Usus
1. Nyeri perut kanan bawah dan biasanya disertai dengan demam ringan, mual,
muntah, dan hilangnya nafsu makan.
2. Nyeri tekan lokal pada titik McBurney bila dilakukan tekanan.
3. Nyeri tekan lepas. Terdapat kostipasi atau diare.
4. Nyeri lumbal, bila appendiks melingkar di belakang sekum.
5. Nyeri defekasi (BAB) bila appendiks berada di dekat kandung kemih atau ureter.
6. Pemerikasaan rectal positif jika ujung appendiks berada di ujung pelvis.
7. Apabila appendiks sudah rupture, nyeri menjadi menyebar, disertai abdomen
terjadi akibat aleus paralitik.
Penyakit Usus Buntu ( Appendicitis )
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan darah leukosit lebih 13.00/mm3. Pemeriksaan urin sediman dapat normal atau
terdapat leukosit dan eritrosit lebih dari normal bila appendiks yang meradang menempel pada
ureter atau vesika.
2. Radiologi
Pemeriksaan CT Scan atau USG dapat menegakkan diagnose appendicitis.
Penatalaksannaan Medis
1. Penanggulangan Konservatif
Diberikan pada penderita yang mempunyai akses ke pelayanan bedah berupa pemberian anti
biotic yang berguna untuk mencegah infeksi.
2. Operasi
Jika diagnose sudah jelas dan tepat maka akan dilakukan operasi membuang appendiks
( appendiktomy). Penundaan appendiktomi dengan pemberian anti biotic dapat mengakibatkan
abses dan perforasi. Pada abses appendiks dilakukan drainge (mengeluarkan nanah).
3. Pencegahan tersier
Tujuan utamanya untuk mencegah terjadinya komplikasi antara abdomen. Bila diperkirakan
terjadi perforasi maka abdomen di cuci dengan garam fisiologis atau antibiotic. Pasca operasi
diperlukan perawatan intensif dan pemberian antibiotic dengan lama terapi disesuaikan dengan
besar ibnfeksi intra ambdomen.
Usus Buntu