Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 09

JUDUL PERCOBAAN : PENGUKURAN KAPASITANSI DAN


INDUKTANSI

KELAS / GROUP : TT5A / KELOMPOK 02

NAMA PRAKTIKAN : MUTIA ILMA (1315030009)

NAMA KELOMPOK : 1. ADE ZASKIATUN NABILA (1315030001)

2. MUHAMMAD HILMI FUAD (1315030108)

3. NABILA NUR MUFIDA (1315030010)

4. ZHAFIRA HAPSARI (1315030089)

TANGGAL PERCOBAAN : 14 11 2017

TGL. PENYERAHAN LAP. : 05 12 2017

NILAI :

DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM, SST, MT.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
PENGUKURAN KAPASITANSI DAN INDUKTANSI

I. TUJUAN PERCOBAAN
I.1. Merangkai jembatan wien dan mengerti fungsinya.
I.2. Mengukur kapasitansi kabel saluran hubung buka.
I.3. Mengukur rugi rugi (suceptansi paralel).
I.4. Menghitung impedansi karakteristik.

II. PENDAHULUAN
Suatu jembatan wien digunakan untuk pengukuran kapasitansi dan
resistansi dielektrik. Jembatan ini diseimbangkan oleh tegangan (R4) dan fasa
(R2). Keseimbangan dilakukan dengan R4 dam R2. Nilai diukur dengan ohm
meter dan berikut ini berlaku saat seimbang.
CR 4
Cx=
R3 (1)
dan
R2R 3
R x=
R4 (2)
(C dalam Farad dan R dalam )
Rx adalah resistansi dielektrik yang paralel terhadap kapasitansi. 1/Rx = G.

Impedansi karakteristik, bila suatu saluran dibebani seharga


impedansi karakteistiknya, maka tidak ada gelombang yang dipantulkan ke
sumber gelombang. Dengan demikian penyaluran energi dapat maksimum
dengan aggapan rugi rugi pelemahan saluran diabaikan. Dengan hubungan
seperti ini tegangan pada semua titik sepanjang saluran sama besarnya (secara
teori). Dalam kenyataan tegangan menurun sepanjang saluran yang
disebabkan oleh pelemahan kabel. Untuk frekuensi di atas 10 kHz,
karakteristik impedansi dihitung dari karakteristik saluran :

Z=
R' + j L'
'
G + j C
'

disederhanakan menjadi
(3)

Z=
L
C (4)
Dalam suatu daerah antara (mendekati 100 kHz ke 1 MHz), efek kulit
mempengaruhi R dan L, sehingga suatu kabel HF (50 ) diukur pada
frekuensi rendah, menghasilkan karakteristik yang hasilnya lebih tinggi dari
impedansi karakteristik (mendekati 70 ).

III. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


Tabel 1. Daftar alat untuk percobaan pengukuran kapasitansi dan
konduktansi.

NAMA ALAT JUMLAH


Function Generator 1 buah
Osiloskop dual trace 1 buah
Resistor 100 ; 1%; 0.5 W 1 buah
Potensiometer 1 k, 10 putaran 1 buah
Potensiometer 470 k, 0.5 W 1 buah
Kapasitor 10 nF, 1% 1 buah
Saluran Koaksial 2 buah
Kabel BNC To BNC 1 buah
Kabel BNC To Banana 2 buah
Jumper Dan Plug 1 set
Multimeter 1 buah
T Konektor BNC 1 buah

IV. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1. Rangkaian pengukuran kapasitansi dan konduktansi


V. PEROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN
V.1. Membuat rangkaian seperti diagram 1.
V.2. Menghubugkan saluran ke terminal Cx dan Rx dengan ujung saluran
terbuka. Menggunakan tegnagn U1 = 4 Vpp, 20 kHz sinus.
Mengatur osiloskop :
Y1 (0.2 ... 0.005 V/div; DC), TB 50 s/div (menyesuaikan keperluan),
auto, trigger, ext, U1.
Menyeimbangkan jembatan untuk tegangan minimum dengan mengatur
R4 dan fasa minimum dengan R2, melakukan secara bergantian.
Mengukur resistansi R4 dan R2 dengan ohm meter.
V.3. Mengitung nilai Cx dan Rx.
V.4. Menghitung C = C/l; G = 1/R; R = R/l, dengan panjang kabel 100 m.
V.5. Menghitung impedansi karakteristik dengan persamaan (4).

Anda mungkin juga menyukai