Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Peranan
Pupuk Hayati Terhadap Pertanian Organik. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas matakuliah Ekologi Tanaman.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan,
baik dalam hal ini maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dalam
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat khususnya
bagi penulis umumnya bagi pembaca. Amiin...
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Jambi, Oktober 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................3
Latar Belakang ...............................................................................................3
Rumusan Masalah ..........................................................................................3
Tujuan Penulisan ............................................................................................3
BAB II Pembahasan ...................................................................................................4
Pengertian Pupuk Hayati ................................................................................4
Fungsi dari Pupuk Hayati ...............................................................................4
Pengertian Petanian Organik ..........................................................................5
Peranan Pupuk Hayati Terhadap Pertanian Organik ......................................5
Keuntungan pemakaian pupuk hayati terhadap pertanian organic .................8
BAB V Penutup .........................................................................................................9
Kesimpulan.....................................................................................................9
Saran ...............................................................................................................9
Daftar Pustaka ............................................................................................................10

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan pupuk buatan secara terus menerus akan meyebabkan
pencemaran lingkungan. Dari segi fisiologis dan juga produksi tanaman
terdapat banyak sekali dampak yang ditimbulkan dan merugikan. Oleh karena
itu perlu dicari alternatif agar tidak terus menerus menggunakan pupuk
buatan.
Salah satu alternatifnya adalah pupuk hayati. Istilah pupuk hayati
digunakan sebagai nama kolektif untuk semua kelompok fungsional mikroba
tanah yang dapat berfungsi sebagai penyedia hara dalam tanah, sehingga dapat
tersedia bagi tanaman. Pemakaian istilah ini relatif baru dibandingkan dengan
saat penggunaan salah satu jenis pupuk hayati komersial pertama di dunia
yaitu inokulan Rhizobiumyang sudah lebih dari 100 tahun yang lalu. Pupuk
hayati dalam buku ini dapat didefinisikan sebagai inokulan berbahan aktif
organisme hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau
memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman.
Secara perlahan tapi pasti sistem pertanian organik mulai berkembang
diberbagai belahan bumi, baik dinegara maju maupun negara sedang
berkembang. Masyarakat mulai melihat berbaai manfaat yang diperoleh
dengan sistem pertanian organik ini, seperti lingkungan tetap terjaga
kelestariaannya dan apat mengkonsumsi produk pertanian yang relatif lebih
sehat karena bebas dari bahan kimia yang dapat menimbulkan dampak negatif
bagi kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan pupuk hayati?
1.2.2. Apa fungsi dari pupuk hayati?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan pertanian organik?
1.2.4. Bagaimana peranan pupuk hayati terhadap pertanian organik?
1.2.5. Apa keuntungan pemakaian pupuk hayati terhadap pertanian organik?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui peranan pupuk hayati terhadap pertanian organik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pupuk Hayati.


Istilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif untuk semua kelompok
fungsional mikroba tanah yang dapat berfungsi sebagai penyedia hara dalam tanah,
sehingga dapat tersedia bagi tanaman. Pemakaian istilah ini relatif baru dibandingkan
dengan saat penggunaan salah satu jenis pupuk hayati komersial pertama di dunia
yaitu inokulan Rhizobium yang sudah lebih dari 100 tahun yang lalu.
Pupuk hayati dapat didefinisikan sebagai inokulan berbahan aktif organisme
hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya
hara dalam tanah bagi tanaman.Memfasilitasi tersedianya hara ini dapat berlangsung
melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara misalnya oleh cendawan mikoriza
arbuskuler, pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, maupun perombakan oleh fungi,
aktinomiset atau cacing tanah.Penyediaan hara ini berlangsung melalui hubungan
simbiotis atau nonsimbiotis.
Secarasimbiosis berlangsung dengan kelompok tanaman tertentu atau dengan
kebanyakan tanaman, sedangkan nonsimbiotis berlangsung melalui penyerapan hara
hasil pelarutan oleh kelompok mikroba pelarut fosfat, dan hasil perombakan bahan
organik oleh kelompok organisme perombak.Kelompok mikroba simbiosis ini
terutama meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza.Penambatan N2secara
simbiotis dengan tanaman kehutanan yang bukan legum oleh aktinomisetes genus
Frankiadi luar cakupan buku ini. Kelompok cendawan mikoriza yang tergolong
ektomikoriza juga di luar cakupan baku ini, karena kelompok ini hanya bersimbiosis
dengan berbagai tanaman kehutanan. Kelompok endomikoriza yang akan dicakup
dalam buku ini juga hanya cendawan mikoriza vesikulerabuskuler, yang banyak
mengkolonisasi tanaman-tanaman pertanian.

B. Fungsi Pupuk Hayati


Terdapat dua peran utama pupuk hayati dalam budidaya tanaman, yakni
sebagai pembangkit kehidupan tanah (soil regenerator), penyubur tanah kemudian
tanah dan penyedia nutrisi tanaman (Feeding the soil that feed the plant).
Mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk bekerja dengan cara:
1. Penambat zat hara yang berguna bagi tanaman. Beberapa mikroorganisme
berfungsi sebagai penambat N, tanpa bantuan mikroorganisme tanaman tidak
bisa menyerap nitrogen dari udara. Beberapa berperan sebagai pelarut fosfat
dan penambat kalium
2. Aktivitas mikroorganisme membantu memperbaiki kondisi tanah baik secara
fisik, kimia maupun biologi.
3. Menguraikan sisa-sisa zat organik untuk dijadikan nutrisi tanaman.

4
4. Mengeluarkan zat pengatur tumbuh yang diperlukan tanaman sperti beberapa
jenis hormon tumbuh.
5. Menekan pertumbuhan organisme parasit tanaman. Pertumbuhan
mikroorganisme baik akan berkompetisi dengan organisme patogen, sehingga
kemungkinan tumbuh dan berkembangnya organisme patogen semakin kecil.

C. Pengertian Pertanian Organik


Pertanian organik merupakan sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi
kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan dengan maraknya intervensi barang-
barang sintetis dalam dunia pertanian sekarang ini. Dapat disaksikan, mulai dari
pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang
disintesis dari senyawa-senyawa murni (Heriawan, 2009).
Ada dua pemahaman tentang pertanian organik yaitu dalam arti sempit dan dalam
arti luas. Pertanian organik dalam artian sempit yaitu pertanian yang bebas dari
bahan bahan kimia. Mulai dari perlakuan untuk mendapatkan benih, penggunaan
pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai perlakuan pascapanen tidak sedikiti
pun melibatkan zat kimia, semua harus bahan hayati, alami. Sedangkan pertanian
organik dalam arti yang luas, adalah sistem produksi pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia
sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif
pakan). Dengan tujuan untuk menyediakan produk produk pertanian (terutama
bahan pangan) yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga
keseimbangan lingkungan dengan menjaga siklus alaminya

D. Peranan Pupuk Hayati Terhadap Pertanian Organik


Pertanian organik semakin berkembang dengan sejalan dengan timbulnya
kesadaran akan petingnya menjaga kelestarian lingkungan dan kebutuhan bahan
makanan yang relatif lebih sehat.dalam pertanian organik yang tidak meggunakan
bahan kimia buatan seperti pupuk kimia buatan dan pestisida, biofertilizer atau pupuk
hayati menjadi salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan. Beberapa mikroba
tanah seperti Rhizobium, Azaosprillium, Azotobacter mikoriza perombak sellulosa
dan efektif mikroorgnisme dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer pada pertanian
organik, biofertilizer tersebut fungsinya antara lain membantu penyediaan hara pada
tanaman, mempermudah penyediaan hara bagi tanaman membantu dekomposisi
bahan organik, meyediakan lingkungn rhizosfer sehingga pada akhirnya akan
mendukung pertumbuhan dan produksi peningkatan tanaman.

Peranan pupuk hayati dalam pertanian di bidang pengaplikasiannya memang


tidak secara langsung kita ketahui, karna dalam pengaplikasiannya terdapat didalam

5
tanah. Penggunaan pupuk hayati sangat jarang dilakukan oleh para petani,
dikarenakan rumitnya teknologi dalam pengaplikasiannya ke tanah maupun tanaman.
Dalam penggunaan pupuk hayati ini kita juga harus memperhatikan masa kadaluarsa
dari pupuk ini. Mikroba yang terdapat didalmnya dapat berpengaruh pada saat
pemberian ke tanah. Pada media yang bagus, mikroba dapat hidup dalam waktu lama
yaitu kurang lebih satu tahun, sebaliknya jika media yang digunakan oleh mikroba
tersebut tidak bagus maupun tidak pas, maka mikroba yang hidup didalamnya hanya
bisa bertahan hidup dalam hitungan hari ataupun bulan saja.

Penggunaan pupuk hayati dalam meningkatkan produksi tanaman sangat


menguntungkan dan menghasilkan, hal ini dikarenakan pengaruh yang diberikan oleh
mikroba-mikroba tersebut ke tanaman sangat sesuai, sehingga membuat tanaman
dapat tumbuh baik dan menghasilkan produksi yang maksimal. Seperti kita
contohkan yaitu pada produksi tanaman padi dan jagung. Pada salah satu penelitian
yang telah ada, dilihat dari perkembangan tanaman, pupuk hayati yang didalmnya
mengandung mikroorganisme bacillus sp, azetobacter sp dan pseudomonas sp telah
memberikan perngaruh baik dalam peningkatan biji, akar, serta pertumbuhan tingga
dari tanamn jagung dan padi, dibandingkan dengan tanaman yang hanya diberi
perlakuan control. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk hayati memberikan pengaruh
positf bagi tanaman.

Secara umum manfaat dari pupuk hayati antara lain :

1) Meyuburkan tanah
2) Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah
3) Meningkatkan daya serap tanah terhadap air
4) Menyediakan hara mineral bagi tanaman
5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian
6) Meningkatkan daya tahan tanaman
7) Menghasilkan produk sehat dan ramah lingkungan

Pupuk hayati diproduksi menggunakan bahan baku alami yang diproses


secara modern sehingga tidak meninggalkan residu kimia pada tanaman dan aman
untuk dikonsumsi. Produk yang dihasilkan dari lahan yang diaplikasikan dengan
pupuk hayati lebih sehat, enak dan segar karena bebas residu kimia dan tidak
berbahaya buat dikonsumsi.

6
Secara garis besar fungsi-fungsi menguntungkan dari pupuk hayati adalah
sebagai berikut (Gunalan, 1996) :

1) Sumber penyedia hara


2) Dapat meningkatkan ketersedian hara
3) Sebagai pengontrol rganic pengganggu tanaman
4) Menjadi pengurai bahan rganic dan pembentuk humus
5) Sebagai pemantap agreret tanah
6) Dan perombak persenyawaan agrokimia

Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai sistem pengelolaan produksi


pertanian yang holistik yang mendorong dan meningkatkan kesehatan agroekosistem,
termasuk biodiversitas, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah dengan
menekankan penggunaan input dari alam dan menggunakan cara-cara mekanis,
biologis dan kultural. Dalam sistem pertanian organik masukan (input) dari luar
(eksternal) akan dikurangi dengan cara tidak menggunakan pupuk kimia buatan,
pesisida dan bahan-bahan sintetis lainnya.

Dalam sistem pertanian organik kekuatan hukum alam yang harmonis dan
lestari akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen
sekaligus meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit (Sembiring dkk, 2005).

Pada dasarnya kesuburan tanah lokal merupakan kunci keberhasilan sistem


pertanian organik, baik kesuburan fisik, kimia maupun biologi. Bila kesuburan tanah
telah baik, maka akan tercipta lingkungan pertanaman terutama untuk perakaran yang
diinginkan, ketersediaan hara makro dan mikro terpenuhi dan aktivitas mikrooranise
tanah juga terjaga. Pemanfaatan mikroba tanah untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesuburan tanah dalam pertanian organik sangat penting.

Peranan mikroba dalam tanah antara lain adalah daur ulang hara,
penyimpanan sementara dan lain-lain. Keberhasilan memanfaatkatkan mikroba untuk
tujuan meningkatakankesuburan tanah memerlukan pengetahuan dari berbagai
disiplin ilmu secara terpadu. Pakar mikribiologi tanah mengawali dengan
mempelajari dan mengidentifikasi ekologi mikroorganisme yang akan digunakan
sebagai biofertilizer ( pupuk hayati ).

Selanjutnya mikroorganisme hasil isolasi dari tanah dikembangkan pada


kondisi laboratorium menggunakan media buatan. Setelah mikroorganisme tersebut
berhasil dibiakkan, maka harus diperoleh galur yang dikehendaki, karena tidak semua

7
spesies dari suatu populasi bersifat efektif. Selanjutnya galur galur yang efektif
diisolasi, dan dilakukan pengujian di lapangan.

Mikroorganisme yang diinokulasi harus sesuai dengan kondisi lingkungan


tertentu, harus mampu menyesuaikan fluktuasi kondisi lingkungan dan tidak kalah
bersaing atau dimangsa oleh mikroorgaisme asli. Apabila mikroorganisme yang
diinokulasi cukup efektif dalam meningkatkan hasil tanaman, maka tugas selanjutnya
mengembangkan metode untuk memperbanyak dalam skala besar. Pada umumnya,
mikroorganisme akan tumbuh dan berkembang melalui proses fermentasi.

Apabila populasi mikroorganisme mencapai ukuran tertentu, kemudian tahap


berikutnya adalah memanen dan mengemas untuk tujuan komersial. Tugas
selanjutnya membuat formula cara kerja inokulan, termasuk cara memanfaatkan
inokulandi lapangan, termasuk memecahkan masalah yang mungkin dihadapi dalam
memperthankan inokulan tetap efektif, terutama yang berhubungan dengan
pengiriman, kemasan, penyimpanan, dan pemanfaatan ( Sutanto, 2002 ).

Secara umum jenis yang dihasilkan mikroorganisme (biofertilizer) adalah


sebagai berikut :

1) Bakteri Rhizobium
2) Azospirillum dan Azotobacter
3) Mikroba pelarut fosfat
4) Mikoriza

E. Keuntungan Pemakaian Pupuk Hayati Terhadap Pertanian Organik

Pupuk hayati berasal dari jasad makhluk hidup sehingga pupuk hayati tidak
berbahaya dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan seperti pupuk kimia atau
pupuk buatan. Pupuk hayati juga praktis, hemat, dan efisien. Harganya relative lebih
murah. Dan tidak menimbulkan resistensi OPT sasaran.

8
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.1.1. Pupuk Hayati adalah pupuk yang berasal dari makhluk hidup yang
dimanfaatkan untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia.
1.1.2. Biasanya pupuk hayati memiliki simbiosis dengan mikroba dan akar
tanaman sehingga penggunaannya dapat menambah ketersediaan
unsur hara.
1.1.3. Di Indonesia, penggunaan pupuk hayati yaitu dalam bentuk inokulan
bintil akar.
1.1.4. Umumnya tanaman yang ditambahkan pupuk hayati dapat
meningkatkan efisiensi unsur hara N, P, K, Ca, Mg, dan S.
1.1.5. Bakteri penambat N (Rhizobhium) merupakan isolat dan pupuk hayati
pertama yang dikembangkan di dunia.

1.2 Saran
Pertanian organik yang menggunakan pupuk hayati bisa
dikembangkan lebih baik lagi agar bisa menghasilkan hasil produksi yang
unggul serta efisien.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://panjikesumapertanian.blogspot.co.id/2015/01/makalah-peranan-pupuk-
hayati-terhadap.html

http://genduuuinfo.blogspot.co.id/2013/05/bioteknologi-pupuk-hayati_19.html

https://www.academia.edu/9396864/pupuk_hayati

https://alamtani.com/pupuk-hayati/

http://ranggagubesta.blogspot.co.id/2014/02/apa-keuntungan-pupuk-hayati.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-pertanian-organik-55f7ef8ba96cb.html

https://pupukbioportam.wordpress.com/keunggulan-pupuk-hayati-bio-portam/

10

Anda mungkin juga menyukai