Anda di halaman 1dari 44

BAB III

ANALISA SWOT DAN DIAGRAM LAYANG

A. Analisa Swot
Faktor strategi internal Skala K SP x K Bobot
Prioritas
M1 ( Ketenagaan )
a. Internal factor (IFAS)
STERENGTH
1. Adanya struktur organisasi 1 5 5 5/ 75 = 0,07
yang tertata rapi.
2. Adanya sistem
pengembangan staf berupa 4 5 20 20/75 = 0,27
pelatihan (BCLS,
ACLS,ECG, dan CI.
3. Perawat memahami peran ,
fungsi, tanggung jawab dan 2 5 10 10/75=0,13
disiplin dalam bertugas.
4. Kerjasama antara anggota
terjalin baik. 3 5 15 15/75=0,2
5. Kepala ruangan
mendukung praktek
manajemen 5 5 25 25/75=0,33
Jumlah 75 1
WEEKNESS
1. Sebagian besar perawat 2 3 6 6/18=0,33
adalah D3.
2. Hanya sebagian perawat di 3 3 9 9/18=0,5
ruangan yang mengikuti
pelatihan tentang
menejemen keperawatan
3. Jumlah tenaga perawat
tidak sebanding dengan 1 3 3 3/18=0.17
jumlah pasien yang berada
di ruangan.
Jumlah 18 1

36
b. Eksternal Faktor Analysis
Strategic (Efas)
OPPORTUNITY
1. Rumah sakit memberikan 1 3 3 3/18=0,17
kebijakan bagi perawat
ruangan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
2. Kepala ruangan, CI dan staf
2 3 6 6/18=0,33
menerima dengan baik dan
memfasilitasi mahasiswa
praktek manajemen
keperawatan di ruangan.
3. Adanya kerjasama antara
3 3 9 9/18=0,5
perawat klinik dan
mahasiswa.
Jumlah 18 1
THREATHENED
1. Sebagian besar pasien di 2 2 4 4/6=0,7
rungan dahlia memiliki
tingkat ketergantungan partial
dan total
2. Makin tingginya kesadaran 1 2 2 2/6=0,3
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
Jumlah 6 1

Semua hasil diatas dimaksukkan dalam table berikut :

Faktor strategi internal Bobot Rating Bobot x Rating


M1 ( Ketenagaan )
a. Internal factor (IFAS)
STERENGTH
1. Adanya struktur organisasi 0,07 2 0,14 S-W =
yang tertata rapi. 2,86-
2. Adanya sistem 2,33=0,5
pengembangan staf berupa 3
pelatihan (BCLS,ACLS, ECG 0,27 3 0,81
dan CI.
3. Perawat memahami peran , 0,13 3 0,39
fungsi, tanggung jawab dan

37
disiplin dalam bertugas.
4. Kerjasama antara anggota 0,2 1 0,2
terjalin baik
5. Kepala ruangan mendukung
praktek manajemen 0,33 4 1,32
Jumlah 1 2,86
WEEKNESS
1. Sebagian besar perawat 0,33 2 0,66
adalah D3
2. Hanya sebagian perawat di 0,5 3 1,5
ruangan yang mengikuti
pelatihan tentang menejemen
keprawatan
3. Jumlah tenaga perawat tidak
sebanding dengan jumlah
0,17 1 0,17
pasien yang berada di
ruangan.
Jumlah 1 2,33
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
b. Eksternal Faktor Analysis
Strategic (Efas)
OPPORTUNITY
1. Rumah sakit memberikan
kebijakan bagi perawat 0,17 4 0,68
ruangan untuk melanjutkan O-T=
pendidikan ke jenjang yang 3,17-
lebih tinggi. 3=0,17
2. Kepala ruangan, CI dan staf
menerima dengan baik dan
0,33 3 0,99
memfasilitasi mahasiswa
praktek manajemen
keperawatan di ruangan.
3. Adanya kerjasama antara
perawat klinik dan
mahasiswa.
0,5 3 1,5
Jumlah 1 3,17
THREATHENED
1. Sebagian besar pasien di 0,7 3 2,1
rungan dahlia memiliki tingkat
ketergantungan partial dan
total

38
2. Makin tingginya 0,3 3 0,9
kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan.
Jumlah 1 3

M2 Material (Sarana Prasarana)


Penentuan Bobot :
Factor strategi internal Skala K SP x K Bobot
prioritas
M2 (Sarana Prasarana)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Semua sarana dan prasarana
sudah digunakan secara 1 5 5 5/75=0,07
optimal
2. Mempunyai ECG dan semua
perawat ruangan mampu 5 5 25 25/75=0,33
meggunakanya.
3. Tersedia Nurse Station
4. Terdapat tenaga
4 5 20 20/75=0,27
administrasi dan semua
administrasi digunakan
secara optimal.
3 5 15 15/75=0,2
5. Mampu menggunakan dan
memelihara sarana dan
prasarana ruangan yang ada
2 5 10 10/75=0,13
Jumlah 75 1
WEAKNES
1. SOP tidak diletakkan di dekat 1 2 2 2/6=0,3
alat dan belum digunakan
secara optimal
2. Prasarana ruang pasien masih 2 2 4 4/6=0,7
sebagian ada yang belum
optimal.
Jumlah 6 1
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1.Tersedianya dana untuk 2 2 4 4/6=0,7
perbaikan prasarana yang
rusak dari bagian pengadaan

39
alat kesehatan.
2. Adanya akreditasi RS 1 2 2 2/6=0,3
mengenai penyediaan sarana
dan prasarana.

Jumlah 6 1
TREATENED
1.Adanya tuntutan yang tinggi 1 1 1 1/1=1
dari pasien untuk
memberikan sarana dan
prasarana yang memadai.
Jumlah 1

Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel

Factor strategi internal Bobot Rating Bobot x Rating


M2 (Sarana Prasarana)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Semua sarana dan prasarana 0,07 3 0,21 S-W=
sudah digunakan secara 3,13-
optimal 1,7=1,43
2. Mempunyai ECG dan semua 0,33 4 1,32
perawat ruangan mampu
meggunakanya.
3. Tersedia Nurse Station 0,27 3 0,81
4. Terdapat tenaga
administrasi dan semua
0,2 2 0,4
administrasi digunakan
secara optimal.
5. Mampu menggunakan dan
0,13 3 0,39
memelihara sarana dan
prasarana ruangan yang ada
Jumlah 3,13
WEAKNES
1. SOP tidak diletakkan di 0,3 1 0,3
dekat alat dan belum
digunakan secara optimal
2. Prasarana ruang pasien 0,7 2 1,4
masih sebagian ada yang

40
belum optimal

Jumlah 1,7
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Tersedianya dana untuk 0,7 2 1,4 O-T=
perbaikan prasarana yang 1,7-2=-0,3
rusak dari bagian pengadaan
alat kesehatan.
2.Adanya akreditasi RS 0,3 2 0,6
mengenai penyediaan sarana
dan prasarana.
Jumlah 1,7
TREATENED
1.Adanya tuntutan yang tinggin 1 2 2
dari pasien untuk
memberikan saran dan
prasarana yang memadai.
Jumlah 2

41
M3 METODE (MAKP)
Penentuan bobot:
SKALA K SP x K BOBOT
ANALISIS SWOT
PRIORITAS

M3 METODE
MAKP
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Sudah ada model asuhan
3 6 18 18/126=0,14
keperawatan yang digunakan
yaitu metode tim
2. Model yang digunakan
5 6 30 30/126=0,24
sesuai dengan visi dan misi
Rumah sakit
3. Hampir semua perawat
2 6 12 12/126=0,1
mengerti dan memahami
model yang digunakan dan
menyatakan cocok dengan
model yang ada
4. Model yang digunakan
1 6 6 6/126=0,04
sudah cukup efisien
5. Memiliki standar asuhan
4 6 24 24/126=0,19
keperawatan
6. Terlaksananya komunikasi
6 6 36 36/126=0,29
yang cukup baik antar
profesi
126 1
Jumlah

WEAKNESS
1. Sebagian perawat kurang
jelas dengan job 4 4 16 16/40=0,4
descripsionya.
2. Isi timbang terima belum
berfokus pada masalah 2 4 8 8/40=0,2
keperawatan
3. Pendokumentasian proses
keperawatan belum optimal. 1 4 4 4/40=0,1
4. Pasien belum percaya
sepenuhnya dengan perawat. 3 4 12 12/40=0,3

Jumlah 40 1

42
External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Kepercayaan dari pasien dan 3 3 9 9/18=0,5
masyarakat cukup baik
2. Ada kerjasama yang baik 2 3 6 6/18=0,3
antara mahasiswa dengan
perawat ruangan.
3. Adanya mahasiswa S1 1 3 3 3/18=0,2
Keperawatan

Jumlah 18 1
THREATENED
1. Persaingan dengan RS lain
1 3 3 3/18=0,2
2. Tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang maksimal
3 3 9 9/18=0,5
3. Kebebasan pers
mengakibatkan mudahnya
penyebaran informasi di
2 3 6 6/18=0,3
dalam ruangan ke masyarakat
18 1
Jumlah

Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel berikut:

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X Rating

M3 METODE
MAKP
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Sudah ada model asuhan
keperawatan yang
0,14 4 0,56
digunakan yaitu MAKP
TIM
2. Model yang digunakan
sesuai dengan visi dan 0,24 3 0,72 S-W
misi rumah sakit
3. Hampir semua perawat 2,52-1,96=
mengerti dan memahami 0,56
0,1 2 0,2
model yang digunakan dan
menyatakan cocok dengan

43
model yang ada
4. Model yang digunakan
sudah cukup efisien 0,04 2 0,08
5. Memiliki standar asuhan
0,19 2 0,38
keperawatan
6. Terlaksananya komunikasi 0,29 2 0,58
yang cukup baik antar
profesi
Jumlah 2,52

WEAKNESS
1. Sebagian perawat kurang jelas 0,4 4 0,16
dengan job descripsionya.
2. Isi timbang terima belum 0,2 3 0,6
berfokus pada masalah
keperawatan
3. Pendokumentasian proses 0,1 3 0,3
keperawatan belum optimal.
4. Pasien belum percaya 0,3 3 0,9
sepenuhnya dengan perawat.
Jumlah 1,86

OPPORTUNITY
1. Kepercayaan dari pasien dan 0,5 3 0,15
masyarakat cukup baik
2. Ada kerjasama yang baik 0,3 1 0,3
antara mahasiswa dengan
perawat ruangan.
3. Adanya mahasiswa S1 0,2 1 0,2
Keperawatan
Jumlah 0,65

THREATENED
1. Persaingan dengan RS 0,2 1 0,2 O-T
lain
2. Tuntutan masyarakat akan 0,5 2 1 0,65-1,5=
pelayanan yang maksimal - 0,85
3. Kebebasan pers
mengakibatkan mudahnya 0,3 1 0,3
penyebaran informasi di
dalam ruangan ke
masyarakat
M3 METHODE (SUPERVISI)Jumlah 1,5

ANALISIS SKALA K SP X K BOBOT

44
SWOT PRIORITAS
M3 METHODE
(SUPERVISI)

Internal factor (IFAS)

STRENGTH
1. RSUD Dr.Harjono S Ponorogo 2 3 6 6/18=0,33
terakreditasi B
2. Supervisi keperawatan di
ruang dahlia sudah dilakukan 1 3 3 3/18=0,17
dari KARU kepada KATIM
dan dari KATIM ke perawat
pelaksana
3. Kabid dan karu mendukung 3 3 9 9/18=0,5
kegiatan supervisi demi
peningkatan mutu pelayanan
keperawatan

TOTAL 18 1

WEAKNESS
1. Belum ada uraian yang jelas 2 5 10 10/75=0,13
tentang supervisi
2. Belum mempunyai format
yang baku dalam pelaksanaan 3 5 15 15/75=0,2
supervisi
3. Kurangnya program pelatihan
dan sosialisasi tentang 1 5 5 5/75=0,06
supervisi
4. Petunjuk pelaksanaan 4 5 20 20/75=0,27
supervisi belum ada
5. Belum adanya dokumentasi 5 5 25 25/75=0,33
supervisi yang jelas

TOTAL 75 1

45
a. Eksternal Factor (EFAS)

OPPORTUNITY

1. Adanya kemampuan ruangan 2 3 6 6/18=0,33


untuk berubah menjadi lebih
baik 3 3 9 9/18=0,5
2. Terbukanya peluang bagi
perawat untuk melanjut
pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi 1 3 3 3/18=0,16
3. Adanya mahasiswa praktek
manajemen keperawatan
untuk mengembangkan sistem
supervisi
18 1
TOTAL

THREATENED
`1 2 2 2/6=0,33
1. Persaingan RSUD Ponorogo
dengan rumah sakit lain
semakin berat 2 2 4 4/6=0,66
2. Tuntutan pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang
profesional
6 1
TOTAL

46
Semua Hasil diatas dimasukkan dalam tabel

ANALISIS SWOT Bobot Rating Bobotx Rating


M3 METHODE
(SUPERVISI)

Internal factor (IFAS)

STRENGTH

1. RSUD Dr.Harjono S Ponorogo 0,33 3 0.99


terakreditasi B S-W =
2,33
2. Supervisi keperawatan di ruang 0,17 2 0.34 -2,51 = -
dahlia sudah dilakukan dari 0,18
KARU kepada KATIM dan
dari KATIM ke perawat 0,5 2 1
pelaksana

3. Kabid dan karu mendukung


kegiatan supervisi demi
peningkatan mutu pelayanan
keperawatan

Jumlah 2,33

WEAKNESS

1. Belum ada uraian yang 0.13 4 0.52


jelas tentang supervisi
0.2 2 0,4
2. Belum mempunyai format
yang baku dalam
pelaksanaan supervisi
0.06 2 0,12
3. Kurangnya program
pelatihan dan sosialisasi 0.27 3 0,81
tentang supervisi
0.33 2 0,66
4. Petunjuk pelaksanaan
supervisi belum ada

5. Belum adanya
dokumentasi supervisi
yang jelas

Jumlah 2,51

47
b. Eksternal Factor
(EFAS)

OPPORTUNITY
0,33 4 1,32
1. Adanya kemampuan
OT=
ruangan untuk berubah
3,3
menjadi lebih baik
0,5 3 1,5 2,31 =
2. Terbukanya peluang bagi 0,99
perawat untuk melanjut
pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi 0,16 3 0,48

3. Adanya mahasiswa
praktek manajemen .
keperawatan untuk
mengembangkan sistem
supervisi

Jumlah 3,3
THREATENED

1. Persaingan RSUD 0,33 3 0.99


Ponorogo dengan rumah
sakit lain semakin berat
0,66 2 1,32
2. Tuntutan pasien untuk
mendapatkan pelayanan
yang profesional

Jumlah 2,31

M3 METODE (Sentralisassi Obat)

SKALA
ANALISA SWOT K SP x KK BOBOT
PRIORITAS
Pengelolaan obat

48
Internal Factor (IFAS)

STRENGTH

1. Tersedianya sarana dan


prasarana untuk 1 4 4 4/40=0,1
pengelolaan sentralisasi
obat (injeksi dan obat oral)
3 4 12 12/40=0,3
2. Kepala ruangan
mendukung kegiatan
sentralisasi obat 2 4 8 8/40=0,2
3. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan
sentralisasi obat 4 4 16 16/40=0,4
4. Adanya buku injeksi dan
alat penyimpanan obat
40 1
Total

WEAKNESS 7 7 49 49/196=0,25
1. Belum ada lembar serah
terima obat 4 7 28 28/196=0,14
2. Sentralisasi obat sudah
dilaksanakan namun
belum maksimal 1 7 7 7/196=0,04
3. Belum ada pembagian
tugas dan tanggung jawab
tentang sentralisasi obat
yang jelas 5 7 35 35/196=0,18
4. Selama ini belum ada
format persetujuan
sentralisasi obat untuk
pasien 2 7 14 14/196=0,07
5. Prosedur sentralisasi obat
belum optimal 3 7 21 21/196=0,11
6. Tidak ada supervisi
tentang sentralisasi obat 6 7 42 42/196=0,21
7. Tidak semua obat
tersentralisasi.
196 1
Total

External Factor (EFAS)


OPPORTUNITY 2 2 4 4/6=0,7

49
1. Ada mahasiswa yang
praktek manajemen
keperawatan 1 2 2 2/6=0.3
2. Kerja sama yang baik
antara institusi dan bidang
keperawatan
6 1
Total

THREATENED
1. Adanya tuntutan pasien 2 2 4 4/6=0,7
untuk mendapatkan
pelayanan yang
profesional
2. Meningkatnya kesadaran 1 2 2 2/6=0,3
masyarakat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pengelola
sentralisasi obat.
6 1
Total

Semua Hasil diatas dimasukkan dalam tabel

M3 SENTRALISASI OBAT

ANALISIS SWOT BOBO RATING BOBOT X RATING


T
M3 METHODE
(SENTRALISASI OBAT)

Internal factor
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan
prasarana untuk pengelolaan 0,1 3 0,3 SW
sentralisasi obat 2,1
2. Kepala ruangan mendukung 3,21 =
kegiatan sentralisasi obat 0,3 2 0,6 -1,11
3. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan sentralisasi 0,2 4 0,8
obat
4. Adanya buku injeksi dan alat

50
penyimpanan obat 0,4 1 0,4

Total
1 2,1
WEAKNESS
1. Belum ada lembar serah
terima obat 0,25 4 1
2. Sentralisasi obat sudah
dilaksanakan namun belum
0,14 3 0,42
maksimal
3. Belum ada pembagian tugas
dan tanggung jawab tentang
0,04 1 0,04
sentralisasi obat yang jelas
4. Selama ini belum ada format
persetujuan sentralisasi obat
untuk pasien 0,18 3 0,54
5. Prosedur sentralisasi obat
belum optimal
6. Tidak ada supervisi tentang 0,07 2 0,14
sentralisasi obat
7. Tidak semua obat 0,11 4 0,44
tersentralisasi.
0,21 3 0,63
Total 1 3,21

Eksternal Factor (EFAS)

OPPORTUNITY

0,7 4 2,8 OT
1. Ada mahasiswa yang praktek
3,4 2,6
manajemen keperawatan
2. Kerja sama yang baik antara =
institusi dan bidan 0,3 2 0,6 0,8
keperawatan

Total
1 3,4
THREATENED
1. Adanya tuntutan pasien
untuk mendapatkan 0,7 2 1,4
pelayanan yang profesional

51
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung 0,3 4 1,2
jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pengelola
sentralisasi obat.

Total 2,6

M3 TIMBANG TERIMA

SKALA
ANALISA SWOT K SP x K BOBOT
PRIORITAS
M3- METODE
Timbang Terima

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH
1. Timbang terima dipimpin 1 7 7 7/196=0,04
oleh kepala ruangan (shift
pagi)
2. Overan merupakan kegitan 2 7 14 14/196=0,07
rutin yang dilakukan pada
pergantian shift
3. Ada klarifikasi, Tanya 3 7 21 21/196=0,11
jawab, dan validasi terhadap
semua yang dioperkan
4. Semua perawat tahu hal-hal 4 7 28 28/196=0,14
yang perlu dipersiapkan
dalam operan
5. Selalu ada interaksi selama 5 7 35 35/196=0,18
operan
6. Semua perawat-perawat 6 7 42 42/196=0,21
tahu prinsip-prinsip tentang
penyampaian operan di
depan pasien
7. Ada buku khusus untuk 7 7 49 49/196=0,25
pelaporan operan

Total 196 1

WEAKNESS

1. Perawat kurang disiplin 1 4 4 4/40=0,1

52
waktu operan
2. Timbang terima lebih fokus 3 4 12 12/40=0,3
pada diagnosis medis
3. Belum adanya format 2 4 8 8/40=0,2
timbang terima
4. Isi timbang terima belum 4 4 16 16/40=0,4
terfokus pada masalah
keperawatan.

Total 40 1
External Factor (EFAS)

OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa psik
praktek manajemen di 2 3 6 6/18=0,33
ruangan
2. Adanya kerja sama yang 1 3 3 3/18=0,17
baik antara perawat ruangan
dan mahasiswa manajemen
3. Sarana dan prasarana 3 3 9 9/18=0,5
penunjang cukup tersedia

Total 18 1

THREATENED

1. Adanya tuntutan yang lebih


tinggi dari masyarakat 2 2 4 4/6=0,67
untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan
yang profesional

2. Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang 1 2 2 2/6=0,33
tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi asuhan
keperawatan

Total 6 1

Semua Hasil diatas dimasukkan dalam tabel

ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING


M3- METODE

53
Timbang Terima

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH
1. Timbang terima dipimpin 0,04 3 0,12 S-W
oleh kepala ruangan (shift 2,97-2,9=
pagi) 0,07
2. Overan merupakan kegitan 0,07 2 0,14
rutin yang dilakukan pada
pergantian shift
3. Ada klarifikasi, Tanya 0,11 4 0,44
jawab, dan validasi terhadap
semua yang dioperkan
4. Semua perawat tahu hal-hal 0,14 3 0,42
yang perlu dipersiapkan
dalam operan
5. Selalu ada interaksi selama 0,18 4 0,72
operan
6. Semua perawat-perawat 0,21 3 0,63
tahu prinsip-prinsip tentang
penyampaian operan di
depan pasien
7. Ada buku khusus untuk 0,25 2 0,5
pelaporan operan

Total 2,97

WEAKNESS

1. Perawat kurang disiplin 0,1 2 0,2


waktu operan
2. Timbang terima lebih fokus 0,3 3 0,9
pada diagnosis medis
3. Belum adanya format 0,2 1 0,2
timbang terima
4. Isi timbang terima belum 0,4 4 1,6
terfokus pada masalah
keperawatan.

Total 2,9

External Factor (EFAS)


OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa psik 0,33 4 1,32 O-T
praktek manajemen di 3,83-

54
ruangan 2=1,83
2. Adanya kerja sama yang 0,17 3 0,51
baik antara perawat ruangan
dan mahasiswa manajemen
3. Sarana dan prasarana 0,5 4 2
penunjang cukup tersedia

Total 3,83

THREATENED
1. Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat 0,67 2 1,34
untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan
yang profesional
2. Meningkatkan kesadaran 0,33 2 0,66
masyarakat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi asuhan
keperawatan

Total 2

M3 RONDE KEPERAWATAN

SKALA
ANALISA SWOT K SP X K BOBOT
PRIORITAS
Ronde Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Ruangan mendukung adanya 3 5 15 15/65=0,23
ronde keperawatan
2. Adanya kemauan perawat 1 5 5 5/65=0,08
untuk meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan.
3. Pelaksanaan ronde
keperawatan sudah pernah 5 5 25 25/65=0,38
dilakukan
4. Adanya kasus yang
memerlukan perhatian 4 5 20 20/65=0,31

55
khusus.

Jumlah 65 1
WEAKNESS
1. Pelaksanaan ronde sudah
dilakukan tetapi belum 2 4 8 8/40=0,2
optimal
2. Ronde keperawatan belum
terjadwal dengan baik 1 4 4 4/40=0,1
3. Pendokumentasian
pelaksanaan ronde 3 4 12 12/40=0,3
keperawatan belum
dilaksanakan secara optimal
4. Ronde keperawatan yang
dilakukan di ruang Dahlia 4 4 16 16/40=0,4
jarang dilakukan oleh
perawat, dokter dan tenaga
medis lainnya
Jumlah 40 1
b. External Factor Analysis
Strategic
( EFAS )
OPPORTUNITY
1. Adanya kesempatan
mahasiswa keperawatan 3 3 9 9/18=0,5
untuk mengadakan ronde
keperawatan di ruang Dahlia
2. Adanya mahasiswa
keperawatan yang 2 3 6 6/18=0,34

56
melakukan praktek
manajemen keperawatan
3. Adanya kerja sama yang
baik antara mahasiswa 1 3 3 3/18=0,16
keperawatan dan perawat di
ruang Dahlia
Jumlah 18 1
THREATHENED
1. Adanya tuntutan yang lebih 2 2 4 4/6=0,67
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
yang bermutu dan
profesional
2. Kurangnya fasilitas 1 2 2 2/6=0,33
pendukung untuk
melaksanakan ronde
keperawatan.
Jumlah 6 1

Semua Hasil diatas dimasukkan dalam tabel


BOBOT X
ANALISA SWOT BOBOT RATING
RATING
Ronde Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Ruangan mendukung adanya 0,23 2 0,46 S-W
ronde keperawatan 2,31-
2. Adanya kemauan perawat 0,08 2 0,16 1,8=0,51
untuk meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan
3. Pelaksanaan ronde
keperawatan sudah pernah 0,38 2 0,76
dilakukan
4. Adanya kasus yang 0,31 3 0,93
memerlukan perhatian khusus
Jumlah 2,31

57
WEAKNESS
1. Pelaksanaan ronde sudah 0,2 3 0,6
dilakukan tetapi belum
optimal
2. Ronde keperawatan belum 0,1 2 0,2
terjadwal dengan baik
3. Pendokumentasian 0,3 2 0,6
pelaksanaan ronde
keperawatan belum
dilaksanakan secara optimal
4. Ronde keperawatan yang 0,4 1 0,4
dilakukan di ruang Dahlia
jarang dilakukan oleh
perawat, dokter dan tenaga
medis lainnya
Jumlah 1,8
b. External Factor Analysis
Strategic
( EFAS )
OPPORTUNITY O-T
1. Adanya kesempatan 0,5 2 1 2,84-
mahasiswa keperawatan 2,66=0,1
untuk mengadakan ronde 8
keperawatan di ruang Dahlia
2. Adanya mahasiswa 0,34 4 1,36
keperawatan yang melakukan
praktek manajemen
keperawatan
3. Adanya kerja sama yang baik 0,16 3 0,48
antara mahasiswa
keperawatan dan perawat di
ruang Dahlia
Jumlah 2,84
THREATHENED
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,67 2 1,34
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
bermutu dan professional
2. Kurangnya fasilitas 0,33 4 1,32
pendukung untuk
melaksanakan ronde

58
keperawatan.

Jumlah 2,66

59
M3 METHODE (DOKUMENTASI KEPERAWATAN)

ANALISIS SWOT SKALA K SXK BOBOT


PRIORITAS
M3 METHODE
(DOKUMENTASI
KEPERAWATAN)

a. Internal Factor (IFAS)

STRENGTH
4 4 16 16/40=0,4
1. Tersedianya sarana dan
prasarana untuk tenaga
kesehatan (administrasi
penunjang). 3 4 12 12/40=0,3
2. Format pengkajian sudah ada
dan dapat memudahkan perawat
dalam pengkajian dan
pengisiannya. 2 4 8 8/40=0,2
3. Evaluasi keperawatan dengan
SOAPI 1 4 4 4/40=0,1
4. Adanya kemauan perawat untuk
melaksanakan
pendokumentasian
40 1
JUMLAH

WEAKNESS
6 6 36 36/126=0,29
1. Sistem pendokumentasian
masih dilakukan secara manual
(belum ada komputerisasi). 5 6 30 30/126=0,24
2. Jumlah ketergantungan pasien
yang tinggi sehingga
pendokumentasian belum
optimal. 4 6 24 24/126=0,19
3. Belum adanya pengawasan
terhadap pendokumentasian
3 6 18 18/126=0,14
asuhan keperawatan

60
4. Belum semua tindakan perawat 1 6 6 6/126=0,05
di dokumentasikan.
5. Dokumentasi tidak segera
dilakukan setelah melakukan 2 6 12 12/126=0,09
tindakan.
6. Respon pasien pasca tindakan
kurang terpantau 126 1
JUMLAH

b. Eksternal Factor (EFAS)

OPPORTUNITY ( PELUANG )
5 5 25 25/75 = 0,33
1. Adanya program pelatihan
tentang pendokumentasian
keperawatan.
2. Peluang perawat untuk 4 5 20 20/75 = 0,27
meningkatkan pendidikan.
3. Mahasiswa S1 keperawatan 3 5 15 15/75 = 0,2
praktik manajemen untuk
mengembangkan sistem
dokumentasi.
4. Kerjasama yang baik antara 2 5 10 10/75 = 0,13
perawat dan mahasiswa
5. Sistem MAKP yang diterapkan 1 5 5 5/75 = 0,07
mahasiswa S1 keperawatan

JUMLAH 75 1

THREATENED
1. Adanya kesadaran pasien dan 1 3 3 3/18 = 0,17
keluarga akan tanggung jawab
dan tanggung gugat
2. Akreditasi rumah sakit tentang 3 3 9 9/18 = 0, 5
sistem dokumentasi
3. Persaingan rumah sakit dalam
2 3 6 6/18 = 0, 33
memberikan pelayanan
keperawatan

JUMLAH
18 1

61
Semua Hasil diatas dimasukkan dalam table

ANALISIS SWOT Bobot Rating Bobot x Rating


M3 METHODE
(DOKUMENTASI
KEPERAWATAN)

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH

1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,4 3 1.2 SW=


untuk tenaga kesehatan 3 3,05
(administrasi penunjang). = -0,05
0,3 4 1,2
2. Format pengkajian sudah ada dan
dapat memudahkan perawat
dalam pengkajian dan
pengisiannya.
0,2 2 0,4
3. Evaluasi keperawatan dengan
SOAP 0,1 2 0,2

4. Adanya kemauan perawat untuk


melaksanakan pendokumentasian

Jumlah 3
WEAKNESS

1. Sistem pendokumentasian masih 0,29 4 1,16


dilakukan secara manual (belum
ada komputerisasi).
0,24 3 0, 72
2. Jumlah ketergantungan pasien
yang tinggi sehingga
pendokumentasian belum
optimal.
0,19 2 0,38
3. Belum adanya pengawasan
terhadap pendokumentasian
asuhan keperawatan 0,14 2 0,28

4. Belum semua tindakan perawat 0,05 3 0,15

62
di dokumentasikan
0,09 4 0, 36
5. Dokumentasi tidak segera
dilakukan setelah melakukan
tindakan.

6. Respon pasien pasca tindakan


kurang terpantau

Jumlah 3,05

Eksternal Factor (EFAS)

OPPORTUNITY ( PELUANG )

1. Adanya program pelatihan tentang 0,33 3 0,99 OT=


pendokumentasian keperawatan. 3,67
0,27 4 1,08 3,33 =
2. Peluang perawat untuk
0,34
meningkatkan pendidikan.
0,2 4 0,8
3. Mahasiswa S1 keperawatan
praktik manajemen untuk
mengembangkan sistem
dokumentasi. 0,13 4 0,52

4. Kerjasama yang baik antara 0,07 4 0,28


perawat dan mahasiswa

5. Sistem MAKP yang diterapkan


mahasiswa S1 keperawatan

Jumlah 3,67

63
THREATENED

1. Adanya kesadaran pasien dan 0,17 3 0,51


keluarga akan tanggung jawab dan
tanggung gugat
0,5 3 1,5
2. Akreditasi rumah sakit tentang
sistem dokumentasi
0, 33 4 1,32
3. Persaingan rumah sakit dalam
memberikan pelayanan
keperawatan

Jumlah 3,33

64
M3. DISCHARGE PLANING

Faktor Strategi internal Skala K SP x KK BOBOT


Prioritas

Discharge Planing

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH

1. Adanya kemauan untuk 3 4 12 12/40=0,3


memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien /
keluarga.
1 4 4 4/40=0,1
2. Perawat memberikan
pendidiikan kesehatan
informal kepada pasien /
keluarga selama dirawat atau
pulang.
2 4 8 8/40=0,2
3. Perawat menggunakan bahasa
indonesia dan bahasa jawa saat 4 4 16 1640=0,4
pasien akan pulang.

4. Adanya surat kontrol

Jumlah 40 1

WEAKNESS

1. Pelaksanaan discharge planing 2 4 8 8/40=0,2


secara keseluruhan belum
optimal. 1 4 4 4/40=0,1

2. Tidak tersediannya brosur /


leaflet untuk pasien saat
melakukan perencanaan 4 4 16 16/40=0,4
pulang

3. Keterbatasan waktu dan tenaga


perawat. 3 4 12 12/40=0,3

4. Pemberian peendidikan

65
kesehatan secara lisan kepada
pasien / keluarga.

Jumlah 40 1

Skala
K SP x KK BOBOT
Prioritas
Faktor Strategi Esternal

Eksternal Faktor (EFAS)

OPPORTUNITY

1. Adanya mahasiswa Profesi 3 3 9 9/18= 0,5


Ners, yang melakukan
praktik manajemen
keperawatan.
1 3 3 3/18=0,17
2. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa dan
perawat klinik.
2 3 6 6/18= 0,33
3. Adanya kemauan pasien /

66
keluarga untuk mengikuti
anjuran dari perawat.

jumlah 18 1

THREATENED

1. Adanya tuntutan masyarakat 2 3 6 6/18=0,33


untuk mendapatkan pelayanan
masyarakat yang profesional

2. Makin tingginya kesadaran 3 3 9 9/18=0,5


masyarakat akan pentingnya
kesehatan. 1 3 3 3/18=0,17

3. Adanya persaingan antara


rumah sakit yang semakin
ketat.

Jumlah 18 1

Semua Hasil diatas dimasukkan dalam tabel

NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING


1.
Discharge Planing

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH

1. Adanya kemauan untuk 0,3 3 0,9


memberikan pendidikan
kesehatan kepada
pasien / keluarga.
S W
2. Perawat memberikan 0,1 4 0,4 2,1 2,2
pendidiikan kesehatan = -0,1
informal kepada pasien /
keluarga selama dirawat
atau pulang. 0,2 2 0,4

3. Perawat menggunakan
bahasa indonesia dan 0,4 1 0,4

67
bahasa jawa saat pasien
akan pulang.

4. Adanya surat kontrol


TOTAL 1 10 2,1

WEAKNESS

1. Pelaksanaan discharge 0,2 4 0,8


planing secara
keseluruhan belum
optimal.
0,1 3 0,3
2. Tidak tersediannya
brosur / leaflet untuk
pasien saat melakukan
perencanaan pulang 0,4 2 0,8

3. Keterbatasan waktu
dan tenaga perawat. 0,3 1 0,3

4. Pemberian peendidikan
kesehatan secara lisan
kepada pasien /
keluarga.
1 10 2,2
Total

Eksternal Faktor (EFAS)

OPPORTUNITY

1. Adanya mahasiswa 0,5 3 1,5


Profesi Ners, yang
melakukan praktik
manajemen
keperawatan. 0,17 4 0,68
OT
2. Adanya kerjasama yang 2,84-
baik antara mahasiswa 0,33 2 0,66 2,54=0,3
dan perawat klinik.

3. Adanya kemauan
pasien / keluarga untuk
mengikuti anjuran dari

68
perawat.
1 9 2,84
Total

THREATENED

1. Adanya tuntutan 0,33 2 0,7


masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan masyarakat
yang profesional
0,5 3 1,5
2. Makin tingginya
kesadaran masyarakat
akan pentingnya
kesehatan. 0,17 2 0,34

3. Adanya persaingan
antara rumah sakit
yang semakin ketat.
1 7 2,54
Total

M3 METODE (Penerimaan Pasien Baru)

Faktor strategi internal Skala K SP x K Bobot


Prioritas

M3 METODE PBB
Internal Factor (IFAS)

STRENGTH
1. Pasien di ruang Dahlia adalah pasien
4 4 16 16/40=0,4
dengan kasus-kasus tertentu yang
dikirim dari IGD, Poli Klinik dan
Ruangan lain atau pindahan
2. Ruang dahlia tidak menolak pasien 3 4 12 12/40=0,3
baru. Selagi kamar masih ada yang
kosong
3. Adanya persiapan yang dilakukan 2 4 8 8/40=0,2
untuk penerimaan pasien.
4. Ada pengkajian ulang saat pasien 1 4 4 4/40=0,1
tiba di ruangan
jumlah 40 1

69
WEAKNESS
1. Kurangnya kesadaran dan
pemahaman keluarga pasien 4 4 16
tentang tata tertib di ruang Dahlia 16/40=0,4

2. Perawat belum menjelaskan tentang


patient safety kepada keluarga
3 4 12 12/40=0,3
pasien.
3. Timbang terima dari perawat yang
mengantarkan pasien kepada
perawat ruangan yang menerima
pasien baru dilakukan secara 1 4 4 4/40=0,1
sederhana kecuali pada pasien
pasien dengan kondisi khusus.
4. Penerimaan pasien baru hanya
dicatat dibuku serah terima pasien. 2 4 8 8/40=0,2

Jumlah 40 1

OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa keperawatan 2 2 4 4/6=0,7
yang melakukan praktek
manejemen keperawatan di
ruang Dahlia
2. Adanya kerja sama yang baik
antara perawat ruangan dan 1 2 2 2/6=0,3
mahasiswa keperawatan
Jumlah 6 1

THREATENED
1 Tuntutan masyarakat yang 1 2 2 2/6=0,3
semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih bermutu
dan profesional.
2 Semakin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum dan
legalitas pelayanan kesehatan. 2 2 4 4/6=0,7

jumlah 6 1

70
71
Semua Hasil di masukkan di tabel berikut :

Faktor strategi internal BOBOT RATING BOBOT x RATING

M3 METODE PBB

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH
1. Pasien di ruang Dahlia adalah 0,4 3 1,2
pasien dengan kasus-kasus
tertentu yang dikirim dari IGD,
Poli Klinik dan Ruangan lain
S-W = 3-
atau pindahan
2,3=0,7
2. Ruang dahlia tidak menolak 0,3 3 0,9
pasien baru. Selagi kamar masih
ada yang kosong

3. Adanya persiapan yang


dilakukan untuk penerimaan 0,1 3 0,3
pasien.
4. Ada pengkajian ulang saat 0,3 3 0,9
pasien tiba di ruangan
jumlah 1 3

WEAKNESS

1. Kurangnya kesadaran dan


pemahaman keluarga pasien 0,4 2 0,8
tentang tata tertib di ruang
Dahlia

2. Perawat belum menjelaskan 0,3 3 0,9


tentang patient safety kepada
keluarga pasien.

3. Timbang terima dari perawat


0,1 2 0,2
yang mengantarkan pasien
kepada perawat ruangan yang
menerima pasien baru
dilakukan secara sederhana
kecuali pada pasien pasien
dengan kondisi khusus.

72
4. Penerimaan pasien baru hanya
dicatat dibuku serah terima
pasien. 0,2 2 0,4

Jumlah 1 2,3

OPPORTUNITY

1. Adanya mahasiswa 0,7 3 0,21


keperawatan yang
melakukan praktek
manejemen keperawatan di O-T =
ruang Dahlia 1,11- 2,3=
2. Adanya kerja sama yang 0,3 3 0,9 - 1,19
baik antara perawat ruangan
dan mahasiswa keperawatan
1 1,11

THREATENED

1 Tuntutan masyarakat yang


semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan 0,3 3 0,9
keperawatan yang lebih
bermutu dan profesional.
2 Semakin tingginya
kesadaran masyarakat akan
0,7 2 1,4
hukum dan legalitas
pelayanan kesehatan.
jumlah 1 2,3

73
M4 (Money)

Faktor strategi internal Skala K SP x K BOBOT


Prioritas

M4 (MONEY)
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH

1. Pengelolaan RSUD Dr Harjono 3 3 9 9/18=0,5


Ponorogo dikelola oleh pemerintah
daerah Ponorogo
2. Masyarakat/pasien dapat 2 3 6 6/18=0,3
menggunakan jasa BPJS, Jasa
raharja.
3. Rumah Sakit Dr Harjono ponorogo
memiliki fasilitas yang lengkap dan 1 3 3 3/18=0,2
baik

Jumlah 18 1

WEAKNESS

1. 3 3 9 9/18=0,5
Administrasi pembayaran dilakukan 24
jam di kasir
2. 1 3 3 3/18=0,2
Ketika hari libur administrasi juga ikut
libur sehingga pasien KRS
administrasi menjadi
tertunda. 2 3 6 6/18=0,3
3.
RSUD Dr Harjono jauh dari pusat kota
Jumlah 18 1

External Faktor (EFAS)


OPPORTUNITY
1. Tersedianya gedung dan rungan bagi 1 2 2 2/6=0,3
semua pasien baik di luar kota
maupun dalam kota.
2. Tersedianya dana untuk untuk 2 2 4 4/6=0,7
operasional ruangan
Jumlah 6 1

THREATENED
1. Adanya tuntutan dari pasien tentang

74
administrasi yang terperinci sesuai 1 2 2 2/ 6 = 0.3
tindakan yang diberikan oleh
perawat dan dokter.
2. Dengan Pelayanan rumah sakit yang
belum optimal biasa menurunkan
tingkat kepercayaan masyarakat 2 2 4 4/6 =0,7
terhadap RSUD Dr Harjono
Ponorogo.

Jumlah 6 1

Semua Hasil di masukkan di tabel berikut :

Faktor strategi internal Bobot Reting Bobot x Reting

M4 (MONEY)
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Pengelolaan RSUD Dr Harjono 0,5 2 1
Ponorogo dikelola oleh pemerintah
daerah Ponorogo
2. Masyarakat/pasien dapat 0,3 3 0,9 S-W =
menggunakan jasa BPJS dan jasa 2,5-
raharja 1,7=
3. Rumah Sakit Dr Harjono ponorogo 0,8
memiliki fasilitas yang lengkap dan 0,2 3 0,6
baik
Jumlah 1 2,8

WEAKNESS

1. Administrasi pembayaran dilakukan 0,5 2 1


24 jam di kasir
2. Ketika hari libur administrasi juga
0,2 2 0,4
ikut libur sehingga pasien KRS
administrasi menjadi tertunda.
3. RSUD Dr Harjono jauh dari pusat 0,3 1 0,3
kota

Jumlah 1,7

75
External Faktor (EFAS)

OPPORTUNITY
3. Tersedianya gedung dan rungan bagi
semua pasien baik di luar kota 0.3 3 0,9 O-T=
maupun dalam kota.
2,3-3=
4. Tersedianya dana untuk untuk 0,7 2 1,4 -0,7
operasional ruangan

Jumlah 2,3

THREATENED
1. Adanya tuntutan dari pasien tentang
administrasi yang terperinci sesuai 0,3 3 0,9
tindakan yang diberikan oleh
perawat dan dokter.

2. Dengan Pelayanan rumah sakit yang


belum optimal biasa menurunkan 0,7 3 2,1
tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap RSUD Dr Harjono
Ponorogo.

Jumlah 3

76
M5 MARKETING
Penentuan Bobot:
SKALA
ANALISIS SWOT K SxK BOBOT
PRIROTAS
M5 Marketing
a. Internal faktor (IFAS)

STRENGTH (KEKUATAN)
1. Kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan di 2 3 6 6/18 = 0,33
rumah sakit.
2. Dana fasilitas kesehatan
diperolah dari RSUD 3 3 9 9/18 = 0,5
Ponorogo dan bekerjasama
dengan asuransi kesehatan
BPJS)
3. Dana kesejahteraan
pegawai diperoleh dari 1 3 3 3/18 = 0,17
RSUD Ponorogo

JUMLAH 18 1

WEAKNESS (KELEMAHAN)

1. Administrasi pembayaran 1 3 3 3/18 = 0,17


tidak 24 jam di ruangan.
2. Ketika hari libur 2 3 6 6/18 = 0,33
administrasi juga ikut
libur sehingga pasien
KRS administrasi
menjadi tertunda
3. Sebagian besar pasien 3 3 9 9/18 = 0,5
menggunakan pelayanan
BPJS, sehingga
pemasukan dana hanya
bersumber dari
pemerintah.

JUMLAH 18 1

77
b. Ekternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)

1. Adanya kerjasama yang 1 2 2 2/6 = 0,3


baik dengan perusahaan
asuransi
2. Tersedianya dana untuk 2 2 4 4/6 = 0,7
operasional ruangan

JUMLAH 6 1

THREATENED (ANCAMAN)

1. Adanya tuntutan dari 1 1 1 1/1 = 1


pasien tentang administrasi
yang terperinci sesuai
tindakan yang diberikan
oleh perawat dan dokter

JUMLAH 1 1

Semua hasil di masukkan di tabel berikut

ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING


M5 Marketing

a. Internal faktor (IFAS)

STRENGTH (KEKUATAN)

1. Kepuas 0,33 3 0,99 S-W


an pasien terhadap 3,33-2,5 =
pelayanan kesehatan di 0,83
rumah sakit
2. Dana 0,5 4 2
fasilitas kesehatan
diperolah dari RSUD
Ponorogo dan bekerjasama
dengan asuransi BPJS) 0,17 2 0,34
3. Dana
kesejahteraan pegawai
diperoleh dari RSUD 1 3,33
Ponorogo

78
JUMLAH
0,17 2 0,34
WEAKNESS (KELEMAHAN)
0,33 2 0,66
1.
Administrasi pembayaran
tidak 24 jam di ruagan.]
2.
Ketika hari libur administrasi
juga ikut libur sehingga
pasien KRS administrasi 0,5 3 1,5
menjadi tertunda
3.
Sebagian besar pasien
menggunakan pelayanan
BPJS, sehingga 1 2,5
pemasukan dana hanya
bersumber dari
pemerintah.

JUMLAH
b. Eksternal Factor (EFAS)

OPPORTUNITY (PELUANG) O-T


2,7-1 = 1,7
1. Adanya kerjasama yang 0,3 2 0,6
baik dengan perusahaan
asuransi
2. Tersedianya dana untuk 0,7 3 2,1
operasional ruangan

JUMLAH 1 2,7

THREATENED (ANCAMAN)

1. Adanya tuntutan dari


pasien tentang administrasi 1 1 1
yang terperinci sesuai
tindakan yang diberikan
oleh perawat dan dokter

JUMLAH 1 1

79

Anda mungkin juga menyukai