Anda di halaman 1dari 10

PEMETAAN POTENSIAL DAN MEDAN LISTRIK

(GARIS EKUIPOENSIAL)
Ardi Pratama Ilham, Brenda Julica, Esti Nurani, Ibnu Zainudin, Naila Chanan, Putri Nur
Azizah, Teguh Prasetyo
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email : Azizahputri00@gmail.com

Abstract
Equipotensial surface defined as surface where all of point has same potential. Potensial
diference between two point any where in this surface is zero and no work needed to move a
charge from spesific point to another point. equipotential line is line to connecting points that
has same electric potential. This experiment have purpose to isvestigate electric potential
between two conductor and it have electric charge. Also isvestigate equipotential surface or
line and to show relations of electric field and electric potential have comparable. From this
experiment obtained that electric potential between two same conductor and have electric
field will make some spesific area with same value of electric potential. Then relation of
electric field and electric potential is comparable, so if electric potential at one point going
greater, then electric field going greater to.

keywords : surface equipotential, electric field, electric potential, equipotential line

Abstrak
Permukaan Ekipotensial didefinisikan sebagai permukaan dimana semua titik berada pada
potensial yang sama. Beda potensial antara dua titik yang manapun pada permukaan tersebut
akan nol dan tidak ada kerja yang dibutuhkan untuk memidahkan sebuaha muatan dari satu
titik, ke titik yang lain. Garis ekipotensial merupakan garis yang menghubungkan titik-titik
yang memiliki potensial listrik yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
potensial listrik disekitar dua konduktor yang sama yang memiliki muatan listrik, juga
mengidentifikasi permukaan atau garis ekipotensial. serta untuk menunjukan keterkaitan
antara medan listrik dan potensial listrik . Dari hasil ekperimen diperoleh bahwa potensial
listrik di sekitar dua konduktor yang sama dan bermuatan listrik akan membentuk suatu
wilayah tertentu yang memiliki nilai potensial listrik yang sama. Kemudian medan listrik dan
potensial listrik memiliki hubungan yang berbanding lurus, sehingga jika potensial listrik
pada suatu titik semakin besar, maka medan listrik nya juga semakin besar.

PENDAHULUAN
Semua zat terbentuk dari atom atom, setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari
proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai energi listrik (muatan listrik)
positif dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Dari perbedaan muatan ini, akan
membentuk potensial listrik. Ketika potensial listrik tidak berubah sama sekali dari satu titik
ke titik yang lain, maka medan listrik tidak dapat menunjukan ke arah perpindahan tersebut,
ini merupakan gagasan dari garis ekipotensial. Secara spesifik, garis yang menghubungkan
semua titik-titik yang berbeda pada potensial listrik yang sama dikenal sebagai garis
ekipotensial. Pada percobaan ini akan dilihat bagaimana benda bermuatan mempengaruhi
ruang disekitarnya. Untuk melakukannya,akan dibuat gambar yang mengilustrasikan semua
informasi yang tersedia tentang muatan dan ruang disekitarnya. Dimana garis-garis medan
saling berdekatan jika medan listrik kuat dan garis medan terpisah jauh jika medan listrik
relatif lemah. Jadi, banyak informasi yang dapat disampaikan hanya dengan menunjukan
lokasi muatan dan menggambar beberapa garis-garis medan di sekitarnya. Juga bisa
digambar garis ekipotensial di sekitar muatan. Oleh karena itu dilakukan praktikum pemetaan
potensial dan medan listrik ini untuk menyelidiki potensial listrik disekitar dua konduktor
yang sama dan bermuatan listrik, untuk mengidentifikasi permukaan atau garis ekipotensial
serta untuk menunjukan keterkaitan antara medan listrik dan potensial listrik

TINJAUAN PUSTAKA
Permukaan Ekipotensial adalah permukaan dimana semua titik berada pada potensial
yang sama. Dengan kata lain, beda potensial antara dua titik yang manapun pada permukaan
tersebut akan nol dan tidak ada kerja yang dibutuhkan untuk memidahkan sebuaha muatan
dari satu titik, ke titik yang lain. Permukaan ekipotensial harus tegak lurus terhadap medan
listrik pada semua titik. Jika tidak demikian yaitu jika ada komponen E sejajar terhadap
permukaan akan dibutuhkan kerja untuk memindahkan muatan sepanjang permukaan
terhadap komponen E ini. Dan hal ini akan berlawanan dengan ketentuan bahwa permukaan
tersebut ekipotensial. Kenyataan bahwa garis-garis medan listrik dan permukaan ekipotensial
saling tegak lurus, membantu untuk mencari ekipotensial jika garis-garis medan listrik
diketahui. (Sutrisno, 1983)

Gejala kelistrikan dapat dijelaskan dengan konsep medan listrik dimana medan listrik (E)
adalah daerah di sekitar muatan dimana pengaruh listrik masih berpengaruh pada muatan
lain. Medan listrik sebagai gaya per satuan muatan pada suatu titik dalam ruang tertentu. Cara
untuk mengukur medan listrik adalah mengambil muatan uji positif yang sangat kecil, q o dan
mengukur gayanya yang disebabkan oleh sumber muatan disekitarnya. Pada setiap titik P
dalam ruang, kita dapat mengukur gaya pada muatan uji kemudian mendefinisikan medan
listrik menjadi gaya yang bekerja pada muatan uji dibagi q0

Konsep energi juga berguna dalam kelistrikan.


Gaya merupakan besaran vektor sehingga medan lisrik juga merupakan besaran
vektor. Jika kita sudah memahami pada suatu titik P dalam ruang, terdapat nilai dan arah
medan listrik, beberapa gaya dipengaruhi oleh q jika gaya tersebut ditempatkan pada titik P.
Dari definisi tersebut medan listrik pada persamaan (1), dapat kita ketahui gaya di beberapa
titik dalam ruang :

Gaya listrik F yang dikerjakan pada suatu muatan uji positif oleh suatu muatan sumber
negatif adalah mengarah ke muatan negatif. Dalam analogi muatan listrik dengan benda di
permukaan bumi, muatan negatif dianggap sebagai bumi dan muatan positif sebagai benda
yang jatuh (atau sebaliknya). Muatan positif q jatuh dari energi potensial lebih tinggi ke
energi potensial lebih rendah. Akibat usaha yang dilakukan pada muatan positif untuk
berpindah maka telah terjadi pengurangan energi potensial.
Dalam konsep medan listrik pengertian potensial listrik (V) merupakan energi potensial
listrik (Ep) per satuan muatan, hubungan antara gaya dengan energi potensial dapat
dijelaskan dengan persamaan :
Menunjukkan bahwa medan listrik berhubungan dengan laju potensial dari suatu titik
ketitik yang lain dalam ruang, semakin besar perubahan potensial listrik maka akan
semakin besar medan listrik pointing sepanjang perpindahan, begitu juga sebaliknya jika
potensial listrik konstan maka medan listrik tidak dapat menunjukan arah perpindahan
tersebut atau. (Kanata,2008)

Garis ekipotensial didefinisikan sebagai garis yang menghubungkan semua titik-titik


yang berbeda pada potensial listrik yang sama, karena energi potensial tidak berubah
saat muatan uji bergerak pada permukaan ekipotensial. E harus tegak lurus terhadap
permukaan pada setiap titik. Jadi, gaya litrik q0.E selalu tegak lurus terhadap perpindahan
muatan yang bergerak diatas permukaan garis medan dan permukaan ekipotensial selalu
tegak lurus. Pada umumnya garis medan berupa kurva, dan ekipotensial merupakan
permukaaan kurva. Untuk kasus khusus dari medan seragam yang mana garis medan
lurus, sejajar dan memenuhi ruang, ekipotensial sejajar bidang, tegak lurus terhadap garis
medan. (Giancolli, 2001)
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan antara lain sebuah catu daya (Vdc) yang berfungsi
sebagai sumber daya atau tegangan yang mengalirkan listrik ke konduktor, elektroda
sebanyak 3 buah yang berupa paku besi berfungsi sebagai muatan uji, nampan berisi
pasir secukupnya dimana pasir di sini berfungsi sebagai medium perambatan, sebuah
multimeter yang berfungsi untuk mengukur potensial listrik muatan uji untuk untuk 48
titik yang tersebar merata dari muatan pusat, air secukupnya yang disiramkan ke
pasir berfungsi untuk menambah kerapatan pasir sehingga nilai hambatan yang terukur
semakin besar.

Langkah kerja
Langkah kerja yang pertama dilakukan yaitu membagi nampan berisi pasir menjadi
48 titik dengan jarak masing-masing titik 0,04 m. Setelah itu multimeter dikalibrasi.
Kemudian elektroda diletakkan di tengah nampan hingga menancap dengan kokoh, lalu
dihubungkan masing-masing elektroda ke terminal yang berbeda dari catu daya,
kemudian diatur supaya catu daya memiliki muatan yang stabil pada masing-masing
elektroda dan memasang probe hitam multimeter digital (DMM) ke salah satu catu daya
dan probe merah akan digunakan untuk mengukur potensial. DMM diatur pada range
25Vdc yang berarti DMM bertindak sebagai Voltmeter. Setelah itu diukur jarak dan beda
potensial pada masing-masing titik di mana katoda atau elektroda negatif menjadi acuan
pengukuran jarak untuk 48 titik yang tersebar secara merata. Pengukuran potensial untuk
setiap titik dilakukan dengan mengukur potensial listrik pada muatan positif.

(Gambar 01. Diagram alir percobaan Pemetaan Garis Ekuipotensial)

(Gambar 02. Gambar Rangkaian percobaan Pemetaan Garis Ekuipotensial)


DATA PERCOBAAN
Kolom I Kolom II Kolom III
V (volt) r (10-2 m) V (volt) r (10-2 m) V (volt) r (10-2 m)
8 12 8 10 7 10,5
8 5 8,4 6,5 7,6 6,5
8 6 9,8 2,5 8,2 3,5
8,2 6 9,2 2,5 8,6 3
8,4 8,5 8,4 6 7,2 6
8,2 11 7,2 10 7,8 10

Kolom IV Kolom V Kolom VI


V (volt) r (10-2 m) V (volt) r (10-2 m) V (volt) r (10-2 m)
7,8 12 7,6 14 8 17,5
7,2 8,5 7,2 11 6,8 14,5
7,6 6,5 6,6 10 6,2 13,5
7,4 7 7,2 10 6,4 14
7,2 8,5 7,6 12 7 12
7,8 12 7,4 14,5 7,6 17,5

Kolom VII Kolom VIII


V (volt) r (10-2 m) V (volt) r (10-2 m)
7,6 20 7,2 23,5
7,8 18,5 6,6 22
6,4 18 6,4 21
5,4 18 6,6 20
6 18,5 6,8 22,5
7 20,5 7,2 23,5

dengan metode mapping sebagai berikut:

(Gambar 03. Mapping Data percobaan Pemetaan Garis Ekuipotensial)


ANALISA DATA

Pada percobaan pemetaan potensial dan medan listrik ini alat dan bahan yang digunakan
adalah catu daya (Vdc) yang berfungsi sebagai sumber daya atau tegangan yang mengalirkan
listrik ke konduktor, elektroda yang berupa paku besi sebanyak 3 buah yang berfungsi
sebagai muatan uji, nampan berisi pasir secukupnya di mana pasir di sini berfungsi untuk
mengukur potensial listrik muatan uji untuk 48 titik yang tersebar merata dari muatan pusat,
serta air berfungsi untuk menaikkan nilai hambatan nya agar semakin besar.
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran pengukuran jarak diantara elektroda dengan 48
titik yang tersebar secara merata dari pusat serta nilai beda potensial pada 48 titik tersebut.
Dalam percobaan ini digunakan medium pasir karena untuk memperoleh variasi beda
potensial untuk tiap-tiap titik. Jika medium yang digunakan adalah air, maka beda potensial
untuk tiap-tiap titik relatif sangat kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa potensial listrik
untuk setiap titik adalah sama, karena medium yang digunakan sama berupa medium pasir.
Prinsip percobaan ini adalah dengan menginjeksikan arus listrik DC ( IDC ) kedalam pasir
dari catu daya dengan tegangan 25 Volt DC melalui elektroda-elektroda yang ditancapkan
dalam pasir dengan posisi tetap kemudian elektroda yang satunya dihubungkan dengan probe
positif pada Voltmeter dengan catatan elektroda ini dapat dipindah-pindah bagian yang telah
ditentukan. Kemudian probe negatif Voltmeter diletakkan satu tempat dengan probe negatif
dari catu daya. Ketika elektroda geser ditancapkan dalam pasir maka beda potensial akan
terbaca Voltmeter.
Alat dan bahan disiapkan, percobaan dimulai dengan membagi pasir di dalam nampan
menjadi 48 titik dengan jarak masing-masing titik sama yaitu 0,04 m. Setelah itu multimeter
dikalibrasi. Lalu 2 buah elektroda di letakkan di tengah nampan hingga menancap dengan
kokoh. Setelah itu diukur jarak antara elektroda dengan 48 titik yang tersebar secara merata
dari pusat dan beda potensial pada masing-masing titik. Pada percobaan ini muatan pusat
yang di maksud yaitu katoda atau elektroda negatif sehingga katoda tersebut menjadi acuan
pengukuran jarak untuk 48 titik yang tersebar secara merata. Pengukuran potensial untuk
setiap titik tersebut dilakukan dengan mengukur potensial listrik pada muatan yang pada
percobaan ini bermuatan positif dengan menggunakan multimeter digital. Seperti hal nya
penancapan elektroda, penancapan muatan uji pada medium juga harus kokoh. Karena
semakin besar kedalaman elektroda yang tertancap pada suatu medium tertentu akan
menyebabkan arus listrik pada elektroda akan tersebar secara menyeluruh pada tiap-tiap
lapisan tanah, atau dengan kata lain hal ini akan menyebabkan pengukuran potensial untuk
tiap-tiap titik akan cenderung konstan.
Berdasarkan data pengamatan diperoleh nilai untuk potensial listrik pada 48 titik. Data
tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk membuat mapping atau pemetaan
potensial listrik seperti yang terlampir pada lampiran percobaan.
Pada data, bentuk pemetaan potensial listrik adalah :

Di mana garis-garis tersebut disebut sebagai garis ekuipotensial yang merupakan garis yang
menghubungkan titik-titik yang memiliki potensial listrik yang sama. Pemetaan yang
berdasarkan data percobaan menunjukkan gambaran kasar tentang garis ekuipotensial pada
bentuk pemetaan potensial listrik diatas. Hal tersebut di karenakan persebaran pengukuran
titik potensial dari tekstur pasir yang kurang padat menyebabkan arus pada elektroda maupun
muatan uji tidak menyebar secara merata sehingga hanya bisa menunjukkan sebagian garis
ekuipotensial yang menghubungkan beberapa titik sembarang.

Selain pemetaan potensial listrik, dalam percobaan ini juga dilakukan pemetaan medan
listrik. Medan listrik didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan dan potensial listrik
didefinisikan sebagai energi potensial per satuan muatan. Karena terdapat hubungan antara
medan listrik dan potensial listrik sebagai berikut:

=

Dimana nilai E adalah medan listrik, V adalah beda potensial listrik sedangkan untuk s
adalah jarak antara elektroda dengan 48 titik yang tersebar secara merata dari pusat.
Data percobaan menunjukkan bahwa semakin besar nilai potensial pada suatu titik
tertentu, maka medan listrik pada titik tersebut juga semakin besar. Begitupula sebaliknya.
Hal tersebut sesuai dengan persamaan di atas, di mana potensial listrik pada suatu titik
berbanding lurus dengan kuat medan listriknya.
KESIMPULAN
1. Potensial listrik di sekitar dua konduktor yang sama dan bermuatan listrik akan
membentuk suatu wilayah tertentu yang memiliki nilai potensial listrik yang sama.
2. Garis ekuipotensial tegak lurus dengan arah medan listrik yang ditentukan dari
perbedaan muatan. Dimana garis ekuipotensial adalah garis yang menghubungkan titik-
titik berbeda pada potensial yang sama.
3. Medan listrik dan beda potensial listrik memiliki hubungan yang berbanding lurus,
sehingga jika beda potensial listrik pada suatu titik semakin besar, maka medan listrik
nya juga semakin besar. Dimana sesuai dengan prsamaan :

DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kanata, Bulkus dan Teti Zubaidah.2008.Aplikasi Metode Geolistrik Jenis Konfigurasi
Wenner.Jakarta:Erlangga
Sutrisno.1983.Fisika Dasar (Listrik, Magnet dan Thermofisika).Bandung:ITB
LAMPIRAN

Kolom I Kolom II Kolom III


V (volt) r (10-2 m) E(v/m) V (volt) r (10-2 m) E(v/m) V (volt) r (10-2 m) E(v/m)
8 12 66,67 8 10 80 7 10,5 66,67
8 5 160 8,4 6,5 129,23 7,6 6,5 116,92
8 6 133,33 9,8 2,5 392 8,2 3,5 234,29
8,2 6 136,67 9,2 2,5 368 8,6 3 286,67
8,4 8,5 98,82 8,4 6 140 7,2 6 120
8,2 11 74,55 7,2 10 72 7,8 10 78

Kolom IV Kolom V Kolom VI


V V V
r (10-2 m) E(v/m) r (10-2 m) E(v/m) r (10-2 m) E(v/m)
(volt) (volt) (volt)
7,8 12 65 7,6 14 54,29 8 17,5 45,71
7,2 8,5 84,71 7,2 11 65,45 6,8 14,5 46,90
7,6 6,5 113,85 6,6 10 66 6,2 13,5 45,93
7,4 7 102,86 7,2 10 72 6,4 14 45,71
7,2 8,5 91,76 7,6 12 63,33 7 12 58,33
7,8 12 65 7,4 14,5 51,03 7,6 17,5 43,43

Kolom VII Kolom VIII


V V
r (10-2 m) E(v/m) r (10-2 m) E(v/m)
(volt) (volt)
7,6 20 38 7,2 23,5 30,64
7,8 18,5 42,16 6,6 22 30
6,4 18 35,56 6,4 21 30,48
5,4 18 30 6,6 20 33
6 18,5 32,43 6,8 22,5 30,22
7 20,5 34,15 7,2 23,5 20,62
LAMPIRAN

1. Contur Garis ekipotensial

(Gambar 04. Contur Garis ekipotensial)

2. Contur Medan Listrik

(Gambar 05. Contur Medan Listrik)

Anda mungkin juga menyukai