
PSA Unkomplek (Free PSA)

Pemeriksaan PSA secara tradisional : DRE (Digital Rectal Examination) hanya 30 40 % dapat
terdeteksi

Nilai Normall < 4 ng/Ml

> 10 ng/mL : indikasi kemungkinan besar kanker prostate

4 10 : Indikasi BPH

NILAI NORMAL

PSA : <= 4 ng/mL (MEIA)

Tes PSA (Prostate-Specific Antigen - Antigen Khusus Prostat)

Tes darah ini bertujuan untuk mengukur kadar protein yang dikeluarkan oleh kelenjar
prostat. Bila kadarnya tinggi mengindikasikan kanker prostat. Namun peningkatan
kadar PSA kadang juga dapat disebabkan oleh pembesaran prostat, infeksi atau
peradangan prostat.

Bila hasil pemeriksaan PSA sedikit meningkat, perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan free-
PSA untuk menentukan nilai rasio free-PSA/PSA total.
PSA adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat yang berfungsi untuk
mengencerkan cairan ejakulasi untuk memudahkan pergerakan sperma. Pada keadaan
normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah tetapi bila terjadi peradangan
atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah meningkat. Jadi peningkatan
kadar PSA bukan hanya disebabkan oleh kanker prostat tetapi dapat juga disebabkan oleh
BPH.

Dalam darah, PSA ditemukan dalam keadaan bebas (free-PSA) dan sebagian besar diikat
oleh protein (disebut c-PSA atau complexed-PSA). Pada BPH (pembesaran prostate yang
jinak ) konsentrasi free PSA lebih dominan sedangkan pada kanker prostat peningkatan c-
PSA yang lebih dominan.

Pada pria berusia lanjut60 tahun hasil PSA bisa membuat rancu apakah pembesaran
prostate jinak/ BPH yang sering terjadi pada pria berusia lanjut atau keganasan. Untuk
membedakan apakah peningkatan kadar PSA disebabkan oleh BPH atau kanker
prostat maka dianjurkan pemeriksaan rasio free-PSA/PSA total atau rasio c-PSA/PSA total
terutama bagi mereka yang kadar PSA totalnya antara 2.6-10 ng/ml.

Interpretasi pemeriksaan rasio free-PSA/PSA total :

10 % : dugaan keganasan/ kanker prostate

10%-25% : bisa BPH / keganasan

25% : dugaan BPH

Prostate-Specific Antigen ( PSA )

Adalah penanda tumor untuk kanker prostat, satu-satunya marker untuk skreening kanker
jenis umum. Suatu protein yang dibuat sel grandula prostat yang dibuat sel glandula prostat
pada laki laki yang berfungsi yang berfungsi membuat cairan semen. Kadar PSA meningkat
pada kanker prostat. Pasien dengan benign prostate hyperplasia ( BPH ) kadang menunjukan
peningkatan kadar PSA. Kadar PSA bukan kanker kurang dari 4 ng/mL, kadar lebih dari 10
ng/mL diindikasi kanker, sedang kadar antara 4 10 ng/mL merupakan daerah abu abu (
grey zone ) dan biasanya dokter akan melakukan biopsi.
A test that measures the level of PSA in the blood. PSA is a substance made by the prostate
that may be found in an increased amount in the blood of men who have prostate cancer

4. NSE

Neuron Specific Enolase (NSE) dipakai untuk menilai hasil pengobatan dan perjalanan
penyakit, keganasan small cell bronchial carcinoma, neuroblastoma, dan seminoma. Kadar
NSE tidak mempunyai hubungan dengan adanya metastasis, tapi memiliki korelasi yang baik
terhadap stadium perjalanan penyakit. Peningkatan ringan kadar NSE dapat dijumpai pada
penyakit paru jinak dan penyakit pada otak.
Neuron Specific Enolase (NSE). NSE merupakan isoenzim yang ditemukan di otak dan
jaringan neuroendokrin. NSE merupakan penanda imunohistokimia untuk tumor sistem
saraf pusat, neuroblastoma, dan tumor APUD.

Neuron Specific Enolase ( NSE )

Seperti Chromogranin A, merupakan penanda untuk tumor neuroendocrine seperti small


cell lung cancer, neuroblastoma, dan tumor karsinoid. Tidak digunakan untuk skreening tapi
terutama sangat berguna bagi pasien dengan small cell lung cancer atau neuroblastomoa.
Kadar abnormal NSE lebih dari 9 ug/mL.
5. SCC

Squamous cell carcinoma (SCC) antigen diperoleh dari jaringan karsinoma sel skuamosa dari
serviks utri. Pemeriksaan SCC bertujuan untuk menilai prognosis, kekambuhan dan
monitoring penyakit. Umumnya SCC meningkat pada keganasan sel squamosa seperti faring,
laring, palatum, lidah dan leher

Anda mungkin juga menyukai