Anda di halaman 1dari 5

Hal 259

Stronsium karbonat kurang mudah terurai dari kalsium karbonat dan barium karbonat akan
kehilangan karbondioksida hanya saat ketika dipanasakan sampai panas membara, oksida ini
tidak terlalu terang. Sulfat dan oksalat sangat sukar larut. Sulfat dan barium adalah sulfat
yang paling tidak larut dan kalsium sulfat paling paling mudah larut dibandingkan oksalat
garam kalsium yang paling tidak larut. (cf.p.277) . kelarutan dari garam stronsium selalu
berada di tengah-tengah sesuai dari kalsium dan garam barium, bobot atom dari stronsium
yang larut dalam air adalah suatu fungsi yang terletak ditengah-tengah antara bobot atom dari
barium dan kalsium. Garam-garam halogen yang tidak stabil dan memberikan warna yang
khas seperti api. Logam dari kelompok ini bentuk oksidanya umumnya dari jenis RO. Dan
peroksida sesuai dengan rumus 2. Yang terakhir, pada perlakuan dengan asam,
memberikan hidrogen peroksida dan garam bersamaan dengan oksidasi RO.

2 + 2 2 2 + 2

Magnesium lebih erat terkait dengan kelompok ini dibandingkan dengan logam alkali. Ini
dapat diendapkan dengan kelompok ini jika kelompok tersebut membentuk suatu
endapan,amonium karbonat, ditambahkan ke dalam larutan pekat bersamaan dengan volume
yang sama dari alkohol.

Reaksi Pada Metode Basah

1. Alkohol 96%
Nitrat tidak dapat larut pada larutan alkohol 96%. Stronsium klorida sedikit larut dan
garam anhidrat hampir dapat larut seluruhnya di laurtan alkohol 96%. Tetapi selain itu
garam dari 2 . 62 larut dalam 116,4 gram alkohol dingin dan 262 gram alkohol
96% panas.
2. Ammonium, sama seperti kalsium
3. Ammonium Karbonat,sama seperti kalsium
4. Ammonium Oksalat, sama seperti kalsium tetapi stronsium oksalat lenih larut dalam
asam asetat
5. Kalsium Sulfat, Larutan terbentuk dalam larutan netral atau laurutan asam
lemah.seteleh beberapa waktu tebentuk endapan stronsium sulfat.
++ + 4 4 + ++
6. Alkali Kromat, menghasilkan larut encer yang tidak memiliki endapan (berbeda
dengan Barium) tetapi dari konsentrasi dari larutan stronsium kromat itu membentuk
endapan. Itu lebih tidak larut dalam alkohol,100 ml Alkohol, 53% dari volume akan
melarutkan 0,002 gram 4 dan 0,088 gram 4 pada suhu ruang. 100 ml
dari 29% Alkohol akan melarutkan 0,132 gram 4 dan 1,22 gram 4 .
Endapan tersebut dapat larut pada asam asetat.

7. Asam Sulfat Encer, Menghasilkan endapan berwarna putih berupa stronsium sulfat.
2 + 2 4 2 + 4
Sronsium sulfat lebih larut dalam air dibandingkan kalsium sulfat (6.900 bagian air
pada suhu normal dapat melarutkan 1 bagian 4), tetapi lebih mudah larut
dibandingkan Barium Sulfat. Itu agak larut dalam larutan asam klorida yang
mendidih,dan tidak larut dalam ammonium sulfat. Dengan merebusnya dalam larutan
ammonium atau larutan alkali karbonat, stronsium sulfat berubah menjadi
berkarbonasi.
4 + 3 3 + 4
8. Natrium Rhodizonate, 2 6 6, memberikan endapan berwarna merah kecoklatan
dengan Br dan Sr. Pada larutan netral, sekecil 3,9 dari Sr dapat terdeteksi melalui
spot test dimana Ba dikonversikan menjadi4 yang tidak larut, penuhi
beberapa kertas saring dengan 2 4 dengan membasahinya dengan larutan
jenuh dan keringkan. Beri kertas dengan setetes darilarutan yang akan diuji, lalu
setelah 1 menit teteskan pada tempat yang sama dengan setetes dari larutan
Natrium Rhodizonate 5% (Feigl).
9. Natrium Sulfat, endapan stronsium sulfat berasal dari larutan netral atau larutan
asam asetat, endapan tersebut dapat larut dalam asam klorida.
Reaksi dengan Metode Kering

Pipa tiup dipanaskan diatas arang sebelum stronsium berperilaku sama dengan senyawa
kalsium. Uap dari garam stronsium berupa gas yang berarna merah tua.

Hal 268

lebih larut yang dibutuhkan asam asetat yang cukup untuk memiliki efek yang cukup pada
kelarutannya. sehingga sejumlah kecil barium dapat dipisahkan dari jumlah cukup besar
strontium dengan menambahkan 4 dan cocok dengan sejumlah asam asetat.
Jika terjadi ionisasi asam yang sangat tinggi, seperti asam klorida, barium akan tidak
mengalami pengendapan sebagai kromat,tetapi dengan penambahan natrium asetat (cf. P. 51)
konsentrasi dari ion hidrogen akan cukup berkurang sehingga mengalami pengendapan
walaupun jumlah dari barium sebagai kromat sedikit.

5. Asam Klorida Pekat dan Asam Nitrat akan mengalami pengendapan sejak larutan
barium cukup pekat pada masing-masing klorida dan nitrat.
6. Asam Sulfat Lemah, walaupun larutan tersebut adalah larutan yang paling lemah, dapat
menghasilkan endapan berupa barium sulfat.
++ + 4 4
11 air murni akan melarutkan sekitar 2,5 mg dari barium sulfat. Sedikit kelebihan dari asam
sulfat akan membuat lebih sedikit mudah larut sesuai dengan efek ionisasi yang umum
(p.30.). Sama seperti stronsium dan barium sulfat, kehadiran ion hidrogen yang berlebih
memiliki tindakan pelarut karena pembentukan asam sulfat. Efek ini lumayan asam seperti
asam klorida atau asam nitrat, tetapi kelarutan dari barium sulfat sangat kecil sehingga
membutuhkan pengerjaan dengan pemanasan, asam sulfat pekat harus menggunakan barium
sulfat dalam jumlah besar, sedangkan larutan jenuhnya menggunakan air menyebabkan
proses pengendapan kembali dari barium sulfat.
4 + 2 4 (4 )2
Barium sulfat dapat diubah sebagian, sebagai dari efek kerja massa, barium karbonat menjadi
lebih larut dengan cara perebusan dengan menggunakan larutan pekat dari natrium karbonat.
4 + 2 3 3 + 2 4
Untuk membuat dekomposisi kuantitatif ini, barium sulfat harus direbus bersama larutan
natrium karbonat, lalu disaring, setelah itu diperlakukan dengan porsi yang baru untuk
natrium karbonat. Dan proses tersebut diulang sampai filtrat tidak lagi memberikan hasil uji
pada sulfat. Pada larutan natrium karbonat yang lebih pekat, yang lebih lengkap akan
terdekomposisi.
7. Asam Fluosilik menghasilkan endapan kristal putih berupa barium fluosilikat.
2 6 + 2 2 + 6
Agar mecapai efek pengendapan, larutan tersebut didiamkan beberapa saat. Barium
fluosilikat sangat sukar larut dalam air dan larut dalam asam, dan tidak larut dalam alkohol.
8. Fosfat dari Alkali, sama seperti kalsium
9. Natrium Fosfat, menghasilkan endapan berwarna putih berupa barium fosfat, 4
pada larutan netral atau larutan alkali dari garam barium akan sama seperti pada kalsium dan
garam stronsium. Menurut Fresenius, 4 hanya sebagian yang berubah menjadi
3 (4 )2 setelah ditambahkan ammonium hidroksida.
10. Natrium Rhodizonate, 2 6 6. Teteskan larutan netral atau larutan asam yang akan
diuji di atas kertas saring dan sentuh daerah yang basah tersebut dengan 1 tetes dari 5%
larutan natrium rhodizonate. Jika tidak ada titik coklat yang muncul, berarti tidak terdapat
++ dan ++ . Jika muncul titik coklat, sentuh titik tersebut dengan HCL lemah, jika
mengandung Ba titik tersebut berubah menjadi merah tetapi asam hanya melarutkan titik
coklat dikarenakan adanya Sr.
11. Natrium Sulfat, menghasilkan endapan putih pada barium sulfat, 3 ,termasuk zat
yang sangat tidak larut pada asam lemah atau sangat larut pada asam klorida.
12. Kalium Ferisianida ditambahkan ke larutan pekat dari garam barium menyebabkan
pengendapan berupa kristal putih dari barium kalium ferisianida, 2 [()6 ] . 32 .
Pada keadaan dimana terdapat garam ammonium, komposisi dari endapan tersebut berubah.
Endapan menjadi lebih larut dari garam kalsium yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai