Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR IRIGASI KANDUNG KEMIH

A. Definisi
Membilas kandung kemih dengan menggunakan larutan khusus.

B. Tujuan
1). Membilas bekuan darah dan sedimen keluar dari kandung kemih.
2). Memasukkan obat kedalam kandung kemih.
3). Mengembalikan patensi kateter.

C. Persiapan Alat
1). Sarung tangan sekali pakai / Disposible.
2). Duk / perlak steril, tahan air yang sekali pakai.
3). Kateter rtensi 3 jalur.
4). Selang dan kantong drainase steril pada tempatnya.
5). Swab antiseptic steril.
6). Wadah penampungan steril.
7). Larutan irigasi steril sesuai suhu kamar
a). NaCl 0,9 %.
b). Aqua detilata.
c). Cairan yang direspkan.
8). Selang infus
9). Tiang infuse / Standart infuse.
10). Piala ginjal.

D. Prosedur
1). Periksa instruksi dokter dan rencana asuhan keperawatan terkait jenis,
jumlah dan kekuatan cairan irigasi serta alas an irigasi.
2). Persiapkan pasien.
a). Jelaskan prosedur dan tujuan kepada pasien
b). Berikan privasi dan tutupi pasien.
c). Kosongkan, ukur dan catat jumlah serta penampilan urin dalam
kantung urin.
3). Siapkan peralatan
a). Cuci tangan.
b). Hubungkan selang infuse irigasi ke larutan irigasi dan bilas selang
dengan larutan tersebut.
c). Hubungkan selang irigasi ke pintu saluran masuk kateter 3 jalur,
hubungkan kantong drainase dan selang ke pintu pintu saluran
drainase urin jika sebelumnya tidak terpasang.
4). Irigasi kandung kemih
a). Irigasi intermitten / terputus.
(1). Masukkan cairan irigasi sesuai jumlah yang di instruksikan.
Jika tidak ada instruksi terkait jumlahnya, masukkan cairan
irigasi 150 ml.
(2). Klem selang irigasi.
(3). Jika dokter menginstruksikan cairan irigasi untuk tetap berada
dalam kandung kemih selama waktu tertentu, klem selang
drainase dan tunggu selama waktu yang ditentukan tersebut.
(4). Buka selang drainase (klem dibuka) dan pantau aliran
keluarnya ke dalam kandung urin.

b). Irigasi kandung kemih kontinyu.


(1). Atur klem pada selang irigasi untuk mengatur kecepatan aliran
cairan irigasi mengalir ke dalam kateter dan kandung kemih.
(2). Pantau warna, kejernihan, sedimen, dan volume urin saat
mengalir kedalam kantung drainase.
5). Rekatkan kateter pada paha dengan plester.
6). Periksa, kondisi pasien serta toleransinya terhadap prosedur.
7). Bungkus dan buang semua alat sekali pakai yang sudah digunakan,
bersihkan dan simpan kembali alat yang dapat digunakan kembali.
8). Cuci tangan.

E. Dokumentasi.
Catat prosedur dan waktu tindakan serta evaluasi tindakan.

Anda mungkin juga menyukai