Anda di halaman 1dari 2

NAMA MAHASISWA : MEGA PUTRI UTINA

PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE)


TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL RSUD OTANAHA

1. Latar belakang
Gagal ginjal akut (acute renal failur, ARF) adalah penurunan fungsi ginjal tiba-
tiba yang ditentukan dengan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma haluaran
urin dapat kurang dari 40 ml per jam (oliguria), tapi mungkin juga jumlahnya normal dan
kadang- kadang dapat meningkat. Sekitar 55-70% kasus ARF mempunyai etiologi prerenal
yang disebabkan oleh penurunan volum intravaskuler, sekitar 25-40% ARF mempunyai
etiologi gagal ginjal.(Baradero,2008). Indonesia termasuk negara dengan tingkat penderita
gagal ginjal yang cukup tinggi. Menurut data dari PERNEFRI (Persatuan Nefrologi Indonesia)
diperkirakan ada 70 ribu penderita ginjal di Indonesia. Namun yang terdeteksi menderita
gagal ginjal kronis tahap terminal dan mereka yang menjalani cuci darah (hemodialisis) hanya
sekitar 4 ribu sampai 5 ribu orang (Hadibroto, 2007).
Orang yang mengalami sakit berkepanjangan biasanya diliputi kecemasan atau rasa
cemas yang sangat hebat, dan rasa cemas dapat memperberat penyakit yang sedang dideritanya.
Oleh karena itu selain berobat sebaiknya pasien juga melakukan pendekatan spiritual. (Hawari,
2009). Orang dengan gagal ginjal akan mengalami tingkat kecemasan yang tinggi dan ditandai
dengan perasaan marah, sedih, badan gemetar, lemah, gugup dan tanda-tanda vital meningkat.
Orang dengan gagal ginjal sering merasa khawatir akan kondisi sakit yang tidak bisa
diramalkan dan gangguan dalam hidupnya. Kecemasan pada gagal ginjal juga diakibatkan dari
keadaan status fisik dan mental dan status ekonomi. Pengenalan kebutuhan rasa aman pasien
gagal ginjal merupakan elemen panting dalam pendekatan holistik asuhan keperawatan yang
meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual. (Grahacendikia, 2009).
Studi tentang peran spiritual terhadap kesehatan rata-rata survei menunjukkan lebih dari
70% orang menyatakan percaya bahwa pendekatan spiritual dengan cara berdo'a dapat
membantu proses penyembuhan. Dari survei tersebut terungkap bahwa pasien. membutuhkan
terapi spiritual selain obat- obatan atau tindakan medis lainnya. Lebih dari 64% orang berharap
agar para dokter juga memberikan terapi spiritual. Dr. Dale A. Mathews dari Universitas
Geogetown, Amerika Serikat mengamati paling tidak ada 212 penelitian tentang terapi
spiritual yang telah dilakukan. Dari jumlah itu menyatakan bahwa komitmen agama
menunjukkan pengaruh positif pada pasien. (etiyo, 2007).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pemaparan tentang permasaalahan yang terjadi pada pasien gagal
ginjal terutama tingkat kecemasan, maka peneliti tertarik untuk mengetahui Pengaruh Antara
Terapi Seft Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Di Rsud Otanaha
3. Hasil Penelitian
SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terapi merupakan salah satu terapi
spiritual yang mampu memberikan keyakinan dalam semangat hidup dan memulihkan
kesehatan seseorang. SEFT terapi juga termasuk salah satu dari 14 macam terapi (termasuk
penyembuhan dan spiritual esa). SEFT mulai dikenalkan di Indonesia pada tanggal 17
Desember 2005, dalam SEFT ada unsur spiritual yaitu memasukkan do'a sebagai bagian
dari dimulainya proses terapi hingga terapi berakhir (Zainudin, 2009) untuk mengatasi
berbagai masalah fisik dan pikiran Langkah-langkah melakukan terapi SEFT: Therapies harus
mengetahui keluhan pasien, Set-up, Tune in dan Tapping. Hasilnya menjelaskan bahwa
terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara pasien yang mendapat terapi SEFT (kelompok
eksperimen) dengan pasien yang tidak mendapatkan terapi SEFT (kelompok kontrol), dan
sebagian besar responden yang mendapatkan terapi SEFT tingkat kecemasanya menurun,
sedangkan responden yang tidak mendapatkan terapi SEFT tingkat kecemasanya tidak
menurun atau masih tetap, jadi ada pengaruh terapi SEFT terhadap tingkat kecemasan
pasien gagal ginjal. Jadi dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien gagal ginjal berikan terlebih
dahulu terapi SEFT dengan pendekatan spiritual sebelum melakukan tindakan, agar pasien tidak
mengaalami kecemasan serta melaksanakan asuhan keperawatan haruslah secara komprehensif
yaitu bio spiko sosial dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai