Anda di halaman 1dari 13

ASAM URAT

PENGGUNAAN
Reagen Asam urat dimaksutkan untuk pemeriksaan in-vitro kuantitatif. Penentuan
diagnostic asam urat dalam serum manusia pada kedua system manual dan otomatis.

LATAR BELAKANG
Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purine. Hampir setengah dari asam
urat di buangdan di ganti setiap harinya dengan cara ekskresi urine dan melalui degradasi
mikroba dalam saluran usus.
Hiperurikemia bisa dijumpai pada penderita disfungsi ginjal, asam urat, leukemia,
polisitemia, aterosklerosis, diabetes, hipotiroidism, atau dalam beberapa penyakit genetic.
Penurunan kadar terjadi pada pasien dengan penyakit awilson, karsinoma bronchogenik,
penyakit hepatoseluler parah, dan penyakit Hodgkin.

METODE
Uricase-POD enzymatic colometric dengan metode 4-amino-antipyrine

PRINSIP
Uji ini di dasarkan pada metode pengujian yang di modifikasi trinder peroksidase
menggunakan 3,5-dicloro-2-hydroxybenzenesulfonic acid (DCHB)2
Reaksinya adalah sebagai berikut :
1. Asam urat dioksidasi oleh enzim uricase menjadi allantoin yang menghasilkan
hydrogen piroxida.
Uric acid enzim uricase Allantoin
+ ----------------------- +
O2 + H2O CO2 + H2O2
2. Piroxida bereaksi dengan 4-amino-antipyrine dan (DCHB) menghasilkan pewarna
quinoneimine. Di absorbansi dengan panjang gelombang 546 nm (500-550 nm)
sebanding dengan ko0nsentrasi asam urat pada sample
H2O2 POD Quinoneimine
+ ----------------------- +
4-AAP-DCHB H2O

REAGEN
Standar asam urat (ST)
6 mg/dL 0,357 mmol/L
Reagen (R)
Phospate buffer 100 mmol/L
(DCHB) 5,0 mmol/L
Pottasium hexacyanoferrate 80 mmol/L
4-amino-antipyrine 0,6 mmol/L
Peroxidase > 3000 U/L
Uricase > 500 U/L
Untuk informasi lebih lanjut lihat pada reagen asam urat
PERSIAPAN REAGEN
Reagen asam urat adalah reagen tunggalyang siap pakai dan stabil sampai tanggal
kadaluwarsa yang tertera pada botol dan disimpan di refrigerator pada suhu 2-8 C.
Setelah di buka stabil selama 3 bulan pada suhu tertentu.

KEWASPADAAN DAN PERINGATAN


Jangan menelan atau menghirup, jika terjadi kontak dengan mata atau kulit,
segera cuci dengan sabun dan air mengalir. Jika terjadi luka parah segera hubungi dokter.

STABILITAS REAGEN
Reagen stabil hingga tanggal kadaluarsa yang ada pada label dan disimpan di
refrigerator pada suhu 2-8 C.

PENGAMBILAN SAMPEL
Antokoagulan yang di gunakan adalah heparin dan EDTA. Asam urat dalam
serum dan plasma stabil sampai 3 hari pada suhu kamar, 3-5 hari bila disimpan di suhu 4
C dan 6 bulan pada suhu -20 C. Sampel urine harus di encerkan 1:10 dengan larutan
saline. Disarankan 15 ml natrium hidroksida 2 mmol/L, ditambahkan ke sample urine
untuk menjaga pH urin tetap basa dan mencegah presipitasi urea. Sampel urin harus
memiliki pH 8,0 atau lebih.

PARAMETER SISTEM
Panjang gelombang Hg 546 nm (500-550 nm)
Jalur optic 1 cm
Jenis Assay Endpoint
Arah Meningkat
Sampel : Rasio reagen 1 : 50
Volume reagen 1 ml
Volume sample 20 ul
Suhu 37 C atau 15-25 C
Waktu reaksi 5 menit 37 C
10 menit 15-25 C
Nol penyesuaian Reagen blanko
Batas reagen blanko Rendah 0,00 AU
Tinggi 0,15 AU
Sensitifitas 1,0 mg/dl (0,06 mmol/L)
Linearitas 20 mg/dl (1,19 mmol/L)
CARA KERJA/PROSEDUR

Blanko Standar Sampel


Reagen 1,0 ml 1,0 ml 1,0 ml
Standar 20 ul
Sampel 20 ul
Di kocok inkubasi 5 menit pada suhu 37 C atau 10 menit pada suhu 15-25 C

KALKULASI
Serum Konsentrasi asam urat (mg/dl) = Sampel x 6
Standart
Urine Konsentrasi asam urat = Absorbansi Sampel x 6 x 10
Absorbansi Standart
Blanko serum : Serum yang lipemic akan menghasilkan hasil tinggi palsu, tambahkan 20
ul serum kedalam 1 ml air

KONTROL KUALITAS
Menggunakan serum control yang telah diketahui konsentrasinya.

SENSITIFITAS
Batas minimal pemeriksaan 1 mg/dl (0,06 mmol/L)

LINEARITAS
Reaksi linear pada konsentrasi asam urat 20 mg/dl. Spesimen yang tinggi harus
diencerkan 1+1 menggunakan saline, hasil dikalikan 2

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


- Hemoglobin : tidak mempengaruhi hasil
- Icterus : tidak ada pengaruh yang signifikan
- Drug : obat in vitro, methyldopa dan noramidopyrine penyebab asam urat rendah
- Lain lain : konsentrasi asam askorbat fisiologis tidak mempengaruhi tes.

HARGA NORMAL
- Anak anak : 2,0 5,5 mg/dl (0,119 0,327 mmol/L)
- Laki laki dewasa: 3,5 7,2 mg/dl (0,208 0,428 mmol/L)
- Perempuan dewasa: 2,6 6,0 mg/dl (0,115 0,357 mmol/L)
- Urine : 250 750 mg/dl (14,8 44,6 mmol/L)
KOLESTEROL
PENGGUNAAN
Reagen Kolesterol dimaksudkan untuk pemeriksaan in-vitro kuantitatif.
Penentuan diagnostic kolesterol dalam serum manusia pada kedua system manual dan
otomatis.

LATAR BELAKANG
Pengukuran kadar kolesterol serum penting sebagai indikator atau fungsi hati,
penyerapan usus, fungsi empedu dan diagnostic dan klasifikasi hiperlipoproteinemia.
Kadar kolesterol tinggi dapat terjadi pada hipotiroidisme, diabetes dan sindrom nefrotik.
Kadar kolesterol serum berkolerasi dengan baik pada penyakit arteri koroner, stress, usia,
jenis kelamin, keseimbangan hormone dan kehamilan mempengaruhi kadar kolesterol
normal. Tingkat depresi berhubungan dengan hipertiroidisme dan penyakit hati yang
parah.

METODE
Metode CHOD-PAP-Enzimatic kolorometric

PRINSIP KERJA
Rangkaian reaksi yang terlibat dalam system uji adalah sebagai berikut :
1. Kolesterol ester yang di hidrolisis secara enzymatic oleh kolesterol esterase (CE)
menjadi kolesterol dan asam lemak bebas.

Kolestero CE Kolesterol
Ester ------------ +
Asam lemak
2. Kolesterol bebas, kemudian teroxidasi oleh kolesterol oxidase (CO) menjadi
cholest-4-en-3-one dan hydrogen peroksida

Kolesterol CHOD cholest-4-en-3-one


+ -------------------- +
O2 H2O2
3. Hidrogen peroksida bergabung dengan fenol dan a amino antipirin kemudian
diubah oleh enzim peroksia (POD) menjadi kromofor (quinoneimine dye) dibaca
pada panjang gelombang 500-550 nm untuk analisa bikromatik panjang
gelombang 600 atau 650 nm.

2H2O2 + Phenol POD Quinoneimine Dye


+ --------------------- +
(4 AAP) 4H2O
REAGENT
Standaat kolesterol (ST)
200 mg/dl 5,17 mmol/L
Reagent (R)
Buffer pH 7,0 50 mmol/L
Phenol 30 mmol/L
Sodium cholate 5,0 mmol/L
Kolesterol esterase > 250 U/L
Kolesterol oxidase > 500 U/L
Peroxidase > 2,0 KU/L
4-amino-antipyrine 1,0 mmol/L
Sodium Azide 8,0 mmol/L

KEWASPADAAN DAN PERINGATAN


Jangan menelan atau menghirup, jika terjadi kontak dengan mata atau kulit,
segera cuci dengan sabun dan air mengalir. Jika terjadi luka parah segera hubungi dokter.
Reagen mengandung natrium azida yang dapat bereaksi dengan tembaga atau pipa
timbal.

PERSIAPAN REAGEN DAN STABILITAS


Reagen siap pakai dan stabil sampai tanggal kadaluarsa pada botol. Setelah dibuka stabil
hingga 3 bulan pada suhu 2-8 C.

PENGUMPULAN DAN PERSIAPAN SAMPEL


Sebelum pengambilan sample pasien disarankan untu diet. Pasien yang sakit,
kehilangan berat badan, hamil atau memiliki infark miokard dalam 3 bulan sebelumnya
harus di jadwal ulang. Sampel puasa atau tidak puasa bisa digunakan. Serum hemolisis
atau plasma dapat disimpan pada suhu 4 C bertahan sampai 7 hari sebelu analisis, 5-7
hari pada suhu 20-25 C, stabil selama 3 bulan pada suhu -20 C dan pada suhu -70 C
hingga beberapa bulan. Satu satunya antikoagulan yang diterima adalah heparin.

PARAMETER SISTEM
Panjang gelombang 546 nm (500-550 nm)
Jalur optic 1 cm
Jenis Assay Endpoint
Arah Meningkat
Sampel : Rasio reagen 1 : 100
Volume reagen 1 ml
Volume sample 10 ul
Suhu 15-25 C atau 37 C
Waktu reaksi 5 menit 37 C
10 menit 15-25 C
Nol penyesuaian Reagen blanko
Batas reagen blanko Rendah 0,00 AU
Tinggi 0,15 AU
Sensitifitas 5 mg/dl (0,13 mmol/L)
Linearitas 750 mg/dl (19,5 mmol/L)

CARA KERJA / PROSEDUR

Blanko Standar Sampel


Reagen (R) 1,0 ml 1,0 ml 1,0 ml
Standar 10 ul
Sampel 10 ul
Campur dan inkubasi selama 5 menit pada 37 C atau 10 menit pada 15-25 C

KALKULASI / PERHITUNGAN
Konsentrasi serum kolesterol (mg/dl) = Absorbansi Sampel x 200
Absorbansi Standart

KONTROL KUALITAS
Serum control normal dan abnormal telah diketahui konsentrasinya yang akan di analisis

SENSITIFITAS
Ketika menjalankan seperti yang di sarankan, batas deteksi minimum uji adalah 5 mg/dl
(0,13 mmol/L).

LINEARITAS
Reaksi linear sampai dengan konsentrasi kolesterol dari 750 mg/dl. Specimen
menunjukan konsentrasi yang lebih tingi harus di encerkan menggunakan garam
fisiologis dan ulangi uji dengan hasil x 2.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


- Hemolisis : tidak ada gangguan yang signifikan hingga tingkat 500 mg/dl.
- Ikterus : tidak ada gangguan dari bilirubin bebas hingga 15 mg/dl (260 mmol/L)
dan bilirubin terkonjugasi sampai 7 mg/dl (116 mmol/L).
- Lipemic : tidak ada gangguan sampai 1,7 AU.
- Obat obatan : obat uji in vitro, metildopa menyebabkan nilai kolesterol artificial
rendah
- Lain lain : Konsentrasi asam askorbat fisiologis tidak mengganggu tes. Kadar
asam askorbat fisiologis lebih tinggi dari 425 mmol/L (7,5 mg/dl) menurunkan
kadar kolesterol.
NILAI NORMAL

Klasifikasi Resiko Kolesterol Total


Diinginkan < 200 mg/dl < 5,2 mmol/L
Batas tinggi 200 239 mg/dl 5,2 6,2 mmol/L
Tinggi 240 mg/dl 6,2 mmol/L
TRIGLISERIDA
PENGGUNAAN
Reagen Trigliserida dimaksutkan untuk pemeriksaan in-vitro kuantitatif.
Penentuan diagnostic trigliserida dalam serum manusia pada kedua system manual dan
otomatis.

LATAR BELAKANG
Trigliserida adalah lemak utama yang terkandung dalam plasma manusia, yang
lain adalah kolesterol, fosfolipid dan asam lemak non diesterifikasi. Mereka terbentuk di
usus olehesterifikasi gliserol dan asam lemak. Pengukiran kadar trigliserida digunakan
dalam diagnosis dan pengobatan pasien dengan diabetes mellitus, obstruksi hati,
nephrosis dan penyakit lain yang melibatkan metabolisme lipid. Pengukuran trigliserida
serum penting dalam diagnosis hyperlipoproteinemia dan untuk memprediksi,
mendeteksi dan memantau adanya penyakit atherosclerosis.

METODE
Metode GPO-PAP-enzymatik kolorimetrik

PRINSIP KERJA
Rangakaian reaksi yang terlibat dalam system uji adalah sebagai berikut :
1. Trigliserida di hemolisa oleh lipoprotein lipase (LPL) menjadi gliserol

LPL
Trigliserida ---------------- Gliserol + asam lemak

2. Gliserol kemudian terfosforilasi menjadi gliserol-3-fosfat- oleh ATP dalam reaksi


dikatalisis oleh gliserol kinase (GK).

Gliserol GK Gliserol-3-fosfat
+ --------------------- +
ATP ADP

3. Oksidasi gliserol-3-fosfat dikatalisis oleh gliserol fosfat oksedase (GPO) untuk


membentuk dihidroksiaseton fosfat dan hydrogen peroksida (H2O2).

Gliserol-3-fosfat GPO Dihidroksiaseton fosfat


+ ------------------ +
O2 H2O2
4. Di hadapan peroksidase (POD), hydrogen peroksida mempengaruhi kopling
oksidatif 4-klorofenol dan 4-aminoantipirin (4 AAP) sehingga membentuk warna
quinoneimine warna merah yang di ukur pada 546 nm.

2 H2O2 + 4-AAP POD Quinoneimine dye


+ ----------------- +
4-klorofenol 4 H2O

REAGENT
Standart trigliserida (ST)
200 mg/dl 2,29 mmol/L
Reagent (R)
Buffer pH 7,0 50 mmol/L
4-kloropenol 6,0 mmol/L
Magnesium aspartat > 0,5 mmol/L
Lipase >10 KU/L
Peroksidase > 2,0 KU/L
4-aminoantipirin 1,0 mmol/L
Gliserol-3-fosfat oksidase > 3,5 KU/L
Gliserol kinase > 750 U/L
ATP 1,0 mmol/L
Sodium asida 8,0 mmol/L

Untuk informasi lebih lanjut, lihat pada lembar petunjuk reagent trigliuserida

KEWASPADAAN DAN PERINGATAN


Jangan menelan atau menghirup, jika terjadi kontak dengan mata atau kulit,
segera cuci dengan sabun dan air mengalir. Jika terjadi luka parah segera hubungi dokter.
Reagen mengandung natrium azida yang dapat bereaksi dengan tembaga atau pipa
timbal.

PERSIAPAN REAGEN DAN STABILITAS


Reagen siap pakai dan stabil sampai tanggal kadaluarsa pada botol jika disimpan
di refrigerator pada suhu 2-8 C . Setelah dibuka stabil hingga 3 bulan pada suhu tertentu.

PENGUMPULAN DAN PERSIAPAN SAMPEL


Pasien harus puasa selama 10 sampai 14 jam sebelum darah di ambil.
Antikoagulan yang d rekomendasikan adalah EDTA atau heparin pada tingkat 1 mg dan
0,2 mg/dl darang lengkap, masing masing
Trigliserida dalam serum stabil selama 7 hari pada suhu 4 C, selama 3 bulan pada
-20 C, dan setahun pada suhu -70 C.

PARAMETER SISTEM
Panjang gelombang Hg 546 nm (500-550 nm)
Jalur optik 1 cm
Jenis Assay End-point
Arah Meningkat
Sampel : Rasio reagen 1 : 100
Volume reagen 1 ml
Volume sample 10 ul
Suhu 15-25 C atau 37 C
Nol penyesuaian Reagen blanko
Waktu reaksi 10 menit 15 25 C
5 menit 37 C
Batas reagen blanko Rendah 0,00 AU
Tinggi 0,2 AU
Sensitifitas 5 mg/dl (0,057 mmol/L)
Linearitas 1000 mg/dl (11.45 mmol/L)

PROSEDUR

Blanko Standar Sampel


Reagen (R) 1,0 ml 1,0 ml 1,0 ml
Standar 10 ul
Sampel 10 ul
Campur dan inkubasi selama 5 menit pada 37 C atau 10 menit pada 15-25 C

KALKULASI
Konsentrasi serum trigliserida (mg/dl) = Absorbansi Sampel x 200
Absorbansi Standart

KONTROL KUALITAS
Serum control normal dan abnormal telah diketahui konsentrasinya yang akan di analisis

SENSITIFITAS
Ketika menjalankan seperti yang di sarankan, batas deteksi minimum uji adalah 5 mg/dl
(0,057 mmol/L).

LINEARITAS
Reaksi linear sampai dengan konsentrasi trigliserida dari 1000 mg/dl. Spesimen
menunjukan konsentrasi yang lebih tingi harus di encerkan 1+1 menggunakan garam
fisiologis dan ulangi uji dengan hasil x 2.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SERUM, PLASMA


- Hemolisis : Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kadar hemoglobin
sampai tingkat 6,0 g/L (0,30 mmol/L).
- Ikterus : Kadar bilirubin yang tinggi dari 171 umol/L (10 mg/dl) menurunkan
konsentrasi trigliserida yang signifikan
- Obat obatan : Obat uji in vitro, metildopa dan levodopa menyebabkan nilai
trigliserida rendah di tingkat obat uji.
- Lain lain : Konsentrasi asam askorbat fisiologis tidak mengganggu tes. Kadar
asam askorbat lebih tinggi dari 114 umol/L (2 mg/dl) menurunkan konsentrasi
trigliserida yang signifikan.

HARGA NORMAL
Perempuan 35 135 mg/dl (0,4 1,54 mmol/L)
Laki laki 40 160 mg/dl (0,45 1,82 mmol/L)

Batas batas yang di rekomendasikan untuk factor resiko hipertrigliseridemia :


Waspada Di atas 150 mg/dl (1.71 mmol/L)
Tinggi Di atas 200 mg/dl (2,28 mmol/L)
SGPT
Reagen diaknostik untuk kunatitatif dalam penentuan in vitro ALT (GPT) dalam
serum atau plasma pada system fotometri

RINGKASAN
Alanine Aminotransferase (ALAT/ALT), sebelumnya disebut Glutamat piruvat
transaminase (GPT) dan Aspartat Aminotransferase (ASAT/AST), sebelumnya disebut
Glutamat oxaloasetat transaminase (GOT) adalah termasuk yang paling penting dari
kelompok enzim, Aminotransferase atau tansaminase, yang mengkatalisis konversi asam
alpha keto menjadi asam amino oleh transfer gugus amino.
Sebagai enzim spesifik hati, ALAT hanya secara signifikan meningkat pada
penyakit hepatobilier. Peningkatan kadar ASAT dapat terjadi pada kerusakan hati atau
tulang otot serta parenkim hati.Pengukuran kadar ALAT dan ASAT di gunakan untuk
membedakan hati dan jantung atau kerusakan otot rangka. Rasio ASAT/ALAT digunakan
untuk diagnosis penyakit hati. Sementara rasio < 1 menunjukan kerusakan hati yang
ringan, rasio > 1 berhubungan dengan penyakit hati yang parah dan kronis.

METODE
Uji UV test di optimalkan sesuai dengan IFCC (International Federation of Kimia
Klinik dan Laboratorium Kedokteran)

PRINSIP
ALAT
L-Alanine + 2-Oxuglutarate --------------- L-Glutamate + Pyruvate

LDH
Pyruvate + NADH + H+ --------------- D-Lactate + NAD+

Selain dari piridoksal-5-fosfat (P-5-P) menstabilkan aktivitas transaminase dan


menghindari nilai-nilai palsu yang rendah dalam sample yang mengandungncukup
endogen P-5-P misalnya dari pasien dengan infark miokard, penyakit hati dan pasien
perawatan intensif.

REAGENT
Komponen dan Konsentrasi
R1 : TRIS pH 7.15 140 mmol/L
L-Alanine 700 mmol/L
LDH (lactate dehydrogenase) 2300 U/L
R2 : 2-Oxoglutarate 85 mmol/L
NADH 1 mmol/L
Pyridoxal-5-Phosphate FS
Goods Buffer pH 9.6 100 mmol/L
Pyridoxal-5-Phosphate 13 mmol/L
PENYIMPANAN DAN STABILITAS REAGEN
Reagent stabil sampai tanggal kadaluarsa, jika disimpan pada 2 8 C, terlindung
dari cahaya dan kontaminasi dihindari. Jangan membekukan reagen!

PERINGATAN DAN PENCEGAHAN


1.
2. Reagen mengandung sodium azida (0,95 g/L) sebagai pengawet. Jangan ditelan!
Hindari kontak dengan kulit dan selaput lender.
3. Dalam kasus yang sangat langka< sample pasien dengan gammopathy mungkin
memberikan hasil palsu.
4. Silakan lihat lembar data keselamatan dan mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk penggunaan reagen laboratorium. Untuk tujuan diagnostik, hasil
harus selalu dinilai dengan riwayat medis pasien, pemeriksaan klinis dan temuan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai