Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Insan Noor Muhajir 15602241027 PKO A 2015

Angga Praditya pamungkas 15602241072 PKO A 2015


Zaki Akram 15602241022 PKO A 2015
Afri Khairudin 15602241045 PKO A 2015
Teti Nur Fitriani Elza PKO A 2015
Gaya Gesek
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin? Kita bisa
terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena tidak ada gaya gesek
yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda sepeda motor atau mobil
juga tidak akan bisa berputar. Demikian juga berita di televisi dan surat kabar yang
mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti. Kehidupan kita
sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesek, walaupun terkadang kita tidak
menyadarinya.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, atau pun
gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes. Gaya gesek pada
benda mempunyai arah yang selalu berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda
(Sumarjono, 2005).
Lohat (2008) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut. Gesekan biasanya terjadi
di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat.
Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan
udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara, demikian juga ketika
bergerak di dalam air.
Pada pembahasan dan soal-soal Gerak Jatuh Bebas (GJB) biasanya tidak pernah
menyertakan gaya gesekan dalam perhitungannya, atau gaya gesekan diabaikan, padahal gaya
gesekan itu pasti ada dan tidak bisa diabaikan begitu saja dalam Gerak Jatuh Bebas yang
sebenarnya. Jadi pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memasukkan faktor gaya
gesekan udara pada GJB.
Mengenai gaya gesekan udara, tentu sudah pernah disinggung ketika kita mempelajari
Fluida Statis di kelas XI IPA Semester 2 di bagian yang terakhirnya, yaitu mengenai
kekentalan fluida dan Hukum Stokes, yaitu :
F = k.n.v
dimana
k adalah konstanta yang bergantung bentuk benda, jika benda berbentuk bola, maka k = 6..r
n adalah koefisien viskositas, dalam hal ini adalah udara, yang secara normal nilainya 1,8 x
10-5 kg/ms
v adalah kecepatan benda

1
Muhammad Insan Noor Muhajir 15602241027 PKO A 2015
Angga Praditya pamungkas 15602241072 PKO A 2015
Zaki Akram 15602241022 PKO A 2015
Afri Khairudin 15602241045 PKO A 2015
Teti Nur Fitriani Elza PKO A 2015
Jadi dari rumus di atas kita memperoleh beberapa prinsip, yaitu :
1. Gesekan udara bergantung bentuk benda
2. Gesekan udara bergantung kekentalan udara saat itu (Nilainya tentu berbeda tergantung
suhu, ketinggian, tekanan udara, dll.)
3. Gesekan udara bergantung pada kecepatan benda, semakin cepat benda bergerak, maka
gaya gesekan akan semakin besar
Ada satu gaya lagi yang mempengaruhi gerak GJB, yaitu gaya Archimedes (gaya
angkat) oleh udara kepada benda. Tetapi harap diperhatikan, jika fluidanya adalah udara,
maka efek gaya Archimedes bisa diabaikan karena nilai gaya angkatnya terlalu kecil untuk
kasus GJB, karena nilai massa jenis udara yang sangat kecil dibandingkan massa jenis benda.
Nilai massa jenis udara secara rata-rata adalah 1,3 kg/m3, bandingkan dengan massa jenis air
yang bernilai 1000 kg.m3. Jadi dalam kasus benda jatuh di udara secara GJB, efek gaya
Archimedes bisa diabaikan.

Hasil Uji Coba


Telah dilakukan percobaan terhadap beberapa bentuk kertas yang memiliki masa yang
sama. Benda tersebut dijatuhkan pada ketinggian 5 meter.
Diperoleh data sebagai berikut :
Data 1.
Benda I ( berbentuk lembaran kertas)
No. Waktu ( detik )
1 00.00.02.87
2 00.00.03.43

Rata rata waktu tempuh adalah 00.00.03.15

2
Muhammad Insan Noor Muhajir 15602241027 PKO A 2015
Angga Praditya pamungkas 15602241072 PKO A 2015
Zaki Akram 15602241022 PKO A 2015
Afri Khairudin 15602241045 PKO A 2015
Teti Nur Fitriani Elza PKO A 2015
Data 2
Benda 2 ( berbentuk bola)
No. Waktu ( detik )
1 00.00.01.38
2 00.00.01.52

Rata rata waktu tempuh adalah 00.00.01.45

Dari eksperiment tersebut dapat dilihat bahwa kertas yang memiliki bentuk yang lebih
kecil dan padat memiliki waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan kertas yang bentuknya
lebih besar. Karena disebabkan oleh pengaruh luas permukaan terhadap gaya gesek udara.
Artinya bentuk benda mempengaruhi besarnya gesekan udara.

Kesimpulan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah gaya Stokes.
Gaya gesekan bekerja pada udara dan dipengaruhi oleh luas bentangan benda atau luas
permukaan benda yang bersentuhan langsung dengan udara. Makin besar luas bentangan benda,
makin besar gaya gesekan udara yang bekerja pada benda.
Penerapan gaya gesekan udara dapat dilihat pada terjun bebas. Sewaktu melompat dari
pesawat, atlet belum membuka parasutnya. Barulah pada ketinggian tertentu, atlet membuka
parasutnya dan tiba di tanah.

3
Muhammad Insan Noor Muhajir 15602241027 PKO A 2015
Angga Praditya pamungkas 15602241072 PKO A 2015
Zaki Akram 15602241022 PKO A 2015
Afri Khairudin 15602241045 PKO A 2015
Teti Nur Fitriani Elza PKO A 2015
Daftar Pustaka
Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo:PT Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri

Ruwanto, Bambang. 2005. Asaa-Asas Fisika 1A. Yogyakarta: Penerbit Yudhistira

Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang Lohat, Sun

Alexander. 2008.

Anda mungkin juga menyukai