Anda di halaman 1dari 2

Definisi OLR (Oral Lichen Reaction)

OLR (Oral Lichen Reaction) merupakan sekelompok lesi heterogen pada mukosa oral yang
menunjukkan kesamaan klinis dan histopatologis dengan liken planus, namun memiliki
penyebab yang berbeda (George,2006)

Pemeriksaan OLR

Meliputi

1. Pemeriksaan identitas penderita (anamnesa) yang meliputi nama , usia , jenis kelamin ,
alamat , pekerjaan , status dan suku
2. Riwayat kasus
- Keluhan utama : rasa sakit dan panas terutama setelah makan-makanan pedas atau
berbumbu tajam pada pipi kiri rongga mulut sejak 6 bulan yang lalu.
- Riwayat penyakit : riwayat hipertensi dan sakit jantung
- Riwayat kesehatan : -
- Obat-obatan yang telah atau sedang diminum : obat hipertensi Angiotensin
reseptor blocker (ARB) dengan dosis 8mg 2x1 sejak 2 tahun
- Keadaan sosial dan kebiasaan : -
- Riwayat keluarga : -
3. Pemeriksaan klinik
- Pemeriksaan ekstra oral : meliputi seluruh wajah dan leher
- Pemeriksaan intra oral : mengenai lokasi lesi , bentuk (ulcer, bercak,nodul),
konsistensi (padat atau keras, lunak,kenyal)
4. Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium radiologi dental
- Laboratorium mikrobiologi
- Laboratorium patologi anatomi
- Laboratorium patologi klinik
5. Rujukan
- Kerja sama dengan dokter atau dokter gigi spesialis lain yang terkait
6. Menganalisis data
- Kesimpulan
- Diagnose (ismail, 2007)

Diagnose

a. Reaksi lichenoid karena bahan restorasi


Diagnosis terutama didasarkan pada hubungan terhadap bahan restorasi gigi. OLP
dapat menampilkan karakteristik klinis yang sama, dan penggantian bahan restorasi gigi
dapat membantu untuk membedakan antara LCR dan OLP. LCR dapat hilang dengan
cepat atau lambat jika bahan restorasi di ganti, OLP tidak
Diagnosis juga dapat ditentukan berdasarkan onset terkait dengan mulai
pemakaian obat, lesi unilateral atau distribusi yang tidak biasa, keparahan yang tidak
biasa, dan perluasan lesi pada mukosa.
Biasanya dilakukan tes patch dan pemeriksaan histopatologi. Namun tidak terlalu
membantu dalam penegakan diagnose karena pemeriksaan histopatologi tidak membantu
dalam membedakan antara OLP dan LCR. Tes patch pada mukosa harus menggunakan
allergen dengan konsentrasi dosis 5-12 kali lebih tinggi karena mukosa tidak lebih
sensitive daripada kulit. Sehingga konsentrasi dosis yang lebih tinggi baru menimbulkan
reaksi toksik pada mukosa.
b. DIRL
Diagnosis OLR berdasarkan karakteristik klinis dan temuan histologis. Namun,
sensitivitas dan spesifisitas diagnosis histologis sangat rendah. Selain itu, tidak ada
molekul penanda diagnostic definitive yang telah ditetapkan sampai saat ini. Menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) petunjuk diagnostik yang paling tepat adalah
penentuan apakah lesi hilang setelah menghilangkan paparan factor etiologi. Namun,
dalam kasus DIRL pemberhentian obat dapat menempatkan kesehatan pasien pada
resiko. Namun dalam beberapa kasus, hal ini tidak berguna karena proses penyembuhan
yang lambat
c. GVHD
Kehadiran GVHD sistemik memfasilitasi diagnosis perubahan mukosa oral yang
mengubah GVHD oral kronis. Namun, rongga mulut mungkin, dalam beberapa hal,
menjadi daerah utama atau bahkan tempat khusus terjadinya GVHD kronis. Munculnya
lichenoid penting dalam proses diagnostic GVHD oral dan memiliki prediksi positif nilai
tertinggi dari semua bentuk reaksi. Tidaklah mungkin untuk membedakan antara OLP
dan GVHD oral berdasarkan gambaran klinis dan histopatologinya. (Serrano, 2012)

Daftar pustaka

Ismail, B. Sumairi, dkk. Oral lichen planus and lichenoid reactions: etiopathogenesis,
diagnosis, management and malignant transformation. Journal of Oral science, Vol. 49, No.2,
89-106, 2007

Laskaris, George. Pocket Atlas of Oral Disease. 2nd Ed. New York : Thieme.2006.

Serrano-Sanchez P, Bagan JV, Jimenez-Soriano, Sarrion G. Drug induced oral lichenoid


reactions. A literature review. J Clin Exp Dent. 2010; 2(2):e 71-5

Anda mungkin juga menyukai