Kondisi suatu sumur apabila diproduksikan terus-menerus maka lama
kelamaan akan mengakibatkan tekanan reservoir turun sehingga laju alir turun akibatnya produktivitas sumur akan turun juga. Untuk itu perlu adanya tenaga yang dapat membantu mengangkat fluida sampai ke permukaan. Pemilihan metode artificial lift ada beberapa factor yang harus diperhatikan. Salah satu dari metode artificial lift adalah electrical submersible pump (ESP). Parameter yang berpengaruh pada pemilihan Electrical submersible pump antara lain: Productivity Index (PI), Inflow performance relationship (IPR), kedalaman dari sumur dan mekanisme pendorong dari reservoir tersebut. Electrical submersible pump banyak dipergunakan karena mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metode artificial lift lainnya Electrical submersible pump dapat digunakan pada sumur yang memiliki PI tinggi (q=300 sd 60000 bpd), sistem pengoperasiannya sangat sederhana. Meskipun demikian Electrical submersible pump mempunyai batasan-batasan seperti harus memiliki sumber tenaga listrik. Terangkatnya fluida dalam tubing pada Electrical submersible pump dengan menggunakan pompa yang memiliki stages yang terdiri dari difusser dan impeller yang mengangkat fluida sampai kepermukaan. Fluida terangkat dari dasar sumur ke permukaan karena hisapan dari pompa yang bertekanan tinggi yang kemudian masuk ke dalam intake dan dialirkan ke impeller dan difusser yang kemudian di dorong ke permukaan. Pemakaian pompa electrical submersible pump ini bertujuan untuk menigkatkan laju produksi dari minyak yang ditandai dengan berpotongannya kurva inflow performance relationship (IPR) dengan tubing intake performace (TIP).