Anda di halaman 1dari 6

PENANGANAN DIARE

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02-01-2016

Halaman : 1/6

UPTD PUSKESMAS Hj.Sukarsih Eka Kurnia,SKM


KERTAMUKTI NIP. 19700728 199003 2 001

1. Pengertian Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada
umumnya 3 x atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari.
2. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan
mencegah diare menjadi berat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kertamukti Nomor : 1678 /
PKM.T / TU-01/12.2015 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di
Puskesmas Kertamukti
4. Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, 2007
5. Alat dan 1. Stetoscop
Bahan 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop Wotch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blangko resep
6. Prosedur 1. ANAMESA
Menanyakan :
a. Nama Pasien
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang

2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
- Baik & Sadar
- Gelisah atau rewel
- Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
- Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum
dgn lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyaka Makmin apa sebelumnya ( 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak,
sejak diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum (rasa haus)
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn termometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu.

3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :

TABEL PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI

DEHIDRASI
PENILAI TANPA
RINGAN / DEHIDRASI BERAT
AN DEHIDRASI
SEDANG
Lihat K.U Baik , Sadar Gelisah, Rewel Lesu, Lunglai atau Tidak
Sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering

Airmata Ada Ada Tidak ada


Mulut & Basah Kering Sangat Kering
Lidah Minum biasa Haus,ingin minum Tdk bisa minum
Rasa Haus ( tdk.haus ) banyak.
Turgor Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat

4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN


a. Diare Tanpa Dehidrasi.
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan ( dgn Oralit, air sayuran,
air tajin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap.

RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH

Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu


- Teruskan mengobati anak diare, dirumah.
- Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi
MENERANGKAN 3 CARA PENGOBATAN DIARE, DIRUMAH
1. Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya, untuk
mencegahdehidrasi.
a. Gunakan cairan dirumah tangga yg di anjurkan : air tajin, air
sayur, air kelapa, & larutan oralit bila ada. Atau beri air masak
( bila bayi dibawah 6 bulan & belum dapat makanan padat,
lebih baik berikan oralit atau air )
b. Berikan larutan ini sebanyak anak mau.
c. Teruskan memberikan cairan -2 tsb, hingga diare berhenti.
2. Anjurkan makanan. Untuk mencegah kurang gizi.
a. Teruskan ASI
b. Bila anak tdk mendapatkan ASI, berikan susu yg biasa
diberikan. Untuk anak < 6 bln, dan belum mendapat makanan
padat, dapat diberikan susu yg dicairkan dengan air yg
sebanding, selama 2 hari
c. Bila anak sudah mendapat makanan padat, berikan bubur atau
campuran tepung lainnya bila mungkin dengan kacang-2an,
sayur, daging atau ikan
Tambahkan satu atau dua senduk teh, minyak sayur setiap
memberi makanan.
d. Beri buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium.
e. Beri makan yg baru masak & haluskan.
f. Bujuk anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 x
sehari.
g. Berikan makanan seperti biasa,setelah diare berhenti & berikan
makanan exstra setiap hari selama 2 minggu.
h. Anjurkan membawa penderita kepada Petugas Kesehatan, bila
tidak membaik dalam 3 hari, atau mengalami keadaan sbb.
- Berak ber kali- kali - Demam
- Muntah ber- ulang2. - Makan minum sedikit
- Rasa haus yg sangat - Tinja berdarah

Jumlah oralit yang harus diberikan menurut pedoman sbb:

JML ORALIT YG JML ORALIT YG


UMUR
DIBERIKAN DISEDIAKAN DI
( THN )
TIAP BAB RUMAH
< 1 thn 50 100 ml 400 ml/ hr ( 2 bks )
1 4 thn 100 200 ml 600-800 ml/hr ( 3-4 bks
4-5 thn 200-300 ml 800-1000 ml/hr ( 4-5 bks )
Dewasa 300 400 ml 1200-2800 ml /hr (6-14 bks)

Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2
tahun
Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih besar
Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan
lebih perlahan (misalnya sesendok tiap 2 3 menit)
Bila diare berlanjut setelah paket oralit habis beritahu ibu untuk
memberikan cairan lain seperti dijelaskan dalam cara yang
pertama atau kembali pada petugas kesehatan untuk
mendapatkan tambahan oralit

RENCANA THERAPY B
UNTUK TATALAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
RINGAN / SEDANG

Oralit yg diberikan 3 jam pertama,


Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg )
dgn 75 ml.
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan
di lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai tabel dibawah ini :

Umur <1 thn 1-4 thn > 5 thn Dewasa


Jml Oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

- Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit


- Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian,
kemudian pilih
rencana therapy A,B,C, untuk melanjutkan therapy.

RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
BERAT
Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan
kekanan.
Bila tidak, Mulai diberi cairan intervena segera, bila penderita bisa
teruskan Ya. minum, berikan oralit sewaktu cairan iv dimulai. Beri
kebawahDapatkah 100 mg / kg BB cairan RL ( NACL fisiologis normal )
Saudara dibagi
memberikan cairan sbb:
intra vena
Pemberi
Tidak an I
Umur Kemudian 70ml/Kg BB
30ml/Kg
BB
Bayi < 1
1 jam 5 jam
thn
1
Lebih Tua 2 3 jam
jam
Ulangi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
Nilai kembali penderita tiap 1 2 jam. Bila rehidrasi
tidak tercapai ,percepat tetesan iv
Juga berikan oralit ( 5 ml / kg / jam ) ,bila penderita
bisa minum, biasanya setelah 3 4 jam ( bayi ) atau 1
2
jam ( yg lebih tua )
Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam ( anak ) , nilai lagi
penderita menggunakan tabel penilaian, kemudian
pilihlah rencana therapy yg sesuai ( A,B,& C ) untuk
melanjutkan pengobatan

Adakah Therapy - Kirim penderita untuk pengobatan iv


terdekat Ya. - Bila penderita bisa minum, bekali inu oralit dan
tunjukkan cara memberikan selama diperjalanan
Tidak

Apakah Saudara Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut. Berikan


dapat sedikit demi sedikit (20ml/kg BB/jam selama 6 jam
menggunakan pipa Ya. (total 120 ml / kg )
nasogastrik/orogast Nilai penderita 1- 2 jam
rik untuk rehidrasi Bila muntah atau kembung ,berikan cairan pelan-
pelan.
Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam, rujuk
penderita untuk therapy iv.
Setelah 6 jam nilai kembali, & pilih rencana
pengobatan
yg sesuai.
Tidak

Segera rujuk anak Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut berikan
untuk rehidrasi sedikit demi sedikit 20 ml / kg / jam selama 6 jam ( total
melalui Ya. 120 ml / kg )
nasogastrik atau iv Nilai penderita tiap 1-2 jam
Bila muntah atau kembung ,berikan cairan pelan-
pelan
Bila Rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk
\ penderita untuk therapy iv.
Catatan :
Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah rehidrasi untuk
memastikan bahwa ibu dapat menjaga, untuk mengembalikan
cairan yg hilang dgn pemberian oralit.
Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di
daerah anda
pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral,
begitu anak sadar.
5. MENJELASKAN KEPADA IBU/PENGANTAR TENTANG
Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan
rumah tangga
Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI
Pemberian makanan seperti biasa pada anak
Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas
Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum
oralit (cara mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)
Cara cara pencegahan penyakit diare
Bayi diberikan ASI eksklusif
Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan
Penggunaan air bersih
Cuci tangan pakai sabun
BAB di jamban
Membuang tinja bayi di tempat yang benar
Bayi di imunisasi campak

7. Unit Terkait Poli umum (Dokter Puskesmas)


P2M Dinas Kesehatan

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai