Sifat dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian dan dapat dinilai dan diukur diantara
dua sifat yang ekstrem ( pandai dan bodoh, malas dan rajin, baik dan jahat). Terdapat
variasi yang menyambung dari ujung ekstrem yang satu ke ujung ekstrem lainnya.
Sifat seseorang harus menggambarkan perilakunya yang tetap, konsisten, yang boleh
dikatakan terus menerus ada.
Sekelompok sifat yang ada berubah bersama-sama dinamakan closter of traits.
Misalnya menggambarkan dengan lebih terinci suatu sifat yang lebih umum. Contoh :
seneng bekerja sama, ramah tamah, gembira, dapat dipercaya.
Dengan menggambarkan sifat seseorang, maka kepribadiannya dapat dilukiskan serta
dapat lebih objektif.
R.B Cattle (1943) mengemukakan 171 sifat kepribadiannya yang merupakan kelompok
sifat yang lebih terperinci. Jumlah ini dikurangi lagi menjadi 35 kelompok sifat
( Flusters Of Personality Variables/Traits ), kemudian dijadikan 12 primary source traits
of personality.
Sifat-Sifat Kepribadian
6 kelompok sifat kepriadian yang perlu sekali dalam bidang kesehatan mental yaitu :
3. Integrasi
Kesatuan kepribadian, bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan, memiliki
daya tahan stres yang baik
Contoh : orang normal memiliki emosi yang stabil/normal. Memiliki solusi terbaik
dari masalah yang dihadapi.
4. Kemampuan
Pengembangan kemampuan dasar secara fisik, intelektual, emosional, dan sosial,
untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan.
Contoh : Berdiri (kemampuan fisik dasar)
Berbicara (kemampuan intelektual dasar)
Melihat, berpikir (kemampuan intelektual dasar)
Menambah,mengurangi (kemampuan kognitif dasar)
Menolong, berteman (kemampuan sosial dasar)
5. Otonomi
Kepercayaan pada diri sendiri yang memadai, bertanggung jawab, pengarahan diri,
cukup bebas dari pengaruh sosial.
Contoh : tidak ikut-ikutan hal buruk ( tidak mengikuti teman mencontek, tidak
ikut-ikutan dugem)
6. Perkembagan & perwujudan diri
Kecenderungan pada kematangan yang makin tinggi, perkembangan kemampuan,
dan puas sebagai seorang mnausia.
Contoh : menerima dan merasa puas dengan apa yang kita miliki. Kecenderungan
pada kematangan, efek dari refleksi pengalaman yang terjadi.
Perkembangan Kepribadian
Fisik genetik/herediter, hormon, congenital (dalam kandungan) (individu dan orang tua,
janin dan ibu) otak/saraf, organ tubuh. Herediter pasti genetik dan genetik belum tentu
herediter (kucing)
Kepribadian
Perkembangan kepribadian
Pada fase laten perkembangan seksual anak berhenti, berlanjut lagi mulai masa pubertas.