Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Batubara sebagai sumber energi telah membuktikan perannya secara vital


dalam pengembangan kegiatan industri selama beberapa abad terakhir ini. Saat ini
pemerintah tengah meningkatkan pemanfaatan batubara sebagai energi alternatif
baik untuk keperluan domestik seperti pada sektor industri dan pembangkit tenaga
listrik, maupun untuk keperluan ekspor. Sejalan dengan itu pemerintah telah
melibatkan pihak swasta dalam pengusahaan pengembangan batubara. Kabupaten
Lahat termasuk dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan memiliki sumberdaya
alam yang beragam, tak terkecuali sumberdaya energi berupa batubara yang
sangat berpotensi untuk dikembangankan dan diusahakan.

PT Lahat Coal Energy adalah sebuah perusahaan tambang batubara yang


secara administrasi terletak di desa Ulak Pandan, Tanjung Baru, Talang Padang
dan Gunung Agung, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera
Selatan.

Perijinan dalam pelaksanaan eksplorasi adalah berdasarkan ijin Kuasa


Pertambangan Eksplorasi Bahan Galian Batubara yang diberikan kepada PT Lahat
Coal Energy berdasarkan keputusan Bupati Lahat No:
540/546/Kep/Pertamben/2007 tentang Pemberian Ijin Kuasa Pertambangan
Eksplorasi (KW.13.02.LHT.2007) yang ditandatangani pada 26 September 2007,
ijin kuasa pertambangan eksplorasi bahan galian batubara seluas 2000 Ha untuk
selama 3 tahun, sedangkan ijin pelaksanaan penelitian eksplorasi ini berdasarkan
Surat Perintah Kerja Lapangan No : 040/LCE/II/2008 dari direktur PT Lahat Coal
Energy, pada tanggal 22 Februari 2008.

PT Lahat Coal Energy memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP)


dalam Tahap Eksplorasi dengan nomor KW.13.02.LHT yang secara administratif
terletak di Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan seluas 2000 hectar.

Setelah terselesaikan tahapan eksplorasi, maka PT Lahat Coal Energy


melakukan kajian kelayakan tambang sebelum meneruskan kegiatan selanjutnya
yaitu ke tahap eksploitasi. Studi kelayakan ini mengkaji berbagai hal berkaitan
dengan lithologi, struktur, geoteknik, keadaan tambang, rencana penambangan
dan rencana pengolahan dan pencucian, transportasi, lingkungan dan K3,
organisasi kerja, investasi dan analisis ekonominya.

I.2 Tujuan

Tujuan kajian adalah untuk menilai kelayakan ekonomi dari rencana


kegiatan penambangan deposit batubara, baik dipandang dari aspek kualitas dan
kuantitas, metode penambangan, peralatan yang digunakan, penimbunan,
transportasi, fasilitas pengolahan, pbatubaraaran, lingkungan dan K3, tenaga
kerja, sarana dan prasarana penunjang yang diperlukan maupun biaya investasi.

I.3 Ruang Lingkup Studi

Ruang lingkup studi pada laporan ini mencakup evaluasi eksplorasi dan
studi kelayakan.

I.4 Pelaksana Studi

Pembuatan kajian kelayakan penambangan batubara PT Lahat Coal Energy


ini dilakukan oleh Tim Study Kelayakan dari PT Lahat Coal Energy dibantu oleh
tenaga ahli dibidang penambangan dan evaluasi ekonomi.

I.5 Waktu studi

Studi kelayakan PT. Lahat Coal Energy dalam rangka peningkatan Wilayah
Izin Usaha Pertambangan Tahap Eksplorasi ke Tahap Eksploitasi dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan seperti tertera pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Bulan Ke-

I II III IV V
No Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kajian Lithologi
1
& Struktur
Kajian
2
Geoteknik

Kajian Keadaan
3
Endapan

Perancangan
4
Penambangan

Perancangan
5 Pengolahan Dan
Pencucian

Kajian
6
Transportasi

Kajian
7 Kelayakan
Ekonomi

Penyerahan
8
Draft Laporan

9 Presentasi

Perbaikan
10
Laporan

Penyerahan
11
Laporan Akhir
BAB II

ISI

II.1 Geologi Dan Keadaan Endapan

Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Tahap Eksplorasi PT. LAHAT


COAL ENERGY (PT LCE) dengan nomor KW.13.02.LHT.2007, seluas 2000
hectar dimana secara administratif terletak di Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera
Selatan.

Dimana daftar koordinat lokasi izin usaha pertambangan PT. Lahat Coal
Energy adalah sebagai berikut :

NO TITIK BUJUR TIMUR (BT) LINTANG SELATAN


(LS)
1 Titik 1 103 37 01 03 47 45
2 Titik 2 103 39 35 03 47 45
3 Titik 3 103 39 35 03 47 52
4 Titik 4 103 41 11 03 47 52
5 Titik 5 103 41 11 03 47 21
6 Titik 6 103 42 00 03 47 21
7 Titik 7 103 42 00 03 46 40
8 Titik 8 103 43 17 03 46 40
9 Titik 9 103 43 17 034710.53
10 Titik 10 1034330.52 034710.53
11 Titik 11 1034330.52 034757.68
12 Titik 12 1034326.62 034757.68
13 Titik 13 1034326.62 03486.86
14 Titik 14 1034323.16 03486.86
15 Titik 15 1034323.16 034819.71
16 Titik 16 1034317 034819.71
17 Titik 17 1034317 034839
18 Titik 18 1034230.52 034839
19 Titik 19 1034230.52 034810.17
20 Titik 20 1034226.62 034810.17
21 Titik 21 1034226.62 034810.17
22 Titik 22 1034223.16 034747.85
23 Titik 23 1034223.16 034735.85
24 Titik 24 1034212.6 034735.04
25 Titik 25 1034212.6 034757
26 Titik 26 1033945 034757
27 Titik 27 1033945 034816
28 Titik 28 1033915 034816
29 Titik 29 1033915 034822.59
30 Titik 30 1033849.47 034822.59
31 Titik 31 1033849.47 034848.73
32 Titik 32 1033846.1 034848.73
33 Titik 33 1033846.1 034854
34 Titik 34 1033834.98 034854
35 Titik 35 1033834,98 03497.38
36 Titik 36 103371 03497.38

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Lahat, Sumatera Selatan skala 1 :


250.000 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Bandung (1993), urutan stratigrafi regional daerah penyelidikan dari tua ke muda
adalah sebagai berikut :

1. Formasi Talangakar (Tomt)


2. Formasi Baturaja (Tmb)
3. Formasi Gumai (Tmg)
4. Formasi Air Benakat (Tma)
5. Formasi Muara Enim (Tmpm)
6. Formasi Kasai (Qtk)
Formasi pembawa batubara pada Cekungan Sumatera Selatan adalah
Formasi Talang Akar, Air Benakat, Muara Enim dan Kasai, tetapi yang berpotensi
adalah Formasi Muara Enim. Secara umum Shell (1978) telah melakukan
pemisahan terhadap Formasi Muara Enim menjadi 4 anggota yang didasarkan
pada lapisan batubara tertentu yaitu Anggota M1, M2, M3 dan M4 (dari bawah ke
atas).
Struktur geologi daerah penyelidikan secara umum dikontrol oleh adanya
kekar-kekar yang secara umum berkedudukan N 300 - 320 E/70 - 85 , N 190
- 200 E /80 , N 150 E /80 NE dan 220 E /80 NW. Didaerah Blok A kekar-
kekar lebih bervariasi yaitu N 310 - 345 E /60 - 80 , N 190 - 220 E /70 -
85 dan N 060 - 075 E /70 -80 , N 280 - 290 E /70 - 80 .Kedudukan
kemiringan lapisan batuan dan batubara dibagian selatan relatif tegak sedangkan
dibagian utara relatif datar atau bersudut kecil, hal ini disebabkan setelah
pengendapan batuan dan batubara serta aktivitas tektonik kemudian dilanjutkan
aktivitas batuan intrusi hornblende.

Didaerah Blok B struktur geologi yang berkembang adalah kekar-kekar


sheared yang berkedudukan N 010 - 020 E/ 50 - 70 dan N 080 N / 60 - 80
dan kekar lainnya N 045 E/80 dan N 280 E/80 . Sedangkan sesar yang
berkembang adalah sesar mendatar geser kanan dengan kedudukan N 010 - 020
E/ 80 , lipatan sinklin menunjam kearah timur adalah yang mengontrol didaerah
Blok B.

PT. Lahat Coal Energy telah melakukan studi geoteknik dan hidrogelogi
sebagai bagian dari kegiatan eksplorasi rinci di daerah Blok A dan daerah Merapi
Barat.

Dari 6 lubang bor penelitian geoteknik diperoleh 6 sample, dan telah


meneliti secara lengkap

Hasil studi sebagaimana telah dituliskan dalam Laporan Akhir


Penyelidikan/ Studi Geoteknik untuk eksplorasi rinci di daerah Blok A dan daerah
Merapi Barat, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera
Selatan, menghasilkan beberapa hal yang secara ringkas dijelaskan berikut ini.

a. Hasil Evaluasi Geoteknik

1) Berdasarkan uji ukuran butir, lapisan penutup batubara terdiri dari


material jenis tanah pucuk, batuan lempung, batuan pasir dan batuan tuff.

2) Hasil uji bobot isi, untuk setiap material yang diteliti sebagaimana
terlihat pada Tabel 3.1 d ibawah ini.

Tabel 2.1 Hasil Uji Bobot Isi Material


Berat Asli Berat Kering Berat Jenuh
Material
gr/cc gr/cc gr/cc

Tanah Pucuk 2.01 1.79 2.08

Bt. Lempung 1.48 1.35 1.88

Bt. Pasir 1.40 1.35 1.49

Bt Tuff 1.20 1.17 1.53

Batubara 1.62 1.52 1.83

3) Hasil uji kuat tekan, kuat geser dan sudut geser dalam untuk setiap
material yang diteliti sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Hasil Uji Kuat Tekan, Kuat Geser &


Sudut Geser Dalam

K.Tekan Kohesi Sudut Geser Dalam


Material
kPa kPa Deg

Tanah Pucuk 951.25 65.35 10.3

Bt. Lempung 6375.7 309.04 12.04

Bt. Pasir 3609.6 294.23 12.85

Bt Tuff 3279.7 264.78 15.04

Batubara 6651.5 336.38 8.95

4) Hasil analisis kemantapan lereng dari tiap data lubang bor dengan
tinggi lereng individu 10 meter, dan lebar berm 4 meter menghasilkan nilai
kemantapan lereng (Fk) minimal Fk = 1,51 secara lengkap sebagaimana
terlihat pada Tabel 3.3.

Tabel 2.3 Hasil Analisis Kemantapan Lereng High Wall


Lereng Sudut Tinggi Sudut
Kode Bor Fk
Individu Individu Total Total

LCE-01 10 70 66.5 55.23 1.53

LCE-02 10 70 64.3 55.02 1.51

LCE-05 10 70 65.2 54.81 1.53

LCE-07 10 70 63.5 54.19 1.58

LCE-08 10 70 64.7 55.12 1.52

LCE-10 10 70 65.6 55.32 1.53

5) Penyelidikan geoteknik menghasilkan beberapa kesimpulan


penting sebagai berikut :

Dari segi kekuatannya dapat dikatakan bahwa batuan lapisan tanah


penutup batubara termasuk dalam batuan sangat lemah.
Penggalian dapat dilakukan dengan alat gali-muat seperti backhoe dan
untuk batubara perlu dilakukan penggaruan (ripping)
Geometri lereng total untuk masing-massing sayatan dapat dikatakan
stabil dengan lebar berm 4 meter dan Fk min 1.5 serta konfigurasi
lereng membentuk kemiringan total 55o.

Hasil Evaluasi Hidrogeologi

1) Data curah hujan diperoleh dari Badan Metereologi dan Geofisika


Stasiun Klimatologi Kelas II Kenten Palembang.

2) Berdasarkan data meteorologi selama 12 tahun periode 1996 2005,


didapatkan informasi curah hujan sebagai berikut :
Hari hujan rata-rata pertahun : 185,7 hari
Curah hujan rata-rata pertahun : 2.774,3 mm
Hari hujan tertinggi perbulan : 25 hari (Mar.96 & Jan.99)
Curah hujan tertinggi : 715 mm (Feb. 1996)
3) Prakiraan intensitas curah hujan adalah sebagaimana terlihat pada
Tabel 3.4 di bawah ini.

Tabel 2.4 Intensitas Curah Hujan

Periode Ulang (Tahun) 2 3 4 5 6 7 8 9 10


Curah Hujan (mm/hari) 9.57 43.30 64.88 80.85 93.57 104.10 113.20 121.00 128.10
Intesitas Hujan (mm/jam) 3.35 15.17 22.73 28.33 32.78 36.48 39.64 42.40 44.29

Sumber : Badan Metereologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas II


Kenten Palembang

4) Hasil penelitian terhadap aliran sungai diperoleh informasi, bahwa


terdapat satu aliran sungai utama di daerah penyelidikan. Arah aliran
sungai terbagi menjadi sebagai berikut 1 Sungai Blok A, Sungai Mumpe
dan 1 Sungai Merapi Barat . Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) berkisar
antara 14,675 m2 sampai 10.62 ha( sungai ).

5) Debit sungai utama yaitu 108.3 m3/det , Pada kondisi curah hujan
prakiraan, maka debit Sungai utama akan berubah dalam waktu singkat
menjadi jauh lebih besar dan dapat mengakibatkan naiknya air permukaan
hingga jauh ke arah luar DAS.

6) Ditinjau dari jenis batuan penyusun akifer dan sebaran nilai


permeabilitasnya, maka potensi air tanah di daerah penyelidikan relatif
rendah.

7) Berdasarkan analisis conto air dan tanah/batuan di daerah


penyelidikan , lapisan tanah/batuan tidak akan membentuk air asam
tambang (termasuk jenis tipe 1, Non Acid Forming).

Potensi batubara adalah cadangan batubara yang terdapat di wilayah


penyelidikan dengan cara perhitungan yang sangat teoritis dan hasil
perhitungannya merupakan Geological Reserves.

Perhitungan cadangan batubara dibatasi oleh kriteria sebagai berikut:

Penyebaran ke arah Jurus/Strike hingga batas Kapling pada Seam A, B, C,


D dan E, sedangkan pada Seam F dibatasi dari batas Kapling hingga 400
meter ke arah timur.
Penyebaran ke arah Kemiringan/Dip dibatasi mulai kedalaman 35 hingga
kedalaman 100 meter, tegak lurus dari permukaan singkapan.
Ketebalan lapisan batubara adalah tebal rata rata dari semua batubara
dalam tiap seam lapisan tersebut.
Perhitungan sumberdaya batubara di batasi oleh blok-blok.
Cadangan batubara dihitung dengan rumus :

Cadangan = (Up Strike (m)+ Down Strike (m)) X Tebal (m) X


Berat Jenis (gr/cm3) x Down Dip (m)

Perhitungan cadangan terukur di daerah Blok A sebesar 20.300.624,71 ton,


perhitungan dengan down-dip 200 meter sebesar 19.341.891,5 ton. Potensi
batubara dengan striping ratio 1 : 6, yang terdapat di daerah Kungkilan yaitu
19.214.581,71 ton.
Perhitungan cadangan terukur di daerah Blok B dengan down-dip 200 meter
sebesar 23.476.184,81 ton. Potensi batubara dengan striping ratio 1 : 3, yang
terdapat di daerah Serelo yaitu 13.241.421,75 ton.

II.2 Rencana Penambangan

Rencana kegiatan penambangan PT. LCE akan dilakukan dengan open pit
mining system (penambangan system tambang terbuka) dengan metode
shovel/truck dan pengembangan kegiatan penambangan dibagi :

Fase -1 : Tahun pertama sampai dengan tahun ketiga, merupakan kegiatan


lanjutan persiapan pembukaan tambang dengan skala produksi terus
meningkat mencapai 1.000.000 ton pertahun.

Fase -2 : Tahun keempat sampai dengan tahun ke dua puluh tujuh merupakan
tahap produksi optimal dengan target produksi 1.000.000 ton lebih.

Fase -3 : Tiga tahun terakhir merupakan tahapan persiapan penutupan tambang,


dengan jumlah produksi secara berkala turun. Pada fase ini telah
dilakukan kegiatan penimbunan kembali lahan bekas tambang dan
kegiatan reklamasi lainnya.
II.3 Pengolahan

Tahapan Proses Pengolahan Batubara di PT Lahat Coal Energy, meliputi :

a. Umpan (Feed) Sebagai Masukan


b. Proses Penggerusan (Crushing)
c. Proses Pemisahan Ukuran (Screening)

Diagram alir Pengolahan batubara di PT Lahat Coal Energy adalah sebagai


berikut

Gambar 2.1

Diagram Alir Bentuk Gambar Preparation Plant

Peralatan Pengolahan

1. Hopper
- Bentuk = Limas

- Kapasitas = 17,5 m3

- Jumlah = 1 (satu)

2. Vibrating Grizzly Feeder


- Ukuran (mm) = 1.500 (w) x 4.200 (L)
- Ukuran umpan maks = 1.000(L) x 800(W) x 600 (T)
- Perputaran = 600 900 (rpm)
- Kapasitas = 400 600 (ton/jam)
- Motor = 30 kW Vs motor
- Bukaan grizzly = 150 mm
- Jumlah = 1 (satu)

3. Single Deck Vibrating Screen


- Ukuran screen = 6 ft x 12 ft atau 1.830 mm x 3.660 mm
- Bukaan = 50 mm
- Motor = 10 kW
- Jumlah = 1 (satu)

4. Double Tooth Roll Crusher


- Kapasitas = 300 (ton/jam)
- Dimensi = 1.700 (L) x 1.400 (W) x 700 (L)
- Panjang total = 4.240 mm
- Motor = 30 kW
- Jumlah = 1 (satu)

5. Belt Conveyor

Tabel V-1
Alat Belt Conveyor Yang Dipakai
W(mm) Kap.Maksimal Motor
Nomor
x
Belt
L(mm) (ton per jam) (HP)

900 x
1 9000 500 6,0

900 x
2 28.000 500 7,5

900 x
3 13.000 500 7,5

900 x
4 211.000 500 15

900 x
5 175.000 500 10

900 x
6 170.000 1.000 20

1000 x
7 14.000 1.000 6,0
6. Wheel Loader

- Jenis = Caterpillar

- Kapasitas = 3,8 m3

- Jumlah = 3 (tiga)

7. Static Hopper

- Kapasitas = 5 m3

- Jumlah = 4 (empat)

8. Generator Set

- Daya = 200 kW

- Jumlah = 3 (tiga)

11. 4 Rencana Produksi pertahun dan umur tambang

Pada fase awal produksi meningkat dari 500.000 ton pada tahun pertama
mencapai 1.000.000 ton pada tahun ketiga. Memasuki tahun keempat sampai
dengantahun delapan akan berproduksi optimal dengan target di atas 1.000.000
ton. Fase penutup dimulai tahun delapan dengan produksi menurun hingga tahun
kesepuluh. Kegiatan penambangan batubara PT. LCE selama 30 (sepuluh) tahun.

II. 5 Rencana Pemasaran dan Harga Jual

PT. LCE berencana untuk menjual batubara kepada konsumen di mulut


tambang. Selain itu dilakukan juga penjajagan kemungkinan besar bekerjasama
untuk penjualan eksport internasional. Harga jual batubara di mulut tambang
diasumsikan USD 30 per ton.

II.6 Rencana Investasi dan Modal Kerja serta Rencana Pembiayaan


Investasi pada tahun ke-0 dan kebutuhan modal kerja direncakan akan
dibiayai dari pinjaman Bank dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (pinjaman
USD). Nilai investasi dan modal kerja serta jadwal kebutuhan adalah sebagai
berikut :
PROJECT YEAR 0 1 2

PRE-OPERATING COST Rp 2,223,857,169


Equity for Pre-Operating Cost (70%) Rp 1,556,700,018
Loan for Pre-Operating Cost (30%) Rp 667,157,151
From Cash Flow

INVESTMENT - IDR PORTION Rp 10,796,219,839


Equity for Investment IDR (70%) Rp 7,557,353,887
Loan for Investment IDR (30%) Rp 3,238,865,952
From Cash Flow

INVESTMENT - USD PORTION $ 1,099,086


Equity for Investment USD (70%) $ 769,360
Loan for Investment USD (30%) $ 329,726
From Cash Flow

WORKING CAPITAL $ 1,000,000 $ 1,000,000 $ 1,000,000


Equity for Working Capital (70%) $ 700,000
Loan for Working Capital (30%) $ 300,000 $ 300,000 $ 300,000
From Cash Flow $ 700,000 $ 700,000

II.7 Hasil Analisa Kelayakan


Proyek penambangan batubara PT. LCE dapat dikatakan
memiliki tingkat kelayakan baik dengan parameter-parameter sebagai
berikut :
Net Present Value (NPV) : US $ $ 107,097,820.00
Internal Rate of Return (IRR) : 15.34 %
Payback Periods : 3.69 Tahun

II.8 Jumlah Tenaga Kerja


PT. LCE mempunyai kebijakan untuk tidak melakukan
penambangan sendiri namun penambangan akan dilaksanakan oleh
Kontraktor. Total tenaga kerja PT. LCE yang diperlukan pada tingkat
produksi puncak, yang berjumlah 73 orang karyawan diluar karyawan
Kontraktor tambang yang diperkirakan bisa mencapai lebih dari 200 orang
serta karyawan supplier dll.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan

Proyek penambangan batubara PT. LCE dapat dikatakan memiliki

tingkat kelayakan baik karena menurut hasil analisa kelayakan

menguntungkan secara ekonomis dan teknis.

III.2 Saran

Diharapkan Hasil studi kelayakan dapat digunakan sebagai acuan dan


pertimbangan untuk menyusun program-program dan prioritas kegiatan yang akan
dilakukan oleh pihak perusahaan. Di samping itu, hasil studi ini juga dapat
dijadikan sebagai salah satu alat dan panduan bagi Pemerintah untuk menilai dan
mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh PT Lahat Coal Energy.
LAPORAN STUDI KELAYAKAN TAMBANG

PT. LAHAT COAL ENERGI BLOCK A DAN B KECAMATAN MERAPI


BARAT,KABUPATEN LAHAT,SUMATERA SELATAN

TUGAS STUDI KELAYAKAN TAMBANG

Oleh :

NAMA : BUNGA RIZKY SYANIA

NIM : 03021181419168

KELAS :B

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2016

Anda mungkin juga menyukai