Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Kondisi suatu sumur apabila diproduksikan terus-menerus maka lama


kelamaan akan mengakibatkan tekanan reservoir turun sehingga laju alir turun
akibatnya produktivitas sumur akan turun juga. Untuk itu perlu adanya tenaga
yang dapat membantu mengangkat fluida sampai ke permukaan.
Pemilihan metode artificial lift ada beberapa factor yang harus
diperhatikan. Salah satu dari metode artificial lift adalah electrical submersible
pump (ESP). Parameter yang berpengaruh pada pemilihan Electrical submersible
pump antara lain: Productivity Index (PI), Inflow performance relationship (IPR),
kedalaman dari sumur dan mekanisme pendorong dari reservoir tersebut.
Electrical submersible pump banyak dipergunakan karena mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan metode artificial lift lainnya Electrical
submersible pump dapat digunakan pada sumur yang memiliki PI tinggi (q=300
sd 60000 bpd), sistem pengoperasiannya sangat sederhana. Meskipun demikian
Electrical submersible pump mempunyai batasan-batasan seperti harus memiliki
sumber tenaga listrik.
Terangkatnya fluida dalam tubing pada Electrical submersible pump
dengan menggunakan pompa yang memiliki stages yang terdiri dari difusser dan
impeller yang mengangkat fluida sampai kepermukaan. Fluida terangkat dari
dasar sumur ke permukaan karena hisapan dari pompa yang bertekanan tinggi
yang kemudian masuk ke dalam intake dan dialirkan ke impeller dan difusser
yang kemudian di dorong ke permukaan.
Pemakaian pompa electrical submersible pump ini bertujuan untuk
menigkatkan laju produksi dari minyak yang ditandai dengan berpotongannya
kurva inflow performance relationship (IPR) dengan tubing intake performace
(TIP).

Anda mungkin juga menyukai