Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis.1 Biasanya TB menyerang bagian paru paru (TB paru),
namun juga dapat menyerang organ lain ( TB ekstrapulmonari). Penderita TB paru,
dapat menularkan penyakit tersebut melalui udara, ketika penderita TB batuk.
Menurut WHO, 5 15% dari 1,7 miliar orang yang terinfeksi dengan M. tuberculosis
akan menderita penyakit TB.
Probabilitas dari perkembangan penyakit TB jauh lebih tinggi pada orang
orang yang terinfeksi dengan HIV, dan juga orang orang yang memiliki faktor
resiko seperti kurang gizi, diabetes, perokok, dan pengkonsumsi alkohol.2
Gejala klasik dari infeksi Tuberkulosis (TB) aktif adalah batuk kronis dengan
dahak berdarah, demam, keringat pada malam hari, dan penurunan berat badan.
Untuk mendiagnosis TB paru aktif, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang.
Dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan merupakan pemeriksaan radiologi (
chest x-ray dan CT-scan).3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis.1 Biasanya TB menyerang bagian paru paru (TB paru),
namun juga dapat menyerang organ lain (TB ekstrapulmonari). Penderita TB paru,
dapat menularkan penyakit tersebut melalui udara, ketika penderita TB batuk.
Menurut WHO, 5 15% dari 1,7 miliar orang yang terinfeksi dengan M. tuberculosis
akan menderita penyakit TB.2

2.2 EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO terdapat 8,6 juta kasus yang terjadi pada tahun 2012. Sekitar
2.9 juta adalah perempuan. Kasus terbanyak, terjadi di Asia dan Afrika (58% dan
27%), India (2.0 2.4 juta), dan China (0.9 1.1 juta).
Insidens TB di dunia pernah mengalami penurunan dari tahun 1997 2001,
namun kembali meningkat pada tahun 2001 (dikarenakan peningkatan jumlah kasus
penderita HIV di Afrika). Kemudian setiap 1.3% per tahun, rata rata penurunan
telah di observasi sejak tahun 2002, mencapai 2.2% antara tahun 2010 dan 2011.3
Pada tahun 2011, ada 8.7 juta kasus baru tuberkulosis aktif seluruh dunia
(13% diantaranya melibatkan infeksi HIV) dan 1.4 juta kematian, termasuk 430.000
kematian diantara adalah penderita HIV.
Diperkirakan ada 310.000 kasus TB resisten multidrug, disebabkan oleh
organisme yang resistan terhadap isoniazid dan rifampisin, di antara pasien yang
dilaporkan menderita tuberkulosis tahun 2011. Lebih dari 60% dari kasus tersebut
terjadi di Cina, India, Rusia, Pakistan, dan Afrika Selatan
Sebanyak 84 negara melaporkan kasus tuberkulosis yang resistan terhadap
obat lain secara luas. TB resisten multidrug dengan ketahanan tambahan pada
fluoroquinone ditambah satu dari tiga obat antituberkulosis, kanamisin, amikasin, dan
capreomisin yang dapat disuntikkan. Di Afrika memiliki tingkat TB aktif per kapita
tertinggi, terutama didorong oleh epidemi HIV. Jumlah kasus terbanyak tertinggi di
Asia, yaitu India dan China secara global. Di Amerika Serikat dan beberapa negara-
negara Eropa Barat, sebagian besar kasus terjadi pada penduduk kelahiran asing dan
imigran dari negara-negara di mana tuberkulosis bersifat endemik.4

PATOGENESIS

M. tuberculosis adalah bakteri aerobik berbentuk batang, non motil, non-spora


yang sangat tahan terhadap asam, dan alkohol. Transmisi dari orang ke orang melalui
udara yang mengandung organisme dan menyebar saat penderita batuk. Penderita
dengan aktif TB tapi tidak terobati dapat menginfeksi sekitar 10-15 orang lainnya per
tahun. Probabilitas penyebaran penyakit dari satu orang ke orang yang lain,
bergantung pada jumlah droplet yang terinfeksi. Risiko pengembangan TB aktif
paling banyak terjadi pada pasien dengan imunitas seluler inang menurun, termasuk
usia ekstrem, kekurangan gizi, terapi imunosupresif, infeksi HIV, penyakit ginjal
stadium akhir, dan diabetes.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ding J, Feng S, Li H. Literature analysis of radiological studies on
tuberculosis. Radiology of Infectious Diseases. 2015;2(3):113-116.
2. Akhtar M, Begum V, Bhatia V. Global Tuberculosis Report 2017. 1st ed.
France: WHO; 2017.
3. Sulis G, Roggi A, Matteelli A, Raviglione M. TUBERCULOSIS:
EPIDEMIOLOGY AND CONTROL. Mediterranean Journal of Hematology
and Infectious Diseases. 2014;6(1):2014070.
4. Zumla A, Raviglione M, Hafner R, Fordham von Reyn C. Tuberculosis. New
England Journal of Medicine. 2013;368(8):745-755.
5.

Anda mungkin juga menyukai