Biofarmasetika SR
Biofarmasetika SR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan baik tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, sehingga kami mengharapkan adanya masukan dan kritikan yang
bersifat postif untuk kelengkapan makalah pada tugas selanjutnya.
Besar harapan, makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sediaan lepas lambat (sustained release) atau lepas terkontrol lebih cocok
digunakan sebagai obat pencegah dan terapi serangan asma dibandingkan bentuk
terapetik yang diperpanjang, pelepasan obat secara kontinyu dalam waktu yang
obat dalam darah pada waktu yang lama. Berbagai keuntungan sediaan lepas
mengurangi iritasi saluran cerna dan efek samping obat, pasien lebih nyaman
Salah satu obat yang sering digunakan dalam terapi asma adalah teofilin.
Teofilin memiliki waktu paruh yang relatif pendek sekitar 6- 12 jam. Teofilin
telah digunakan lebih dari 50 tahun untuk pengobatan asma dan paling luas
adisional, diindikasikan hanya untuk pasien dengan asma relative keras yang
tidak terkontrol pada dosis tinggi inhalasi steroid. Formulasi sediaan lepas lambat
dapat menghasilkan konsentrasi obat dalam darah yang lebih seragam, kadar
puncak yang tidak fluktuatif. Bentuk lepas lambat dapat menjamin kepuasaan
pasien terutama jika pasien kesulitan mengkonsumsi obat secara berulang selama
mengatasi obstruksi saluran napas. Sudah banyak sediaan obat asma dibuat, baik
yang berbentuk sediaan padat (tablet), cair (injeksi) dan aerosol (inhaler). Namun
pemakaian yang berkali-kali dalam sehari. Dalam hal ini bentuk sediaan lepas
sediaan lepas lambat dapat mempertahankan kadar terapeutik obat dalam darah
B. RUMUSAN MASALAH
lambat?
C. TUJUAN
lepas lambat.
1. Sistem lepas lambat adalah setiap modifikasi obat atau sediaan obat yang
3, 150).
2. Tablet lepas lambat adalah sediaan tablet yang dirancang untuk memberikan
3. Tablet lepas lambat adalah tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat
aktif akan tersedia dalam jangka waktu tertentu setelah obat diberikan. Istilah
saluran cerna.
f. Jika penderita mendapat reaksi samping obat atau secara tiba-tiba
(Ballard, 1978).
a. Dosis
Produk oral yang mempunyai dosis lebih besar dari 0,5 g sangat sulit
untuk sediaan lepas lambat karena dengan dosis yang besar akan
dihasilkan volume sediaan yang besar yang tidak dapat diterima sebagai
sediaan oral.
b. Kelarutan
Obat dengan kelarutan dalam air yang sangat rendah atau sangat tinggi,
harus rendah.
c. Koefisien partisi
Obat yang mudah larut dalam air kemungkinan tidak mampu menembus
untuk obat yang sangat lipofil akan terikat pada jaringan lemak sehingga
obat tidak mencapai sel target, kedua kasus tersebut tidak diinginkan
d. Stabilitas obat
a. Absorbsi
bervariasi sulit untuk dibuat sediaan lepas lambat. Sediaan oral batas
b. Distribusi
Obat dengan volume distribusi tinggi dapat mempengaruhi kecepatan
lepas lambat.
c. Metabolisme
d. Durasi aksi
Obat dengan waktu paro yang pendek dan dosis besar tidak cocok untuk
e. Indeks terapetik
Obat dengan indeks terapetik yang sempit memerlukan kontrol yang teliti
terhadap kadar obat yang dilepaskan dalam darah. Sediaan lepas lambat
Jadi pada umumnya obat-obat yang paling cocok digunakan mejadi produk
sustained release adalah obat-obat yang memiliki laju absorpsi dan eksresi sedikit
tinggi, obat yang dosisnya relatif kecil, obat yang tidak merata diabsorbsi dari
saluran cerna dan obat yang digunakan untuk mengobati keadaan kronik dari pada
system yang paling sederhana dalam pembuatan tablet lepas lambat. Bahan aktif
digunakan dapat digolongkan menjadi bahan pembawa tidak larut air bersifat lilin
tablet. Metode matriks yang digunakan yaitu metode matriks hidrofilik. Matriks
hidrofilik mampu mengembang dan diikuti oleh erosi dari bentuk zat sehingga
F. Uraian Bahan
1. Teofilin (FI IV, hal. 783&Martindale 2005 hal 805)
stabil di udara.
Kelarutan : Sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam air
Alasan penggunaan : Teofilin merupakan salah satu bahan aktif obat yang
2. HPMC
Nama lain : Hidroksipropil metilsellulosa
Pemerian : Serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau dan
rasa.
Kelarutan : Larut dalam air dingin, membentuk larutan koloid
kental, praktis tidak larut dalam air panas, kloroform,
dkk, 2000).
4. Na. CMC
Nama lain : Natrii Carboksimetyl cellulosum
Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning
gading, tidak berbau atau hampir tidak berbau,
higroskopik.
Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk
suspensi koloidal, tidak larut dalam etanol (95%) P,
dalam eter P, dan dalam pelarut organik lain.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Pengikat tablet
Alasan penggunaan : Na. CMC bersifat mudah terdispersi dan
mengembang dalam air membentuk larutan koloidal
sehingga menjadi faktor pembatas difusi obat keluar
matriks (Anonim, 1995).
5. Magnesium Srearat
Nama Lain : Magnesii Stearas
Pemerian : Serbuk halus, Putih, Licin, dan mudah melekat
pada kulit, bau lemah khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%)P,
dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Penggunaan antasidum, zat tambahan.
6. Laktosa
Nama lain : Lactosum
Pemerian : Serbuk atau massa hablur, keras, putih atau putih
krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis. Stabil di
eter.
Khasiat : Pengisi tablet
tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tab yang
harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak 1 tab pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom
B. jika tidak mencukupi 20 tab, dapat digunakan 10 tab, tidak 1 tab pun yang
bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom
A dan tidak 1 tab pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-
2. Kekerasan tablet
penetrasi air semakin sulit dan pelepasan zat aktif semakin sulit menurut
dkk, 1993).
Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet
Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan. Faktor yang
mempengaruhi kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan sifat bahan yang
dikempa. Kekerasan tablet biasanya 4-8 kg untuk troces dan tablet sustained
hilang selama pengujian. Alat yang digunakan adalah abrasive tester. Faktor-
kurang baik (banker, dkk, 1986). Kerapuhan tablet dihitung dari pengurangan
yang diperlukan untuk mengalir semua granul dicatat sebagai waktu alir.