Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Atas Asung Kertha Waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
yang berjudul Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi pada Manusia dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis sebagai penyusun mencoba untuk
membuat makalah sebaik dan selengkap mungkin dengan berbagai macam kajian
agar para pembaca dapat mengambil banyak manfaat dan wawasan dari filsafat
ketuhanan.
Penulis mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam
pembuatan makalah ini. Selain itu, jika ada kesalahan dalam kata-kata dan
penulisan mohon dimaafkan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna dalam penyajian bahasa serta pembahasan yang disajikan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Di dunia
ini tidak ada yang sempurna seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak
untuk itu penulis berharap permakluman pembaca bila ada kata-kata yang tidak
berkenan di hati.

Om Santih, Santih, Santih, Om

Denpasar, 18 September 2016


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Reproduksi dan Sistem Reproduksi ........................................... 3

B. Sistem Reproduksi Manusia......................................................................... 3

C. Anatomi Fisiologi Organ-Organ Sistem Reproduksi ................................... 9

D. Masalah yang Mungkin Muncul pada Organ Reproduksi Manusia........... 13

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15

A. Kesimpulan ................................................................................................ 15

B. Saran ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

i
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada
manusia merupakan ilmu yang paling dasar bagi setiap pelaku kesehatan
reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan dibahas
tentang,Anatomi Sistem Reproduksi pada Manusia, yang menerangkan
tentang anatomi saluran reproduksi pada laki-laki dan anatomi saluran
reproduksi pada wanita. Sistem reproduksi pada manusia akan mulai
berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa
akil balik.
Pada pria, testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan
(sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi
mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di
antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat
tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi
bidang, jakun membesar. Sedangkan wanita, ovariumnya telah mampu
menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen. Hormon
estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi
lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah yang berjudul, Anatomi
Fisiologi Sistem Reproduksi, ialah :
1. Apa pengertian dari reproduksi dan sistem reproduksi?
2. Bagaimana sistem reproduksi manusia ?
3. Bagaimana anatomi fisiologi pada organ-organ sistem
reproduksi manusia ?
4. Jelaskan proses terjadinya menstruasi pada wanita !
5. Masalah apa saja yang mungkin terjadi pada sistem reproduksi
manusia ?

i
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulis makalah yang berjudul, Anatomi


Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia, ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian reproduksi dan sistem
reproduksi.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem reproduksi manusia.
3. Untuk mengetahui anatomi fisiologi organ-organ sistem
reproduksi manusia.
4. Untuk mengetahui proses terjadinya mestruasi pada wanita.
5. Untuk mengetahui masalah apa saja yang mungkin terjadi pada
sistem reproduksi manusia.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah dengan judul,Anatomi
Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia, ialah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengertian reproduksi dan sistem
reproduksi.
2. Dapat mengetahui bagaimana sistem reproduksi manusia.
3. Dapat mengetahui anatomi fisiologi sistem reproduksi manusia.
4. Dapat mengetahui masalah apa sja yang mungkin terjadi pada
sistem reproduksi manusia.

i
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Reproduksi dan Sistem Reproduksi


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia, untuk menghasilkan keturunan yang baru, diawali dengan
peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ
(reproduksi) dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk
berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara
jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.

B. Sistem Reproduksi Manusia

Gambar 1: Skema reproduksi manusia


Sumber : rinasyafitri.blogspot.com
Berikut adalah peristiwa yang terjadi pada sistem reproduksi
manusia baik pria maupun wanita :

i
1. Gametogenesis
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet
jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet
betina/sel ovum.
a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel
spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus.
Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang
sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
2) Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk
memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex
yang penting untuk perkembangan sperma).
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang
fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga
tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang
menghambat penghasilan sperma pada pria.
b. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan
sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa
hormon yaitu :
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2) Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi
hormone LH.
3) Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
(yaitu proses pematangan sel ovum).
4) Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat
sekresi FSH dan LH.
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel
telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama

i
hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel
ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita
untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak
dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi
sekitar usia 45-50 tahun.
Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2
kemungkinan yaitu :
1) Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami
menstruasi yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak
dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang
robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai
kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap
bulannya.
2) Terjadi fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma
dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan
zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding
uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan
janin. Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus
setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari.
Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
2. Mestruasi pada Wanita
Proses menstruasi mengalami 4 fase yakni :
a. Fase Menstruasi
Bila sel telur tidak dibuahi,maka setelah berusia tertentu
korpus lenteum tertentu yang merupakan pemproduksi hormon
estrogen dan progresteron menghentikan aktifitasnya,akibat
kadar hormon tersebut di dalam darah mengalami reduksi
mendadak. Peristiwa ini terjadi 5hari awal menstruasi. Turunya
kadar estrogen dan progesteron secara mendadak berakibat
lepasnya ovum dan robeknya endoterium yang menebal. Robek

i
dan hancurnya endoterium menyebabkan tipisnya dinding
rahim.
b. Fase praovulasi
Turunnya progesteron memungkinkan hipofisis mensekresi
FSH merangsang volikel dalam ovarium untuk memproduksi
hormon estrogen. Esterogen ini akan menghambat hipofisis
memproduksi FSH tetapi memacu hipofisis memproduksi LH.
Disampin itu esterogen juga merangsang penebalan
endometerium rahim.
c. Fase ovulasi
Terhentinya produksi FSH oleh hipofisis akibat pengaruh
tingginya kadar esterogen, memungkinkan hipofisis
menghasilkan hormone LH. Hormone LH merangsang
pematangan ovum dan meninggalkan folikel. Peristiwa ini
disebut ovulasi. Folikel yang ditinggalkan telur akan mengerut
dan berubah menjadi karpus luteum(badan berwarna kuning).
Badan ini berfungsi memproduksi progesteron. Fase ini terjadi
pada sekitar hari ke-14 dari waktu menstruasi yang berkisar 24-
35hari (28hari).
d. Fase pasca-ovulasi
Fase ini adalah antara fase ovulasi dengam menstruasi
berikutnya. Jadi berlangsung dari hari ke 15 hingga hari ke 28.
Hormone yang berperan pada fase ini adalah hormone
progestron dan estrogen yang dihasilkan korpus luteum. Bila,
tidak terjadi pembuahan korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikans 9badan berwarna putih)yang kemampuan
memproduksi esterogen dan progestron rendah. Akibatnya,
kadar kedua hormone ini di dalam dareah menurun. Keadaaan
ini menyebabkan hipofisis aktif memproduksi FSH dan
selanjutnya LH. Fase menstruasi ini bersambung dengan fase
berikutnya, sehiingga terjadi siklus menstruasi.

i
3. Siklus kehamilan
a. Pada fase ini hormone-hormone yang bekerja adalah:
1. Esterogen dan progestron hingga kehamilan trimester ke-1
hormone ini di produksi oleh korpus luteum. Secara
berangsur-angsur fungsi korpus luteum diganti oleh
plasenta.
2. Prolaktin, yakni hormone yang merangsang kerja kelenjar
susu, sehingga pada saat diperluka sudah siap berfungsi.
Hormone ini juga berfungsi mengatur metabolisme ibu
dapat dikurangi dan dialirkan ke janin. Hormone ini di
produksi oleh plasenta.
b. Perkembanagn janin.
Apabila di tuba falopi terjadi pembuahan dan dihasilkan
zigot, maka zigot yang terbentuk ini akan bergerak ke arah
rahim untuk menempel pada dinding rahim. Di rahim zigot
akan berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin.
Agar dapat tumbuh dan berkambang janin membutuhkan
maknan. Maknan tersebut berasal dari tubuh induk dengan
perantara plasenta.
Embrio yang berkembang di dalam rahimdibungkus oleh
bermacam-macam selaput. Selaput itu berfungsi untuk;
1) Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan
2) Membantu proses pernapasan dan ereksi dan fungsi-
fungsi lainya selama kehidupan di dalam rahim.
Selaput pembungkus embrio ini terdiri atas amnion, korion,
sakus, sikus vitelinus,dan alantois.
Sakus vitelinus (kantong kuning telur) yang terletak anatara
amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel
darah dan pembulu-pembuulu darah yang pertama.
Amnion merupakan selaput yang membatasi ruang amnion
dimana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan getah

i
ketuban yang berguna untuk menjaga embrio tetap basah dan
tahan goncangan.
Korion merupakan selaput yang berada di sebelah luar
amnion. Koroin dan alantois akan tumbuh keluar membentuk
jonjot dan akan berhubungan dengan dinding rahim. Di
dalamnya terdapat pembulu-pembulu darah yang berhubungan
dengan peredaran darah induknya,dengan perantara plasenta.
Alantois terdapat di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya
menghilan dan yang menetap pembulu-pembulu darah yang
berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dan plasenta.
Plasenta dan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Didalamnya
terdapat dua buah pembulu nadi dan sebuah pembulu balik
yang berhubungan dengan pembulu-pembulu darah didalam
plasenta. Pengangkutan sari-sari makanan dan oksigen
berlangsung dari pembulu darah induknya melalui plasenta ke
tali pusat selanjutnya ke pembulu darah embrio. Sedangkan, zat
sisa (limba) dan CO2 berlangsung dari pembulu darah embrio
ke pusat terus ke plasenta dan akhirnya kembali di alirkan ke
pembulu darah ibu.
4. Siklus Kelahiran.
Setelah tumbuh didalam rahim lebih kurang selama
40minggu, maka bayi dalam rahim sudah sempurna dan siap lahir.
Hormone yang berperan dalam proses kelahiran ini adalah ;
a) Hormone relaksian, mempengaruhi peregangan otot pada
sinfisis pubis.
b) Hormone esterogen, berperan mengatasi pengaruh hormon
progrestron yang menghambat kontraksi dinding rahim.
c) Hormon protaglaudin, berperan mangatasi pengaruh hormon
progrestron. Hormon ini diproduksi oleh semua sel.
d) Hormon aksitosin, berpengaruh pada kontraksi dinding utera.

i
5. Siklus Menopose.
Pada menopouse atau masa klimakterium dalam hidup
seorang wanita terjadi kira-kira umur 45-50tahun. Tetapi juga bisa
lebih awal atau lebih kemudian. Menstruasi berhenti biasanya
diiringi gejala-gejala tertentu seperti perubahan vasomotorik
dengan banyak keringat, muka rasa panas. Jaringan buah dada
sering mengkerut,tetapi bila terjadi kencenderungan menjadi
gemuk, jaringat tersebut bisa diganti dengan lemak. Perubahan ke
arah senil terjadi di dalam ovarium, yaitu menjadi kecil dan
hormon tidak dibuat lagi.

C. Anatomi Fisiologi Organ-Organ Sistem Reproduksi


Organ-organ sistem reproduksi manusia terbagi atas sistem organ
reproduksi pada pria dan sistem organ reproduksi pada wanita.
1. Sistem Organ Reproduksi Pria
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin
dalam.
a. Organ reproduksi luar terdiri dari :
1) Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan
antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan semen ke dalam organ reproduksi
betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang
nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2) Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang
merupakan pelindung testis serta mengatur suhu
yang sesuai bagi spermatozoa.
b. Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1) Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah
sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma
serta hormone testosterone. Dalam testis banyak
terdapat saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus.

i
2) Epididimis merupakan saluran panjang yang
berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk
menyimpan sperma sementara dan mematangkan
sperma.
3) Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus
yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar
prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma
menuju vesikula seminalis.
4) Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek
dan menghubungkan vesikula seminalis dengan
urethra.
5) Urethra merupakan saluran panjang terusan dari
saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

Gambar 2: sistem organ reproduksi pria


Sumber : makalah-sistem-reproduksi/document
2. Organ Sistem Reproduksi Wanita
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin
dalam.
a. Organ reproduksi luar terdiri dari :
1) Vagina merupakan saluran yang menghubungkan
organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi

i
sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan
keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan
liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan
selaput dara.
2) Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di
bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a) Labia mayora merupakan sepasang bibir besar
yang terletak di bagian luar dan membatasi
vulva.
b) Labia minora merupakan sepasang bibir kecil
yang terletak di bagian dalam dan membatasi
vulva.
b. Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1) Ovarium merupakan organ utama pada wanita.
Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga
perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan
hormon wanita seperti :
a) Estrogen yang berfungsi untuk
mempertahankan sifat sekunder pada wanita,
serta juga membantu dalam prosers pematangan
sel ovum.
b) Progesterone yang berfungsi dalam memelihara
masa kehamilan.
2) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang
terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk
menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
3) Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct
yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan

i
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum
yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah
infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.
5) Oviduk merupakan saluran panjang kelanjutan dari
tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi
dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan
bantuan silia pada dindingnya.
6) Uterus merupakan organ yang berongga dan
berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang
hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3
macam lapisan dinding yaitu :
a) Perimetrium yaitu lapisan yang terluar yang
berfungsi sebagai pelindung uterus.
b) Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel
otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi
uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk
semula setiap bulannya.
c) Endometrium merupakan lapisan terdalam yang
kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi
pembuahan maka dinding endometrium inilah
yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum
matang.
7) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang
bentuknya menyempit sehingga disebut juga
sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus

i
dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya
janin dari uterus menuju saluran vagina.
8) Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari
cervic dan sampai pada vagina.
9) Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di
depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

Gambar 3 : sistem organ reproduksi wanita

Sumber : makalah-sistem-reproduksi/document

D. Masalah yang Mungkin Muncul pada Organ Reproduksi Manusia


1. Gonorhea (kencing nanah)
a. Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui
hubungan seksual.
b. Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan
kemandulan, mata, persendian dan selaput otak pada bayi.
c. Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing
dan terasa panas (terbakar) saat buang air kecil.

i
2. Sifilis
a. Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui
hubungan seksual.
b. Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis
menyerang hati,susunan syaraf dan otak.
3. Herpes genital
a. Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui
hubungan seksual .
b. Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan
menyebabkan kanker rahim
4. Keputihan (fluor albus)
a. Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa
Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida albicans
menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat,
sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes
melitus.
b. Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
5. Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
a. Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency Virus).
b. Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit
karena virus ini menyerang sel-sel darah putih.
c. Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita AIDS.
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita AIDS setelah
6 bulan atau lebih tergantung daya tahan tubuh.

i
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan
fertilisasinya secara internal (di dalam tubuh), oleh karena itu memiliki
alat-alat reproduksi yang mendukung fungsi tersebut. Alat-alat reproduksi
tersebut dibagi menjadi alat reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi
bagian luar yang masing-masing alat reproduksi tersebut telah disebutkan
dan dijelaskan dalam makalah ini. Selain itu dalam makalah ini juga
membahas sedikit tentang proses terjadinya gametosis dan oogenesis,
siklus mestruasi, siklus kehamilan, siklus monopose, dan masalah yang
mungkin terjadi pada sistem reproduksi manusia. Maka kesimpulan akhir
dari makalah ini adalah reproduksi bertujuan untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan
makalah dengan judul, ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA, ialah agar mahasiswa dapat memahami dan mempelajari
lebih dalam tentang sistem reproduksi pada manusia karena sistem
reproduksi ini sangat penting bagi kelangsungan hidup agar tetap lestari
dan tidak punah.
Diharapkan juga materi ini agar bisa membimbing mahasiswa
dengan baik agar mahasiswa dapat memahami dengan mudah tentang
konsep materi ini. Dan yang paling penting adalah setelah mempelajari
materi ini mahasiswa tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif.

i
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohartono slamet, 1999 Sains Biologi-2b Jakarta Bumi Aksara.

Pearce Evelyn,2008 Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis jakarta


PT.Gramedia.

Prawirohardjo Sarwono, 2012 Ilmu Kebidanan Jakarta PT.Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo Sarwono, 2012 Ilmu Kandungan Jakarta PT.Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai